Anda di halaman 1dari 19

TEORI-TEORI KEPRIBADIAN

“Teori Kepribadian Person Centered”

Dosen Pengampu:

Dr. Nina Permata Sari, S.Psi, M.Pd dan Rizky Ildiyanita, S.Psi., M.Psi.,
Psikolog

Disusun Oleh:

Kelompok 11

Ani Syahfitri 1810123320002

Maisa Salfana Putri 1810123320014

Nurrul Hatimah 1810123320036

Sri Wahyuni 1810123320035

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dengan
berkat limpahannya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, Shalawat
serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah memberikan kami Rahmat dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Teori Kepribadian Person Centered”.
Terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Teori-Teori Kepribadian, Ibu
Dr. Nina Permata Sari, S.Psi, M.Pd dan Ibu Rizky Ildiyanita, S.Psi., M.Psi.,
Psikolog.

Kami berharap dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengambil


manfaat dan pembelajaran dari apa yang kami sampaikan, Selain itu makalah ini
dapat berguna juga nantinya untuk kami sendiri ataupun teman-teman sekalian.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah


yang kami buat. Maka dari itu ada pepatah yang berkata ‘tak ada gading yang tak
retak’, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian pengantar dari pemakalah untuk pembaca,
semoga makalah ini bisa lebih baik kedepannya.

Banjarmasin, 02 Maret 2021

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Metode Penulisan ...................................................................................2
D. Tujuan Penulisan ....................................................................................2
E. Manfaat Penulisan ..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

A. Pengertian Teori Kepribadian Person Centered? ...............................3


B. Ciri-ciri Teori Kepribadian Person Centered? ...................................3
C. Struktur Kepribadian Person Centered? ............................................4-
8
D. Karakteristik Kepribadian Person Centered? ....................................8-
9
E. Konsep Pokok Kepribadian Person Centered?
...................................................................................................................
10-11
F. Tujuan Teori Kepribadian Person Centered?
...................................................................................................................
11-12

BAB III PENUTUP ............................................................................................13

A. Kesimpulan .............................................................................................13
B. Saran ........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang dari ilmu
psikologi. Dimana psikologikepribadian ini didalamnya membahas tentang
perbedaan pribadi antar individu serta dinamikanya dalam membangun
relasi intrapersonal dan interpersonal. Dalam bidang psikologi khusus
terdapat banyak teori yang diungkapkan oleh para ahli yang bergerak
dibidang ini. Salah satu teori psikologi kepribadian yaitu yang
dikemukakan oleh Carl R. Rogers mengenai self. Carl R. Rogers
merupakan salah satu tokoh dari bidang psikologi humanistik, dimana
memiliki pandangan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas
kedewasaan dan hidupnya sendiri.Carl R. Rogers berpendapat bahwa
setiap orang bebas untuk melatih dan mengatur diri mereka sendiri.
Namun tetap setiap orang harus memiliki tanggung jawab atas kontrol diri
yang mereka lakukan.
Teori yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers ini menjadi salahsatu
teori yang banyak di gunakan di bidang konseling dan terapis, karena
memang pada dasarnya Carl R. Rogers ini bergerak di bidang psikoterapi.
Oleh karena itu, guna menambah pengetahuan mengenai kepribadian ini,
khususnya untuk seorang guru dimana guru juga berperan sebagai
konselor untuk peserta didiknya yang bermasalah, maka pembahasan
makalah ini akan dikonsentrasikan membahas mengenaiteori kepribadian
dari Carl R. Rogers yaitu Teori Kepribadian person centered atau sering
juga di sebut teori client centered merupakan salah satu cabang teori
humanistik yang dikembangkan oleh Carl R. Roger. Rogers dalam teori ini
menunjukkan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Rogers percaya
manusia mampu bersosialisasi dan bergerak maju, berjuang untuk
berfungsi penuh.

