Anda di halaman 1dari 3

1. AHMAD MUJAHID A.K.

(5170911111)
RUMAH ADAT TONGKONAN TRANFORMASI GRAMATIKA 2. EUFEMIA CEYSZA V.W. (5170911113)
TORAJA TORAJA 3. DWI ISMAR NOVIANTO (5170911120)
4. DESY FEBRIYANTI (5170911121)
5. FAJAR KURNIAWAN (5170911125)
FUNGSI & BENTUK BANGUNAN
DETAIL & FILOSOFI ORNAMEN
BAGIAN KAKI TONKONAN
Bagian ini berfungsi sebagai tempat
mengurung binatang ternak.

BAGIAN BADAN TONGKONAN


Terdiri dai ruang - ruang yang berjejer
dari utara ke selatan dan berbentuk
persegi panjang. Tangdo/ Paluang, Sali,
dan Sumbu.

BAGIAN ATAP
Tongkonan merupakan rumah adat yang berbentuk Atap Tonkonan merupakan abstraksi
rumah panggung dari kayu. Kolong di bagian bawah dari bentuk “perahu” Atau Bentuk atap
rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Bentuk sebagai gambar bentuk Tanduk Kerbau.
atap rumah tongkonan melengkung dan dilapisi ijuk
hitam. Ada yang mengatakan bentuknya seperti perahu
telungkup atau tanduk kerbau. Rumah adat Toraja
berbentuk seperti perahu adalah karena pada zaman
dahulu saat nenek moyang warga Toraja akan bermigrasi Arti dari ukiran yang ada pada rumah adat Toraja bermacam-macam, diantaranya
menggunakan perahu, namun karena dalam perjalanan ukiran kerbau yang biasanya terdapat pada dinding luar rumah adat toraja,
perahu yang digunakan untuk bermigrasi untuk mencari mengartikan kerbau sebagai hewan yang sakral juga sebagai alat ukur dari
daratan baru itu kandas ditengah jalan, sehingga kekayaan seseorang. Kemudian ukiran kedua yaitu ayam, lambang dari pemimpin
dibuatlah rumah dari perahu tersebut. Itu sebabnya rumah yang adil, rajin bekerja seperti ayam, sifat melindungi yang diambil dari seekor
adat Toraja yang kita lihat sekarang berbentuk seperti ayam, ayam jantan melindungi sang betina, ayam betina melindungi anak-anaknya.
sebuah perahu. Budaya ini mengadopsi dari budaya cina Kemudian yang ketiga ada bunga mawar yang dilambangkan seperti kuku kuda,
secara arsitektur, yaitu membangun rumah dari sebuah maknanya kita harus kuat dalam menahan beban kehidupan ini. Kemudian ada juga
perahu. yang ukiran yang berbentuk seperti melingkar seperti bambu, ini artinya apabila kita
bersatu seperti bambu kita akan kuat dan tidak mudah dipatahkan.

Tata letak atau


denah rumah adat
Toraja sangat
ditentukan oleh
kosmologi Aluk
Todolo dengan faktor
utama arah matahari
terbit (tempat para
Deata) dan matahari
tenggelam (tempat
bersemayam arwah Teori tentang evolusi bentuk rumah adat
leluhur). Arah Toraja :
matahari terbit
dipandang se-bagai 1. Banua lentong a’pa’, (bentuk awal).
bagian dari 2. Banua tamben (perkembangan II).
kelahiran dan 3. Banua di sanda a’riri (perkembangan III).
kehidupan. 4. Tongkonan berpunggung atap
melengkung dalam
1. AHMAD MUJAHID A.K. (5170911111)
FILOSOFI BANGUNAN TRANFORMASI GRAMATIKA 2. EUFEMIA CEYSZA V.W. (5170911113)
3. DWI ISMAR NOVIANTO (5170911120)
R Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat 4. DESY FEBRIYANTI (5170911121)
Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak 5. FAJAR KURNIAWAN (5170911125)
U di jumpai di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Rumah ini
juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat
M dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang Pilar rumah Gadang yang ideal disusun
menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. Nilai-nilai dalam lima baris yang berjajar sepanjang rumah. Baris
A filosofis yang terkandung pada rumah adat Minangkabau ini membagi bagian interior menjadi empat ruang
panjang yang disebut Lanjar. Lanjar di belakang
H sangatlah banyak. Makna-makna tersebut mengandung
unsur-unsur positif yang menjadi nilai-nilai estetika tersendiri.
rumah dibagi menjadi kamar tidur (Ruang). Menurut
adat, sebuah rumah Gadang harus memiliki minimal
Maka hanya terbatas saja filosofi utama yang dapat lima Ruang, dan jumlah ideal adalah sembilan. Lanjar
disebutkan.Bentuk Rumah Gadang yang besar memiliki nilai lain digunakan sebagai area umum yang disebut
A filosofis bahwa bukan bentuk gadang (besar), melainkan labuah gajah (jalan gajah) yang digunakan untuk
kegiatan sehari-hari dan acara seremonial.
fungsinya yang besar. Hal ini dinukil dari beberapa ungkapan
D yang sering diingat ketika petinggi-petinggi adat
membicarakan mengenai Rumah Gadang tersebut. Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang
A merupakan ragam hias dalam bentuk garis melingkar atau
persegi. Biasanya bermotif tumbuhan merambat, akar yang
DENAH BANGUNAN
T berdaun, berbunga dan berbuah.Pola akar biasanya
berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan,
berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau
ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke
bawah. Motif lain yang dijumpai adalah motif geometri segi
G tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat
juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.
A
D Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat
persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, muka dan
belakang. Pada bagian depan dinding rumah Gadang
A dibuat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari
bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal dan semua
N papan yang menjadi dinding atau menjadi bingkai diberi
ukiran sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran.
G PROSES TRANSFORMASI
Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan
letak papan pada dinding rumah Gadang.

BENTUK ATAP

Atap ini sering disebut dengan atap gonjong atau atap berbentuk seperti tanduk
kerbau. Ciri khas atap gonjong pasti dimiliki oleh rumah khas Minangkabau
manapun.

Pada zaman dahulu, atap Rumah Gadang ini disusun dari bahan ijuk yang
dapat bertahan selama berpuluh-puluh tahun. Namun akhir-akhir ini, atap ini
disusun dari bahan berupa seng.
Simbol identitas masyarakat Minangkabau Bentuk atap bergonjong
Atap bergonjong merupakan simbol yang menandakan Bentuk atap bergonjong mirip seperti susunan sirih.
identitas orang Minang. Misalnya hanya dengan sekilas Gonjong merupakan bagian yang menjulang dan dihiasi
melihat bentuk atap meruncing tersebut, orang akan ornamen pada puncaknya. Ornamen ini memiliki makna
langsung tahu bahwa pemiliknya pasti orang Minang atau hirarki dalam kekuasaan pengambilan keputusan.
memiliki keturunan Minangkabau.
Bentuk lengkung dan dominan bermakna segala sesuatu
Atap bergonjong juga digunakan untuk menunjukkan status tidak disampaikan secara langsung, namun diplomatis.
sosial. Bentuk atap yang mirip dengan tanduk itu
merupakan representasi kerbau yang menjadi binatang Bentuk perahu merupakan wujud kenangan masyarakat
paling dihormati oleh masyarakat adat. Minangkabau terhadap leluhur yang berlayar ke daerah
ini. Sedangkan bentuk topi Iskandar Zulkarnain
melambangkan kekuasaan.
1. AHMAD MUJAHID A.K. (5170911111)
RUMAH ADAT TONGKONAN RUMAH ADAT GADANG 2. EUFEMIA CEYSZA V.W. (5170911113)
TORAJA PADANG 3. DWI ISMAR NOVIANTO (5170911120)
4. DESY FEBRIYANTI (5170911121)
5. FAJAR KURNIAWAN (5170911125)
TRANSFORMASI SUBSTRACTIVE & TRANSFORMASI SUBSTRACTIVE &
ADIKTIF ADIKTIF
Bentuk awal dari persegi panjang yang mengalami Bentuk awal dari persegi panjang yang
subtraksi di tiga sisi, sehingga menghasilkan bentuk mengalami subtraksi di tiga sisi, sehingga
trapisium, dan menyerupai kapal. menghasilkan bentuk trapisium, dan menyerupai
kapal.

Selain subtraksi, bentuk ini mendapat


tambahan atau adiktif berupa pengulangan
bentuk secara konstan.

KOMPOSISI DALAM ARSITEKTUR MOTIF


Disamping motif
KOMPOSISI DALAM ARSITEKTUR akar, motif lain yang
dijumpai adalah
motif geometri
PENGULANGAN bersegi tiga, empat
dan genjang. Motif
daun, bunga atau
Motif motif yang terdapat buah dapat juga
pada dinding bangunan yang diukir tersendiri atau
secara berjajaran.
diulang ulang. WARNA

KESINAMBUNGAN
Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan
WARNA bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingka
Terdapat pada kaki kaki diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada
bangunan yang berupa garis susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.
garis. Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis
Wa r n a d o m i n a n p a d a melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah
bangunan coklat. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung
menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai