PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya dunia saat ini banyak sekali masyarakat yang
melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang dilakukan
seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas/gerak, dan
perilaku tidaksehat yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
global. Perubahan gaya hidup merupakan salah satu masalah serius dalam
masalah kesehatan baik di Negara berkembang maupun Negara maju.
Menurut Meetoo dalam Rasyid (2019) salah satu penyakit yang dikatakan
serius dalam perubahan gaya hidup yaitu diabetes melitus.
Diabetes Melitus menurut Perkeni (2015) adalah kelompok
penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia atau
peningkatan kadar gula darah yang diakibatkan oleh kelainan sekresi
insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Hal yang sama juga diungkapkan
oleh International Diabetes Federation (2015) diabetes melitus adalah
suatu kelompok gangguan metabolik yang memilki karakteristik berupa
kadar gula darah yang tinggi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya. Secara umum, terdapat tiga jenis diabetes melitus yang
dikenal, yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes
gestasional. Prevalensi klien diabetes melitus di dunia dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Populasi diabetes melitus di Indonesia pada tahun
2015 berjumlah 10 juta orang, jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya
2014 yang berjumlah 9,116 juta (IDF, 2015).
Indonesia menempati urutan ketujuh untuk penderita Diabetes
Melitus setelah China, India, USA, Pakistan, Brazil dan Mexico
(Indonesia Diabetes Federation, 2019). Dalam data Sample Registration
Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa DM penyebab kematian terbesar
nomor tiga di Indonesia yang memiliki persentase sebesar 6,7%, setelah
stroke sebanyak 21,1%, dan penyakit jantung koroner sebanyak 12,9%.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati urutan
pertama untuk penderita DM sebanyak 2,6%, lalu disusul oleh DKI
Jakarta sebanyak 2,5%, Sulawesi Utara sebanyak 2,4% dan Kalimantan
Timur sebanyak 2,3% (Kemenkes RI, 2014).
Diabetes melitus yang tidak mendapatkan penanganan optimal akan
menyebabkan berbagai komplikasi, baik yang muncul secara bersamaan
atau terdapat satu masalah yang mendominasi semisal retinopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati diabetik, kelainan vaskuler dan ulkus kaki
diabetikum (Poerwanto, 2012). Ulkus kaki diabetik merupakan bentuk
komplikasi kronis dari diabetes melitus yang berupa ulserasi yang
mengenai tungkai bawah, dengan atau tanpa infeksi dapat menyebabkan
kerusakan jaringan dibawahnya (Apelqvist J, Bakker K, Hotum W, 2008;
dalam International Diabetes Federation, 2017).
Dampak dari ulkus kaki diabetik dengan tindakan amputasi sampai
sekarang masih menjadi ancaman bagi penderita diabetes melitus. Ulkus
yang tidak pernah sembuh menjadi faktor risiko infeksi dan penyebab
utama dilakukannya amputasi dan kematian (Haryanto, H., Arisandi, D.,
Suriadi, S., Imran, I., Ogai, K., & Sanada, 2016).
Peningkatan prevalensi diabetes melitus diikuti pula oleh peningkatan
kejadian ulkus diabetik yang merupakan komplikasi diabetes melitus
berdasarkan data dari (ADA, 2014) diketahui bahwa pada tahun 2010
terdapat sekitar 73.000 kasus amputasi tungkai bawah non-traumatik pada
orang dewasa berusia 20 tahun keatas terdiagnosis diabetes melitus.
Berdasarkan data di Pusat Data dan Informasi (PDFERSI, 2011) diketahui
jumlah kunjungan klien diabetes melitus disertai ulkus kaki diabetikum di
RS Cipto Mangunkusumo pada tahun 2007 adalah sebanyak 111 klien.
Manajemen perawatan ulkus diabetik berfokus pada vaskuler,
mikrobiologi/infeksi, mekanik, edukasi dan perawatan luka (Turns, 2011).
Salah satu perawatan modern yang dapat dilakukan untuk proses
penyembuhan ulkus kaki diabetik adalah dengan terapi adjuvant atau terapi
komplementer yang saat ini ramai dibicarakan. Salah satunya adalah terapi
ozon. Terapi Ozone Bagging adalah suatu metode ozonisasi dengan
menggunakan kantong ozon dan membungkus ulkus pada kaki dan
memompa aliran gas ozon ke dalam kantong ozon (Liu J, Zhang P, 2015;
Widodo TR, Susilo C., 2016).
