Anda di halaman 1dari 3

ESAI REFLEKTIF

PSIKOLOGI BUDAYA

Interaksi antara budaya dan individu berdasarkan pengalaman pribadi

Budaya selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kehadiran budaya dalam
kehidupan tidak dapat ditolak karena manusia pasti hidup dengan budaya. Budaya
dipandang sebagai hasil dari buah pikiran manusia yang diwariskan dari generasi ke
generasi. Tidak hanya diwariskan dan dibiarkan begitu saja, tetapi budaya juga dianggap
sebagai cara hidup manusia. Budaya mampu mengajarkan manusia dalam berperilaku
sehari-hari terutama dalam kehidupan bersosial.

Selama saya hidup sampai sekarang, pasti ada yang membimbing saya, pasti ada
pedoman yang saya pegang dan hal itu salah satunya adalah budaya. Interaksi budaya dan
individu dapat dilihat pada proses kehidupan manusia. Budaya dijadikan salah satu
pedoman dalam menjalani hidup, maka dari itu budaya dibutuhkan oleh setiap
individu/manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya digunakan sebagai standar
bagi individu agar dapat diterima di dalam kelompok/masyarakat. Mengabaikan nilai
dalam budaya berakibat pada sanksi sosial dari kelompok/masyarakat.

Apakah budaya dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa ada intervensi dari
individu/manusia? Tidak, budaya selalu membutuhkan individu/manusia. Individu
memiliki peran dalam keberlangsungan budaya, tanpa adanya individu-individu mungkin
saja budaya tidak akan terbentuk. Interaksi budaya dan individu dapat dikatakan saling
bergantung satu sama lain. Kebudayan dapat terus bertahan karena adanya
individu/manusia dan manusia dapat hidup dengan adanya budaya.

Bagaimana budaya mempengaruhi kehidupan masing-masing individu

Individu/manusia tumbuh dan berkembang salah satunya dipengaruhi oleh faktor


lingkungan. Faktor lingkungan memberikan peran yang sama besarnya dengan faktor
genetic dalam perkembangan individu/manusia. Setelah lahir, individu tumbuh dan
berkembang dari lingkungan. Budaya menjadi bagian dari lingkungan tempat individu
tumbuh dan berkembang. Budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat dipandang
sebagai pedoman pengembangan diri. Karakter yang dimiliki oleh individu merupakan
hasil dari campur tangan budaya selama ia tumbuh dan berkembang.

Individu/manusia yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan budaya lingkungan


mereka akan membentuk identitas mereka. Setiap kelompok/masyarakat sangat mungkin
memiliki budaya yang berbeda satu sama lain. Perbedaan budaya tersebut mengakibatkan
keberagaman identitas manusia sehingga membentuk pikiran individu bahwa keberagaman

Pengaruh budaya tidak hanya sebatas pembentuk karakter dalam diri individu.
Budaya yang ada di sekitar kita memberikan pengaruh yang bisa dibilang besar di
kehidupan sebagai individu termasuk saya. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Jelas
individu terutama saya, tanpa budaya akan kesulitan dalam bertindak. Kenapa hanya
bertindak saja sulit? Bukankah kita bisa bertindak semau kita? Jelas tidak, kita tidak bisa
bertindak sesuai yang kita inginkan. Setiap individu/manusia hidup bersama
individu/manusia lain dalam suatu kelompok/masyarakat sehingga sangat perlu memahami
tindakan seperti apa yang dapat dilakukan dan tindakan apa yang tidak dapat dilakukan.

Individu/manusia selalu membutuhkan interaksi sosial dengan sesamanya. Tidak


heran mengapa individu membutuhkan budaya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Setiap individu pasti ingin merasa diterima dalam kelompok/masyarakat sekitarnya.
Mengikuti dan melaksanakan nilai-nilai yang terkadung di dalam budaya memudahkan
individu untuk berinteraksi dengan sesama dan meningkatkan rasa penerimaan di dalam
kelompok/masyarakat.

Bagaimana individu beradaptasi dan mempengaruhi budaya sekitarnya

Budaya sering sekali dianggap sebagai pemberi pengaruh dalam kehidupan


individu/manusia. Sering pula individu/manusia lupa bahwa mereka dapat mempengaruhi
budaya. Apakah benar bahwa individu bisa mempengaruhi budaya sekitarnya? Hal
tersebut tidaklah mustahil mengingat bahwa individu/manusia lah yang membentuk
budaya, jadi mungkin bagi individu/manusia untuk memberikan pengaruh terhadap
budaya.

Individu dalam mempengaruhi budaya tidak semata-mata merubah budaya dalam


sekejap. Proses mempengaruhi budaya dapat berlangsung dengan sangat cepat atau lambat
dan perubahan budaya tersebut sering tidak disadari. Individu/manusia mempengaruhi
budaya mereka seiring dengan zaman yang berkembang. Perilaku Individu/manusia
cenderung berpihak perkembangan zaman tanpa menelisik nilai-nilai dari budaya mereka.
Pola pikir individu/manusia yang telah dibentuk oleh budaya mereka digunakan untuk
mempengaruhi budaya mereka. Mempengaruhi budaya bukan bertujuan untuk mengubah
budaya secara keseluruhan, tetapi untuk mengevaluasi nilai-nilai kurang relevan dengan
kondisi zaman.

Tidak jarang proses memberi pengaruh kepada budaya sekitar dikarenakan ada
nilai-nilai yang dianut budaya lain lebih dapat diterima oleh individu. Hal tesebut lantas
membuat individu mencoba untuk mengadopsi nilai-nilai tersebut ke dalam budaya
mereka. Setelah mempengaruhi budaya sekitar mereka, individu mulai beradaptasi.
Adaptasi budaya tidak hanya sekedar individu berada di lingkungan baru dengan budaya
baru, tetapi juga adaptasi dengan nilai-nilai yang baru dari budaya mereka sendiri.
Menginternalisasi nilai-nilai yang baru dari budaya mereka ke dalam diri setiap individu
diperlukan agar tercipta kondisi kehidupan yang diharapkan.

Kasus nyata yang dapat dicontohkan sebagai individu memperngaruhi budaya dan
individu beradaptasi dengan budaya adalah masa sekarang ini, pandemi. Dapat dirasakan
ada perubahan nilai-nilai dalam budaya yang dianut. Pandemi yang terjadi merubah
kebiasaan individu dalam berperilaku dalam kelompok/masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan
yang berubah diantaranya adalah berjabat tangan, mencuci tangan, dan berkegiatan dengan
banyak orang. Kebiasaan salam namaste menggantikan berjabat tangan, kebiasaan
mencuci tangan menjadi semakin sering, kebiasaan berkerumun dengan orang semakin
dikurangi.

Perubahan perilaku tersebut bertujuan untuk membantu mengurangi risiko


persebaran virus. Pada akhirnya, individu melakukan adapatasi dengan contoh kebiasaan
tersebut dan dapat disadari semakin lama hal tersebut dapat menjadi budaya. Seperti yang
telah dipaparkan sebelumnya, perubahan perilaku akibat adanya nilai-nilai baru bertujuan
untuk kembali menyeimbangkan kondisi kehidupan seperti sebelumnya. Meskipun sulit
untuk bisa mendekati kondisi kehidupan seperti sebelum pandemi, setidaknya kehidupan
yang berjalan saat ini mampu membuat individu/manusia tetap bertahan dimasa sulit.

Anda mungkin juga menyukai