Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maharani Qaulan Syadida Az Zahro

NIM: 200710101372

Kelas: SPI B

1. https://www.kompas.tv/article/51649/tak-terima-diputus-cinta-pria-gugat-mantan-
pacar-ke-pengadilan
2. https://putusan3.mahkamahagung.go.id/

Menganalisis kasus dari website diatas

1. apakah masuk dalam perbuatan hukum atau tidak


2. apa setiap perkara harus diterima atau dilakukan pemeriksaan atau mediasi terlebih
dahulu?

---

1. Kasus diatas bukan merupakan suatu perbuatan hukum yang juga otomatis bukan suatu hal
yang melanggar hukum maupun termasuk dalam hukum perdata. Sebab perbuatan hukum
adalah apabila 2 orang tersebut atau lebih melakukan sebuah perjanjian sehingga
menimbulkan suatu perikatan disertai dengan perjanjian yang jelas maka bisa dikatakan
sebagai perbuatan hukum. begitupun dengan dengan hukum perdata. Hukum perdata adalah
seperangkat kaidah, sementara perdata adalah pengaturan hak, harta benda dan kaitannya
antara individu maupun badan hukum atas dasar logika. 1
Sedangkan dalam kasus ini. tidak adanya suatu perjanjian yang menyebabkan perikatan
secara nyata dan terlihat begitu ambigu ketika dibawah keranah pengadilan.
Lalu untuk kasus ini yang menyatakan adanya Gugatan sederhana terhadap penggugat yang
didasari pelanggar wanprestasi sangatlah tidak benar sebab Menurut Subekti, bentuk dan
syarat hingga terjadinya wanprestasi yaitu sebagai berikut
1. Tidak menjalankan apa yang telah disanggupi akan dijalankan.
2. Menjalankan apa yang menjadi perjanjiannya, namun tidak sebagaimana dijanjikan.
3. Melaksanakan apa yang menjadi perjanjian namun terlambat.
4. Melaksanakan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. 2

Sedangkan didalam kasus ini. kedua belah pihak tidak menjanjikan suatu hal yang berati
dan sangat bertolak belakang dengan syarat dan bentuk terjadi wanprestasi 3

1
https://www.dslalawfirm.com/hukum-perdata/
2
Ibrahim, 2004
3
http://konsultanhukum.web.id/tips-mudah-mengenali-apakah-suatu-kasus-wanprestasi-atau-bukan/
Syarat Materiil Adalah terdapatnya kesengajaan dalam bentuk:

1. Secara sengaja yaitu suatu hal yang dijalankan seseorang dengan kehendaknya dan
diketahui dan juga disadari oleh pelaku, yang menimbulkan kerugian di pihak lain.
2. Kelalaian, yaitu sesuatu yang dijalankan yang mana seseorang wajib berprestasi
seharusnya tahu dan sewajarnya menduga bahwa sikap yang diambil dirinya akan
menimbulkan kerugian.

Syarat Formil

Adalah peringatan atau somasi dalam kelalaian atau wanprestasi kepada pihak debitur harus
dibahas terlebih dulu secara resmi, yakni dengan memberikan peringatan debitur bahwa kreditur
menginginkan pembayaran seketika atau dalam jangka waktu yang pendek. 4

Sedangkan Gugatan yang dilayangkan oleh si penggugat tersebut mengalami penolakan


dari hakim sebab memang tidaklah benar gugatan tersebut dibenarkan karena melanggar/ sudah
cacat secara hukum. dan juga bahkan tidak dapat diterima. 5

Sebab-sebab cacat hukum adalah sebagai berikut:


1. Gugatan Obscuur Libel atau gugatan penggugat tidak jelas/kabur
2. Posita (fundamentum petendi) tidak menjelaskan dasar hukum
(rechtgrond) dan kejadian yang mendasari gugatan atau ada dasar hukum tetapi
tidak menjelaskan fakta kejadian atau sebaliknya. Dalil gugatan yang demikian
tentunya tidak memenuhi asal jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde
conclusie) sebagaimana diatur pasal 8 Rv
3. Tidak jelas objek yang disengketakan, seperti tidak menyebut letak lokasi,
tidak jelas batas, ukuran dan luasannya, dan atau tidak ditemukan objek
sengketa.
4. Gugatan tidak memiliki dasar hukum6

4
http://www.dppferari.org/pengertian-bentuk-penyebab-dan-hukum-wanprestasi/
5
http://sipp.pn-maumere.go.id/index.php/detil_perkara
https://news.detik.com/berita/d-4678712/pengadilan-putuskan-biaya-pacaran-tak-perlu-dikembalikan
6
https://riaubisnis.id/mobile/detailberita/2405/kenapa-gugatan-saya-dinilai-cacat-hukum-ini-sebabnya
Gugatan Tidak Dapat Diterima

Dijelaskan pula oleh M. Yahya Harahap (hal. 811), bahwa ada berbagai cacat formil yang
mungkin melekat pada gugatan, antara lain, gugatan yang ditandatangani kuasa berdasarkan
surat kuasa yang tidak memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123 ayat (1) HIR jo. SEMA No. 4
Tahun 1996:

1. gugatan tidak memiliki dasar hukum;


2. gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi atau plurium litis consortium;
3. gugatan mengandung cacat atau obscuur libel; atau
gugatan melanggar yurisdiksi (kompetensi) absolute atau relatif dan sebagainya.

Menghadapi gugatan yang mengandung cacat formil (surat kuasa, error in persona, obscuur libel,
premature, kedaluwarsa, ne bis in idem), putusan yang dijatuhkan harus dengan jelas dan tegas
mencantumkan dalam amar putusan: menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard/NO).7

2. Jika di dalam sidang perdata. Urutannya Sebagai Berikut:

1. Dilakukan Pendaftaraan Perkara Dan Kasus Diterima


2. Apabila terdapat kedua belah pihak antara penggugat dan tergugat dilakukannya.
Hakim memberikan saran untuk melakukan mediasi entah itu didalam
persidangan maupun di luar persidangan
3. Apabila tidak tercapai kesepakatan damai maka sidang dilanjutkan dengan
pembacaan surat gugat oleh penggugat/kuasanya;
4. Namun Tercapai kesepakatan perdamaian berhasil maka dibacakan dalam
persidangan dalam bentuk akta perdamaian yang bertitel DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YME;
5. Apabila tidak ada perubahan acara selanjutnya jawaban dari tergugat; (jawaban
berisi eksepsi, bantahan, permohonan putusan provisionil, gugatan rekonvensi) 8

Sehingga sebenarnya dipenjelasan diatas. Adalah jika memungkinkan melakukan mediasi diluar
persidangan lebih dahulu Setelah tidak memenuhi solusi terbaik . maka mengajukan berkas
perkara dan perkara tersebut diterima. Baru hakim mengajukan untuk mediasi di dalam
persidagan ataupun di luar persidangan. Dan jika tidak memenuhi titik terang dilakukan eksepsi
dan sejenisnya. Lain jika di dalam persidangan pidana tidak adanya namanya mediasi maupu
dan sangat berbeda dengan tata cara persidangan perdata . Seperti pada kasus diatas. Penggugat
melakukan mediasi sebelum melakukan pelaporan dan memasukan berkas perkara ke
persidangan.

7
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl3157/putusan-hakim-dalam-acara-perdata/
8
https://pn-karanganyar.go.id/main/index.php/tentang-pengadilan/kepaniteraan/kepaniteraan-perdata/813-
tata-urutan-persidangan-perkara-perdata

Anda mungkin juga menyukai