Anda di halaman 1dari 6

Nama: Arizka Amalia Purnama

NPM: 0118101154

Tugas Pertemuan 2

1. Struktur Hubungan antara Akuntan Publik dengan Manajemen Perusahaan, Kreditur,


Investor, dan Pihak Luar Lain

Pada perusahaan berbentuk CV , sebagian sekutunya bertindak menjadi sekutu aktif, dan
sebagian lagi bertindak sebagai sekutu diam. Laporan keuangan CV ini diperlukan baik oleh
sekutu aktif maupun sekutu diam untuk memperoleh informasi tentang pengelolaan dana yang
dilakukan oleh sekutu aktif. Selain digunakan di kalangan jenis perusahaan, laporan keuangan
juga digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan seperti
pemerintah, pihak kreditur, para investor, dan calon kreditur.Pihak-pihak luar perusahaan
memerlukan informasi perusahaan untukpengambilan keputusan tentang hubungan mereka
dengan perusahaan.Umumnya keputusan mereka berdasarkan atas laporan keuangan yang
telahdisajikan oleh manajemen kepada mereka. Oleh karena itu, terdapat dua kepentingan yang
berlawanan dalam situasi antara pemakai informasi keuangand engan manajemen. Manajemen
menginginkan menyampaikan informasi pertanggung jawaban dana yang mereka kelola dari pihak
luar, sedangkan pihak luar ingin memperoleh informasi yang andal atas pengelolaan dana
merekakepada perusahaan tersebut..Manajemen memerlukan jasa pihak ketiga agar laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen terhadap pengelolaan dana yang telah diinvestasikan
yang dapat dipercaya. Sedangkan, pihak luar menginginkan bahwa laporan keuangan yang
telah disajikan oleh manajemen yang dapat dipercaya keandalannya.
2. jasa assurance dan non-assurance dan jelaskan perbedaannya?
Jasa Assurance merupakan jasa profesional independen yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan  yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang andal dan relevan sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan. Perbedaannya dapat dilihat

Jasa non assurance merupakan jasa yang dihasilkan oleh Akuntan Publik yang
didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan atau bentuk lain dari
keyakinan.

Perbedaannya:

Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan profesi akuntan publik adalah jasa atestasi
yang merupakan jasa dimana profesi akuntan publik akan mengeluarkan laporan tertulis
yang menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang dibuat dan ditanggung
jawabi oleh pihak lain. Asersi merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak
yang secara implisit yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain. Sedangkan jasa
non assurance yang disediakan profesi akuntan public adalah jasa perpajakan, konsultasi
manajemen, jasa akuntansi dan pembukuan.
3. Berdasarkan gambar di bawah ini, Jelaskan hubungan antara jasa auditing ( audit) jasa
atestasi, dan penjaminan (assurance)

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa jasa assurance adalah bagian
dari profesi akuntan public yang didalamnya ada jasa atestasi yang merupakan jasa
dimana profesi akuntan public akan mengeluarkan laporan tertulis sebagaimana
seperti mengaudit suatu perusahaan.
4. Sebutkan dan jelaskan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang akuntan
publik

1. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi sebagai perwujudan
tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum
2. Tanggung Jawab Profesi
Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa mereka dan tanggung jawab
untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi
serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi
3. Standar Teknis
Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas dan objektivitas. 
4. Kepentingan Publik
Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari profesi
akuntan meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit dan pegawai. Investor, dunia
bisnis dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas akuntan
dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib. Oleh karena itu, seorang
akuntan harus selalu bertindak sesuai dengan koridor pelayanan publik untuk menjaga
kepercayaan mereka.
5. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang
tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik
tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan
yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima
kecurangan atau peniadaan prinsip.
6. Kerahasiaan
Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data
keuangan, maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip kerahasiaan.
7. Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak,
jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau
di bawah pengaruh pihak lain.
8. Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari seorang
profesional di bidang jasa

5. Risiko dan kesempatan apa saja yang akan dihadapi oleh profesi akuntan publik di era
MEA (masyrakata ekonomi ASEAN) ini
Risiko
bila tidak mampu menyediakan akuntan professional mencukupi, maka akuntan Negara
lain akan mengisi kebutuhan tersebut.
Strategi defensif dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan akuntan di Indonesia,
sehingga mereduki potensi akuntan asing datang ke Indonesia. Ancaman serius datang
dari Thailand, Malaysia, dan Singapura. Persyaratan dalam PMK No. 25/PMK.01/2014
relatif tidak sulit dipenuhi untuk akuntan asing.
Kesempatan
Jika akuntan Indonesia memiliki kompetensi yang mencukupi, maka tidak perlu takut
dengan akuntan asing. Bila akuntan Indonesia dan asing samasama memiliki kompetensi
yang sama (bisa dilihat dari sertifikat profesi internasional yang dimiliki), maka secara
teoritis memiliki kemampuan/kompetensi yang setara. Akuntan Indonesia yang kompeten
bebas bekerja di negara ASEAN lainnya yang memberikan imbalan dan masa depan lebih
baik dari perusahaan/institusi di Indonesia (strategi ofensif). Mea hanya membuat
khawatir akuntan yang kurang kompeten. Jika kompetensi bagus, MEA bahkan menjadi
peluang emas untuk akuntan.

Anda mungkin juga menyukai