MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN
BAB I
THAHARAH
Najis adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu
ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
Hadas berarti suatu peristiwa, atau tidak suci atau kotoran, secara istilah adalah
keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam
melakukan ibadah.
Hadas besar adalah hadas yang harus disucikan dengan cara mandi sedangkan
hadas kecil adalah hadas yang dapat disucikan dengan cara berwudu atau
tayamum saja.
1. Menyentuh kemaluan
2. Tidur dengan terlentang ataupun dengan miring
3. Mengeluarkan sesuatu dari dua jalan (dubur dan qubul)
4. Hilang akal (tak sadarkan diri)
Tata cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil dengan cara berwudhu atau
tayamum
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN
1. Bersetubuh
2. Menstruasi
3. Nifas
4. Keluar Mani
1. Membersihkan kemaluan
2. Berwudhu
3. Niat mandi wajib
4. Membasuh anggota tubuh bagian kanan terlebih dahulu, baru bagian kiri
Jenis-jenis Air
1. Air Suci dan Mensucikan
Air suci dan menyucikan artinya dzat air tersebut suci dan bisa digunakan
untuk bersuci. Air ini oleh para ulama fiqih disebut dengan air mutlak.
Menurut Ibnu Qasim Al-Ghazi ada 7 (tujuh) macam air yang termasuk
dalam kategori ini. Beliau mengatakan:
وماء، وماء النهر، وماء البحر، ماء السماء:املياه اليت جيوز التطهري هبا سبع مياه
وماء الربد، وماء الثلج, وماء العني،البئر
Air Hujan
Air Sumur
Air Sungai
Air Laut
Air dari mata air
Air Salju
Embun
2. Air Musyammas
Air musyammas adalah air yang dipanaskan di bawah terik sinar matahari
dengan menggunakan wadah yang terbuat dari logam selain emas dan
perak, seperti besi atau tembaga. Air ini hukumnya suci dan menyucikan,
hanya saja makruh bila dipakai untuk bersuci. Secara umum air ini juga
makruh digunakan bila pada anggota badan manusia atau hewan yang bisa
terkena kusta seperti kuda, namun tak mengapa bila dipakai untuk mencuci
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN
pakaian atau lainnya. Meski demikian air ini tidak lagi makruh dipakai
bersuci apabila telah dingin kembali.
4. Air Mutanajis
Air mutanajis adalah air yang terkena barang najis yang volumenya kurang
dari dua qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih namun
berubah salah satu sifatnya—warna, bau, atau rasa—karena terkena najis
tersebut. Air sedikit apabila terkena najis maka secara otomatis air tersebut
menjadi mutanajis meskipun tidak ada sifatnya yang berubah. Sedangkan
air banyak bila terkena najis tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada
kemutlakannya, tidak ada sifat yang berubah. Adapun bila karena terkena
najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air banyak tersebut
menjadi air mutanajis. Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk
bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa
dipakai untuk menyucikan.
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN
WUDHU
)وه ُك ْم َوأَيْ ) ) ِ)ديَ ُك ْم إِىَل ٱلْ َمَرافِ ) ) ِ)ق ۟ ِ ِ َّ ٰيَٓأَيُّه) ))ا ٱلَّ ِذين ءامن ٓو ۟ا إِ َذا قُمتم إِىَل ٱل
َ ) )ص ) )لَ ٰوة فَٱ ْغس ) )لُو ا ُو ُج ْ ُْ َُ َ َ َ
َو ْٱم َس ) ) ) ) ُحو ۟ا بُِرءُو ِس ) ) ) ) ُك ْم َوأ َْر ُجلَ ُك ْم إِىَل ٱلْ َك ْعَبنْي ِ ۚ َوإِن ُكنتُ ْم ُجنُبً) ) ) ))ا فَ) ) ) ))ٱطَّ َّه ُرو ۟ا ۚ َوإِن ُكنتُم
۟ ِ ٰ ِِ
ًَح) ٌد ِّمن ُكم ِّم َن ٱلْغَٓائ ))ط أ َْو لَ َم ْس)تُ ُم ٱلنِّ َس)ٓاءَ َفلَ ْم جَت ) ُ)دو ا َم))ٓاء َ ض) ٰ ٓى أ َْو َعلَ ٰى َس) َف ٍر أ َْو َ)ج)ٓاءَ أ َ َّم ْر
)وه ُك ْم َوأَيْ) ِ)دي ُكم ِّمْن))هُ ۚ َم))ا يُِري) ُ)د ٱللَّهُ لِيَ ْج َع) َ)ل َعلَْي ُكم ِ )يدا طَيِّب )ا) فَٱمس )حو ۟ا بِوج
ُ ُ ُ َ ْ ً ً ص )ع
ِ َفَتي َّمم))و ۟ا
َ ُ َ
)Al Maidah:6( َ كرون َّ ِ ِِ ِ ُ ِّمن حر ٍج وٰلَ ِكن ي ِر
ُ ُ يد ليُطَ ِّهَر ُك ْم َوليُت َّم ن ْع َمتَهُۥ َعلَْي ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَ ْش ُ َ ََ ْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.