Anda di halaman 1dari 2

Parameter kimia:

Sungai
pH (Derajat Keasaman)
Oksigen Terlarut
CO2 Bebas
BOD (Biological Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand)
DMA (Daya Menggabung Asam)
Amoniak
Kolam Pembenihan (Tambak Sogra)
BBI Tambak Sogra

DAFTAR PUSTAKA

 WAJIB : untuk tiap 1 PARAMETER dalam tiap acara min 3 jurnal (7

th terakhir) 1 paragraf 4-5 kalimat

(misal suhu ada 3 jurnal, penetrasi cahaya 3 jurnal, dan parameter lain juga seperti

itu)

 sisanya silahkan menyesuaikan sesuai kebutuhan

 apabila jurnal yang didapat relevan dengan parameter lain, silahkan boleh

dipergunakan kembali (dalam artian 1 jurnal boleh digunakan untuk beberapa


parameter yang relevan)

 LARANGAN keras dan jangan digunkan untuk sumber yang tidak ada nama
authornya

Perhatikan penulisan dapusnya :

1. Referensi diambil dari Jurnal dan ditulis oleh 1 penulis atau lebih:

Anderson, P.K. 1981. The Behaviour of the Dugong (Dugong dugon) in Relation to
Conservation and Management. Marine Science, 3(3): 640-647.

Heinsohn, G.E., Wake, J., Marsh, H., Spain, A.V. 1977. The Dugong (Dugong dugon
[Müller]) in the Seagrass System. Aquaculture, 12: 235–248.

Heinsohn, G.E., and Birch, W.R. 1972. Food and Feeding Habits of the Dugong.
Dugong dugon (Erxleben), in Northern Queensland. Austrlia. Mammalia, 36:
414-422.

(Jika Jurnal/artikel ditulis oleh 2 (dua) orang penulis, maka digunakan kata dan untuk

artikel berbahasa Indonesia, serta and untuk artikel berbahasa inggris)

2. Referensi diambil dari Buku Teks dan ditulis oleh 1 penulis atau lebih:

Nontji, A. 2015. Dugong Bukan Putri Duyung. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
(P2O LIPI) Jakarta. 138 hal.
English, S., Wilkinson, C., Baker, V. 1994. Survey Manual for Tropical Marine
Resources. Published on behalf of the ASEAN-Australia Marine Science.
Townswile 367 p.

WWF. 2004. Eastern African Marine Ecoregion. Towards a Western Indian Ocean
Dugong Conservation Strategy: The Status of Dugongs in the Western Indian
Ocean Region and Priority Conservation Actions. Muir, C.Ngusaru, A.
Mwakanema, L. Dar es Salam,Tanzania, WWF. 68 p.

3. Referensi diambil dari Laporan Penelitian ditulis oleh 1 penulis atau lebih:

Sukarman, M.A. 2010. Studi Habitat Dugong (Dugong dugon) di Perairan Pulau
Bawean. Laporan Penelitian. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
115 hal.

Bramantyo, B., dan Hadiputranto, A. 2012. Studi tentang Distribusi dan kelimpahan
Dugong (Dugong dugon) di Perairan Pulau Bawean. Laporan Penelitian.
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. 97 hal.

Hutomo, M., DeIongh, H.H., Kiswara, W., Moraal, M. 2012. Strategi dan Rencana
Aksi Konservasi Dugong di Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI dan
DirektoratKonservasi Kawasan dan Jenis Ikan Ditjen KP3K–KKP. Laporan
Penelitian. 95 hal.

4. Referensi diambil dari Skripsi/Tesis/Disertasi :

Hodgson, A.J. 2004. Dugong Behaviour and Responses to Human Influences. PhD
thesis, James Cook University,Townsville, Ausralia. 95p.

Rahmadianti, R. 2017. Studi Kawasan Feeding Ground Dugong (Dugong Dugon) Di


Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
87 hal.
Panduan dan Format Laporan Limnologi 2021 (Diketik)

 Penulisan laporan bersifat INDIVIDU

 Margin: Kiri 3,5 cm, Atas Kanan Bawah 2,5 cm. Huruf Book
Antiqua 12, spasi 2, before after 2. Kertas yang digunakan ukuran A4

Anda mungkin juga menyukai