1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teori Kepribadian Person Centered?
2. Apa saja Ciri-ciri Teori Kepribadian Person Centered?
3. Apa Struktur Kepribadian Person Centered?
4. Apa Karakteristik Kepribadian Person Centered?
5. Apa Konsep Pokok Kepribadian Person Centered?
6. Apa Tujuan Teori Kepribadian Person Centered?
C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis dalam kepenulisan


makalah yaitu dengan metode pustaka dan diskusi. Di mana penulis
mengumpulkan sumber-sumber informasi yang relevan dan terpercaya
dari buku-buku referensi, jurnal-jurnal ilmiah, maupun artikel-artikel
terkait pembahasan, lalu kemudian kami diskusikan bersama guna
mendapatkan hasil yang maksimal.

D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, diantaranya:

1. Untuk mengetahui apa itu Teori Kepribadian Person Centered


2. Untuk mengetahui Ciri-ciri Teori Kepribadian Person Centered
3. Untuk mengetahui Struktur Kepribadian Person Centered
4. Untuk mengetahui Karakteristik Kepribadian Person Centered
5. Untuk mengetahui Konsep Pokok Kepribadian Person Centered
6. Untuk mengetahui Tujuan Teori Kepribadian Person Centered
D. Manfaat Penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui Teori Kepribadian Person
Centered yang di buat oleh kelompok kami dan makalah yang kami buat
dapat memberikan manfaat bagi orang yang membacanya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Kepribadian Person Centered (Carl Rogers)


Pendekatan “person centered” berorientasi filosofis humanistik.
Artinya memandang manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dengan
pembawaan dasar yang baik, memliki kecenderungan yang bertujuan
positif, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan untuk maju, realitis,
memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk
bertingkah laku sehat dan seimbang, cenderung berusaha untuk
mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu dan mempertahankannya.
Setiap manusia memiliki harga dan martabat dirinya, sehingga dengan
didukung oleh pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan siap dan
mampu untuk mengatasi masalahnya. (Prawitasari,dkk 2017)
Dasar perkembangan kepribadian adalah pengalaman individu
yang disadari. Pengalaman ini akan membentuk kepribadian yang
berkembang secara kontinyu. Meskipun pengalaman masa kecil yang
lampau juga dianggap penting. Namun Rogers lebih menekankan peranan
pengalaman yang dialami pada masa kini dan bukan pula pada masa
depan.
Secara umum rogers menganggap bahwa ada dua pase penting
dalam perkembangan individu yaitu fase fisiologis dan psikologis. Pada
awalnya kehidupannya, perkembangan individu lebih bersifat fisiologis,
dengan bertambah usia maka perkembangan dititikberatkan pada
perkembangan kepribadian. Rogers tidak memberikan batas yang egas
kapan peralihan fase ini, namun dari berbagai tulisannya dapat dilihat
bahwa proses dimulai pada masa kanak – kanak dan berakhir masa remaja
akhir.
B. Ciri – ciri teori kepribadian Person centered
Pendekatan person – centered di tujukan pada tanggung jawab dan
kesanggupan klien untuk menemukan berbagai cara menghadapi

4
kehidupan secara nyata. Klien adalah sebagai orang yang paling
mengetahui jati dirinya sendiri dan menemukan tingkah laku yang lebih
pantas untuk dirinya.
Dalam dunia nyata seorang klien ini termasuk dalam pendekatan
person centered. Untuk memahami seorang klien kita harus berusaha
dengan mempunyai empati yang cermat. Dengan cara empati dan usaha
untuk memahami kepribadian seorang klien, terapis memberikan perhatian
dalam persepsi klien dan persepsi terhadap dunia luar.
Prinsip – prinsip dalam teori person centered diterapkan pada klien
yang fungsi pskologisnya berada pada taraf yang relatif normal maupun
klien yang menyimpang psikologisnya lebih besar.
Rogers mengemukakan bahwa ada sikap – sikap tertentu pada pihak klien
(ketulusan, kehangatan, penerimaan yang nonposesif, dan berempati) yang
membentuk kondisi – kondisi yang memadai bagi keefetifan bagi terapi
kesembuhan pada klien. Terapi person masuk dalam konsep bahwa funsi
terapis ini adalah tampil langsung dan bisa dijangkau oleh klien serta
memusatkan pengalaman di sini dan sekarang yang tercipta melalui
hubungan antara klien dan terapis.
Teori person centered dikembangkan melalui penelitian tentang
proses dan hasil terapi. Teori ini bukan suatu teori yang tertutup,
melainkan suatu teori yang tumbuh melalui observasi – observasi
konseling dan yang secara sinambungan berubah sejalan dengan
peningkatan pemahaman terhadap manusia dan proses terapi yang sudah
dihasilkan oleh penelitian yang baru.
Jadi disini dijelaskan terapi person – centered bukanlah
sekumpulan teknik, juga bukan suatu doktrin. Pendekatan ini berakar pada
sekumpulan sikap dan kepercayaan yang ditunjukkan oleh terapis. Dan
disini terapis dan klien harus saling manusiawi dan berpartisipasi dalam
pengalaman hidupnya.
C. Struktur Kepribadian Person centered
1. Struktur Kepribadian