Menurut Megawati, et. al (2015) penggunaan balutan modifikasi
modern dan terapi ozon lebih efektif terhadap penyembuhan luka
dibandingkan dengan penggunaan balutan modern saja pada penderita
ulkus tekan. Hal ini sejalan dengan Alhuda, et. al (2019) bahwa ada
pengaruh terapi ozon terhadap proses penyembuhan luka diabetes pada
penderita diabetes melitus dalam mempercepat penyembuhan luka tidak
hanya membutuhkan terapi primer tetapi juga diperlukan terapi tambahan
atau disebut sebagai terapi komplementer, salah satunya adalah terapi
ozon.
Uraian diatas menjelaskan bahwa salah satu perawatan luka untuk
penderita diabetes dengan komplikasi ulkus kaki diabetik yaitu dengan
terapi komplementer (terapi ozone bagging). Maka dari itu, peneliti
menjadi tertarik untuk menyintesis berbagai hasil penelitian yang relevan
tentang efektivitas terapi ozone bagging terhadap ulkus kaki diabetik
dengan metode literature review sehingga fakta dapat disajikan kepada
pembaca untuk menentukan kebijakan dalam penggunaan media sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah efektivitas terapi ozone
bagging terhadap ulkus kaki diabetik.
METODOLOGI
Analisa PICO
sebagai berikut:
ProQuest n = 65
Google Scholar n = 15
7 Ozone Therapy Kasmawati Mengevaluasi Metode yang Sampel Jumlah koloni bakteri
on Reduction of Kadir, MSN, efektivitas digunakan yaitu non- sebanyak 27 pada kelompok
Bacterial Yuliana Syam, penggabungan randomized controlled. peserta dengan intervensi menurun
Colonies and MSI, Saldy perawatan luka diabetic foot secara signifikan (p =
Acceleration of Yusuf, PhD, standar dengan ulcers di home 0,001),
Diabetic Foot ETN, Masriani terapi ozon care Makassar. sedangkan kelompok
Ulcer Healing Zainuddin, MSN untuk 15 pasien kontrol tidak signifikan
(2020) mengurangi pertama menurun (p = 0,06).
koloni bakteri dimasukkan ke Jumlah rata-rata bakteri
dan dalam kelompok antara dua kelompok
mempercepat pengobatan dan sebelum intervensi
penyembuhan peserta tidak signifikan (p =
luka. selanjutnya 0,334), tetapi signifikan
ditugaskan ke setelah intervensi (p =
kelompok 0,037; Tabel 3).
kontrol. Untuk
Kelompok penyembuhan luka
kontrol berdasarkan DFUAS,
menerima kelompok intervensi dan
standar kontrol menunjukkan
perawatan luka signifikansi
dengan balutan perbedaan skor DFUAS
antimikroba harian (p <0,05), tetapi
sekali setiap 3 perbedaan antara kedua
hari selama 21 kelompok tidak
hari. Kelompok signifikan pada hari ke
intervensi 0, 6, 12, dan 21 (p>
menerima 0,05; Tabel 5).
perawatan luka Sehingga dapat
dan antimikroba dikatakan bahwa
yang sama menggabungkan
balutan perawatan luka standar
ditambah terapi dengan terapi ozon
oksigen-ozon (dosis 70 µg / mL)
pada 70 µg / mL secara signifikan
dalam kantong mengurangi jumlah
plastik tahan koloni bakteri, tetapi
ozon khusus tidak memberikan
selama 10 menit pengaruh signifikan
menggunakan tentang penyembuhan
generator ozon diabetic foot ulcers.
