Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN RUTIN FIQH

MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

BAB I
THAHARAH

Thaharah secara Bahasa artinya Bersih


Secara istilah, Thaharah berarti membersihkan hadas atau menghilangkan najis

Najis adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu
ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.

Najis dibagi menjadi 3,


I. Najis ringan atau Najis Mukhoffafah
Yang termasuk dalam najis ini adalah kencing bayi laki-laki yang belom
makan makanan selain asi
Cara menghilangkannya atau mensucikannya cukup memercikkan air yang
terkena najis
II. Najis sedang atau Najis Mutawassitah
Yang termasuk najis ini adalah kotoran hewan (ayam dll), kotoran bayi
yang sudah makan selain asi
Cara menghilangkan atau mensucikannya dengan cara dicuci terlebih
dahulu kemudian dialirkan air atau dibasuh hingga bersih tak berbau lagi
III. Najis berat atau Najis Mugholladhoh
Yang termasuk dalam najis ini adalah air liur an‌‍jing atau babi.
Cara menghilangkan atau mensucikannya dengan cara dibasuh sampai 7
kali dan salah satunya menggunakan tanah

Hadas berarti suatu peristiwa, atau tidak suci atau kotoran, secara istilah adalah
keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam
melakukan ibadah.

Hadas besar adalah hadas yang harus disucikan dengan cara mandi sedangkan
hadas kecil adalah hadas yang dapat disucikan dengan cara berwudu atau
tayamum saja.

Yang termasuk dalam hadas kecil, diantaranya

1. Menyentuh kemaluan
2. Tidur dengan terlentang ataupun dengan miring 
3. Mengeluarkan sesuatu dari dua jalan (dubur dan qubul)
4. Hilang akal (tak sadarkan diri)
Tata cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil dengan cara berwudhu atau
tayamum
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

Yang termasuk dalam hadas besar, diantaranya

1. Bersetubuh
2. Menstruasi
3. Nifas
4. Keluar Mani

Tata cara menghilangkan atau bersuci dari hadas besar

1. Membersihkan kemaluan
2. Berwudhu
3. Niat mandi wajib
4. Membasuh anggota tubuh bagian kanan terlebih dahulu, baru bagian kiri

Jenis-jenis Air
1. Air Suci dan Mensucikan
Air suci dan menyucikan artinya dzat air tersebut suci dan bisa digunakan
untuk bersuci. Air ini oleh para ulama fiqih disebut dengan air mutlak.
Menurut Ibnu Qasim Al-Ghazi ada 7 (tujuh) macam air yang termasuk
dalam kategori ini. Beliau mengatakan:
‫ وماء‬،‫ وماء النهر‬،‫ وماء البحر‬،‫ ماء السماء‬:‫املياه اليت جيوز التطهري هبا سبع مياه‬
‫ وماء الربد‬،‫ وماء الثلج‬,‫ وماء العني‬،‫البئر‬
 Air Hujan
 Air Sumur
 Air Sungai
 Air Laut
 Air dari mata air
 Air Salju
 Embun

2. Air Musyammas
Air musyammas adalah air yang dipanaskan di bawah terik sinar matahari
dengan menggunakan wadah yang terbuat dari logam selain emas dan
perak, seperti besi atau tembaga. Air ini hukumnya suci dan menyucikan,
hanya saja makruh bila dipakai untuk bersuci. Secara umum air ini juga
makruh digunakan bila pada anggota badan manusia atau hewan yang bisa
terkena kusta seperti kuda, namun tak mengapa bila dipakai untuk mencuci
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

pakaian atau lainnya. Meski demikian air ini tidak lagi makruh dipakai
bersuci apabila telah dingin kembali.

