UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM
Kelas :B
PETUNJUK
1. Ketik Jawaban saudara pada kertas A4, Spasi 1,5, Font Times New Roman.
Format pengumpulan PDF dengan penamaan (3NimAkhir_Nama_Perjanjian
KreditB)
SOAL
NIM: 180710101423
Pendahuluan
Pengertian Kredit
Secara etymologi, kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang di-
Indonesiakan menjadi kredit, mempunyai arti kepercayaan. Seseorang yang memperoleh
kredit, berarti memperoleh kepercayaan. Dengan demikian dasar dari pada kredit adalah
kepercayaan.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa intisari dari arti kredit sebenarnya adalah
kepercayaan, satu unsur yang harus dipesan sebagai benang merah melintasi falsafah
perkreditan dalam arti sebenarnya, bagaimanapun bentuk, macam dan raganya dan dari
manapun asalnya serta kepada siapapun diberikan.
Perjanjian Kredit
perjanjian. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata “ Semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang
membuatnya “. Maksudnya adalah bilamana suatu perjanjian telah dibuat secara sah, yakni
tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan maka perjanjian itu mengikat kedua
belah pihak serta tidak dapat ditarik kembali kecuali atas kemufakatan dari kedua pihak itu
sendiri dan atau karena alasanalasan tertentu yang telah ditetapkan Undang-Undang.
Perjanjian kredit sebagai perjanjian pinjam meminjam uang, menurut Buku III KUH
Perdata mempunyai sifat formil, salah satunya adalah perjanjian pinjam mengganti yang
diatur dalam Bab Ketiga belas Buku Ketiga KUH Perdata. Menurut Marhainis Abdul Hay
ketentuan Pasal 1754 KUH Perdata tentang perjanjian pinjam mengganti, mempunyai
pengertian yang identik dengan perjanjian kredit bank sebagai konsekuensi logis dari
pendirian ini harus dikatakan bahwa perjanjian kredit bersifat riil.
Hal ini dapat disimpulkan seperti yang tercantum dalam Pasal 1754 KUH Pedata
diartikan sebagai berikut :
“Perjanjian pinjam mengganti adalah persetujuan dengan mana pihak yang satu
memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang
menghabis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula. “
Biasanya dalam perjanjian pinjam meminjam uang, pihak kreditur meminta kepada
debitur agar menyediakan jaminan berupa sejumlah harta kekayaannya untuk kepentingan
pelunasan sejumlah utang, apabila setelah jangka waktu yang diperjanjikan ternyata debitor
tidak melunasi.
Perjanjian kredit juga harus memuat asas-asas perjanjian sebagaimana perjanjian pada
umumnya. Sedangkan menurut Pasal 1338 KUHPerdata bahwa pada dasarnya Perjanjian
berasaskan:
PERJANJIAN KREDIT
Nomor : 09
Pada hari ini, Sabtu, tanggal 12 Januari 2001 (dua belas Januari dua ribu satu).----------------
Pukul 09.00 WIB (Waktu Indonesia Barat).----------------------------------------------------------
Berhadapan dengan saya, PUTRI UTAMI DIAN SAFITRI, Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris berkedudukan di Depok, dengan dihadiri para saksi yang saya, Notaris
kenal dan yang nama namanya akan disebutkan pada bagian akta ini:------------------------------
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sebagai demikian untuk dan
atas nama Ir. Eko Susilo yang bertindak selaku Direksi, berdasarkan Surat Kuasa Direksi
tanggal 26 Januari 2001, Nomor 51 yang dibuat dihadapan LAELLA WARDIAH, SH., MH.,
Notaris di Surabaya, dari dan karenannya sah mewakili Perseroan PT. BANK SUKSES.-------
Selanjutnya dalam hal ini disebut:------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------BANK/KREDITUR--------------------------------------------
II. Tuan SANTOSO, lahir di Karawang, pada tanggal 5 (lima) Mei 1965 (seribu
sembilanratus enampuluh lima), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat
tinggal di Surabaya, Jalan Taman Margasatwa Nomor 15, Rukun Tetangga 004,
Rukun Warga 009, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, pemegang Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) :
3314902691195601, jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan yang akan
disebut di bawah ini:--------------------------------------------------------------------------
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sebagai demikian untuk dan
atas nama Perseroan PT. BANK HARAPAN berkedudukan di Surabaya, yang dibuat
dihadapan BRILLIAN, SH., M.Kn., Notaris, di Surabaya, berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 September 1998
Nomor AHU93166.AH.0102, Tahun 1998, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar mana
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 22 Juli 1999 Nomor 8,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 756.-------------------------------------------
Para Penghadap menerangkan dengan ini bahwa BANK adalah Perseroan Terbatas yang
bergerak dibidang perbankan, dan PEMINJAM adalah Perseroan Terbatas yang bergerak
dibidang properti. BANK adalah Bank yang bergerak di bidang jasa perbankan dan juga
termasuk di dalamnya penyaluran kredit investasi.----------------------------------------------------
Bahwa PEMINJAM selaku DEBITUR ingin melakukan investasi properti tempat hunian
berupa perumahan di berbagai wilayah Kota Surabaya dengan mengajukan permohonan
kepada KREDITUR yaitu BANK langganannya yang telah lama menjadi mitra kerja. --------
Bahwa mengingat track record PEMINJAM sebagai nasabah dari BANK cukup baik dan
termasuk nasabah prima, maka BANK bersedia untuk memberikan kredit investasi sebesar
yang disepakati dalam perjanjian ini. -------------------------------------------------------------------
Para Penghadap menerangkan dengan ini bahwa pemberian kredit oleh BANK kepada
PEMINJAM telah diperoleh pengesahan dari kantor pusat Bank Harapan di Surabaya,
berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) tanggal 12 Januari 2001 Nomor
020/SPPK/KMK/11/2001.---------------------------------------------------------------------------------
Jika dilihat dari isi Akta Perjanjian antara Tuan SANJAYA VICKY (Kreditur) dengan Tuan
SANTOSO (Debitur) diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Adapun bentuk dan isi akta yang dibuat itu adalah sebagai berikut :
Para Penghadap menerangkan dengan ini bahwa BANK adalah Perseroan Terbatas
yang bergerak dibidang perbankan, dan PEMINJAM adalah Perseroan Terbatas
yang bergerak dibidang properti. BANK adalah Bank yang bergerak di bidang jasa
perbankan dan juga termasuk di dalamnya penyaluran kredit investasi.------------------
Adapun bentuk dan isi akta yang dibuat itu adalah sebagai berikut :
Pasal 2
JUMLAH DAN TUJUAN PENGGUNAAN FASILITAS KREDIT
Ayat 1
Dengan mengindahkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit, PT.
Bank Harapan menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit kepada DEBITOR yang
terdiri dari: a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran), dengan jumlah pagu kredit
tidak melebihi [(Rp. 1.000.0000,00) (satu milyar rupiah)]. b. Fasilitas Installment
Loan, dengan jumlah pagu kredit tidak melebihi [(Rp. Rp. 1.000.0000,00) (satu
milyar rupiah)]
4 Dari segi jaminan, jenis kredit:
Kredit dengan jaminan (secured loan), untuk kredit yang diberikan, pihak
kreditor mendapat jaminan bahwa debitor dapat melunasi utangnya. Di dalam
memberikan kredit, bank menanggung risiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank
harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi risiko
tersebut, maka diperlukan jaminan dalam pemberian kredit. Adapun bentuk
jaminannya dapat berupa jaminan, maupun jaminan perorangan.
Adapun bentuk dan isi akta yang dibuat itu adalah sebagai berikut :
Pasal 9
AGUNAN DAN/ATAU JAMINAN
Sebidang tanah dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 660 / Desa Rungkut Kidul,
terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kecamatan Rungkut, Desa Rungkut
Kidul seluas 394 m2 (tiga ratus sembilan puluh empat meter persegi), diuraikan lebih
lanjut dalam Surat Ukur tertanggal 15 (lima belas) Desember 1990 (seribu
sembilanratus sembilanpuluh) Nomor : 00012/Rungkut Kidul/1990, tertulis atas nama
SANTOSO dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 12.34.21.09.00473, yang
dibuat secara Notariel dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian Kredit Investasi ini.