8 Home Care by Devi Mediarti, Tujuan Metode penelitian Sampel ini rata-rata kondisi ulkus
Ozone Bagging Rehana, and penelitian ini campuran dengan berjumlah 42 kaki diabetik sebelum
toward Diabetic Hidayat Arifin untuk kuantitatif dan orang dan melakukan perawatan di
Foot Ulcers (2018) mengetahui kualitatif. Analisis diambil dengan rumah perawatan
Healing pengaruh kualitatif dengan teknik purposive dengan perawatan luka
perawatan di menggunakan uji t sampling. modern: ozone bagging
rumah dengan berpasangan sampel adalah 36.21 dan deviasi
perawatan luka dependen, sedangkan standar = 4.076. Rata-
modern: ozone kualitatif dengan rata kondisi ulkus kaki
bagging menuju menggunakan analisis diabetik setelah
penyembuhan non statistik melalui perawatan di rumah
ulkus kaki inferensi logis dengan perawatan luka
diabetik di berdasarkan modern: ozone bagging
Palembang pertimbangan dan adalah 37,17 dan deviasi
kondisi aktual. standar = 4.316
Hasil uji statistik
didapatkan pvalue =
0,026, maka dapat
disimpulkan perlakuan
perawatan di rumah
perawatan luka modern:
ozone bagging pengaruh
untuk penyembuhan
luka ulkus kaki diabetik.
Hasil kualitatif bahwa
tidak ada skala nyeri
(tidak merasakan apa
apa) saat perawatan.
Peserta juga
mengungkapkan
perasaan sangat puas
terhadap perawatan
ozone bagging
9 Efficacy of Morteza Izadi, mengidentifikasi Single-blind Dua ratus Tipe 1 Hasil penelitian kami
comprehensive Ramin Kheirjou, keamanan dan randomized clinical dan pasien mendukung efektifitas
ozone therapy in Roya efektivitas ozon trial study diabetes tipe 2 terapi ozon terutama
diabetic foot Mohammadpour, pada dengan ulkus dalam penggunaan
ulcer healing Mohammad penyembuhan kaki dibagi komprehensif dalam
Hassan ulkus kaki di menjadi dua penyembuhan DFU dan
Aliyoldashi, antara pasien kelompok. pengurangan infeksi dan
Saeedreza Jamali diabetes. Setiap kelompok amputasi. Waktu
Moghadam, terdiri dari 100 penyembuhan
Farzin pasien; 50 pria meningkat seiring
Khorvash, dan 50 wanita. dengan berkurangnya
Nematollah Kelompok 1: ukuran luka dan,
Jonaidi Jafari, Pasien dirawat selanjutnya, kebutuhan
Shahram dengan ozon, akan ozoneterapi juga
Shirvani, sedangkan meningkat. Diketahui
Nahid khalili konservatif rutin bahwa tingkat amputasi
(2019) pengobatan pada luka tingkat tinggi
dilakukan dan luka besar lebih
bersamaan. banyak dibandingkan
Kelompok 2: pada luka tingkat rendah
Pasien baru saja dan luka kecil.
menerima Lebih banyak pasien
perawatan rutin. yang diamputasi pada
Kriteria inklusi kelompok kontrol (57%)
adalah pasien dibandingkan pada
berusia 18-85 kelompok yang diobati
tahun dan dengan ozon (19,1%).
didiagnosis
diabetes mellitus
dengan DFU
Wagner 1
sampai 4 dan
siapa menjalani
pengobatan
secara teratur.
Kriteria eksklusi
adalah pasien
dengan tes
fungsi tiroid
abnormal dan
abnormal tes
koagulasi,
pasien hamil
atau menyusui,
pasien G6PD,
dan pasien
dengan
hipersensitivitas
terhadap ozon.
10 Ozone therapy Myroslav V. Untuk Melakukan observasi 47 pasien Terapi ozon menjadi
effectiveness in Rosul, mempelajari pada 47 pasien dengan dengan stadium perawatan bedah
patients with Bohdan M. efektivitas stadium I dan II kaki I dan II kaki kompleks memiliki efek
ulcerous lesions Patskan penggunaan diabetik yang diabetik yang positif pada rangkaian
due to diabetes (2016) ozon dalam berhubungan dengan 47 pasien proses luka yang
mellitus terapi kompleks ulkus superfisial dan dengan stadium muncul mengganti
diantara pasien ulkus dalam tanpa I dan II kaki jaringan degeneratif
dengan kaki melibatkan jaringan diabetik yang menjadi regeneratif,
diabetik subkutan, ligamen, berhubungan perbaikan
tendon dan otot ke dengan ulkus indeks peroksidasi lipid
dalam proses, tanpa superfisial dan dan sistem antioksidan
lesi tulang, cairan dan ulkus dalam dan, mengurangi durasi
abses menurut tanpa rawat inap
klasifikasi melibatkan
MeggitWagner (1978). jaringan
Tergantung pada subkutan,
pengobatan, setiap ligamen, tendon
kelompok pasien dan otot ke
dibagi menjadi dalam proses,
beberapa tanpa lesi tulang,
subkelompok. cairan dan abses
Kelompok B terdiri menurut
dari pasien yang klasifikasi
menerima pengobatan MeggitWagner
tradisional (1978). Wanita
Sebuah kelompok terdiri dari
terdiri dari pasien yang 31,9% (15),
bersama dengan terapi laki-laki - 68,1%
tradisional menerima (32), usia
terapi ozon sistemik menengah
dan regional selama 60,06 ± 1,28
12-14 hari, satu sesi tahun.