5
Dalam teorinya, Rogers lebih mementingkan dinamika
dibandingkan dengan struktur kepribadian. Dari awal, Rogers lebih
memfokuskan diri pada cara bagaimana kepribadian dapat berubah
dan berkembang. Beliau tidak menekankan pada aspek struktur
kepribadian. Namun meskipun begitu, terdapat 19 rumusannya
menjelaskan mengenai hakikat kepribadian yang diperoleh 3
konstruk yang mana menjadi dasar penting dalam teori Self.
Carl Rogers mendeskripsikan teori the self sebagai
konstruk yang menjelaskan bagaimana individu melihat dirinya
sendiri. Konsep pokok teori kepribadian yang dikemukakan oleh
Rogers ini adalah self, yang mana menjadi struktur kepribadian itu
sendiri. Self terbagi menjadi dua, yaitu Real Self serta Ideal Self.
Real self adalah kondisi individu saat ini, sedangkan ideal self
adalah kondisi individu yang mana ingin dilihat dan dicapai oleh
individu itu sendiri. Perhatian dna fokus Rogers lebih
mengutamakan pada cara organisme serta self itu sendiri dapat
dibuat menjadi lebih kongruen.
Konsep self merupakan konsep menyeluruh yang mana
tergorganisir dan tersusun atas persepsi ciri-ciri mengenai “I” (aku
sebagai subjek atau objek) serta persepsi hubungan “I” dengan
lainnya dalam berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang
berkaitan di dalam persepsi tersebut. Konsep self lebih
menggambarkan mengenai konsep orang terhadap dirinya sendiri
serta ciri-ciri yang dianggap dalam bagian dirinya. Selain itu,
konsep self juga menggambarkan mengenai pandangan dirinya
yang berkaitan dengan perannya yang ada di dalam kehidupan serta
kaitannya dengan interpersonal.
2. Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme memiliki sebuah kekuatan yang
menjadi pendorong tunggal yang mendorong aktualisi diri serta

6
menjadi satu tujuan tunggal dalam hidup untuk menjadi individu
yang teraktualisasikan. Pengalaman menjadi sebuah penilaian
apakah dapat memberikan kepuasan atau tidak, pada awalnya
secara fisik namun berkembang menjadi sebuah kepuasan
emosional dan sosial. Sehingga konsep self tersebut akan
mencakup gambaran mengenai siapa dirinya sebenarnya, siapa
seharusnya dirinya tersebut, serta siapa dirinya kemungkinan.
Kesadaran dalam memiliki konsep diri ini kemudian akan
mengembangkan penerimaan positif.
Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers
merumuskan dasar teori dinamika kepribadian ini pada konsep
aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan daya yang mendorong
potensi individu serta pengembangan diri, yang mana sifatnya
adalah bawaan dan menjadi ciri dari seluruh manusia. Aktualisasi
diri disini lah yang mendorong manusia hingga ke tahap
pengembangan yang optimal serta menghasilkan ciri unik manusia
misalnya saja seperti inovasi, kreatifitas, dan lainnya.
Untuk dapat bergerak ke arah yang mana akan
mendapatkan tujuannya, manusia harus mampu membedakan
antara perilaku progresif dan perilaku regresif. Perilaku progresif
merupakan perilaku yang mana mengarah pada aktualisasi diri
sedangkan perilaku regresif merupakan perilaku yang menghalangi
tercapainya sebuah aktualisasi diri.
3. Perkembangan Kepribadian
Carl Rogers tidak membahas mengenai teori pertumbuhan
dan perkembangan, serta tidak pula melakukan riset dalam jangka
panjang mengenai hubungan anak dan orang tua. Namun dirinya
meyakini jika ada kekuatan yang tumbuh dalam diri setiap orang
yang mana secara alami akan mendorong proses organisme
menjadi lebih kompleks, otonom, ekspansi, sosial, serta secara
keseluruhan semakin mengaktualisasi diri.