Pasal 1767 “Ada bunga menurut undang-undang dan ada yang ditetapkan di
dalam perjanjian. Bunga menurut undang-undang ditetapkan di dalam undang-
undang. Bunga yang diperjanjikan dalam perjanjian boleh melampaui bunga
menurut undang-undang dalam segala hal yang tidak dilarang oleh undang-
undang”.
Adapun bentuk dan isi akta yang dibuat itu adalah sebagai berikut :
Pasal 4
BUNGA DAN PROVISI ATAU KOMISI
Ayat 1
Atas setiap pinjaman uang yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit, DEBITOR
wajib membayar bunga sebesar: a. 0,012 % nol koma satu dua persen per tahun yang
dihitung dari Utang yang timbul dari Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran), untuk
Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran). b. 0,012 % nol koma satu dua persen per
tahun yang dihitung dari jumlah Fasilitas Installment Loan yang telah ditarik dan
belum dibayar kembali oleh DEBITOR, untuk Fasilitas Installment Loan.
Asuransi (INSURANCE CLAUSE)
Klausula All Risk: Klausula ini menentukan bahwa penanggung memikul segala
resiko atau benda yang diasuransikan. ini berarti penanggung akan mengganti semua
kerugian yang timbul akibat peristiwa apapun, kecuali kerugian yang timbul karena
kesalahan tertanggung sendiri (Pasal 276 KUHD) dan karena cacat sendiri bendanya
(Pasal 249 KUHD).
Adapun bentuk dan isi akta yang dibuat itu adalah sebagai berikut :
Pasal 10
ASURANSI
Ayat 1
Selama DEBITOR belum membayar lunas Utang atau Batas Waktu Penarikan
dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit belum berakhir, maka Agunan yang menurut
sifatnya dapat diasuransikan wajib diasuransikan oleh DEBITOR terhadap bahaya
kebakaran, kerusakan, kecurian, atau bahaya-bahaya lainnya yang dianggap perlu
oleh PT. Bank Harapan pada perusahaan asuransi yang disetujui oleh PT. Bank
Harapan untuk jumlah dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh PT. Bank Harapan
dengan ketentuan bahwa premi asuransi dan biaya lain yang berkenaan dengan
penutupan asuransi tersebut wajib ditanggung oleh DEBITOR dan dalam polis, PT.
Bank Harapan ditunjuk sebagai pihak yang berhak untuk menerima segala
pembayaran berdasarkan asuransi itu. Dalam hal DEBITOR lalai mengasuransikan
Agunan dan/atau memperpanjang asuransi, maka dengan ini DEBITOR memberi
kuasa kepada PT. Bank Harapan tanpa PT. Bank Harapan berkewajiban untuk
melaksanakannya, untuk mengasuransikan Agunan dan/atau memperpanjang
asuransi tersebut atas biaya DEBITOR.
Apabila DEBITOR menghendaki adanya tambahan jenis atau perluasan bahaya
bahaya yang diasuransikan, maka DEBITOR wajib memberitahukan hal tersebut
kepada PT. Bank Harapan dengan ketentuan jika DEBITOR tidak memberitahukan
hal tersebut, maka resiko atas jenis atau perluasan bahaya-bahaya yang tidak
diasuransikan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan DEBITOR.
Kesimpulan
Dalam lalu lintas praktek dunia perbankan khususnya dalam hal perjanjian
kredit merupakan sektor yang menunjang sistem perekonomian suatu negara. Secara
umum dasar dari pemberian kredit adalah adanya kepercayaan, namun untuk
menjamin kredit yang diberikan oleh bank tidak mengalami masalah salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perjanjian jaminan kebendaan
terhadap dana yang dikucurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit.