Anda di halaman 1dari 158

1

MODUL PRAKTIKUM

PRAKTIKUM
LABORATORIUM KLINIK II

DI SUSUN OLEH:

TEAM LABORATORIUM KLINIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA MAJU

KATA PENGANTAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


2

Penyusunan buku target ini dimaksudkan untuk membantu dan


memberikan arahan kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu penyusunan buku pedoman ini juga bertujuan untuk
membantu fasilitator dalam memberikan bimbingan pencapaian
kompetensi pada mahasiswa.
Pengembangan Kurikulum dan system didalam ilmu Keperawatan
STIKES Indonesia Maju untuk menghasilkan lulusan yang komunikatif,
disiplin, kerjasama, memiliki empati, percaya diri, dan kreatifitas dengan
menerapkan proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa dalam
rangka mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi.
Mahasiswa belajar dalam bentuk terintegrasi sehingga diharapkan
mendapatkan pemaparan masalah klinis sejak dini (early clinical
exposure). Dengan demikian mahasiswa memiliki motivasi kuat untuk
belajar mandiri dan dapat langsung mengetahui aplikasi penerapan ilmu
yang mahasiswa pelajari. Memiliki ketrampilan belajar untuk
menunjang belajar seumur hidup.
Terima kasih kepada staff Program Studi ilmu Keperawatan dan
pihak lain yang telah banyak membantu penyusunan buku target
kompetensi kebutuhan dasar manusia. Meskipun demikian buku target
masih banyak kekurangan sehingga akan direvisi sejalan dengan
perkembangan ilmu dan kebutuhan pembelajaran, kritik dan saran yang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


3

bermanfaat bagi penyempurnaan pedoman pembelajaran ini sangat kami


harapkan.
Akhir kata, semoga buku target kompetensi kebutuhan dasar
manusia dapat bermanfaat untuk membantu mahasiswa belajar dan
membantu fasilitator dalam mengarahkan diskusi, demonstrasi dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

Jakarta, 09 Mei 2014

Team Lab Klinik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


4

DAFTAR ISI

1. Halaman Judul ……………………………………………….... 1


2. Lembar Pengesahan …………………………………….......... 2
3. Mutiara Hikmah …………………………………………. …... 3
4. Kata Pengantar ……………………………………………….. 4
5. Daftar Isi ….…………………………………………………… 5
6. Bab I Pendahuluan …………………………………….............. 6
7. Kompetensi Dasar ……………………………………….…….. 7
8. Bab II SPO .…………………………………………………. 11
9. Pengukuran Tekanan Darah …………………………………. 11
10. Pengukuran Suhu Badan (Axilla) …………………………… 14
11. Penghitungan Nadi Dan Pernafasan …………………………. 16
12. Vulva Hygine …………………………………………….….. 18
13. Memandikan Di Tempat Tidur ……………………………….. 21
14. Oral Hygiene Menggunakan Sikat Gigi ………………………. 25
15. Oral Higiene Tanpa Sikat Gigi ………………………………... 27
16. Mencuci Rambut ...………………………………………….... 29
17. Memotong Kuku ...………………………………………….. 32
18. Pemasangan NGT...………………………………………….. 34
19. Pemberian Makan Lewat NGT...…………………………....... 36
20. Oksigen Dengan Binasal Kanul………………………………. 39
21. Latihan Nafas Dalam ………………………………………… 41
22. Fisioterapi Dada …………………………………………….. 43

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


5

23. Postural Drainage ………………………………………….. 45


24. Pemberian Kirbet Es ………………………………………… 47
25. Pemasangan Buli-Buli Panas ………………………………… 49
26. Cuci Tangan Biasa Dan Antiseptic …………………………... 51
27. Sterilisasi Alat Logam Dengan Panas Kering ……………….. 53
28. Melaksanakan Perawatan Luka Jahit ………………………... 55
29. Menjahit Luka / Heacting .…………………………………... 58
30. Pengangkatan Jahitan Luka ..……………………………….. 61
31. Mengatur Posisi Klien (Lithotomi) .……………………….. 65
32. Mengatur Posisi Klien ( Sim ) ..…………………………….. 68
33. Mengatur Posisi Klien (Fowler) ..………………………….. 70
34. Mengatur Posisi Klien (Dorsal Recumbent) ……………….. 73
35. Mengatur Posisi Klien (Tredelenberg) ……………………… 76
36. Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kereta Dorong 78
37. Sterilisasi Alat Logam Dengan Direbus ..…………………… 80
38. Latihan Gerak Sendi Rom Ekstremitas Atas ..……………. 82
39. Latihan Gerak Sendi (Rom) Ekstremitas Bawah .…….…….. 84
40. Menyiapkan Tempat Tidur ..………………………………… 86
41. Perawatan Jenazah...……………………………………….… 88
42. Pemasangan Kateter Pria …..………………………………. 90
43. Pemasangan Kateter Wanita ..………………………………. 93
44. Pemasangan Kondom Kateter Pria .………………………..... 95
45. Perawatan Kateter Pria..…………………………………….. 97

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


6

46. Perawatan Kateter Wanita .…………………………………... 99


47. Pemeriksaan Fisik Kepala .………………………………..... 102
48. Pemeriksaan Fisik Dada .………………………………….. 104
49. Pemeriksaan Fisik Abdomen ..………………………….…... 106
50. Pemasangan Skorstin ..…………………………………..... 108
51. Huknah Rendah – Tinggi ..…………………………….…... 111
52. Membantu Menggunakan Pispot ...……………………….. 114
53. Membantu Menggunakan Urinal ...………………………... 116
54. Huknah Gliserin ...………………………………………... 118
55. Pemasangan Infuse ………………………………………... 121
56. Perawatan Infuse ………………………………………….. 123
57. Penilaian Balance Cairan ...……………………………….. 125
58. Pemberian Obat Melalui Intra Vena ...…………………….. 127
59. Pemberian Obat Sub Cutan (Sc) ...………………………… 129
60. Pemberian Obat Intra Cutan (Ic) .…………………………... 132
61. Pemberian Obat Intra Muskular (Im) .……………………… 134
62. Pemberian Obat Tetes Mata .………………………………... 136
63. Penyiapan Specimen Darah Vena .………………………….. 138
64. Melaksanakan Pemberian Tranfusi Darah .…………………. 140
65. Membimbing Relaksasi Distraksi …………………………… 142
66. Perawatan Jenazah…………………………………………… 145
67. Lampiran Gambar Postural Drainage ………………………. 146
Daftar Pustaka

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


7

BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan yang


terus menerus tanpa bisa dicegah. Hal itu untuk mengikuti sejarah
peradaban manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
semakin menginginkan berbagai kemudahan, kenyamanan, efektif
dan efisien. Begitu juga ilmu keperawatan juga mengalami
perkembangan terus menerus demi mencapai standar mutu
pelayanan kepada pasien yang bermutu. Selain itu juga terus
membenahi diri memperbaiki hal-hal yang masih dirasa kurang
dalam rangka memenuhi standar mutu pelayanan. Paradigma itulah
yang sekarang dilakukan oleh semua bidang. Tidak ada kata lain
selain perbaikan dan perbaikan.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
juga tidak mau ketinggalan dengan bersenang-senang berbangga
diri sehingga terlena dengan prestasi yang dicapai sekaranga ini.
Baik dengan cara pelatihan dosen dan staf karyawan untuk
membekali sumber daya manusia demi peningkatan mutu
pembelajaran dan perbaikan materi pembelajaran. Salah satu
departemen disini adalah departemen basic skill of nursing atau
departemen kebutuhan dasar manusia.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


8

Departemen ini pun tidak mau ketinggalan terus menerus


memperbaiki mutu peleyanan. Salah satunya perbaikan standar
kompetensi ketrampilan dasar keperawatan untuk menyiapkan
peserta didik yang bermutu islami dan mampu bersaing di era
global. Untuk itulah departemen ini juga menyiapkan bagaimana
peserta didik dapat memberikan pelayanan tindakan keperawatan
yang bermutu dan islami. Di sisni dijelaskan target kompetensi,
batas minimal kompetensi yang harus dicapai oleh setiap
mahasiswa dan bagai mana cara melakukan atau mencapai
dijelaskan secara lebih detail dalam instruksi kerja kompetensi
ketrampilan dasar keperawatan atau basic skill of nursing.

A. Deskripsi Mata Kuliah:

Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep kebutuhan


dasar yang meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual
termasuk kebutuhan personal hygiene, psikososial, sexual dan
spiritual. Penerapan proses keperawatan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan dasar tersebut. Aktivitas belajar meliputi kuliah,
diskusi, penugasan, demonstrasi dan simulasi di kelas dan
praktikum di laboratorium institusi dan praktek di lahan klinik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


9

B. Standar Kompetensi :
Mahasiswa memiliki perilaku yang mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip-prinsip
pemenuhan kebutuhan personal hygiene, psikososial, sexual dan
spiritual.meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio spiritual dalam
proses keperawatan sebagai metoda pemecahan masalah dalam
keperawatan.

C. Kompetensi Dasar/ Minimal

Adalah batas minimal kompetensi dasar yang harus dimiliki


oleh setiap mahasiswa. Dalam pencapaian standar kompetensi
minimal bagi mahasiswa harus mencapai 75 % dari 40 target
kompetensi yang ada yaitu sebanyak 30 target kompetensi.
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep
teori dengan praktek di lahan klinik, sehingga akan menjadi
lulusan yang unggul, kompetitif, islami dan mampu bersaing diera
global

D. Metode Pencapaian Target Kompetensi


Adalah strategi pencapaian target kompetensi dimana
mahasiswa dan dosen akan mempunyai satu langkah bersama-
sama sehingga tujuan pembelajaran yang menjadi target
kompetensi akan tercapai. Sebelum mahasiswa berusaha mencapai

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


10

target secara mandiri tentunya mahasiswa belajar aktif dengan


mengikuti perkuliahan/ mini lecture atau tutorial baik konsep teori,
demonstrasi skill laboratorium dan belajar mandiri dilaboratorium.
Untuk sampai pada titik dimana mahasiswa dapat mencapai target
kompetensi mahasiswa harus minimal belajar mandiri sebanyak 3
x untuk setiap target

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


11

BAB II
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGUKURAN TEKANAN DARAH


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/007
.

PENGERTIAN Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan


alat tensimeter
TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Alat tulis
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
AN
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar

B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


12

C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien : supinasi
3 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila
mungkin
4 Membebaskan lengan pasien dari baju
5 Memasang manset 2 jari di atas mediana cubiti,
selang sejajar arteri bracialis
6 Meraba denyut arteri bracialis
7 Meletakkan diafragma stetoskop di atas arteri
tersebut
8 Menutup sekrup balon, membuka pengunci air
raksa
9 Memompa manset hingga tak terdengar denyutan
atau palpasi denyut arteri sampai tidak teraba
kemudian tambahkan memompa manset sampai
20mmHg sampai 30mmHg
Bila sulit pompa manset hingga tak terdengar nadi
dan air raksa naikan dengan batas tekanan darah
ditambah 20 mmHg sampai 30 mmhg
10 Membuka sekrup balon perlahan-lahan sambil
melihat turunnya air raksa atau jarum dan
dengarkan bunyi denyut pertama (systole) hingga
bunyi terakhir( diastole) sampai tekanan nol
11 Melakukan validasi dengan mengulang mulai poin
8 – 9( bila hasil pengukuran keduanya berbeda,
ulangi sekali lagi)
12 Mengunci air raksa dan melepas manset
13
Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan

D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


13

4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT
TERKAIT
1. S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


14

PENGUKURAN SUHU BADAN (AXILLA)


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/008

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap suhu badan di axilla dengan


menggunakan alat termometer
TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Termometer bersih dan tempatnya
2. Tiga botol/ gelas: larutan sabun, desinfektan, air
bersih
3. Bengkok
4. Potongan tissue dalam tempatnya
5. Alat tulis
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA
N 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien
3 Membebaskan axilla pasien pada lengan yang
jauh

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


15

4 Membersihkan axilla dengan tissue


5 Memeriksa termometer, pastikan pada skala di
bawah 35ºC, bila belum turunkan dengan cara
mengibaskan termometer
6 Memasang reservoir termometer dengan tepat
pada tengah axilla
7 Menyilangkan tangan di depan dada, memegang
bahu
8 Mengangkat termometer setelah 10 menit
9 Mengusap termometer dengan tissue kering
kearah reservoir
10 Membaca hasil pengukuran dan mencatat hasil
11 Membersihkan termometer : mencelupkan ke
dalam air sabun kemudian usap ke arah
reservoir, mencelupkan ke dalam larutan
desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air
bersih dan usap dari arah reservoir
Menurunkan air raksa
12
13 Mengembalikan termometer pada tempatnya
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT
2. S1 keperawatan
3.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


16

PENGHITUNGAN NADI DAN PERNAFASAN


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/009

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap nadi dan pernafasan pasien


TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. pencatat waktu
2. alat tulis
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA
N 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah kemudian mengatur posisi
pasien
2 Menentukan lokasi nadi yang akan diukur
3 Meraba denyut nadi dengan 2 jari ( telunjuk &
tengah)
4 Menghitung nadi sekurang kurangnya ½ menit,
dan 1 menit untuk pasien aritmia dan pasien anak
5 Mengamati gerakan dada / perut pasien selama
satu menit

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


17

6 Menilai hasil pengukuran


D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT
2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


18

VULVA HYGINE
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/038

PENGERTIAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga


kebersihan.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,
perineum maupun uterus.
2. Untuk penyembuhan luka perineum/ jahiotan
pada perineum.
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva.
4. Memberikan rasa nyaman pasien.
KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Perlak dan pengalas
2. Selimut mandi
3. Hands scoon 1 pasang
4. Bengkok 2 buah, salah satu berisi lisol 2 %
5. Tas plastik 2 buah
6. Kom berisi kaps basah(air dan kapas direbus
bersama)
7. Celana dalam (bila diperlukan persiapkan
pembalut)
8. Pispot
9. Botol cebok berisi air hangat
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
N 2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


19

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien


2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah dan memasang sampiran/
menjaga privacy
2 Memasang selimut mandi
3 Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4 Memasang alat dan perlak di bawah pantat
5 Melepas celanan dan pembalut kemudian
segera pasang pispot sambil memperhatikan
lochea. Celana dan pembalut dimasukkan
dalam tas plastik yang berbeda
6 Mempersilahkan bila ingin BAB/ BAK
7 Memakai sarung tangan kiri
8 Mengguyur vulva dengan air matang
9 Mengambil pispot
10 Meletakkan bengkok kom di dekat vulva
11 Memakai sarung tangan kanan
12 Mengambil kapas basah
13 Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
14 Membersihkan vulva mulai dari labia mayora
kiri, labia mayora kanan, labia minora kiri,
labia minora kanan, vestibulum, perineum.
Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah
(1 kapas satu kali usap)
15 Mengambil alas perlak, bengkok
16 Melepas sarung tangan
17 Memasang celana dalam
18 Merapikan pasien, mengambil selimut mandi
Tahap Terminasi
D

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


20

1 Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan


2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan dan mengembalikan alat
ketempat semula
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
DOKUMEN 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


21

MEMANDIKAN DI TEMPAT TIDUR


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/038

PENGERTIAN Membersihkan tubuh pasien dengan air bersih dan


sabun
TUJUAN 1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau
badan.
2. Melaksanakan kebersihan perorangan.
3. Memberikan rasa nyaman.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang memerlukan bantuan mandi di
tempat tidur
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Pakaian bersih 1 stel
2. Baskom mandi 2 buah
3. Air panas dan dingin
4. Waslap 2 buah
5. dan handuk kecil 1 buah*
6. Perlak dan handuk besar 2 buah
7. Selimut mandi/ kain penutup
8. Celemek plastic
9. Tempat tertutup untuk pakaian kotor
10. Sabun mandi
11. Bedak
12. Sarung tangan bersih
13. Pispot/ urinal dan pengalas
14. Botol cebok
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
AN ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


22

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien


2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
kemudian mengenakan sarung tangan dan
celemek
3 Menganti selimut klien dengan selimut mandi
4 Melepas pakaian atas pasien
MEMBASUH MUKA
5 Membentangkan perlak kecil dan handuk kecil
di bawah kepala
6 Menawarkan pasien menggunakan sabun atau
tidak
7 Membersihkan muka, telinga dengan waslap
lembab lalu keringkan
8 Menggulung perlak dan handuk
MEMBASUH LENGAN
9 Menurunkan selimut mandi kebagian perut
klien
10 Memasang handuk besar di atas dada pasien
secara melintang dan kedua tangan klien
diletakkan di atas handuk
11 Membasahi tangan pasien dengan waslap air
bersih, disabun, kemudian dibilas dengan air
hangat ( lakukan mulai dari ekstremitas
terjauh klien)
MEMBASUH DADA DAN PERUT
12 Melepas pakaian dalam pasien dan
menurunkan selimut hingga perut bagian
bawah, kedua tangan diletakkan di atas bagian
kepla, membentangkan handuk pada sisi klien
13 Membasuh ketiak dan dada serta perut dengan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


23

waslap basah, disabun, kemudian dibilas


dengan air hangat dan dikeringkan, kemudian
menutup dengan handuk
MEMBASUH PUNGGUNG
14 Memiringkan pasien kearah perawat
15 Membentangkan handuk dibelakang punggung
hingga bokong
16 Membasahi punggung sampai bokong dengan
waslap disabun, kemudian dibilas dengan air
hangat dan dikeringkan
17 Memberi bedak pada punggung
18 Mengembalikan ke posisi terlentang kemudian
membantu pasien mengenakan pakaian
MEMBASUH KAKI
19 Mengeluarkan kaki pasien dari selimut mandi
dengan benar
20 Membentangkan handuk di bawah kaki
tersebut, menekuk lutut
21 Membasahi kaki mulai dari pergelangan
sampai kepangkal paha, disabun dibilas
dengan air bersih kemudian dikeringkan
22 Melakukan tindakan yang sama untuk kaki
yang lain
MEMBASUH DAERAH LIPATAN PAHA
DAN GENETAL
23 Membentangkan handuk di bawah bokong,
kemudian selimut selimut mandi bagian
bawah di buka
24 Membasahi daerah lipat paha dan genetalia
dengan air, disabun dibilas dan dikeringkan
25 Mengangkat handuk, membantu mengenakan
pakaian bawah
26 Merapikan klien, ganti selimut mandi dengan
selimut tidur
D Tahap Terminasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


24

1 Melakukan evaluasi tindakan


2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


25

ORAL HYGIENE MENGGUNAKAN SIKAT


GIGI
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/035

PENGERTIAN Membersihkan rongga mulut, lidah, dan gigi dari


semua kotoran/ sisa makanan dengan
menggunakan sikat gigi.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi baik setempat maupun
penularan melalui mulut.
2. Melaksanakan kebersihan perorangan.
KEBIJAKAN Pasien sadar yang memerlukan bantuan
menggosok gigi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tissue
2. Gelas kumur berisi air matang hangat
3. Sikat gigi dan pastanya
4. Sarung tangan bersih
5. Bengkok
6. Perlak dan alasnya/ handuk kecil
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


26

3 Memasang perlak dan alasnya/ handuk di


bawah dagu pasien
4 Memakai sarung tangan
5 Membantu pasien untuk berkumur sambil
menyiapkan
6 Membantu menyiapkan sikat gigi dan
pastanya
7 Membantu pasien menyikat gigi bagian depan,
samping dan dalam
8 Membantu pasien untuk berkumur sambil
menyiapkan
9 Mengulangi membantu pasien menyikat gigi
bagian depan, samping dan dalam
10 Membantu pasien untuk berkumur sambil
menyiapkan
11 Mengeringkan bibir menggunakan tissue
12 Merapikan pasien dan memberikan posisi
senyaman mungkin
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


27

ORAL HIGIENE TANPA SIKAT GIGI


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/036

PENGERTIAN Membersihkan rongga mulut, lidah, dan gigi dari


semua kotoran/ sisa makanan dengan kain kassa
atau kapas.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi baik setempat maupun
penularan melalui mulut.
2. Melaksanakan kebersihan perorangan.
KEBIJAKAN 1. Pada pasien yang tidak dapat menggunakan sikat
gigi, stomatitis berat, pada penyakit darah
tertentu.
2. Pasien yang sakit parah atau tidak sadar.
3. Pasien sesudah operasi mulut/ patah tulang
rahang.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air matang hangat/ air
garam/ NaCl 0,9%
3. Kom kecil berisi boraks gliserin/ gentian violet
4. Bak steril berisi lidi, deppers, pinset cirurgis
atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus
dengan kassa.
5. Sarung tangan bersih.
6. bengkok
7. Perlak dan alasnya/ handuk kecil
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


28

2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada


keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Memasang perlak dan alasnya/ handuk di
bawah dagu pasien
4 Memakai sarung tangan
5 Membasahi deppers dengan air masak/ air
garam/ NaCl.
6 Membuka mulut pasien dengan sudip lidah
yang sudah dibungkus dengan kassa
7 Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding
gusi gigi, dan gigi luar hingga bersih
8 Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada
stomatitis diolesi gentian violet menggunakan
lidi kapas
9 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


29

MENCUCI RAMBUT
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/037

PENGERTIAN Mencuci rambut dan kulit kepala dengan


menggunakan sampo
TUJUAN 1. Membersihkan kulit kepala dan rambut.
2. Menghilangkan bau dan membersihkan rasa
aman.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang rambutnya kotor.
2. Pada pasien yang akan menjalani operasi besar.
3. Setelah dipasang kap kutu.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Handuk 2 buah
2. Talang
3. Peniti
4. Kain pel
5. Baskom berisi air hangat
6. Gayung
7. Shampoo dalam tempatnya
8. Sisir 2 buah
9. Kain kasa dan kapas
10. Ember kosong
11. Sarung tangan bersih
12. Bengkok berisi larutan desinfektan 2 – 3 %
13. Celemek untuk petugas
14. Alat pengering rambut
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


30

2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada


keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Mengenakan sarung tangan dan celemek
4 Menganti selimut pasien dengan selimut mandi
5 Mengatur posisi tidur pasien, kepala dipinggir
tempat tidur
6 Memasang handuk di bawah kepala
7 Memasang ember dialasi kain pel
8 Memasang talang dengan ujung berada di
dalam ember
9 Menutup dada dengan handuk sampai keleher
10 Menyisisr rambut
11 Menutup lubang telinga dengan kapas & mata
dengan kain kasa/ sapu tangan pasien
12 Menyiram dengan air hangat, menggosok
9memijat-mijat) kulit kepala dan rambut
dengan shampoo menggunakan kassa
13 Membilas rambut dengan air hangat sampai
bersih
14 Melepas penutup telinga dan penutup mata
15 Mengangkat talang, mengeringkan rambut
dengan handuk kemudian dengan pengering
16 Menyisir rambut
17 Meletakkan kepala pada bantal yang dialasi
handuk kering
18 Merapikan pasien ganti selimut mandi dengan
selimut tidur
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


31

4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


32

MEMOTONG KUKU
No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/001 01

PENGERTIAN Memotong kuku yang panjang karena pasien tidak


dapat melakukan sendiri
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan
2. Mencegah terjadinya luka atau infeksi
KEBIJAKAN 1. Pasien dapat melakukan sendiri
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Pemotong Kuku
2. Handuk
3. Bengkok
4. Baskom berisi air hangat
5. Sabun dalam tempatnya
6. Sikat Kuku
7. Kapas
8. Aseton
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


33

1 Membaca tasmiyah
2 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila
mungkin / mengatur posisi pasien
3 Tangan atau kaki direndam dalam air hangat
selama 2 menit untuk tangan dan 3 menit untuk
kaki untuk melunakkan kuku . Bila kuku kotor
harus disikat dan disabun dibilas dengan air
hangat dan dikeringkan dengan handuk
4 Tangan atau kaki diletakkan diatas bengkok
supaya potongan kuku tidak berserakan. Cara
memotong kuku tangan sesuai dengan
lengkungan kuku. Untuk ibu jari kaki dipotong
lurus
5 Meratakan potongan kuku dan membersihkanya
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Merapikan pasien
3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
6 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


