Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ria Komala Dewi

NIM : PO.71.31.1.08.025

KASUS HIV/AIDS

seorang pasien laki-laki usia 40thn, TB = 169cm, BBA = 50kg. 3 bulan sebelum masuk 
RS BB pasien 60 kg. pasien mengeluh BB turun drastis, diare sejak 2minggu lalu,
demam, seluruh otot nyeri, sakit kepala, pada malam hari banyak keringat, bila makan
tidak dapat membedakan rasa manis, asam maupun asin. sekarang
disentri,anoreksia,nausea tetapi masih dapat menerima makanan lewat mulut. hasil
 pemeriksaan :
 pemeriksaan klinis :
- kulit turgor 
- suhu tubuh 38 derajat celcius
- TD = 100/70 mmHG

 pemeriksaan lab :
- Albumin 2,0 gr/dl
- Hb = 9 gr/dl
- hasil USG = pembengkakan kelenjar linfe (+)
- virus HIV (+)

hasil recall 3hari setelah dirawat : E = 1250 K, P = 65 gr,


g r, L = 40 gr, sisanya KH. pasien
mendapat infus D 5% dan amiparen ,masing-masing 500 cc (1 volt)/24 jam
 pertanyaan :
a. kaji status gizi px secara NCP
N CP !
 b. Buat menu sehari
c. Rencanakan konsultasi gizi
d. Buat rekap belanja !

Penatalaksanaan Diet
A. Assesment Gizi
Berkaitan dengan Identitas Pasien

  Nama :Y

Umur : 40 tahun

Sex : Laki-laki

Diagnosis medis : HIV

Berkaitan dengan riwayat penyakit pasien

Riwayat Penyakit

• Keluhan utama : BB turun drastis, diare sejak 2


minggu lalu, demam, seluruh otot nyeri, sakit kepala, pada
malam hari banyak keringat, bila makan tidak dapat
membedakan rasa manis, asam maupun asin

• Riwayat penyakit sekarang : HIV

• Riwayat penyakit dahulu :-

• Riwayat penyakit keluarga : -


Antropometri : BB = 50 kg, TB = 169 cm

Pemeriksaan klinik 

Pemeriksaan klinis hasil Nilai normal keterangan


suhu 38˚C 37˚C Di bawah normal

TD 100/70 mmHG 120/80 mmHG Di bawah normal

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Darah Hasil Nilai normal Keterangan

Kadar Hb 9 gr/dl 13-16 Dibawah normal

Albumin Serum 2.2 gr/dl 3 gr/dl dibawah normal

Annamnesis gizi

E P L
Asupan 1250 kkal 65 g 40 g

Kebutuhan 1809,5 kkal 306 g 70,37 g

B. Diagnosa Gizi
No. Kategori Pernyataan PES

1. NI-1.1 Hipermetabolisme berkaitan dengan peningkatan


kebutuhan energi dibuktikan dengan peningkatan
suhu tubuh sebesar 38˚C

2. NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik (Fe)


 berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi
(infeksi kronik) dibuktikan dengan kadar Hb 9 gr/dl

3. NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus


 berkaitan dengan gangguan fungsi organ lain akibat
 perubahan biokomia di buktikan dengan anoreksia,
dan neusia.

4.  NI-3.1 Intake cairan yang tidak adekuat berkaitan dengan adanya


factor fisiologis ( adanya perubahan suhu dan demam )
dibuktikan dengan diare 2 minggu yang lalu.

5  NC-3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan intake energy


kurang dibuktikan dengan IMT < 18,5.

6  NC-3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan


dengan penyebab fisologis ( peningkatan kebutuhan zat
gizi karena kataboliksme yang berlebihan akibat sakit ) di
 buktikan dengan keadaan berhubungan dengan diagnose
atau terapi ( HIV/AIDS ).

C. Intervensi Gizi
I. Planning ( rencanakan sesuai dengan kajian data dan diagnosis gizi )

1. Terapi diet : Diit ETPT

Bentuk makanan : saring


6. Rencana konsultasi gizi

• Masalah gizi : Pengaturan pola makan

• Tujuan : Konsultasi gizi :


- Memberikan informasi kepada pasien mengenai makanan seimbang dan makanan
untuk pasien HIV
- Mencegah penyakit berlanjut pada tahap yang lebih serius.
- Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut
- Meningkatkan selera makan
- Mencegah dehidrasi
- Mencapai atau menjaga BB yang sesuai

• Konsultasi Gizi:
- Menjelaskan tentang pola makan menu seimbang.
- Menjelaskan BM yang di anjurkan dan yang harus dibatasi.
- Menjelaskan defisiensi zat gizi dan memperbaiki gizi.
- Menjelaskan tentang penyakit yang berlanjut akibat HIV

Anda mungkin juga menyukai