Pembakuan Asam Perklorat HClO4 0,1 N ~ 19,54 mg CTM Kalium Biftalat Pembakuan V1 x N1 = V2 x N2 (g) (mL) 18,33 mL x 0,0876 N = V2 x 0,1 0,2058 11,55 V2 = 16,0571 mL 0,2062 11,5 0,2063 11,5 Rata-rata: 0,2061 Rata-rata: 11,52 16,0571mL N Kalium Biftalat (C8H5KO4): massa CTM = x 19,54 mg 1mL Mr C8H5KO4: 204,2 = 313,7557 mg V1 x N1 = mgrek 313,7557 mg %Kadar CTM = x 100 % massa 500,8 mg V1 x N1 = BE = 62,65% 206,1mg 11,52 mL x N1 = 204,2 IV. PEMBAHASAN N = 0,0876 N Titrasi bebas air merupakan metode titrasi yang khusus bagi senyawa asam Penetapan Kadar CTM (C20H23ClN2O4) maupun basa lemah agar mencegah Bobot CTM Penetapan Kadar terjadinya hidrolisis ketika sampel (g) (mL) 0,5001 18 dicampurkan dengan air. Titrasi bebas air 0,501 18 menggunakan prinsip netralisasi karena 0,5012 19 Rata-rata: 0,5008 Rata-rata: 18,33 terbentuknya garam yang bersifat netral. Mr C20H23ClN2O4: 390,9 Titrasi bebas air menggunakan pentiter Perhitungan kadar menggunakan mgrek: berupa asam maupun basa kuat untuk V1 x N1 = mgrek mempercepat reaksi dan juga mencegah massa sampel terhidrolisis. V1 x N1 = BE Pada praktikum ini, dilakukan massa 18,33 mL x 0,0876 N = titrasi bebas air pada CTM 390,9 (Chlorpheniramine Maleat) sebagai massa = 627679 mg 627,67 mg sampel yang termasuk dalam golongan %Kadar CTM = x 100 % 500,8 mg basa lemah. Sampel dititrasi dengan asam = 125% perklorat (HClO4) yang termasuk dalam asam kuat. Asam perklorat merupakan Perhitungan kadar menggunakan V1 x N1: larutan baku sekunder, sehingga diperlukan pembakuan dengan menggunakan kalium biftalat (C8H5KO4) yang dapat mempengaruhi massa CTM sebagai baku primer. Pembuatan larutan pada perhitungan. baku primer menggunakan asam asetat HClO4 + C20H23ClN2O4 → C20H24ClN2O4 + glasial sebagai pelarut. Pembakuan ClO4 dilakukan secara triplo untuk memperkecil rentang volume yang diperoleh dan V. KESIMPULAN menghindari adanya kesalahan pada data Titrasi bebas air merupakan metode titrasi pengamatan. yang ditujukan pada sampel asam maupun HClO4 + C8H5KO4 → C8H6O4 + KClO4 basa lemah, dimana titrasi tersebut tidak menggunakan air untuk menghindari adanya hidrolisis. Pada penentuan kadar CTM, diperlukan larutan titer asam Dilakukan penetapan kadar pada maupun basa kuat yang harus dibakukan CTM dengan menggunakan larutan titer terlebih dahulu. Pengolahan data asam perklorat yang telah dibakukan. penentuan kadar CTM menggunakan Percobaan tersebut dilakukan secara triplo metode yang berbeda akan menghasilkan untuk menghindari adanya kesalahan data kadar yang berbeda pula, sehingga adanya pengamatan. Pengolahan data dilakukan kesetaraan sangat mempengaruhi dengan dua cara, yaitu dengan perhitungan perbedaan tersebut. mgrek dan perhitungan untuk menentukan konsentrasi. Dari perhitungan mgrek, diketahui kadar CTM adalah 125%, sedangkan dari perhitungan kedua, diketahui kadar CTM adalah 62,65% dimana kedua kadar tersebut tidak sesuai dengan syarat yang tertera pada Farmakope Indonesia ed. IV, “Klorfeniramin Maleat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5%”. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode perhitungan tersebut karena pada perhitungan kedua menggunakan kesetaraan antara CTM dan asam peklorat