34

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/002 01

PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur dengan segala


perlengkapanya, agar siap pakai untuk pasien
TUJUAN Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai
KEBIJAKAN 1. Akan menerima pasien baru
2. Setelah pasien pulang atau meninggal dunia
3. Bila ada pasien jelaskan hal hal yang akan
dilakukan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprai besar/ kecil
3. Sarung bantal
4. Perlak
5. Selimut
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien kemudian meratakan
kasur

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


35

3 Memasang sprai dengan garis tengah lipatanya


harus tepat ditengah kasur
4 Bagian atas dan bawah sprei dimasukkan rata
dibawah kasur sekurang kurangnya 30 cm,
setelah ditarik setegang mungkin
5 Pada ujung tiap sisi kasur dibuat sudut setinggi
90 derajatlalu seluruh tepi seprai
dimasukkandengan rapih dan tegang
6 Perlak dipasang 30 cm dari sisi tempat tidur
bagian kepala, Seprai kecil dipasang diatasnya
dengan tiap sisinya dimasukkan bersam a
perlakkebawah kasur setegang mungkin
7 Selimut dilipat empat terbalikdan dipasang
dikasur bagian kaki, Ujung sisi slimut
dimasukkan kasur sekurang kurangnya 10 cm
8 Bantal dipasang sarungnya dengan sudut bantal
dimasukkan benar benar kedalam ssudut sudut
sarungnya,
9 Bagian sarung bantal yang terbuka tidak boleh
D menghadap pintu
1 Tahap Terminasi
2 Merapikan pasien
3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


36

PEMASANGAN NGT
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/026

PENGERTIAN Pemasangan selang/ pipa khusus melalu saluran


pencernaan atas secara langsung yang beakhir di
lambung
TUJUAN 1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak
bisa dimakan melalui mulut.
2. Mencegah distensi lambung.
3. Melakukan bilas lambung.
4. Mengambil specimen asam lambung untuk
diperiksa di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut.
2. Pasien ilius atau peritonitis trauma
abdoment( untuk dekompresi).
3. Pasien perdarahan lambung/ bilas lambung.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Slang NGT
2. Klem
3. Spuit 10 cc
4. Stetoskop/ gelas berisi air matang
5. Plester dan gunting
6. Kain kassa
7. Pelumas/ jelly
8. Perlak atau pengalas
9. Bengkok
10. Sarungtangan
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


37

1 Memberikan salam sebagai pendekatan


terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi
fowler/ fowler dengan menjaga privacy
3 Memakai sarung tangan
4 Membersihkan lubang hidung pasien
5 Memasang pengalas di atas dada
6 Mengukur panjang NGT dan memberi tanda
(dari prosesus xipoideus ke hidung dan belok
ke daun telinga)
7 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai
ukuran panjang NGT yang akan dipasang
8 Perlahan ujung NGT melalui hidung( bila
pasien sadar menganjurkan pasien untuk
menelan ludah berulang-ulang)
9 Memastikan NGT masuk kedalam lambung
dengan cara: mengaspirasi NGT dengan spuit
atau memasukan udara 10cc sambil diauskultasi
di region lambung atau memasukkannya
kedalam gelas berisi air)
10 Menutup ujung NGT dengan spuit/ klem atau
disesuaikan dengan tujuan pemasangan
11 Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan
pipi
12 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


38

4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


39

PEMBERIAN MAKAN LEWAT NGT


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/027

PENGERTIAN Memasukkan makanan cair/ obat melalui Naso


Gastrik Tube
TUJUAN 1. Mempertahankan status nutrisi.
2. Pemberian obat.
KEBIJAKAN Pasien yang tidak mendapat makan melalui mulut.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Air matang
2. Makanan cair/ obat
3. Corong
4. Spuit 5/ 10 cc
5. Tissue
6. Perlak atau pengalas
7. Bengkok
8. Sarung tangan
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi program terapi
AN
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


40

2 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi


fowler/ fowler dengan mennjaga privacy
3 Memakai sarung tangan
4 Memasang pengalas di atas dada
5 Memastikan letak NGT dengan cara aspirasi
isi lambung
6 Memasang corong
7 Memasukan air matang, membuka klem,
tinggikan 30 cm, sebelum air habis klem
kembali
8 Memasukan makanan cair, membuka klem,
meninggikan 30cm, klem kembali sebelum
habis
9 Memasukan air matang, membuka klem,
tinggikan 30 cm, sebelum air habis klem
kembali
10 Menutup ujung NGT dengan spuit / klem
11 Membersihkan sisa makanan pada pasien
12 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


41

OKSIGEN DENGAN BINASAL KANUL


NO dokumen Nomer Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/019 002

PENGERTIAN Pemberian oksigen melalui hidung dengan


kanula ganda
TUJUAN Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
oksigen
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan oksigenasi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer
2. Pengukuran aliran flow dan humidifier
3. Selang kanula hidung ganda dan cotton bud
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
N ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan
benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memastikan tabung masih berisi oksigen
3 Mengisi botol pelembab dengan aqua
sesuai batas
Mengobservasi kebersihan lubang hidung

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


42

bila kotor bersihkan menggunakan cotton


bud
4 Menyambung selang binasal O2 dengan
humidifier
5 Mengatur posisi semi fowler dan menjaga
privacy pasien
6 Membuka flow meter dengan ukuran yang
sesuai dengan kebutuhan dan memastikan
ada aliran udara
7 Memasang kanula pada hidung pasien
dengan hati-hati
8 Memperhatikan reaksi dan menanyakan
respon pasien
9 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


43

LATIHAN NAFAS DALAM


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/015

PENGERTIAN Melatih pasien melakukan nafas dalam


TUJUAN 1. meningkatkan kapasitas paru
2. mencegah atelektasis
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan pru obstriktif dan restriktif
PETUGAS Perawat
PERALATAN
PROSEDUR A Tahap Orientasi
PELAKSANA 1 Memberikan salam sebagai pendekatan
AN terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan kesiapan klien
B Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mempersiapkan pasien dengan menjaga
privacy pasien
3 Meminta pasien meletakkan satu tangan di
dada dan 1 tangan di abdomen
4 Melatih pasien melakukan nafas perut
( menarik nafas dalam melalui hidung hingga
3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5 Meminta pasien merasakan mengembangnya
abdomen( cegah lengkung pada punggung)
6 Meminta pasien menahan nafas hingga 3
hitungan
7 Meminta menghembuskan nafas perlahan
dalam 3 hitungan( lewat mulut bibir seperti
meniup)
8 Meminta pasien merasakan mengempisnya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


44

abdomen dan kontraksi dari otot


9 Menjelaskan pada pasien untuk melakukan
latihan ini bila mengalami sesak nafas
10 Merapikan pasien
C Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Mencuci tangan
4 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


45

FISIOTERAPI DADA
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/021

PENGERTIAN Tindakan untuk mengeluarkan secret yang


terakumulasi dan menganggu di saluran nafas
bagian bawah
TUJUAN 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret.
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.
KEBIJAKAN Klien dengan akumulasi secret pada saluran nafas
bagian bawah
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/ alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
PROSEDUR B Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
D Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
dengan menjaga privacy pasien
3 Memasang alas/ perlak dan bengkok
( dipangkuan pasien bila duduk atau dekat mulut

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


46

bila tidur miring)


4 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat
menepuk punggung secara bergantian
5 Menganjurkan psien inspirasi dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat di punggung
pasien
6 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi,
pada saat yang bersamaan tangan perawat
melakukan vibrasi
7 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan
nafas, dan membatukkannya dengan kuat
8 Menampung lendir dalam sputum pot
9 Melakukan auskultasi paru
1 Menunjukan sikap hati-hati dan memperhatikan
0 respon pasien
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


47

PENGHISAPAN LENDIR
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/022

PENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan


nafas
TUJUAN 1. Mengeluarkan secret / cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
KEBIJAKAN 1. Pasien tidak sadar.
2. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir
sendiri
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak instrumen berisi : pinset anatomis 2, kasa
secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Kanul suction
4. Perlak/ alas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue
7. Sarung tangan
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberkan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah dan membantu posisi yang
nyaman pada pasien kepala sedikit ekstensi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


48

2 Memberikan oksigen 2 – 5 menit


3 Memasang alas/ perlak di bawah dagu pasien
4 Memakai sarung tangan
5 Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan
botol penampung
6 Memasukkan kanul suction dengan hati-hati
(hidung : ± 5cm, mulut ± 10 cm)
7 Menghisap lendir dengan menutup lubang
kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar
( ± 5 detik untuk anak, ± 10 detik untuk
dewasa)
8 Membilas kanul dengan NaCl, berikan
kesempatan pasien bernafas
9 Mengobservasi keadaan umum pasien dan
status pernafasannya
10 Mengobservasi secret tentang warna bau dan
volumenya
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


49

PEMBERIAN KIRBET ES
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/044

PENGERTIAN Memberikan kompres dingin kering dengan


menggunakan kirbet es
TUJUAN 1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengurangi rasa sakit/ nyeri/ peradangan.
3. Menurunkan suhu.
KEBIJAKAN Dilakukan pada padien:
1. Perdarahan.
2. Nyeri.
3. Demam.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kirbet es biasa/ leher/ tergantung dan sarungnya
2. Perlak dan pengalasnya
3. Mankok berisi potongan es
4. Garam satu sendok the
5. Lap kerja
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi
sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


50

4 Mengisi kirbet es denganpotongan es hingga


2/3 bagian
5 Mengeluarkan udara dan menutup kirbet es dan
pastikan tidak bocor
6 Mengeringkan dengan lap kerja dan memasang
sarung
7 Meletakkan pengalas di bawah daerah yang
akan dipasang kirbet
8 Meletakkan kirbet pada bagian tubuh yang akan
dikompres dengan kepala kirbet mengarah
keluar tempat tidur
9 Memantau respon pasien
10 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


51

PEMASANGAN BULI-BULI PANAS


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/045

PENGERTIAN Memberikan kompres panas kering dengan


menggunakan buli-buli panas.
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah.
2. Mengurangi rasa sakit.
3. Merangsang peristaltic
KEBIJAKAN 1. Kejang otot.
2. Perut kembung.
3. Kedinginan (akibat narkose, iklim, ketegangan,
dll.)
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. WWZ dan sarungnya
2. Perlak dan alasnya
3. Termos berisi air panas
4. Termometer air
5. Lap kerja
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi
sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


52

4 Mengisi WWZ dengan air panas : ½ -3/4 (saat


mengisi air WWZ diletakkan rata dengan
kepala WWZ ditekuk sampai permukaan air
kelihatan agar udara tidak masuk).
5 Menutup dengan rapat dan membalikkan kepla
WWZ dibawah untuk menyakinkan bahwa air
tidak tumpah
6 Mengeringkan WWZ dengan lap kerja agar
tidak basah lalu bungkus dengan sarung WWZ.
7 Meletakkan pengalas di bawah daerah yang
akan dipasang WWZ.
8 Meletakkan WWZ pada bagaian tubuh yang
akan dikompres dengan kepala WWZ
mengarah keluar tempat tidur
9 Memantau respon pasien
1 Merapikan pasien
0
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


53

CUCI TANGAN BIASA DAN ANTISEPTIK


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/043

PENGERTIAN Mengosokkan tangan dari kotoran dengan sabun


atau antiseptik dan di bilas dengan air mengalir.
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan perseorangan.
2. Mencegah terjadinya infeksi silang.
KEBIJAKAN Sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak cuci tangan dengan kran air yang mengalir
2. Cairan antiseptik/ sabun
3. Handuk/ pengering
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Kuku dalam keadaaan pendek
B Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Melepaskan semua aksesoris pada tangan, dan
gulung lengan baju sampai siku
3 Melakukan inspeksi tangan dan jari, adanya
luka/ sayatan
4 Menjaga agar tangan dan pakaian tidak
menyentuh wastafel ( jika tangan menyentuh
wastafel cuci tangan diulang)
5 Mengalirkan air, hindari percikan pada
pakaian
6 Membasahi tangan dan lengan bawah,
mempertahankannya lebih rendah dari siku
7 Menaruh sedikit sabun atau antiseptik (2 –4
cc), untuk sabun batang, pegang dan gosok
sampai berbusa
8 Menggosok kedua lengan dengan cepat,
selama 10 – 15 detik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


54

9 Menggosok punggung tangan, sela-sela jari


10 Menggosok jari-jari secara melingakar
minimal 5 kali
11 Menggosokkan ujung-ujung jari ke telapak
tangan yang lain
12 Membilas lengan dan tangan sampai bersih
13 Menutup kran dengan dengan siku. (bila kran
harus ditutup dengan tangan,cuci kran dengan
sabun terlebih dahulu sebelum membilas
tangan)
14 Mengeringkan tangan dengan handuk atau
pengering dan membaca tahmid
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


55

MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA


JAHIT
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/049

PENGERTIAN Melakukan tindakan keperawatan: menganti


balutan, membersihkan luka pada luka yang
dijahit.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi.
2. Membantu penyembuhan luka.
KEBIJAKAN Luka yang dijahit
PETUGAS Perawat
PERALATAN Set ganti balut steril dalam tempatnya yang
terdiri dari:
1. Pinset anatomi : 2 buah steril
2. Pinset cirurgis : 1 buah steril
3. Gunting lurus
4. Kapas lidi
5. Kassa steril
6. Kassa penekan (deppers)
7. Mangkok kecil
Peralatan lain terdidi dari:
1. Sarung tangan steril
2. Gunting verband
3. Plester
4. Alcohol 70% dalam tempatnya
5. Wash bensin dalam tempatnya
6. Iodine povidon 10%
7. Bengkok 2 buah 1 buah berisi larutan
desinfektan
8. Obat luka sesuai kebutuhan
9. Verband secukupnya
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


56

PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada


2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat
terlihat jelas dengan menjaga privacy
3 Membuka peralatan
4 Memakai sarung tangan
5 Membasahi plester dengan alcohol/ wash
bensin dan buka dengan menggunakan pinset
6 Membuka balutan lapisan terluar
7 Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
8 Membuka balutan lapisan dalam
9 Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
10 Membersihkan luka dengan menggunakan
cairan NaCl
11 Mendesinfeksi luka dengan desinfektan
13 menutup dengan kassa kering
14 Memasang plester pada seluruh tepi kassa
(4sisi)
15 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


57

1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


58

PENGANGKATAN JAHITAN LUKA


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang


dijahit.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi dari benang.
2. Mencegah tertinggalnya benang.
KEBIJAKAN 1. Luka jahit yang sudah waktunya diangkat
jahitanya.
2. Luka jahitan yang infeksi.
PETUGAS Perawat
PERALATAN Bak instrumen berisi
1. Pinset anatomi : 2 buah steril
2. Pinset cirurgis : 2 buah steril
3. Gunting angkat jahit : 1 buah , steril
4. Kassa steril
5. Sarung tangan steril
6. Gunting verband
7. Plester
8. Alcohol 70%/ wash bensin
9. Iodine povidon solution 10%/ sejenisnya
10. NaCl 0,9 &
11. Bengkok 2 buah 1 buah berisi larutan
desinfektan
12. Verband
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


59

pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat
terlihat jelas
3 Membuka peralatan
4 Memakai sarung tangan
5 Membasahi plester dengan alcohol/ wash
bensin dan buka dengan menggunakan
pinset
6 Membuka balutan lapisan terluar
7 Membersihkan sekitar luka dan bekas
plester
8 Membuka balutan lapisan dalam
9 Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)
10 Membersihkan luka dengan menggunakan
cairan NaCl
11 Mendesinfeksi luka dengan iodine povidone
12 Meletakkan kassa steril di dekat luka
13 Menarik simpul jahitan sedikit ke atas
secara hati-hati dengan
14 Menggunting benang dan tarik dengan hati-
hati , buang ke kassa
15 Membilas dnegan menggunakan cairan
NaCl
16 Melakukan kompres betadin pada luka/
memberi obat/ menutup dengan kassa steril
D Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4
sisi)
1 Tahap Terminasi
2 Melakukan evaluasi tindakan
3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


60

klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


61

LATIHAN GERAK SENDI ROM


EKSTREMITAS ATAS
No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/003 01

PENGERTIAN Menggerakkan sendi ekstremitas atas secara aktif


atau pasif
TUJUAN Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap
pakai
KEBIJAKAN 1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan
sendi.
2. Meningkatkan vaskularisasi.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. WWZ dan sarungnya
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien
3 Melatih sendi secara bergantian
A Bahu
1. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di
samping tubuh ke depan ke posisi di atas

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


62

kepala, rentang 180°


2. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi
di samping tubuh, rentang 180°
3. Hiperektensi : Mengerkan lengan
kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang
45-60°
4. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi
samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang 180°
5. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping
dan menyilang tubuh sejauh mungkin,
rentang 320°
6. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi,
memutar bahu dengan menggerakan lengan
sampai ibu jari menghadap ke dalam dan
ke belakang, rentang 90°
7. Rotasi luar : Dengan siku fleksi,
menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas
dan samping kepala, rentang 90°
8. Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan
lingkaran penuh, rentang 360°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
B Siku
1. Fleksi : Menggerakkan siku sehingga
lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
2. Ektensi : Meluruskan siku dengan
menurunkan tangan, rentang 150°

C Lengan bawah
1. Supinasi : Memutar lengan bawah dan
tangan sehingga telapak tangan menghadap
ke atas, rentang 70-90°
2. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


63

telapak tangan menghadap ke bawah,


rentang 70-90°
3. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.

D Pergelangan tangan
1. Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi
bagian dalam lengan bawah, rentang 80-
90°
2. Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan
sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-
90°
3. Hiperekstensi : Membawa permukaan
tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 89-90°
4. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan
miring ke ibu jari, rentang 30°
5. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan
miring ke arah lima jari, rentang 30-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.

E Jari- jari tangan


6. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°
7. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan,
rentang 90°
8. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari
tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60°
9. Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan
yang satu dengan yang lain, rentang 30°
10. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari
tangan, rentang 30°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


64

kali.
f Ibu jari
11. Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang
permukaan telapak tangan, rentang 90°
12. Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus
menjauh dari tangan, rentang 90°
13. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke
samping, rentang 30°
14. Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan
tangan, rentang 30°
15. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke
setiap jari-jari tangan pada tangan yang
sama
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


65

LATIHAN GERAK SENDI (ROM)


EKSTREMITAS BAWAH
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/046

PENGERTIAN Menggerakkan sendi ekstremitas bawah secara


aktif atau pasif
TUJUAN 1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan
sendi.
2. Meningkatkan vaskularisasi.
KEBIJAKAN Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan
immobilisasi.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. WWZ dan sarungnya
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi
sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah kemudian menghangatkan
sendi yang akan dilatih
2 Melatih sendi secara bergantian
a Pinggul
1. Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan
atas, rentang 90-120°
2. Ekstensi : Menggerakan kembali ke
samping tungkai yang lain, rentang 90-120°

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


66

3. Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke


belakang tubuh, rentang 30-50°
4. Abduksi : Menggerakan tungkai ke
samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°
5. Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke
posisi media dan melebihi jika mungkin,
rentang 30-50°
6. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai
ke arah tungkai lain, rentang 90°
7. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai
menjauhi tungkai lain, rentang 90°
8. Sirkumduksi : Menggerakan tungkai
melingkar
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
Lutut
9. Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang
paha, rentang 120-130°
10. Ekstensi : Mengembalikan tungkai
kelantai, rentang 120-130°
11. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
Mata kaki
12. Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga
jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-
30°
13. Flantarfleksi : Menggerakan kaki
sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,
rentang 45-50°
14. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
Kaki
15. Inversi : Memutar telapak kaki ke
samping dalam, rentang 10°
16. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


67

luar, rentang 10°


17. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
Jari-Jari Kaki
18. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke
bawah, rentang 30-60°
19. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki,
rentang 30-60°
20. Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu
dengan yang lain, rentang 15°
21. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-
sama, rentang 15°
22. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4
kali.
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


68

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/002 01

PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur dengan segala


perlengkapanya, agar siap pakai untuk pasien
TUJUAN Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai
KEBIJAKAN 1. Akan menerima pasien baru
2. Setelah pasien pulang atau meninggal dunia
3. Bila ada pasien jelaskan hal hal yang akan
dilakukan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprai besar/ kecil
3. Sarung bantal
4. Perlak
5. Selimut
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien kemudian kasur

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


69

diratakan
3 Memasang sprai dengan garis tengah lipatanya
harus tepat ditengah kasur
4 Bagian atas dan bawah sprei dimasukkan rata
dibawah kasur sekurang kurangnya 30 cm,
setelah ditarik setegang mungkin
5 Pada ujung tiap sisi kasur dibuat sudut setinggi
90 derajatlalu seluruh tepi seprai
dimasukkandengan rapih dan tegang
6 Perlak dipasang 30 cm dari sisi tempat tidur
bagian kepala, Seprai kecil dipasang diatasnya
dengan tiap sisinya dimasukkan bersam a
perlakkebawah kasur setegang mungkin
7 Selimut dilipat empat terbalikdan dipasang
dikasur bagian kaki, Ujung sisi slimut
dimasukkan kasur sekurang kurangnya 10 cm
8 Bantal dipasang sarungnya dengan sudut bantal
dimasukkan benar benar kedalam ssudut sudut
sarungnya,
9 Bagian sarung bantal yang terbuka tidak boleh
D menghadap pintu
1 Tahap Terminasi
2 Merapikan pasien
3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

UNIT 3. D3 Keperawatan
TERKAIT 4. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


70

PEMASANGAN KATETER PRIA


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/028

PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui


uretra dan kedalam kandung kemih.
TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih.
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten.
3. Mendapatkan urine steril.
4. Pengosongan kandung kemih secara lengkap.
KEBIJAKAN 1. Kandung kemih inkompeten.
2. Prostat hipertropi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak istrumen berisi:
2. Pinset anatomis
3. Duk
4. Kassa
5. Kateter sesuai ukuran
6. Sarung tangan steril 2 pasang
7. Desinfektan dalam tempatnya
8. Spuit 20cc
9. Pelumas
10.Urine bag
11.Plester dan gunting
12.Selimut mandi
13.Perlak dan pengalas
14.Bak berisi air hangat, waslap,sabun, handuk
15.Bengkok
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


71

1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien


2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian bawah
4 Memasang perlak, pengalas
5 Memakai sarung tangan
6 Membersihkan genetalia dengan air hangat
7 Menyambung kateter dengan urin bag
8 Menganti sarung tangan steril, memasang duk
steril
9 Memberi pelumas mulai dari ujung kateter
10 Mengarahkan penis ke atas
11 Memasukkan kateter sampai urine
keluar,tambahkan 5-10cm.*
12 Mengisi balon dengan aquadest sesuai dengan
ukuran
13 Mengecek kateter sudah terkunci baik dengan
cara menarik perlahan
14 Melepas duk, pengalas

D Memfiksasi kateter ke arah atas/ perut, dan


sarung tangan
1 Tahap Terminasi
2 Melakukan evaluasi tindakan
3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


72

1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


73

PEMASANGAN KATETER WANITA


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/029

PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui


uretra dan kedalam kandung kemih pada wanita.
TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih.
2. Pengosongan kandung kemih secara lengkap.
KEBIJAKAN 1. Retensi urine.
2. Kesadaran menurun.
3. Inkontinensia urine total
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak istrumen berisi:
2. Pinset anatomis
3. Duk
4. Kassa
5. Kateter sesuai ukuran
6. Sarung tangan steril 2 pasang
7. Desinfektan dalam tempatnya
8. Spuit 20cc
9. Pelumas
10. Urine bag
11. Plester dan gunting
12. Selimut mandi
13. Perlak dan pengalas
14. Bak berisi air hangat, waslap,sabun, handuk
15. Bengkok
16. Pispot
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


74

B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian bawah
4 Memasang perlak, pengalas
5 Memasang pispot di bawah bokong pasien
6 Memakai sarung tangan
7 Membersihkan area perineal dengan air
hangat, sabun, air hangat
8 Membersihkan vulva dengan air hangat
(menggunakan kapas sublimat sekali pakai)
Membersihkan vulva mulai dari labia mayora
kiri, labia mayora kanan, labia minora kiri,
labia minora kanan, vestibulum, perineum.
Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah
( 1 kapas 1 kali usap)
9 Menyambung kateter dengan urin bag
10 Menganti sarung tangan steril, memasang duk
steril
11 Memberi pelumas 2,5 – 5 cm
12 Memasukkan kateter sampai urine keluar dan
masukan 5 – 7,5 cm*
13 Mengisi balon dengan aquadest sesuai dengan
ukuran
14 Melepas duk
D Memfiksasi kateter ke arah paha, melepas
pengalas, dan sarung tangan
1 Tahap Terminasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


75

2 Melakukan evaluasi tindakan


3 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


76

.
PERAWATAN KATETER PRIA
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/030

PENGERTIAN Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital


pria yang terpasang kateter.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi.
2. Memberikan rasa nyaman
KEBIJAKAN Pria yang terpasang kateter
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak istrumen berisi lidi kapas
2. Sarung tangan steril
3. Desinfektan
4. Air hangat, waslap, handuk
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian bawah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


77

4 Memasang perlak, pengalas


5 Memakai sarung tangan
6 Membersihkan genetalia dengan air hangat
7 Memastikan posisi kateter terpasang dengan
benar (menarik dengan hati-hati, kateter tetap
tertahan)
8 Memberikan desinfekatan dengan lidi kapas
pada ujung penis
9 Melepas pengalas dan sarung tangan
10 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


78

PERAWATAN KATETER WANITA


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/031

PENGERTIAN Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital


wanita yang terpasang kateter.
TUJUAN 1. Mencegah infeksi.
2. Memberikan rasa nyaman
KEBIJAKAN Pasien wanita yang terpasang kateter
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bak istrumen berisi lidi kapas
2. Sarung tangan steril
3. Desinfektan
4. Air hangat, waslap, handuk
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tsmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian bawah
4 Memasang perlak, pengalas
5 Meletakkan bengkok di dekat vulva

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


79

6 Memakai sarung tangan, kemudian mengambil


kapas basah
7 Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri
8 Membersihkan vulva mulai dari labia mayora
kiri, labia mayora kanan, labia minora kiri,
labia minora kanan, vestibulum, perineum.
Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah ( 1
kapas 1 kali usap)
9 Memastikan posisi kateter terpasang dengan
benar (menarik dengan hati-hati, kateter tetap
tertahan)
10 Memberikan desinfektan dengan lidi kapas
pada orifisium
11 Melepas pengalas dan sarung tangan
12 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


80

PEMASANGAN KONDOM KATETER PRIA


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/028

PENGERTIAN Memasang karet atau kondom kateter pada penis


pasien
TUJUAN Membantu pasien yang mengalami inkontinensia
urin
KEBIJAKAN Pasien yang mengalami bedrest total yang tidak
terpasang kateter
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kondom kateter
2. Urine bag
3. Plester dan gunting
4. Selimut mandi
5. Perlak dan pengalas
6. Bak berisi air hangat, waslap,sabun, handuk
7. Bengkok
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah kemudian memasang
sampiran/ menjaga privacy
2 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


81

recumbent dan melepaskan pakaian bawah


3 Memasang perlak, pengalas
4 Memakai sarung tangan
5 Membersihkan genetalia dengan air hangat
6 Menyambung kateter dengan urin bag
7 Memasang kondom kateter pada penis
8 Memfiksasi kondom kateter secara melingkar
pada penis
9 Melepas pengalas, dan sarung tangan
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


82

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA


No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/004 01

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,


palpasi pada kepala pasien
TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Penlight
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien
3 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien,
4 bila mungkin
5 Melakukan inspeksi daerah kepala dengan
6 seksama (kulit & rambut)
7 Menarik konjungtiva palpebra (bawah) untuk
8 periksa konjungtiva
9 Menarik konjungtiva bulbi ( atas) untuk

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


83

periksa sclera
Melakukan pemeriksaan refleks pupil
Memeriksa mulut, gigi pasien dan
tenggorokan
Memeriksa hidung pasien
Memeriksa telinga pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Merapikan pasien
3 Berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan kemudian mencatat kegiatan
6 dalam lembar catatan keperawatan

UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


84

PEMERIKSAAN FISIK DADA


No. Dokumen Nomor Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/005 02

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,


auskultasi, palpasi, perkusi pada daerah dada
pasien
TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Stetoskop
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien
3 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien,
bila mungkin
4 Membebaskan daerah dada pasien
5 Melakukan inspeksi dari depan & samping
pasien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


85

6 Melakukan auskultasi : inspirasi & ekspirasi


secara sistematis
7 Melakukan auskultasi bunyi jantung ( 5 titik)
8 Melakukan palpasi : fokal fremitus
9 Melakukan palpasi : ekspansi dada
10 Melakukan perkusi batas jantung & kondisi
paru
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3 Berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
6 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


86

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/006

PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,


auskultasi, palpasi, perkusi pada daerah perut pasien
TUJUAN Mendapatkan data objektif
KEBIJAKAN 1. Pasien baru.
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Stetoskop
2. Metline
3. Alat tulis
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien: supinasi (kaki ditekuk)
3 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila
mungkin
4 Membebaskan daerah abdomen
5 Melakukan inspeksi dari depan & samping
pasien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


87

6 Mengatur kaki pasien ditekuk dan tangan


disamping
7 Melakukan auskultasi : 4 quadran (sebelum
palpasi/oerkusi)
8 Melakukan palpasi : epigastrum, lien, hepar
9 Melakukan pemeriksaan turgor kulit
10 Melakukan perkusi : 4 quadran / umbilicus ke
lateral
11 Mengukur lingkar perut
Tahap Terminasi
D
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


88

PEMASANGAN SKORSTIN
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/040

PENGERTIAN Memasukkan selang skorstin melalui anus


TUJUAN Merangsang / Membantu pasien untuk
meneluarkan flatus
KEBIJAKAN 1. Pasien yang tidak bisa flatus
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Slang Skorstin
2. Plastik
3. Perlak dan pengalas
4. Gunting plester
5. Tissue
6. Plester
7. Jelly
8. Hand schoon

PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi


PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memasang sampiran/ menjaga privacy
3 Mengatur posisi miring *

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


89

4 Meletakkan perlak dan pengalas di bawah


bokong klien
5 Membuka pakaian bawah
6 Memasang plastic pada pangkal selang
skorstin
7 Memakai handscoon
8 Mengolesi ujung selang skorstin dengan
pelumas / jelly
9 Memasukan selang skorstin ke dalam anus : 5
- 10 cm *
10 Menganjurkan klien untuk rileks dan menarik
nafas dalam
saat selang dimasukan
11 Memfiksasi selang skorstin dengan paha
12 Melepas sarung tangan dan memasukan ke
dalam bengkok
13 Merapikan pasien

D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


90

HUKNAH RENDAH - TINGGI


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/033

PENGERTIAN Memasukkan cairan melalui anus sampai ke


kolon sigmoid untuk huknah rendah atau sampai
colon desenden untuk huknah tinggi.
TUJUAN 1. Merangsang perisataltik usus agar pasien bisa
buang air besar.
2. Mengosongkan usus sebagai persiapan
tindakan operasi, colonoscopy
KEBIJAKAN 1. Pasien obstipasi. Akan dilakukan operasi,
Pemeriksaan diagnostik.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Irrigator lengkap dengan kanul dan slang
2. Air hangat
a. bayi : 150 - 250 cc.
b. anak : 250 – 350 cc.
c. usia sekolah : 300 – 500 cc.
d. remaja : 500 – 700 cc.
e. dewasa : 750 - 1000 cc
3. Standar
4. Perlak dan pengalas
5. Bengkok
6. Pispot dan botol cebok
7. Selimut mandi
8. Tissue toilet
9. Jelly
10. Hand schoon
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


91

3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar


B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
Memasang sampiran/ menjaga privacy
Meletakkan perlak dan pengalas di bawah
bokong klien
2 Mengatur posisi ( miring kiri untuk huknah
rendah, miring kanan untuk huknah tinggi
4 Menganti selimut pasien dengan selimut
mandi
5 Mengantungkan irrigator yang telah terisi air
hangat pada standar dengan ketinggian 50cm
(huknah rendah) atau 30 cm (huknah tinggi)
6 Mengeluarkan udara dalam slang, kemudian
menutup klem kembali
7 Menggunakan hand schoon
8 Membuka bokong hingga anus terlihat
9 Mengoleskan jelly pada kanula rectal
kemudian memasukkannya secara perlahan,
mengarah ke umbilicus, kedalaman insersi
sesuai umur
10 Menginstruksikan pasien untuk tidak
menahan masukknya kanul ke anus dengan
cara menghembuskan nafas perlahan-lahan
melalui mulut
11 Membuka kran dan biarkan larutan masuk
dengan perlahan
12 Menutup kran bila air dalm irrigator habis

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


92

atau bila pasien tidak dapat menahan untuk


BAB
13 Memegang pangkal kanul dengan tissue,
tarik dari anus
14 Memasang pispot di bawah bokong pasien
untuk BAB
15 Membersihkan anus
16 Merapikan pasien
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


93

HUKNAH GLISERIN
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/034

PENGERTIAN Memasukkan glyserin melalui anus sampai ke


kolon sigmoid.
TUJUAN Merangsang peristaltic usus agar psien bisa buang
air besar
KEBIJAKAN 2. Pasien obstipasi.
3. Akan dilakukan operasi kecil dan partus.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Spuit gliserin
2. Gliserin hangat
3. Perlak dan pengalas
4. Bengkok
5. Pispot dan botol cebok
6. Selimut mandi
7. Tissue toilet
8. Jelly
9. Hand schoon
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C Tahap Kerja
1 Memasang sampiran/ menjaga privacy

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


94

2 Mengatur posisi miring *


3 Meletakkan perlak dan pengalas di bawah
bokong klien
4 Menganti selimut pasien dengan selimut
mandi, membuka pakaian bawah
5 Mengisi spuit dengan gliserin 10 – 20 cc,
udara dikeluarkan.
6 Memakai hand schoon
7 Membuka bokong hingga anus terlihat
8 Mengoleskan jelly pada ujung kanula rectal
kemudian memasukkannya secara perlahan,
mengarah ke umbilicus hingga ke pangkal
kanule
9 Menginstruksikan pasien untuk tidak
menahan masukknya kanal ke anus dengan
cara menghembuskan nafas perlahan-lahan
melalui mulut
10 Memasukkan glyiserin dengan perlahan
11 Memegang pangkal kanul dengan tissue
kemudian mencabut dari anus, biarkan untuk
beberapa saat
12 Memasang pispot di bawah bokong pasien
untuk BAB
13 Merapikan pasien

D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
3. D3 Keperawatan
UNIT TERKAIT 4. S1 keperawatan
5.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


95

MEMBANTU MENGGUNAKAN PISPOT


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/049

PENGERTIAN Membantu pasien yang akan buang air besar dan


kecil dengan menggunakan pispot
TUJUAN 1. Agar faeces dan urine tidak mengotori pasien
2. Mengurangi pergerakan pasien yang harusnya
istirahat total / bedrest
3. Untuk mnedapatkan bahan pemeriksaan
laboratorium
KEBIJAKAN 1. Pasien Bad Rest
2. Pasien yang tidak bisa ke kamar mandi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Pot dan tutupnya
2. Selimut mandi
3. Perlak dan pengalas
4. Botol cebok
5. Tissue
6. Sarung tangan
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
Mempersiapkan dan Membawa alat di dekat
3 pasien dengan benar
Tahap Orientasi
B Memberikan salam dan menyapa nama pasien
1 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
2 keluarga/klien
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3 Tahap Kerja
C

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


96

Menutup sampiran / menjaga privacy


1 Memakai sarung tangan
2 Memasang selimut mandi dan menurunkan
3 sprei atas
Mengkomunikasikan ke pasien untuk miring
3 atau mengangkat bokong
Membentangkan perlak dan pengalas di bawah
bokong pasien,
4 membuka atau menurunkan pakaian bawah
pasien
5 Meminta ke pasien untuk menekuk lututnya
kemudian mengangkat bokong
6 Membuka tutup pot dengan bagian dalam
menghadap ke atas
7 Menempatkan pot dengan hati-hati di bawah
bokong pasien
8 Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
D Berpamitan dengan klien
1 Membereskan alat-alat
2 Mencuci tangan
3 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
4 keperawatan

1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT 3.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


97

MEMBANTU MENGGUNAKAN URINAL


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/049

PENGERTIAN Membantu pasien yang akan buang air kecil


dengan menggunakan urinal pada pasien yang
tidak dapat memasang sendiri
TUJUAN 1.Menampung air kemih
2.Mengetahui kelainan pada urin
3.Mengurangi gerakan pasien
KEBIJAKAN ISO : 1998
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Urinal
2. Perlak dan pengalas
3. Tissue
4. Sarung tangan
5. Bengkok
PROSEDUR Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
Mempersiapkan dan Membawa alat di dekat
3 pasien dengan benar
Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
2 keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
Menutup sampiran / menjaga privacy
1 Memakai sarung tangan
2 Mengkomunikasikan ke pasien untuk miring
atau mengangkat bokong

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


98

3 Membentangkan perlak dan pengalas di bawah


bokong pasien,
4 membuka atau menurunkan pakaian bawah
pasien
5 Menggunakan tangan kiri perawat memasukan
penis pasien ke mulut urinal
6 Menganjurkan pasien untuk berkemih

7 Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat
1 Mencuci tangan
2 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
3 keperawatan
4
5
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


99

PEMASANGAN INFUS
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/024

PENGERTIAN Pemasangan infus untuk memberikan obat/ cairan


melalui parenteral
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan
secara intravena (IV).
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip/
mikro drip)
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intravena sesuai dengan ukuran
5. Kapas alcohol dalam kom secukupnya
6. Perlak dan pengalas
7. Desinfektan
8. Torniquet/ manset
9. Bengkok 1
10. Plester/ hipavik
11. Kassa steril
12. Penunjuk waktu
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi program pengobatan
pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat sesuai prinsip
4 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


100

2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada


keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
2 Menutup saluran infus/ klem dan mengatur
posisi klem 30 cm dari plabot*
3 Menusukan saluran infus dengan benar
4 Menggantung botol cairan pada standar infus
5 Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
6 Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara
dalam selang
7 Mengatur posisi pasien dan pilih vena
8 Memasang perlak dan alasnya
9 Membebaskan daerah yang akan diinsersi
10 Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang
akan ditusuk
11 Memakai hand scoon
12 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar )
13 Mempertahankan vena pada posisi stabil
14 Memegang IV kateter dengan sudut 30 derajat
15 Menusuk vena dengan lubang jarum
menghadap ke atas
16 Memastikan IV kateter masuk intravena
kemudian menarik mandrin
17 Memasukkan IV kateter secara perlahan
18 Menarik mandrin dan menyambung dengan
selang
19 Melepas tourniquet
20 Mengalirkan cairan infuse
21 Melakukan fiksasi IV kateter
22 Memberi desinfeksi daerah tusukan &
menutup dengan kassa

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


101

D Mengatur tetesan, sesuai program


1 Tahap Terminasi
2 Merapikan pasien
3 Berpamitan dengan klien
4 Membereskan alat-alat
5 Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


102

PERAWATAN INFUS
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/025

PENGERTIAN Perawatan pada tempat pemasangan infuse


TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Pasien yang terpasang infuse
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Pinset anatomis steril 2 buah
2. Kassa steril
3. Sarung tangan steril
4. Gunting plester
5. Plester/ hipavic
6. Lidi kapas
7. Alcohol 70 % / wash bensin dalam tempatnya
8. Iodine povidon solution 10 %
9. Penunjuk waktu
10. NaCl 0,9 %
11. Bengkok 2 buah
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


103

2 Mengatur posisi pasien( tempat tusukan infus


terlihat jelas)
3 Memakai sarung tangan
4 Membasahi plester dengan alcohol/ wash
bensin dan buka balutan dengan menggunakan
pinset
5 Membersihkan bekas plester
6 Membersihkan daerah tusukan & sekitarnya
dengan NaCL
7 Mengolesi tempat tusukan dengan iodine cair/
zalf
8 Menutup dengan kasa steril dengan rapi
9 Memasang plester penutup
10 Mengatur tetesan infus sesuai program
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


104

MELAKSANAKAN PEMBERIAN TRANFUSI


DARAH
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/024

PENGERTIAN Pemberian darah dari kantong darah kedalam


tubuh melalui pembuluh vena
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang mendapatkan terapi tranfusi darah
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Kantong darah
3. Perlak dan pengalas
4. Penunjuk waktu
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA 1 Melakukan verifikasi program pengobatan
N pasien dan mengecek tanda vital
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
4 Menyiapkan darah(cek silang label darah,
suhu sesuai tubuh)
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C Tahap Kerja
1 Melepas selang infus dari flabote dan
memindahkan ke kantong darah
2 Menghitung jumlah tetesan sesaui program

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


105

3 Memperhatikan reaksi pasien


D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


106

PENILAIAN BALANCE CAIRAN


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/023

PENGERTIAN Penghitungan keseimbangan cairan masuk dan


keluar tubuh
TUJUAN Mengetahui status cairan tubuh :
1. Mengetahui jumlah masukan cairan.
2. Mengetahui keluaran cairan.
3. Mengetahui balance cairan.
4. Menentukan kebutuhan cairan.
KEBIJAKAN Pasien dengan kecenderungan gangguan regulasi
cairan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Alat tulis
2. Gelas ukur urin
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan pengecekan program terapi
2 Mencuci tangan
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
menghitung intake oral (minum)
2 Menghitung intake oral ( makan)
3 Menghitung intake parenteral
4 Menghitung cairan metabolisme 5cc/kg
BB/24 jam
5 Menghitung output urine 0,5-1 cc/kg bb/jam

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


107

6 Menghitung output feses (normal 100 cc/ @


7 Menghitung output abnormal ( muntah,
drain,perdarahan dll)
8 Menghitung output IWL dewasa bb x 15cc /
24 jam
9 Menghitung balance cairan
D Tahap Terminasi
1 Membaca tahmid
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


108

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA


VENA
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/010

PENGERTIAN Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan


langsung ke dalam pembuluh darah vena
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien baru yang mendapatkan obat yang
diberikan secara intra vena
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Desinfektan (zalf atau cair)
7. Tourniquet / manset
8. Perlak dan pengalas
9. Obat sesuai program terapi
10. Baki / troly
11. Bengkok 1
12. Plester luka atau kasa dan plester
13. Buku injeksi/ daftar obat
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat sesuai prinsip
4 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


109

2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan


pada keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari
arah distal
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
5 Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang
akan ditusuk
6 Memakai hand scoon
7 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam kearah luar)
biarkan kering
8 Mempertahankan vena pada posisi stabil
9 Memegang spuit dengan sudut 30º
10 Menusuk dengan kemiringan 30º, dan lubang
jarum menghadap ke atas
11 Melakukan aspirasi dan pastikan darah
masuk ke spuit
12 Membuka tourniquet
13 Memasukkan obat secara perlahan
14 Mencabut spuit sambil menekan daerah
tusukan dengan kapas
15 Menutup daerah tusukan dengan plester luka
16 Membuang spuit kedalam bengkok
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


110

keperawatan
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


111

.
PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR
(IM)
No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/011

PENGERTIAN Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan


langsung ke dalam otot (muskulus)
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien baru yang mendapatkan obat yang
diberikan secara intra muscular (IM)
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Baki / troly
9. Bengkok 1
10. Buku injeksi/ daftar obat
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat sesuai prinsip
4 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


112

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan


dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien, sesuai dengan tempat
penyuntikan
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
5 Memakai hand scoon
6 Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
(dorso gluteal. Ventro gluteal, deltoid, vastus
lateralis)
7 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam kearah luar)
biarkan kering
8 Mengunakan ibu jari & telunjuk untuk
meregangkan kulit
9 Menusukkan spuit dengan sudut 90º, jarum
masuk 2/3
10 Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak
masuk ke spuit
11 Memasukkan obat secara perlahan
12 Mencabut jarum dari tempat tusukan
13 Menekan daerah tusukan dengan kapas
desinfektan
14 Membuang spuit kedalam bengkok
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


113

UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


114

PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN (SC)


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/012

PENGERTIAN Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan


langsung ke bawah kulit (sub cutan)
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien baru yang mendapatkan obat yang
diberikan secara subcutan (SC)
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Baki / troly
9. Bengkok 1
10. Buku injeksi/ daftar obat
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
ada
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat sesuai prinsip
4 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


115

C. Tahap Kerja
1 Mebaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien, sesuai dengan tempat
penyuntikan
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
5 Memakai hand scoon
6 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam kearah luar)
biarkan kering
7 Mengunakan ibu jari & telunjuk untuk
mengangkat cutan
8 Menusukkan spuit dengan sudut 45º
9 Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak
masuk ke spuit
10 Memasukkan obat ke dalam subcutan secara
perlahan
11 Mencabut jarum sambil menekan
12 Membuang spuit kedalam bengkok
D. Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien dan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


116

PEMBERIAN OBAT INTRA CUTAN (IC)


No. Dokumen Nomor revisi Halaman
IK-UPT-KES- 02
BSN/00/002/013

PENGERTIAN Pemberian obat/ cairan dengan cara dimasukkan


langsung ke bawah kulit (intracutan)
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien baru yang mendapatkan obat yang diberikan
secara intracutan (IC)
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 (steril)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Baki / troly
9. Bengkok 1
10. Buku injeksi/ daftar obat
11. Alat tulis / bolpoin
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan obat sesuai prinsip (ambil 0,1 cc
obat yang sudah diencerkan 4/ 5 cc diencerkan
kembali dengan aquades menjadi 1 cc)
4 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


117

3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan


dilakukan
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien, sesuai dengan tempat
penyuntikan
3 Memasang perlak dan alasnya
4 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
5 Memakai hand scoon
6 Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam kearah luar) biarkan
kering
7 Mengunakan ibu jari & telunjuk untuk
meregangkan kulit
8 Menusukkan spuit dengan kemiringan 15-20º,
jarum masuk kurang lebih 0,5 cm
9 Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan,
pastikan ada penonjolan
10 Mencabut jarum dari tempat tusukan
11 Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
12 Membuang spuit kedalam bengkok
D Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien dan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


118

PEMBERIAN OBAT TETES MATA


NO dokumen Nomer Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/017 003

PENGERTIAN Yaitu Pemberian obat dengan cara diteteskan


dikonjungtiva mata
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJAKAN Pasien yang memerlukan bantuan dalam
memasukan obat mmelalui mata
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Perlak dan penngalas
3. Obat sesuai program terapi
4. Baki/troli
5. Bengkok
6. Tisue
7. Bola Kapas
PROSEDUR A.Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelum nya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga / klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C.Tahap Kerja
1. Membaca tasmiyah
2. Mengatur posisi kepala klien menengadah
keatas.
3. Membentangkan perlak dibawah kepala.
4. Memakai hanscon

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


119

5. Kaji mata pasien. Amati adanya gangguan pada


mata misalnya warna merah, adanya kotoran,
bengkak, pandangan kabur, mata sering
dikucek-kucek dan lain-lain.
6. Bersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan
bola kapas yang telah dibasahi dari dalam
keluar./ punktum medial kearah punktum
lateral
7. Masukan obat tetes mata sesuai dosis, dengan
cara menarik kelopak mata dengan ibu jari atau
jari-jari tangan yang tidak memegang obat.
Pegang obat tetes mata denngan tangan
satunya. Dekatkan ke mata sampai berjarak 1
sampai 2 cm dari mata lalu teteskan sesuai yang
dibutuhkan pada kantong konjungtiva 1/3 dari
luar.
8. Bila obat berbentuk salep mata pegang pipa
salep daitas kantung konjungtiva bawah dan
oleskan 2cm-3cm salep dari kanttung ke dalam
ke luar.
9. Anjurkan pasien menutup mata tanpa mengusap
obat keluar. Untuk obat cair, pasien dianjurkan
menutup mata kurang lebih satu menit dan
menekan hati-hati duktuus nasolakrimalis agar
obat tidak masuk ke duktus tersebut.
10. Bersihkan mata dengan cara mengusap dari
arah dalam keluar. punktum medial kearah
punktum lateral
11. Merapikan pasien.
D.Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3. Membersihkan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


120

keperawatan
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


121

PENYIAPAN SPECIMEN DARAH VENA


NO dokumen Nomer Halaman
IK-UPT-KES- revisi
BSN/00/002/018 002

PENGERTIAN Mengembalikan dan menyiapkan darah vena


untuk pemeriksaan diagnostic
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
KEBIJIKAN
Pasien yang memerlukanpemeriksaan darah
vena
KEBUAKAN Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
4. Desinfektan (zalf atau cair)
5. Tourniquet / manset
6. Perlak dan pengalas
7. Plester luka atau kasa dan plester
8. Lembar pemeriksaan laboratorium
9. Botol wadah specimen dan bengkok 1
PROSEDUR A.Tahap Pra Intraksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan obat sesuai prinsip
4. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B.Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C.Tahap Kerja

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


122

1. Membaca tasmiyah
2. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari
arah distal
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
4. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang
akan ditusuk
5. Memakai hand scoon
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam kearah luar)
biarkan kering
7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
8. Memegang spuit dengan sudut 30º
9. Menusuk dengan kemiringan 30º, dan lubang
jarum menghadap ke atas
10.Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk
ke spuit, ambil sesuai kebutuhan
11.Membuka tourniquet
12.Mencabut spuit sambil menekan daerah
tusukan dengan kapas
13.Menutup daerah tusukan dengan plester luka
14. Memasukan darah kedalam botol specimen
D.Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT TERKAIT 1. D3 Keperawatan
2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


123

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


124

MEMBIMBING RELAKSASI DISTRAKSI


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/039

PENGERTIAN Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang


mengalami nyeri dengan membimbing pasien
untuk melakukan teknik relaksasi distraksi
TUJUAN 1. Mengurangi atau menghilangkan nyeri.
2. Menurunkan ketegangan otot.
3. Menimbulkan perasaan aman dan damai.
KEBIJAKAN 1. Pasien dengan nyeri kronis.
2. Pasien ansietas.
PETUGAS Perawat
PERALATAN
PROSEDUR Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN A
1 Melihat data nyeri yang lalu
2 Melihat intervensi keperawatan yang telah
diberikan oleh perawat
3 Mengakji program terapi yang di berikan oleh
dokter
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menanyakan cara yang biasa digunakan agar
rileks dan dan tempat yang disukai
3 Memjelaskan tujuan dan prosedur
4 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien
sesuai dengan kondisi pasien (duduk/ baring)
3 Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
4 Meminta pasien untuk memejamkan mata

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


125

5 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran


pasien pada kedua kakinya untuk rileks,
kendorkan seluruh otot-otot kakinya,
perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi
kedua kaki pasien
6 Meminta pasien untuk memindahkan
pikirannya kepada kedua tangan pasien,
kendorkan otot-otot kedua tangannya, meminta
pasien untuk merasakan relaksasi keduannya
Memindahkan focus pikiran pasien pada bagian
tubuhnya, memerintahkan pasien untuk
merilekskan otot-otot tubuh pasien mulai dari
otot pinggang sampai otot bahu, meminta
pasien untuk merasakan relaksasi otot-otot
tubuh pasien
7 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran
pada masuknya udara lewan jalan nafas
8 Membawa alam fikiran pasien menuju ke
tempat yang menyenangkan pasien
Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot
muka menjadi rileks
D
Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


126

STERILISASI ALAT LOGAM DENGAN


DIREBUS
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/043

PENGERTIAN Suatu usaha untuk membebaskan alat dari kuman


patogen dan apatogen berikut spora.
TUJUAN 1. Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap
pakai
2. Meniadakan penularan
3.
KEBIJAKAN 1. Alat yang habis dipakai
2. Alat yang akan dipakai ke pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Sterilisator
Peralatan logam misalnya
1. Gunting
2. Pisau oprasi
3. Pinset
4. Klem dan lain lain
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dan
AN direndam menggunakan larutan disinfektan
2. Bila peralatan logam yang tajam missal pisai
jarum atau gunting harus dibungkus
menggunakan kasa dahulu
B Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengisi air pada sterilisator
3 Memasukkan peralatan
4 Menghidupkan sterilisator
5 Tunggu sampai mendidih sekurang kurangnya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


127

15 menit
6 Mengangkat peralatan kurang lebih 3- 5 menit
setelah selesai baru diangkat
7 Mengambil alat yang sudah steril menggunakan
korentang
8 Menempatkan peralatan steril dalam tempatnya/
bak instrument steril
C Tahap Terminasi
1 Membaca tahmid
2 Membereskan alat dan mengembalikan
ketempat semula
3 Mengeringkan tangan dengan handuk atau
pengering
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


128

STERILISASI ALAT LOGAM DENGAN


PANAS KERING
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/043

PENGERTIAN Suatu usaha untuk membebaskan alat dari kuman


patogen dan apatogen berikut spora.
TUJUAN 4. Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap
pakai
5. Meniadakan penularan

KEBIJAKAN 1. Alat yang habis dipakai


Alat yang akan dipakai ke pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Lemari oven
Peralatan logam misalnya
a. Gunting
b. Pisau oprasi
c. Pinset
d. Klem dan lain lain
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dan
direndam menggunakan larutan disinfektan
2. Bila peralatan logam yang tajam missal pisai
jarum atau gunting harus dibungkus
menggunakan kasa dahulu
B Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengecek lemari oven
3 Memasukkan peralatan sesuai tempatnya
4 Menghidupkan lemari oven
5 Tunggu sampai alat selesai secara otomatis
6 Mengangkat peralatan kurang lebih 3- 5 menit

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


129

setelah selesai baru diangkat


7 Mengambil alat yang sudah steril
menggunakan korentang
8 Menempatkan peralatan steril dalam
tempatnya/ bak instrument steril
C Tahap Terminasi
1 Membaca tahmid
2 Membereskan alat dan mengembalikan
ketempat semula

Mengeringkan tangan dengan handuk atau


pengering dan membaca tahmid
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT 3.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


130

MENJAHIT LUKA / HEACTING


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/049

PENGERTIAN tindakan menghubungkan/ menjahit jaringan/ kulit


yang terputus atau terpotong untuk menyatukan
dan mencegah pendarahan.
TUJUAN 1. Menyatukan dan menghentikan perdarahan
KEBIJAKAN Pasien yang mengalami luka robek
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan steril
2. Duk lubang
3. Set alat bedah minor
4. Benang jahit
5. Jarum jahit
6. Kassa steril
7. Cairan normal saline (Nacl 0.9%)
8. Cairan antiseptic
9. Korentang steril dan tempatnya
10. Perlak dan pengalasnya
11. Obat anastesi
12. Plester
13. Gunting plester
14. Kom steril
15. Tempat sampah medis
16. Disposible syringe
17. Larutan H2O2/perhidrol
18. Celemek
19. Masker
20. Trolly
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


131

PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila


ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan
pada keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat
terlihat jelas dengan menjaga privacy
3 Memakai sarung tangan steril
4 Bersihkan luka menggunakan cairan
antiseptik
5 Ganti sarung tangan dengan sarung tangan
steril yang lain
6 Jaringan disekitar luka dianastesi
7 Bila perlu bersihkan luka dengan cairan
normal saline(Nacl 0.9%)
8 Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan
H2 O2/perl hidrol 10%
9 Pasang duk lobang steril
10 Gunakan jarum untuk menjahit kulit,masukan
benang ke lubang jarum,pada penggunaan
jarum melengkung(curved needle) dari arah
dalam keluar.
11 Pegang jarum dengan menggunakan
klem,kemudian mulai menjahit luka.
12 jika luka dalam sampai jaringan otot,maka
jahit lapis demi lapis (jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


132

robek,contoh:catgut,chromic,side,dll)
13 Ikat benang dengan membentuk simpul.
Potong benang,sisakan sepanjang 1mm(untuk
jahitan dalam),0.65cm (jahitan luar)
14 Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup.
15 Oleskan normal salin/desinfectan pada
jahitan.
16 Tutup dengan kassa steril.
17 Pasang plester/hipafix
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan
klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


133

MENGATUR POSISI KLIEN (FOWLER)


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Sikap dalam posisi setengah duduk


TUJUAN 1. Mobilisasi
2. Memberikan perasaan yang
nyaman kepada pasien yang sesak nafas
KEBIJAKAN Pasien sesak napas
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1.Bantal 5 -6 buah
2.Bantal kecil
3.Guling
4.Sandaran punggung / orthopedic bed
5.Sarung sandaran punggung
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi klien
3 Membantu mengangkat atau mendudukan
4 klien
Memasang sandaran punggung, mengatur
5 bantal pada sandaran , bila memakai tempat
6 tidur ortopedik, naikan bagian kepala

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


134

7 Membaringkan kembali pasien pada sandaran


8 Meletakkan guling di bawah lipatan lutut agar
tidak merosot
Meletakkan kedua tangan di atas bantal
Menanyakan ke nyamanan klien

D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
3. D3 Keperawatan
UNIT 4. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


135

MENGATUR POSISI KLIEN ( SIM )


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Membaringkan pasien dalam posisi miring atau


setengah telungkup
TUJUAN 1. Membantu pasien untuk mempermudah tindakan
pemeriksaan rectum
2. Memasukan obat-obatan suposutoria
3. Mempermudah keluarnya cairan pasca operasi
tonsil
KEBIJAKAN 1. Pasien yang akan melakukan
pemeriksaan/pemberian obat melaluai anus
2. Pasien dengan hugnah
PETUGAS Perawat
PERALATAN
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
AN 2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
3 keluarga/klien
C Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
1 Tahap Kerja
21. Membaca tasmiyah
3 Mengatur posisi klien
Meminta pasien untuk miring ke kiri atau
4 dimiringkan untuk klien yang tidak kooperatif
Memposisikan badan setengah telungkup,

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


136

5 sedangkan kaki kiri lurus, lutut dan paha kanan


ditekuk serta ditarik kea rah dada,
6 Memposisikan Posisi tangan kiri di atas kepala
atau di belakang punggung dan tangan kanan di
D atas tempat tidur
1 Perhatikan keadaan umum pasien selama proses
2 Merapikan pasien
3 Tahap Terminasi
4 Melakukan evaluasi tindakan
5 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


137

MENGATUR POSISI KLIEN


(TREDELENBERG)
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih


rendah dari pada kaki
TUJUAN 1. Memperlancar peredaran darah ke otak
2. Memudahkan operasi di perut
3. Untuk memudahkan perawatan dan pemeriksaan
KEBIJAKAN ISO
Pasien shock
Pasien yang di pasang skin traksi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sandaran punggung atau kursi
2. Potongan balok atau bantal
3. Tempat tidur (fungsional bed)
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
3 keluarga/klien
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah dan memasang sampiran
2 /menjaga privecy
Menaikan Tempat tidur bagian kaki dengan
3 balok atau menaikkan kaki tempat tidur
4 Perhatikan keadaan umum pasien selama proses
berlangsung

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


138

5 Menanyakan kenyamanan klien


D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


139

MENGATUR POSISI KLIEN (DORSAL


RECUMBENT)
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Memposisikan pasien dalam posisi telentang


dengan kedua tungkai di tekuk, sedikit
diregangkan dan kedua telapak kaki menapak pada
kasur
TUJUAN 1.Mempermudah tindakan pemeriksaan dan
perawatan pada daerah genetalia
2.Mempermudah proses persalinan
KEBIJAKAN 1. Pasien akan dilakukan pemeriksaan fisik
2. Pasien hamil
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tempat tidur atau meja operasi
2. selimut
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
2 ada
3 Mencuci tangan
B Membawa alat di dekat pasien dengan benar
1 Tahap Orientasi
2 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
3 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
C keluarga/klien
1 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
2 Tahap Kerja
3 Membaca tasmiyah
Memposisikan pasien berbaring telentang, dan
4 membuka pakaian bagian bawah
Membantu pasien menekuk kedua tungkai,
D paha di regangkan dan telapak kaki menapak

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


140

1 pada kasur
2 Perhatikan keadaan umum pasien selama
3 proses berlangsung dan menghindari tindakan
4 yang menimbulkan rasa malu
5 Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


141

MENGATUR POSISI KLIEN (LITHOTOMI)


NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIA Memposisikan pasien dengan posisi telentang dengan


N kedua paha di angkat dan di traik kearah perut ,
sedangkan tungkai bawah membuat sudut 90 derajat
terhadap paha.
TUJUAN 1. Mempermudah tindakan pemeriksaan pada daerah
genetaliadan rongga panggul
2. Mempermudah proses persalinan
3. Memudahkan pemasangan AKDR (alat
kontrasepsi dalam rahim)
KEBIJAKAN 1. Pasien meahirkan
2. Pemeriksaan genetalia
3. Pemberian obat pervaginam
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1.Tempat tidur khusus (gynaecology bed)
2.selimut
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
AN 2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Menjaga privacy klian
3 Memposisikan pasien berbaring telentang, dan
membuka pakaian bagian bawah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


142

4 Membantu pasien menekuk kedua tungkai, paha


di regangkan dan telapak kaki menapak pada
kasur
5 Perhatikan keadaan umum pasien selama proses
dan menghindari tindakan yang menimbulkan rasa
malu
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


143

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT


TIDUR KE KERETA DORONG
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/049

PENGERTIAN Melakukan tindakan keperawatan: menganti


balutan, membersihkan luka pada luka yang
dijahit.
TUJUAN 1. Memudahkan tindakan
2. Mobilisasi
KEBIJAKAN 1. Pasien pulang
2. Pasien akan dilakukan pemeriksaan radiologi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1.Kereta dorong
2.Pengalas kereta dorong
3.Bantal lengkap dengan sarung
4.Selimut tipis atau sprei ataas (bovenlaken)
5.Tiga orang tenaga perawat
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Mempersiapkan dan Membawa alat di dekat
pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Mengatur posisi pasien agar mempermudah
3 pengangkatan
Menempatkan kereta dorong sedemikian

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


144

rupa ,membentuk sudut 90 C, yaitu bagian


kepala kereta dorong berda pada bagian kaki
tempat tidur ataupun sejajar dengan tempat
tidur (apabila pasien dapat
mengggeserkanbadannya sendiri dari tempat
tidur ke kereta dorong
4 Mengambil sprei atas dari atas kereta doorng
dan menutupkannya ke pasien, caranya seperti
memasang selimut manndi
5 Perawat yang akan mengangkat pasien berdiri
di sebelah kanan pasienyang paling tinggi di
bagian kepala dan yang paling pendek bagian
kaki dan perawat satunya berada ditengah
tengah antraa kedua perawat tadi
6 Majukan kaki kiri masing-masing perawat
sedikit kemuka atau ke depan
7 Susupkan lengan-lengan perawat ke bawah
leher,punggung,bokong, paha, kaki pasien
dengan telapak tangna menghadap ke atas
sampai mencapai sisi kiri pasien , telapak
tangan perawat di rapatkan ke badan pasien
dengan sedikit di tekan untuk menahan agar
pasien tidak terlepas atau terjatuh
8 Perawat yang berdiri di bagian kepala member
aba-aba dan dengan serentak pasien di angkat,
perawat mulai melangkahkan kaki dan berhati-
hatimenuju kereta dorong
9 Meletakkan pasien secara bersama-sama dan
perlahan-lahan di atas kereta dorong
10
Menjauhkan pasien dan kereta dorong drai
tempat tidur atau membawa kereta keluar dari
ruangan
11 Membereskan tempat tidur

D Tahap Terminasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


145

1 Melakukan evaluasi tindakan


2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


146

PERAWATAN JENAZAH
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/000/047

PENGERTIAN Tindakan yang diberikan pada pasien yang baru saja


meninggal dunia untuk dibawa ke ruang
pemulasaran jenazah
TUJUAN 1.Supaya janazah berada dalam keadaan bersih dan
rapi
2.Untuk member kesan yang baik kepada keluarga
pasien
KEBIJAKAN Pasien meninggal
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1.Celemek dua buah
2.Kain segitiga(mitela)
3.Pembalut
4.Bengkok
5.Pinset anatomi
6.Kapas
7.kapas lembab
8.pakaian mayat
9.tempat alat tenun yang kotor
10. laken bersih
11. brankar dengan alas
12. formulir identitas jenazah
PROSEDUR A Tahap Pra Interaksi
PELAKSANA 1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila
AN ada
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


147

1 Memberikan salam kepada keluarga


2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan
keluarga untuk melakukan perawatan jenazah
C Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah
2 Memposisikan di sebelah kanan jenasah bila
mungkin dan mendoakan jenazah
3 Memakai celemek
4 Melepaskan semua perhiasan yang ada pada
jenazah dan kmeudian di serahkan ke
keluarga.
5 Apabila ada luka bungkuslah luka dengan baik
6 Memasukan kapas ke dalam lubang pelepasan
(anus jenazah dengan menggunakan pinset
7 Mengenakan pakaian jenazah
8 Menutup mata dengan kapas lembab agar
dapat menutup rapat
9 Memasukan kapas ke dalam lubang hidung ,
lubang telinga jika diperlukan
10 Mengikat rahang dengan kain segitiga atau
pembalut agar mulut jenazah tidak terbuka
11 Merapatkan kedua kaki jenazah kemudian
diikat dengan pembalut
12 Meletakan tangan diatas perut, tangan kanan
berada diatas tangan kiri
13 Merapikan tempat tidur kemudian menutup
jenazah dengan sprei bersih
14 Setelah dua jam meninggal, jenazah di bawa
dengan brankar khusus ke kamar jenazah
dengan formulir identitas
15 Memindahkan jenazah ke tempat yang sudah
di sediakan di kamar jenazah
16 Memenitikan formulir identitas jenazah di atas

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


148

sprei
17 Merapikan jenazah dan menyerahkannya
kepada keluarga dan penanggung jawab kamar
jenazah
18 Membuka celemek dan di gantungkan pada
tempat yang sudah tersedia
19 Mencuci tangan
20 Membawa kembali brankar ke ruangan untuk
dibersihkan
D Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
1. D3 Keperawatan
UNIT 2. S1 keperawatan
TERKAIT 3.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


149

POSTURAL DRAINASE
NO dokumen Nomer revisi Halaman
IK-UPT-KES- 002
BSN/00/002/021

PENGERTIAN Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret


dari paru dengan mempergunakan gaya berat dari
sekretnya itu sendiri
TUJUAN 1. Membebaskan organ pernafasan dari akumulasi
secret.
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.
KEBIJAKAN Klien dengan akumulasi secret pada saluran nafas
bagian bawah
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak/ alas
4. Sputum pot berisi desinfektan

PROSEDUR B Tahap Pra Interaksi


PELAKSANA 1 Melakukan pengecekan program terapi
AN
2 Mencuci tangan
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2 Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
D Tahap Kerja
1 Membaca tasmiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


150

2 Melakukan auskultasi paru


3 Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
dengan menjaga privacy pasien
1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak
tinggi untuk drainage kedua lobus atas dari
segmen apikal
2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan
satu bantal bawah lutut untuk drainage
lobus atas kanan segmen anterior, dan
beberapa bantal tanpa bantal bawah lutut
untuk drainage lobus atas kiri segmen
anterior.
3. Tidur menelungkup pada bantal untuk
drainage lobus atas segmen posterior
4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan
tidur, untuk drainage lobus tengah kanan
dan lobus bawah kanan segmen anterior.
Kepala lebih bawah dari bagian tubuh
lainnya
5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian
badan tidur, untuk drainage lingula dan
lobus bawah kiri segmen anterior Letak
kepala sama seperti No. 4.
6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala
dan satu bantal bawah lutut dengan letak
kepala seperti no. 4, untuk drainage kedua
lobus bawah segmen anterior
7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama
seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah
kanan segmen lateral
8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala
sama seperti no. 4, untuk drainage lobus
bawah kiri segmen lateral dan lobus bawah
kanan segmen kardiak
9. Tidur menelungkup dengan satu bantal

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


151

dibawah perut dengan letak kepala sama


seperti no. 4 atau beberapa bantal di bawah
perut untuk drainage kedua lobus bawah.
10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian
badan miring, letak kepala sama seperti no.
4, untuk drainage lobus bawah kanan
segmen posterior
4 Lakukan pergantian posisi dengan setiap posisi
sebaiknya dilakukan selama 5 -- 10 menit
5 Bila semua posisi dilakukan tidak boleh lebih
dari 40 menit
6 Melakukan perkusi dan vibrasi diatas daerah
paru yang dituju
7 Melatih nafas dalam
8 Melatih batuk efektif untuk mengeluarkan
dahak/ secret
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
UNIT 1. D3 Keperawatan
TERKAIT 2. S1 keperawatan
3.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


152

LAMPIRAN:

Berikut macam-macam posisi postural drainage :

Kedua lobus atas - segmen apikal

Lobus atas kanan - segmen anterior

Lobus atas kiri - segmen anterior

Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


153

Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang

Lobus atas kiri – segmen posterior

lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )

Lobus tengah kanan


Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


154

Lingula ( dipandang dari belakang

Kedua lobus bawah – segmen anterior

Lobus bawah kanan – segmen lateral

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


155

Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan –


segmen kardiak ( medial )

Kedua lobus bawah – segmen posterior


Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal

Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi


untuk penekanan khusus )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


156

Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal


di bawah perut )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


157

DAFTAR PUSTAKA

De Jong. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC


Doengoses . 2000 . rencan asuhan keperawatan. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur Perawatan


Dasar, Direktorat Rumah Sakit dan Pendidikan.

Potter, P.A., Perry, A.G., 1996, Fundamentals of Nursing,St.Louis,


Mosby Company.

Rider , J., et.al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills, Philadelphia,
Lippincott.

Smeltzer, S.C., Bare,B.G.,2002, Keperawatan Medikal Bedah Brunner


dan
suddarth, Alih Bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta
Gleadle,jonathan. 2007 . anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta:
Erlangga
Long C, Barbara . 1996. Perawatan medikal bedah. Bandung: IAPK
Lynda,juall . 2000. Diagnosa keperawatan . jakarta: EGC
Perry,potter. 2006. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC
Black, JM., Matassin E. (2002). Medical Surgical Nursing, Clinical
Management for Continuity of Care. JB. Lipincott.co

Black JM., Hawk, J.H., keene, A.M. (2001)Medical surgical nursing


nursing: clinical management for positive outcomes 6 th ed. Philadelphia:
WB Sounders.

Brow & Edward. Eds. (2005). Medical Surgical Nursin. Sydney.


Elsevier

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


158

Braynt & Denise (2007). Acute and chornic wound: current management
concept 3rd ed.St louis: Mosby.

Bullock, Barbara (2000). Focus on pathophysiology. Philadelphia

Chennecky, CC, Schlesselman, S. (2000). Oncology nursing


certification review. St. Louis: Msoby.

Colmer, MR. (1995). Coronarys surgery for nurses. 16th ed. Livingstone
Doenges, Marylinn E. (2002). Nursing care plan: guidelines for
Planning and documenting patient care. 3rd ed. FA. Davis

Groah, Linda K. (1996). Preoperative nursing 3rd ed. Appleton & Lange,
Connecticut

Patton D, et.al. Textbook of Physiology (vol 1 and 2) 21st ed. WB


Saunders Company. Philadelphia.

Procolla LeMode, Kaven M. Burke (1996). Medical surgical nursing.


Addison Wesley. New York

Walton RL. ( 2000) Perawatan luka. Jakarta: EGC

Robinson, D. & Cheryl, P.K.((2001). Core concept in advanced practice


nursing. St louis: Mosby.

Maher,A.B., Salmond,SW., Pellino, T.A. (Orthopaedic nursing, 3rd ed.


Philadelphia. WB Sounders.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

Anda mungkin juga menyukai