per hari. Pemeriksaan
sitologi dari luka
dilakukan, status
peroksidasi lipid dan
status perlindungan
antioksidan dinilai.
11 Therapeutic Gregorio Untuk uji klinis randomized Untuk Perawatan ozon
efficacy of ozone Martínez- mengevaluasi control. Untuk penghitungan meningkatkan kontrol
in patients with Sánchez, efektivitas ozon penghitungan ukuran ukuran sampel, glikemik, mencegah
diabetic foot Saied M. Al- dalam sampel, digunakan Menggunakan stres oksidatif,
Dalain, pengobatan sistem MEDSTAT sistem menormalkan tingkat
Silvia pasien (versi 2.1, 1989). MEDSTAT peroksida organik, dan
Menéndez, dengan diabetes Variabel utama yang (versi 2.1, mengaktifkan
Lamberto Re, tipe 2 yang dipertimbangkan 1989). superoksida dismutase.
Attilia Giuliani, menderita adalah: Efek farmakodinamik
Eduardo komplikasi kaki 1) Evaluasi klinis dari 101 pasien ozon dalam pengobatan
Candelario-Jalil, diabetik, dan lesi: dibagi menjadi pasien dengan infeksi
Hector Álvarez, pengaruhnya a) Pengukuran luas dua kelompok: saraf kaki diabetes dapat
José Ignacio terhadap stres dan keliling lesi satu (n = 52) kemungkinan dianggap
Fernández- oksidatif, dengan dirawat dengan berasal dari
Montequín, hiperglikemia, menggunakan ozon (lokal superoksida.
Olga Sonia León dan beberapa rata-rata yang dan insuflasi Superoksida dianggap
tanda kerusakan dilakukan pada rektal gas) dan sebagai penghubung
(2005) endotel lainnya, pelat asetat lainnya (n = 49) antara empat metabolik
untuk (analisis diobati dengan rute yang terkait dengan
membandingkan planimetrik), antibiotik patologi diabetes dan
terapi ozon dalam kondisi topikal dan komplikasinya.
dengan terapi aseptik, di awal sistemik. Selanjutnya,
antibiotik dan di akhir penyembuhan lesi
penelitian, dan meningkat,
perubahan kedua menghasilkan lebih
parameter sedikit
seiring waktu. amputasi daripada di
Area yang kelompok kontrol.
dihasilkan dan Tidak ada efek samping.
keliling dihitung Hasil ini menunjukkan
menggunakan bahwa pengobatan ozon
program secara medis bisa
komputer menjadi terapi alternatif
(DIGIPAT). dalam pengobatan
b) Evaluasi klinis diabetes dan
kualitatif dari komplikasinya.
lesi.
c) Lama rawat inap
merupakan
waktu yang
diperlukan untuk
memperoleh lesi
aseptik, dengan
jaringan
granulasi yang
baik dan dalam
proses
penyembuhan.
2) Kadar glukosa,
diukur di awal dan
di akhir
penelitian, dengan
mempertimbangka
n bahwa
hiperglikemia
adalah faktor
utama, dikaitkan
dengan diabetes
dan
komplikasinya.
3) Variabel sekunder
yang
dipertimbangkan
adalah:
a) Kadar fruktolisin
dalam serum,
produk protein
oksidasi
lanjutan, oksida
nitrat, glutation
tereduksi,glutath
ione
peroksidase,
katalase,
superoksida
dismutase,
hidroperoksida
total, potensi
peroksidasi dan
malondialdehida
b) Efek samping.
12 Ozone Therapy Aslan untuk Semua pasien dibagi Klien DFS (dari 1. Perbaikan lebih dini
in the Alekseevich mengevaluasi menjadi 2 kelompok. Kelas keparahan pada kondisi umum
Comprehensive Teuvov, efektivitas Kelompok kontrol DFS ke-3 dari pasien,
Treatment of Arthur penerapan pertama (n = 20) sampai ke-5 2. Penurunan indeks
Diabetic Foot Muzkharbievich ozonasi dalam adalah pasien menurut F. endotoksikosi,
Syndrome Baziev, pengobatan yang menerima Wagner percepatan proses
Zarema komprehensif pengobatan tradisional. klasifikasi). regeneratif di luka
Nuriydinovna sindrom kaki Kelompok kontrol Semua pasien bernanah, penurunan
Lovpache, diabetik. kedua (n = 17) dibagi menjadi 2 jumlahnya
Irina Sergeevna pengobatan tradisional kelompok. mikroba jejak
Teunikova , And adalah Kelompok sitologi
Sergey dilengkapi dengan kontrol pertama Pengurangan jumlah
Mikhailovich secara lokal dan umum (n = 20) adalah hari rawat klien
Chudopal pada luka dengan pasien
(2017) terapi ozon. yang menerima
pengobatan
Klinis, hematologi, tradisional.
bakteriologis, studi Kelompok
sitologi dilakukan kontrol kedua (n
saat awal sebelum = 17)
dimulainya pengobatan pengobatan
dan pada 1-3-5-7-10 tradisional
hari pasca operasi. adalah
Waktu proses dilengkapi
regeneratif dengan secara
di luka bernanah dan lokal dan umum
jumlah mikroba pada luka
tubuh di jejak sitologi dengan
dievaluasi sebagai terapi ozon.
hasil utama penelitian.
Tingkat endotoksikosis
dan jumlah hari rawat
dievaluasi sebagai
hasil tambahan
studi di kelompok
utama dibandingkan
dengan kelompok
kontrol.
Tingkat keparahan
citologi dinilai oleh
average molecular
weights (AMW) dan
leukocytal intoxication
index (LII) sesuai
Kalf-Kalif.
Pemeriksaan sitologi
bahan
dilakukan dengan
menerapkan slide steril
yang dihilangkan
lemaknya
ke permukaan luka
dibersihkan dari
eksudat.
Analisis statistik
dilakukan
menggunakan program
StatGraphics 5.0
13 Effectiveness of Irene Degli Terapi ozone Studi Kasus Pasien, pria Pasien dengan luka
a Short-Term Agosti, Elena oksigen berusia 46 penyembuhan terapi
Treatment of Glinelli, Bruno digunakan untuk tahun, menikah, oksigen dapat
Oxygen-Ozone Mazzacane, mengobati luka mengalami membantu banyak
Therapy into Gabriella setelah sembuh kecelakaan dalam mempercepat
Healing in a Peroni, Sandra sepeda motor penyembuhan dan
Posttraumatic Bianco, Fabio dan menjalani mengurangi rasa sakit
Wound Guerriero, amputasi tibia berkat desinfektan dan
Giovanni dan fibula dalam bentuk crease of
Ricevuti, kanan. endogeous oksigen
Simone Perna, radikal bebas untuk
and mengumpulkan sifat-
Mariangela sifat. Dibandingkan
Rondanelli. dengan perawatan
Volume 2016 standar dan perawatan
lain yang dilaporkan
dalam lektur itu,
diperlihatkan bahwa
waktu kerjanya lebih
singkat.