7
Struktur self sendiri terbagi menjadi bagian yang terpisah dari
medan fenomena serta menjadi semakin kompleks. Self ini
berkembang utuh dan menyeluruh, menyentuh segala bagian-
bagian yang ada. Berkembangnya self ini juga seiring dengan
kebutuhan penerimaan yang positif serta penyaringan tingkah laku
yang didasari atas kesadaran agar tetap konruen.
Contoh sederhananya saja, jika ada gadis kecil dengan
konsep diri bahwa dirinya merupakan gadis yang baik-baik serta
dicintai penuh oleh orang tuanya. Suatu saat dirinya terpesona
dengan kereta api dan kemudian mengungkapkan keinginan pada
orang tuanya jika dirinya ingin menjadi seorang insinyur mesin.
Namun karena pikiran orang tua gadis tersebut masih sangat
tradisional, merek tidak menginjinkan jika anaknya memilih
profesi yang mana umumnya dikerjakan oleh laki-laki.
4. Karakter Manusia
Karena kondisi inilah membuat gadis kecil tersebut
mengubah konsep yang ada pada dirinya, dia memutuskan jika
dirinya saat ini adalah gadis “tidak baik” dikarenakan tidak
menuruti permintaan orang tua. Dirinya berpikir jika orang tuanya
tidak akan menyukainya ataupun mungkin dirinya akan
memutuskan untuk tidak memilih profesi tersebut.
Beberapa pilihan yang ada akan mengubah realitas dari
kehidupan anak (seseorang), dikarenakan dirinya buru ataupun
keinginan orang tuanya. Self image seseorang akan muncul keluar
dari tahapan yang dinamakan pengalaman aktualnya.Rogers
berpendapat jika gadis tersebut menyangkal nilai-nilai pada
kebenaran yang adadengan membuat pilihan ketiga yaitu menyerah
pada ketertarikan yang dimilikinya.
Dan jika dirinya meneruskan sesuatu tersebut sebagai nilai
yang ditolak orang lainnya maka akan membuat dirinya melawan
dirinya sendiri di akhirnya. Dirinya akan merasa jika seolah-olah

8
tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya dengan jelas serta apa
yang diinginkan olehnya. Hal ini membuat dirinya berkepribadian
keras serta menjadi tidak nyaman.
Jika penolakan tersebut menjadi style serta tidak menyadari
adanya ketidaksesuaian di dalam dirinya maka akan timbul
kecemasan serta ancaman yang muncul dikarenakan orang-orang
yang sadar dengan ketidak sesuaian yang ada. Hanya sedikit saja
orang-orang yang menyadari jika perbedaan di antara pengalaman
organismik dan konsep diir tidak akan memunculkan kesadaran
yang mana menimbulkan kecemasan.
Rogers mendefisinisikan jika kecemasan merupakan
keadaan yang tidak nyaman atau tegang yang tidak diketahui
sebabnya. Ketika seseorang semakin sadar ketidak sesuaian
mengenai persepsi dan pengalam di dalam dirinya, maka
kecemasan tersebut akan berubah menjadi sebuah ancaman pada
konsep diri yang sesuai. Kecemasan serta ancaman tersebut yang
nantinya menjadi indikasi adanya ketidak sesuaian pada diri sendiri
dengan pengalaman sehingga membuat orang tersebut dalam
perasaan yang tidak menyenangkan dan tegang. Namun pada
tingkatan tertentu kecemasan serta ancaman tersebut dibutuhkan
agar dapat mengembangkan diri mendapat jiwa yang sehat.
D. Karakteristik kepribadian Person Centered
Terapi berpusat pada manusia, atau person-centred therapy,
dikembangkan oleh Carl Rogers (Rogers, 1957, 1961). Terapi ini
menawarkan cara kerja spesifik untuk membangun hubungan terapi yang
terapeutik. Rogers berfokus pada hubungan yang terapeutik dan
mengidentifikasi tiga kondisi penting untuk mewujudkan terapi efektif.
Tiga kondisi tersebut adalah penerimaan tanpa syarat terhadap diri konseli,
empati, dan terapi yang genuine atau jujur (Haselberger & Motschnig,
2014).

