Upaya Hukum PTUN
Upaya Hukum PTUN
NIM = 031811133117
Suatu upaya ketika hakim telah mengadili dan para pihak (bisa penggugat, bisa tergugat) merasa
masih belum menemukan keadilan didalam putusan hakim tersebut maka upaya hukum ini pada
dasarnya menolak putusan pengadilan tersebut dan memohon untuk diperiksa kembali
perkaranya.
Contoh dari upaya hukum :
→Banding
→Kasasi
Pasal 122 UU PTUN menyebutkan: “Terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
dapat dimintakan pemeriksaan banding oleh penggugat atau tergugat”
Pasal 123 PTUN mengatur cara dalam permohonan banding tersebut dimana diatur bahwa harus
melalui permohonan tertulis dan dalam jangka waktu 14 hari setelah diputus jika tidak nantinya
daluwarsa
Pasal 131 PTUN Terhadap putusan tingkat akhir pengadilan dapat dimohonkan pemeriksaan
KASASI kepada MA
Pasal 132 PTUN tentang pemeriksaan peninjauan kembali
3.Apa yang disebut dengan upaya hukum biasa? Jelaskan dan sertai dasar hukumnya
Upaya hukum biasa terdiri dan upaya hukum verzet, banding dan kasasi. Proses pengajuan
perkara yang telah diputuskan oleh PTUN ke PTTUN disebut banding. Sedangkan proses
pengajuan perkara yang telah diputuskan oleh PTTUN ke Mahkamah Agung disebut kasasi.
Banding dan kasasi yang diminta oleh Penggugat atau tergugat merupakan banding dan kasasi
yang lazim atau biasa, maka dikatakan sebagai upaya hukum biasa.
Upaya hukum biasa adalah perlawanan terhadap putusan pengadilan yang belum inkracht
Pasal 122,131 PTUN (banding dan kasasi)
4.Apa yang disebut upaya hukum luar biasa? Jelaskan dan sertai dasar hukumnya
Terdapat perbedaan yang nyata antara upaya hukum biasa dengan upaya hukum luar biasa.
Upaya hukum biasa (banding dan kasasi) diajukan pada saat keputusan hakim belum tetap.
Artinya, pihak-pihak yang berperkara memang masih diberi kesempatan untuk menerima atau
menolak. Adapun upaya hukum luar biasa (kasasi demi kepentingan hukum dan PK) diajukan
dalam keadaan tidak biasa. Artinya, keadaan di mana putusan hakim telah berkekuatan hukum
tetap dan bahkan sudah dilaksanakan (eksekusi riil).
Pasal 132 PTUN (peninjauan kembali)