14 The Effect of Biagio Rapone, Tujuan utama Penelitian ini Penghitungan Sebanyak 100 pasien
Gaseous Ozone Elisabetta uji coba ini berlangsung selama 12 ukuran sampel secara acak; 50
Therapy in Ferrara, adalah untuk bulan tanpa topeng uji dilaksanakan ditugasi untuk
Congjuction Massimo membandingkan coba acak dan sehubungan kelompok ozon, dan
With Periodontal Corsalini, Ilaria keefektifan mencakup 100 pasien dengan hasil 50 ditugasi untuk
Treatment on Converti, Felice intervensi berusia 40-74 tahun, utama, kelompok
Glycated Roberto Grassy, intensif dengan diagnosis hemoglobin pengendali. Subyek
Hemoglobin Luigi periodontal diabetes mellitus tipe glik-gung sebagian besar lebih
Level in Subjects Santacroce, yang terdiri atas dua. Semua pasien (HbA1C). tua. Usia rata-rata
with Type 2 Skender Topi, konsesi menerima perawatan Perhitungan pasien dari
Diabetes Antonio Gnoni, perawatan periodontal analisis daya kelompok kontrol
Mellitus : An Salvatore periodontal konvensional, atau menunjukan adalah 55,05 ±
Unmasked scacco, Antonio yang periodontal perawatan kebutuhan 96 11,04. Usia rata-rata
Randomized Scarano, and konvensional dalam kontraksi pasien, pasien kelompok
Controlled Trial Maurizio dengan terapi dengan terapi gas mengingat kasus adalah 57,55 ±
Delvecchio gas hitung secara acak (1:1). Hasil perbedaan klinis 10,68. Semua 100
2020 kecepatan tinggi utamanya adalah 0.4% dalam pasien
untuk ukuran hemoglobin HbA1C antara menyelesaikan uji
mengurangi yang sudah terpotong dua metode coba. Tingkat
hemoglobin pada usia 3, 6, 9 dan perawatan hemoglobin yang
berbentuk dua 12 bulan setelah di dengan interval terlikat berkisar dari
jenis pasien acak 95% keyakinan 6,4 hingga 8,2%.
penderita (alpha = 0,05%) Presentase rata-rata
diabetes dan kadar gula berada
pengobatan dalam kisaran target
dengan menurun dalam
periodontal kelompok kasus 7%
standar selama 12 bulan dan
berkurang 6% dalam
kelompok kontrol.
15 Evaluation of the Ayman A. Untuk Cross sectional 60 pasien yang Dalam penelitian ini
effect of ozone Albatanony, mengevaluasi dipilih ditemukan bahwa
therapy in Yahia M. El- efek dari ozone berdasarkan penggunaan therapi
diabetic foot Khateep, Sadek local sebagai hasil klinik, ozone lokal jelas
ulcers A. M. Sadek, terapi pembantu laboratorium meningkatkan proses
Ahmed S. S. pada pasien dan hasil penyembuhanpada kaki
Baghid. (2020) dengan ulkus radiologi. Dan diabetic yang memiliki
diabetikum semua pasien ulser dengan insiden
dibagi menjadi: kambuh kembali yang
39 pasien yang rendah.
sembuh total, 13
pasien yang
sembuh parsial,
dan 8 pasien
yang tidak ada
penyembuhan
pada kakinya.
Semua pasien
dipilih cesara
acak dari April
2017 sampai
April 2018.
BAB III
PEMBAHASAN
Arief, H., & Widodo, M. A. (2018). Peranan Stres Oksidatif pada Proses
Penyembuhan Luka. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 5(2), 22.
Alhuda, Alhuda & Gaol, L & Parlindungan, T & Rosmalina, Rosmalina &
Phonna, C & Sari, T & Lestari, Wahyu. (2019). The Effect of Ozone
Therapy on The Phase of Diabetic Wound Healing in Patient With Diabetes
Mellitus at Alhuda Wound Care Clinic in Lhokseumawe. 10.4108/eai.20-1-
2018.2282083.
Aytacoglu, Saltuk & Aytacoglu, Barlas. (2019). Ozone Therapy in a Patient with
Diabetic Foot Ulcerations and a Decision for Amputation. Case Reports in
Clinical Medicine. 08. 35-41. 10.4236/crcm.2019.820.
International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas (Eighth edi).
Retrieved from www.diabetesatlas.org.
Haryanto, H., Arisandi, D., Suriadi, S., Imran, I., Ogai, K., & Sanada, H. (2016).
Relationship Between Maceration and Wound Healing on diabetic foot
ulcers in Indonesia: a prospective Study. 1–7.
https://doi.org/http://doi.org/10.111/iwj.12638.
Kementerian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Jakarta Laporan hasil utama Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Indonesia. (2018).
Liu J, Zhang P, et all. (2015). Ozone therapy for treating foot ulcers in people
with diabetes. Cochrane Database of Systematic Reviews, (10).
https://doi.org/DOI:10.1002/14651858.CD008474.pub2.