Anda di halaman 1dari 2

PROFIL TOKOH PSIKOLOGI INDONESIA

SLAMET IMAN SANTOSO

Slamet Iman Santoso dikenal oleh banyak orang sebagai perintis studi psikologi di
Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 7 September 1907 dan telah meninggal pada tanggal 9
November 2004. Beliau juga yang mempelopori pendirian Fakultas Psikologi di Universitas
Indonesia. Saat masih kecil, ia bersekolah di sekolah dasar yang didirikan oleh Belanda di
Indonesia pada tahun 1912. Ia berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang baik dalam
pendidikan. Orang tuanya mengajarkan kepadanya tentang nilai-nilai yang berguna bagi
kehidupan bermasyarakat seperti keramahan, tolong-menolong maupun gotong-royong.

Setelah lulus dari sekolah dasar yang didirikan oleh Belanda, ia melanjutkan studinya
di sekolah menengah pertama yang juga didirikan oleh Belanda pada masa kolonialnya. Pada
tahun 1926 hingga 1932, ia mengenyam pendidikan di kampus perjuangan yang bernama
STOVIA. Beberapa tahun kemudia, Slamet Iman Santoso mendirikan fakultas psikologi guna
membantu menyelesaikan banyak masalah yang timbul dan tidak bisa diselesaikan oleh
psikiater. Selain mendirikan fakultas psikologi beliau juga terlibat mempelopori pendirian
suatu universitas di Indonesia. Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas
Airlangga dan Universitas Hasanuddin adalah universitas yang melibatkan Slamet Iman
Santoso dalam pendirian universitas tersebut.

Beliau pernah menjabat sebagai mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Gloegoer, Medan
pada tahun 1937 sampai 1938. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1961 adalah penggusuran
rumah penduduk untuk pembangunan gedung olahraga yang membuat ia langsung terjun ke
masyarakat bersama mahasiswanya. Kegiatan yang ia lakukan bersama mahasiswanya
dengan mengunjungi para korban penggusuran pembangunan gedung olahraga mempelopori
kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada masyarakat. Tahun 1973 beliau menerima
penghargaan bintang jasa Mahaputra Utama III. Slamet Iman Santoso diangkat sebagai Ketua
Komisi Pembaruan Pendidikan Nasional pada tahun 1979.

Ia juga seorang yang suka menulis dan pernah menerbitkan buku karangannya sendiri
diantaranya yaitu Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan; The Social Background For
Psychotheraphy in Indonesia; Psychiatry dan Masyarakat; Kesejahteraan Jiwa; School Health
in the Community; Sekolah Sebagai Sumber Penyakit atau Sumber Kesehatan; Dasar
Stadium Generale, Pendidikan Universitas Atas Dasar Teknik dan Keilmuwan, Dasar-dasar
Pokok Pendidikan; dan Pendidikan Indonesia. Penghargaan lain yang ia peroleh dari Ikatan
Dokter Indonesia diterima pada tahun 1989.

Saya meneladani beliau karena alasan yang bagi saya dapat memotivasi saya untuk
mengikuti jejak beliau adalah beliau peduli dengan banyak orang. Hal ini jelas tampak
dilakukan beliau kepada masyarakat korban penggusuran pembangunan gedung olahraga.
Bersama mahasiswanya ia mengunjungi para korban penggusuran sebagai peran aktif dalam
kegiatan berbasis masyarakat dan akhirnya kegiatan ini dapat berkembang. Kegiatan ini
memang harus dicontoh oleh pelajar terutama mahasiwa dalam menanggapi peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi.

Sebagai mahasiswa kita harus selalu berusaha menimba ilmu karena sudah menjadi
kewajiban mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Segala macam ilmu yang kita dapatkan
di sekolah maupun perguruan tinggi hendaknya kita gunakan sebaik-baiknya. Ilmu yang
didapat hendaknya digunakan untuk keperluan masyarakat luas sebagai bentuk pengabdian
dan kepedulian kita sebagai anggota masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Beliau secara tidak langsung mengajarkan pada kita untuk memiliki sikap yang
haus akan ilmu-ilmu dan dapat mengaplikasikan ilmu dalam bidang kehidupan.

REFERENSI

Hariyanto. (2010, 16 Juni). Slamet Iman Santoso (1907-2004) Bapak Psikologi Indonesia.
Tulisan pada https://belajarpsikologi.com/slamet-iman-santoso-1907-2004-bapak-psikologi-
indonesia/

Pustakawan. (2016,23 Juni). Slamet Iman Santoso. Tulisan pada


http://wikitokoh.blogspot.com/2016/06/slamet-iman-santoso.html

Anda mungkin juga menyukai