Anda di halaman 1dari 1

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS SYARIAH
Jl. MATARAM NOMOR 01 JEMBER

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


Ganjil 2020/2021

Mata Kuliah : Hukum Perbankan Syariah


Dosen Pembina : Dr. Martoyo, S.H.I.,M.H.
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (HES)
Smt/Kelas : V/ HES 1
Hari/Tanggal : Senin, 04 Januari 2021
Pukul : 09.30 – 11.30 WIB
PETUNJUK :
1. Tulis Identitas saudara (Nama Lengkap, NIM, Kelas , Program Studi, Nomor Urut
Absen,) dengan Jelas !
2. Pastikan saudara mengisi Absen diaplikasi LMS!
3. Tulislah secara jelas jawaban saudara dengan tulisan tangan selanjutnya
dibuat bentuk Pdf dan dikirim melalui LMS pada Ujian Akhir Semester
(UAS) Ganjil 2020/2021 !
4. Waktu Pengerjaan Soal mulai Pukul 09.30 – 11.00 WIB
5. Pengumpulan di LMS mulai Pukul 11.00 - 12.00 WIB
6. Pastikan Pengumpulan Jawaban di LMS Tepat Waktu karena pengiriman
melalui WA tidak dibenarkan karena sulit mendeteksi dalam proses
penilaian!
7. Jika peserta tidak memperhatikan hal-hal diatas maka segala akibatnya menjadi
tanggung jawab peserta.

SOAL :
Pahamilah soal dibawah ini dengan baik, selanjutnya jawablah soal tersebut secara
lengkap !
1. Pasal 5 UU No.21/2008, menyatakan bahwa (1) Setiap pihak yang akan melakukan
kegiatan usaha Bank Syariah atau UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha
sebagai Bank Syariah atau UUS dari Bank Indonesia, Namun setelah disahkan UU
No.21 tahun 20011 tentang Otoritas jasa Keuangan (OJK) maka kewenangan
perizinan dan pengawasan berada dalam kewenangan OJK (lihat pasal 6 dan 7 UU
No.21/2011).
a. Coba saudara jelaskan ratio legis (dasar pertimbangan pembuat Undang-
Undang) dalam mengalihkan Kewenangan memberikan izin (right to license) dari
Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) !
b. Berikan penjelasan saudara mengenai dampak faktual penataan pengaturan
kewenangan tersebut terhadap perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia !

2. Dalam sistem pengaturan perbankan Syariah di Indonesia pada pasal 32 Undang-


Undang Nomor 21 tahun 2008 secara khusus wajib ada Dewan Pengawas syariah
(DPS), hal ini juga dinyatakan dalam pasa 109 Undang-Undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.
a. Coba saudara jelaskan signifikansi pengaturan keberadaan Dewan Pengawas
syariah (DPS) dalam Perbankan Syariah !
b. Coba berikan analisis saudara apakah kedepan Dewan Pengawas syariah (DPS)
dapat dijadikan organ Perseroan Terbatas (PT) khusus dalam badan usaha
PT yang bergerak berdasarkan prinsip syariah !
Selamat Mengerjakan !

Anda mungkin juga menyukai