9
Berdasarkan pandangan dasarnya tentang manusia, Rogers
membagi teori kepribadiannya ke dalam 4 bagian yang paling utama,
yaitu:
1. Teori Diri (Self-Theory)
Rogers percaya bahwa diri (self) bukan merupakan
sebuah struktur yang tetap, tetapi merupakan struktur yang
berada dalam suatu proses, memiliki kemampuan baik untuk
keadaan yang stabil maupun perubahan.
2. Kejadian dan Pengalaman yang bernilai
Konseling person-centred didasarkan pada kepercayaan
bahwa diri memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah
yang dihadapinya sendirian. Person- centred therapy
mengutamakan pemahaman atas pengalaman-pengalaman
pribadi yang dialami oleh individu. Merasakan pengalaman
(memahami) merupakan cara yang akurat untuk memahami diri
sendiri dan lingkungannya.
3. Potensi untuk tumbuh dan belajar
Rogers percaya bahwa kecenderungan aktualisasi dan
perkembangan diri melekat sangat kuat dalam diri setiap
manusia. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan
untuk tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya sesuai
dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Hanya saja, yang
terkadang menjadi masalah adalah orang-orang tersebut kurang
paham mengenai kelebihan, kekurangan, dan potensi yang
dimilikinya itu.
4. isi yang berharga
Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk
mengarahkan dan mempertinggi dirinya sendiri. Sehingga
manusia merasa memerlukan dua hal utama, yaitu penghargaan
positif dan penghargaan diri. Secara tidak langsung dapat
disimpulkan bahwa pendekatan person- centred memandang

10
individu itu ada dari kebermaknaannya pada diri sendiri, orang
lain, serta lingkungan sekitarnya. Individu bisa dikatakan ada
karena sumbangan yang diberikannya pada baik diri sendiri,
orang lain, serta lingkungannya.
E. Konsep kepribadian person centered
Teori terapi humanistik berkembang di AS sekitar tahun 1950-an.
Rogers menyatakan terapi dapat dilakukan secara sederhana, lebih hangat
dan optimis daripada terapi uang dilakukan oleh ahli psikologi yang lain.
Pendekatannya pada konseling yang berpusat pada individu atau yang
lebih dikenal dengan istilah Person centered Therapy populer dan diterima
dengan antusiasme yang besar. Person-centered Therapy sering juga
disebut dengan Psikoterapi NonDirective adalah suatu metode perawatan
psikis yang dilakukan dengan cara berdialog antara konselor dengan klien,
agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self (diri klien yang ideal)
dengan actual self (diri klien sesuai kenyataan yang sebenarnya).
Konsep utama dari teori konseling yang berpusat pada individu ini
lebih menekankan bahwa konselor sebagai fasilitator yang membantu
untuk mengembangkan diri klien dan mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh klien dan yang pada akhirnya klien itulah yang lebih
berperan aktif dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
Konselor tidak semata-mata bersifat pasif ataupun diam, akan tetapi
konselor terus berusaha agar klien aktif dalam memecahkan masalahnya.
Teori konseling yang berpusat pada klien ini ditujukan pada klien
yang sanggup untuk memecahkan masalahnya agar tercapai kepribadian
klien yang terpadu dan klien mampu untuk mengoptimalkan potensi yang
ada dalam dirinya. Gagasan praktis yang melatarbelakangi person centered
terapi sangat menarik bagi kebanyakan orang. Pendekatan person centered
terapi kini mendominasi bidang konseling. Salah satu alasan kepopuleran
pendekatan yang berpusat pada individu ini adalah kesederhanaannya.
Pendapat-pendapat Rogers relatif mudah untuk dipahami (walaupun tidak
mudah untuk dipraktekkan), sehingga bagi yang mempelajarinya tidak

