Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN


5.1 Hasil Pengamatan
Pada percobaan klorinasi digunakan sampel air sumur Medokan Ayu sebanyak 25 ml dan
dibubuhkan klor dengan variasi tertentu.
- Konsentrasi kaporit 1000 mg/L
- Volume larutan kaporit 0.9 ml, 1.8 ml, 2.7 ml, 3.6 ml, 4.5 ml, dan 5.4 ml.
- Kadar Cl2 = 50%
- N Na2S2O3 = 0,0168 N
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Klorinasi

Volume
Volume Kaporit konsentrasi Cl2 yg
Titrasi Na- sisa klor
CI (%) dibubuhkan
ml L Thio (ml)
0,9 0,0009 0,4 0,95 18 9,5
1,8 0,0018 0,3 0,71 36 7,1
2,7 0,0027 0,5 1,19 54 11,9
3,6 0,0036 0,4 0,95 72 9,5
4,5 0,0045 0,5 1,19 90 11,9
5,4 0,0054 0,7 1,67 108 16,7

5.2 Contoh Perhitungan


a. Perhitungan Konsentrasi Cl
𝑎
%Cl = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑁𝑁𝑎−𝑡ℎ𝑖𝑜 𝑥 35,45 𝑥 100%

- Saat volume kaporit 0,9 ml - Saat volume kaporit 3,6 ml


0,4 0,4
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100% %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100%
= 0,95 = 0,95
- Saat volume kaporit 1,8 ml - Saat volume kaporit 4,5 ml
0,3 0,5
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100% %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100%
= 0,71 = 1,19
- Saat volume kaporit 2,7 ml - Saat volume kaporit 0,9 ml
0,5 0,7
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100% %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 𝑥 100%
= 1,19 = 1,67
b. Perhitungan CL2 yang dibubuhkan (mg/L)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑎𝑝𝑜𝑟𝑖𝑡
Klor yang dibubuhkan = % Kadar Cl2 x konsentrasi kaporit x 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

- Saat volume kaporit 0,9 ml


0,9 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x 25𝑚𝑙
= 18 mg/l
- Saat volume kaporit 1,8 ml
1,8 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x 25𝑚𝑙
= 36 mg/l
- Saat volume kaporit 2,7 ml
2,7 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x 25𝑚𝑙
= 54 mg/l
- Saat volume kaporit 3,6 ml
3,6 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x 25𝑚𝑙
= 72 mg/l
- Saat volume kaporit 4,5 ml
4,5 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x 25𝑚𝑙
= 90 mg/l
- Saat volume kaporit 5,4 ml
5,4 𝑚𝑙
Klor yang dibubuhkan = 0,5 x 1000 mg/l x
25𝑚𝑙
= 108 mg/l

c. Perhitungan Sisa Klor


𝑎
Sisa Klor = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑁𝑁𝑎−𝑡ℎ𝑖𝑜 𝑥 35,45

- Saat volume kaporit 0,9 ml - Saat volume kaporit 3,6 ml


0,4 0,4
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45
= 9,5 mg/l = 9,5 mg/l
- Saat volume kaporit 1,8 ml - Saat volume kaporit 4,5 ml
0,3 0,5
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45
= 7,1 mg/l = 11,9 mg/l
- Saat volume kaporit 2,7 ml - Saat volume kaporit 0,9 ml
0,5 0,7
%Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45 %Cl = 25 𝑥 0,0168 𝑥 35,45
= 11,9 mg/l = 16,7 mg/l
5.3 Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fungsi dan kegunaan dari
proses klorinasi dan mengetahui jumlah desinfektan yang dibutuhkan dalam proses desinfeksi air
yang akan diolah menjadi air bersih sesuai dengan standar kesehatan.
Grafik 5.1 Klorinasi (Break Point Chlorination)

Break Point Chlorination


18.0
16.0
14.0
Sisa Klor (mg/l)

12.0
10.0
8.0
6.0
4.0
2.0
0.0
0 20 40 60 80 100 120
Cl2 yang dibubuhkan (mg/l)

Dapat dilihat pada grafik tersebut mempunyai data yang naik turun. saat klor dibubuhkan
kedalam sampel akan mengalami oksidasi. Kemudian terjadi pembentukan kloramin, dimana
kloramin terbentuk dari hasil reaksi asam hipoklorit (HClO) dengan ammonia yang sering
terdapat dalam air. Pada reaksi ada tiga jenis kloramin yang dibentuk yaitu monokloramin,
dikloramin, dan nitrogen triklorida.
NH3 + HClO -> NH2Cl + H2O (monokloramin)
NH2Cl + HClO -> NHCl2 + H2O (dikloramin)
NHCl2 + HClO -> NCl3 + H2O (Trikolarim)
Penambahan dosis klor berakibat monokloramin pecah hingga terbentuk gas N 2. Reaksi
ini tidak menghasilkan klor aktif, sehingga kadar klor aktif di air menurun sampai titik kerendah
yang disebut breakpoint chlorination (BPC). Pada percobaan ini diperoleh grafik hubungan dosis
klorin terhadap residu klorin dengan nilai BPC pada volume kaporit 3,6 ml dengan volume titran
0,4 ml dan sisa klor sebesar 9,5 mg/l.

Anda mungkin juga menyukai