3. Air Suci Tidak Mensucikan


Air ini dzatnya suci namun tidak bisa dipakai untuk bersuci, baik untuk
bersuci dari hadas maupun dari najis. Ada dua macam air yang suci namun
tidak bisa digunakan untuk bersuci, yakni air musta’mal dan air
mutaghayar. Air musta’mal adalah air yang telah digunakan untuk bersuci
baik untuk menghilangkan hadas seperti wudlu dan mandi ataupun untuk
menghilangkan najis bila air tersebut tidak berubah dan tidak bertambah
volumenya setelah terpisah dari air yang terserap oleh barang yang
dibasuh. Air musta’mal ini tidak bisa digunakan untuk bersuci apabila
tidak mencapai dua qullah. Sedangkan bila volume air tersebut mencapai
dua qullah maka tidak disebut sebagai air musta’mal dan bisa digunakan
untuk bersuci.
Adapun air mutaghayar adalah air yang mengalami perubahan salah satu
sifatnya disebabkan tercampur dengan barang suci yang lain dengan
perubahan yang menghilangkan kemutlakan nama air tersebut. Sebagai
contoh air mata air yang masih asli ia disebut air mutlak dengan nama air
mata air. Ketika air ini dicampur dengan teh sehingga terjadi perubahan pada
sifat-sifatnya maka orang akan mengatakan air itu sebagai air teh. Perubahan
nama inilah yang menjadikan air mata air kehilangan kemutlakannya.

4. Air Mutanajis
Air mutanajis adalah air yang terkena barang najis yang volumenya kurang
dari dua qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih namun
berubah salah satu sifatnya—warna, bau, atau rasa—karena terkena najis
tersebut. Air sedikit apabila terkena najis maka secara otomatis air tersebut
menjadi mutanajis meskipun tidak ada sifatnya yang berubah. Sedangkan
air banyak bila terkena najis tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada
kemutlakannya, tidak ada sifat yang berubah. Adapun bila karena terkena
najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air banyak tersebut
menjadi air mutanajis. Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk
bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa
dipakai untuk menyucikan.
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

WUDHU

Dalil tentang wudhu

‫)وه ُك ْم َوأَيْ ) ) ِ)ديَ ُك ْم إِىَل ٱلْ َمَرافِ ) ) ِ)ق‬ ۟ ِ ِ َّ ‫ٰيَٓأَيُّه) ))ا ٱلَّ ِذين ءامن ٓو ۟ا إِ َذا قُمتم إِىَل ٱل‬
َ ) )‫ص ) )لَ ٰوة فَٱ ْغس ) )لُو ا ُو ُج‬ ْ ُْ َُ َ َ َ
‫َو ْٱم َس ) ) ) ) ُحو ۟ا بُِرءُو ِس ) ) ) ) ُك ْم َوأ َْر ُجلَ ُك ْم إِىَل ٱلْ َك ْعَبنْي ِ ۚ َوإِن ُكنتُ ْم ُجنُبً) ) ) ))ا فَ) ) ) ))ٱطَّ َّه ُرو ۟ا ۚ َوإِن ُكنتُم‬
۟ ِ ٰ ِِ
ً‫َح) ٌد ِّمن ُكم ِّم َن ٱلْغَٓائ ))ط أ َْو لَ َم ْس)تُ ُم ٱلنِّ َس)ٓاءَ َفلَ ْم جَت ) ُ)دو ا َم))ٓاء‬ َ ‫ض) ٰ ٓى أ َْو َعلَ ٰى َس) َف ٍر أ َْو َ)ج)ٓاءَ أ‬ َ ‫َّم ْر‬
‫)وه ُك ْم َوأَيْ) ِ)دي ُكم ِّمْن))هُ ۚ َم))ا يُِري) ُ)د ٱللَّهُ لِيَ ْج َع) َ)ل َعلَْي ُكم‬ ِ )‫يدا طَيِّب )ا) فَٱمس )حو ۟ا بِوج‬
ُ ُ ُ َ ْ ً ً ‫ص )ع‬
ِ ‫َفَتي َّمم))و ۟ا‬
َ ُ َ
)Al Maidah:6( َ ‫كرون‬ َّ ِ ِِ ِ ُ ‫ِّمن حر ٍج وٰلَ ِكن ي ِر‬
ُ ُ ‫يد ليُطَ ِّهَر ُك ْم َوليُت َّم ن ْع َمتَهُۥ َعلَْي ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَ ْش‬ ُ َ ََ ْ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

Amaliya Imam Hanafi Imam Malik Imam Syafi’i Imam Hambali


h
Rukun (1)Membasuh (1 dan 2) Niat saat (1) Niat saat  (1) Membasuh
Wajah, membasuh wajah, membasuh wajah
(2)Membasuh (3) Membasuh wajah, (2) termasuk
Tangan dan kedua tangan Membasuh madhamadhah
Juga Kedua sampai kedua siku, wajah, (3) dan istinsyaq,
Siku, (4) Mengusap Membasuh (2) Membasuh
(3)Mengusap seluruh kepala, (5) kedua tangan kedua tangan
Seperempat Membasuh kedua dan juga kedua dan juga kedua
Kepala, dan kaki sampai kedua siku, (4) siku, (3)
(4)Membasuh mata kaki, (6) Mengusap Mengusap
Kaki dan Juga Faur/muwalah, (7) sebagian kepala, seluruh kepala
Kedua Mata Tadlik/menggosok (5) Membasuh termasuk
Kaki. . Namun wajib kedua kaki dan kedua telinga,
atasmu saat juga kedua mata (4) Membasuh
membasuh wajah kaki, (6) Tertib kedua kaki dan
melakukan takhlil anggota wudhu juga kedua
pada jenggotmu sebagaimana mata kaki, (5)
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

yang tipis, di mana telah Tertib, dan (6)


kulitnya tampak disebutkan. Muwalah.
terlihat. Adapun
jika jenggotmu
tebal, maka tidak
wajib takhlil.
Begitu juga wajib
atasmu melakukan
takhlil pada ruas-
ruas jari,
sebagaimana
pendapat yang
masyhur.
Sunah Membasuh (1) Membasuh (1) Tasmiyyah, (1) Menghadap
Wudhu kedua tangan kedua tangan (2) Membasuh kiblat, (2)
sampai ke sampai kedua telapak Bersiwak, (3)
pergelangan pergelangan, (2) tangan sebelum Membasuh
tangan Madhmadhah, (3) memasukkanny telapak tangan
sebanyak tiga Istinsyaq, (4) a ke dalam 3 kali, (4)
kali sebelum Istintsar; yaitu wadah air, (3) Mendahulukan
mencelupkan membuang air Madhamadhah, madhmadhah
tangannya ke yang dimasukkan (4) Istinsyaq, (5) dan istinsyaq
dalam wadah ke dalam hidup, Membasuh sisi sebelum
air bagi yang (5) Mengusap dalam dan luar membasuh
baru bangun kepala dengan telingan dengan wajah, (5)
dari tidur, (2) membalikkannya air yang baru, Memperbanya
Membaca dari belakang, (6) (6) Takhlil k hirupan air
tasmiyyah di Mengusap sisi luar jenggot yang dalam
awal wudhu, dan dalam telinga, tebal, (7) madhmadah
(3) Bersiwak, (7) Mengusap Takhlil ruas- dan istinsyaq,
(4) telinga dengan air ruas jari tangan kecuali bagi
Madhmadhah yang baru, dan (8) dan kaki, (8) orang yang
, (5) Tertib. Mendahulukan berpuasa, (6)
Istinsyaq, (6) anggota tubuh Menekan
Mengusap yang kanan atas anggota wudhu
seluruh yang kiri, (9) yang dibasuh
kepala dan Melakukan (dalk), (7)
kedua telinga wudhu tiga kali- Memperbanya
dengan satu tiga kali, dan k basuhan di
usapan air, (10) Muwalah. wajah –hingga
(7) Takhlil ke sisi luar dan
jenggot dan dalam-, (8)
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

ruas jari, (8) Takhlil jenggot


Membasuh yang tebal, (9)
tiga kali. Takhlil ruas-
ruas jari, (10)
Membasuh
telinga dengan
air yang baru,
(11)
Mendahulukan
anggota wudhu
yang kanan
atas kiri, (12)
Melebihkan
wilayah
basuhan
(tahjil), (13)
Basuhan kedua
dan ketiga,
(14) Senantiasa
berniat hingga
wudhu selesai,
(15) Berniat
saat membasuh
telapak tangan,
(16) Membaca
niat secara sirr,
(17) Membaca
dua kalimat
syahadat
setelah
berwudhu
dengan
menghadapkan
wajah ke
langit, (18)
Mandiri dalam
berwudhu,
tanpa bantuan
orang lain.
KAJIAN RUTIN FIQH
MUSHALA NURRUSSHOLIHIN
RT 04 RW 08 GUNUNG TUGEL KARANGKLESEM PURWOKERTO SELATAN

Anda mungkin juga menyukai