11
memerlukan studi yang terlalu akademis. Person centered terapi, tidak
diragukan lagi, akan berhasil apabila diterapkan secara tepat. Konseling
yang berpusat pada individu sama efektifnya dengan pendekatan terapi
lain, dan lebih berhasil daripada tanpa perawatan sama sekali.
Person centered terapi sangat sesuai untuk tipe-tipe klien tertentu.
Konseling yang berpusat pada individu paling cocok untuk klien yang
menderita bermacam-macam gejala, bukan gejala-gejala yang sangat
spesifik. Tiga alasan person centered terapi sangat cocok bagi klien
tertentu. Klien harus merasa tertarik pada pengalaman batinnya. Orang
yang tidak suka berbicara mandalam tentang dirinya, tidak cocok dengan
jenis terapi ini. Klien juga harus sangat pandai bergaul (highly socially
skilled). Orang yang tidak bisa mengenal kondisikondisi utama tadi tidak
akan memberikan respon terhadap kondisi-kondisi tersebut. Alasan
selanjutnya, klien harus merasa membutuhkan hubungan dekat. Person
centered therapy melibatkan hubungan yang dekat.
F. Tujuan teori kepribadian Person centered
Konseling person-centred bertujuan untuk membina kepribadian
klien secara integral, berdiri sendiri dan mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah sendiri. Membebaskan konseli dan membuat
kondisi yang memungkinkan konseli untuk melakukakn eksplorasi yanv
bermakna dan bukan hanya untuk menyelesaikan problema, terapi
membantu konseli dalam proses pertumbuhanya sehingga dia bisa lebih
baik menangani problema yang dihadapi sekarang maupun dimasa
mendatang.
Kepribadian yang berdiri sendiri adalah kepribadian yang mampu
menentukan pilihan-pilihan sendiri atas dasar tanggung jawab dan
kemampuan diri tanpa ada paksaan dari orang lain. Individu tidak
tergantung pada orang lain sebelum mentukan pilihanya, sehingga
individu haris mampu memahami dirinya sendiri sebelum menentukan
pilihan baik pemahaman tentang kekuatan maupun kelemahan.

12
Selanjutnya dari kekuatan atau kelemahan tersebut individu harus bisa
menerima dirinya sendiri (Maharani, 2018).

BAB III

13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang dari ilmu
psikolog. salah satu teori psikologi kepribadian yaitu yang dikemukakan
oleh Carl R. Rogers mengenai self, Carl R. Rogers berpendapat bahwa
setiap orang bebas untuk melatih dan mengatur diri mereka sendiri. teori
yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers ini menjadi salah satu teori yang
banyak digunakan di bidang konseling dan terapis, karena memang pada
dasarnya Carl R. Rogers ini bergerak di bidang psikoterapi, teori person
centered dikembangkan melalui penelitian tentang proses dan hasil terapi
pendekatan ini berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan yang
ditunjukkan oleh terapis, Konseling person-centred bertujuan untuk
membina kepribadian klien secara integral, berdiri sendiri dan mempunyai
kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi pembahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan serta kekurangan serta
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh. Maka dari itu penulis
berharap agar nantinya semakin banyak lagi daftar rujukan yang
didapatkan mengenai materi ini. Semoga bermanfaat baik bagi penulis
maupun pembaca, sekian terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Maharani. R. (2018). Penerapan falsafah narimo ing pandumdalam Pendekatan


Person-Centered untuk mengatasi depresi remaja. Jurnal Bimbingan dan
Konseling, Vol.2, No.1. 205-212.

Prawitasari, Jonaha, E, dkk. 2017. PSIKOTERAPI “ Pendekatan Konvensional


dan kontemporer”. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

Ratu, Bau. 2017. Psikologi humanistik (carl rogers) dalam bimbingan dan
konseling. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Tadulako Palu.

15

Anda mungkin juga menyukai