Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

Disusun Oleh:

Nama :MUAMMAR

NIM :201841096

Lokasi OJT :Kantor Bank Aceh Syariah, Caem Keutapang

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

LHOKSEUMAWE

2021

1
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Kantor Bank Aceh Syariah,

Capem Keutapang

Di susun :

NAMA: HALIMATUSSAKDIAH

NIM : 201843003

Telah MemenuhiSyarat Dan DapatDijadikan Dasar Penilaian

Kegiatan OJT

Mengetahui Menyetujui/Mengesahkan

Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Dosen Supervisior

(Dr. Malahayatie, S HI.MA) (Ismaulina, S.E, Ak, M.Si

NIP. 19790518 200710 2 003 NIP. 197603132008012017

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang
tak terhingga pada kita semua, serta salawat dan salam atas baginda nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW, sehingga dapat melaksanakan kegiatan on the job
training di Kantor Bank Aceh Syariah, Cabang Banda Aceh ini dengan baik dan
dapat menyelesaikan laporan ini.

Pelaksanaan On The Job Training merupakan suatu wadah bagi


mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama 6 (enam)
semester diperkuliahan. Laporan ini disusun sebagai syarat salah satu ketentuan
Kurikulum Akademik Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe. Ketika dalam
pelaksanaan OJT dan penyelesaian laporan ini.
Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta arahan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik moril
maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Doa dan ucapan syukur saya yang terutama kepada Allah SWT yang telah
memberikan saya kesehatan dan keselamatan dalam mengikuti On The
Job Training (OJT) diKantor Bank Aceh Syariah, Cabang Banda Aceh
2. Ayah, dan Ibu yang telah banyak berkorban baik moril maupun materil
serta seluruh anggota keluarga tercinta, dengan doa restunya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini sedemikian rupa.
3. Bapak Dr. Danial, S. Ag., M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Lhokseumawe.
4. Bapak Dr. Mukhtasar, S. Ag., MA. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe
5. Bapak Dr. Husni, S. Ag., M.Ag selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe sekaligus penanggung jawab
kegiatan OJT 2021.

3
6. Ibu Siti Najma, S.Ag., MM selaku wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe.
7. Bapak Taufik Mahmud, S.HI., MA selaku wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokswumawe.
8. Dr. Malahayatie, S HI.MA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe

9. Ibu Ismaulina, S.E, Ak., M.Si selaku dosen supervisor saya yang
senantiasa membimbing saya selama proses OJT berlangsung.
10. Ucapan terimakasih saya kepada seluruh Dosen-Dosen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.
11. Pak ZUHRI selaku pimpinan bank aceh capem keutapang yang telah
banyak membimbing selama saya melakukan OJT di Bank Aceh.
12. KepadaTeman-teman angkatan 2018 dan teman-teman Unit Jurusan
akunatnsi Syariah Tahun Angkatan 2018 yang telah berjuang bersama
serta memberikan semangat untuk penulis agar dapat menyelesaikan
Laporan OJT 2021.
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi maka
penulis bisa menyelesaikan laporan OJT ini dengan sebaik-baiknya. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari nilai sempurna, maka
dari itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan
saran kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan OJT ini.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, terutama bagi
penulis. Semoga kepada semua pihak yang mendukung penulis laporan OJT
ini mendapat balasan dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, 7 September 2021

4
MUAMMAR
201843003

5
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii

KATA PENGANTAR.................................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................v

DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

A. Latar Belakang OJT...........................................................................................1


B. Fokus Laporan...................................................................................................2
C. Tujuan Laporan..................................................................................................2
D. Jadwal Kegiatan.................................................................................................4

BAB II PROFILE LOKASI/LEMBAGA OJT ........................................................8

A. Gambaran Umum Lokasi...................................................................................8


B. Sejarah Berdirinya Bank Aceh Syariah.............................................................9
C. Struktur Pengurus Bank Aceh Syariah.............................................................13

BAB III ANALISA DAN SOLUSI............................................................................14

A. Kekuatan Bank Aceh Syariah...........................................................................14


B. Kelemahan Bank Aceh Syariah........................................................................14
C. Peluang Bank Aceh Syariah..............................................................................14
D. Tantangan Bank Aceh Syariah..........................................................................15
E. Solusi yang Ditawarkan untuk Pengembangan Bank Aceh Syariah................16

BAB IV PENUTUP......................................................................................................19

A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran:................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................21

6
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................22

BIODATA....................................................................................................................26

7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
On Job Training (OJT) adalah salah satu aktivitas akademik mahasiswa
di luar kampus untuk melaksanakan praktek keahliannya sekaligus bekerja secara
aktif pada kantor/perusahaan atau lembaga kauangan lain. Pada prinsip nya, OJT
mengadopsi semangat yang diusung PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
kerja Nasional, khususnya Pasal 1 angka 1, yaitu proses memberi, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan kompetensi, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etoskerja. Dalamkonteksini, OJT jadi salah satu bentuk pelatihan kerja dengan
menempatkan mahasiswa dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah
bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman.

Sebagai aktivitas akademik, kegiatan OJT yang harus diselesaikan oleh


mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) memiliki bobotsetara 4
SKS.Karena itu, OJT menjadi bagian dari kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi
(Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian).Selain itu, OJT sekaligus juga
memungkinkan mahasiswa untuk lebih mengenal dan menambah wawasan dan
ruangIingkup pekerjaan sesuai bidangnya. Dalam kaitan itu juga, OJT mendorong
mahasiswa untuk menjadi individu yang kompeten dari berbagai pengalaman,
baik dalam pekerjaan maupun bermasyarakat.

Secara kelembagaan, OJT mendorong dan mempercepat pencapaian visi


dan misi, di mana Visi FEBI 2042: Unggul, Berperadaban, Berjiwa Enterpreneur,
Berwawasan Global dan BerkearifanLokal. Sementara untuk mahasiswa sendiri,
OJT diharapkan memberikan pengalaman dan pengenalan lembaga keuangan dan
kelompokusaha di dunia nyata.Pengalaman itu kemudian dapat dijadikan sebagaia
cuan dalam menyiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja setelah mereka
menyelesaikan studinya.

Kegiatan On Jop Training (OJT) pada program pendidikan (ekonomi


syariah) merupakan mata kuliah yang wajib bagi mahasiswa semester 7 oleh

8
karena itu biasanya dikatakan bahwa ojt merupakan salah satu syarat mahasiswa
jurusan( Ekonomi Syariah). Kegiatan ini diadakan kantor Bank Aceh Syariah
Capem Keutapang.

Alasan memilih pelaksanaan OJT pada kantor Bank Aceh Syariah


dikarnakan pada saatsedang masa pendemi OJT sekaligus juga memungkinkan
mahasiswa untuk lebih mengenal dan menambah wawasan dan ruang lingkup
pekerjaan sesuai bidangnya. Dalam kaitan itu juga OJT pada kantor Bank Aceh
Syariah mendorong mahasiswa untuk menjadi individu yang kompeten dari
berbagai pengalaman. Pengalaman itu kemudian dapat dijadikan sebagai acuan
dalam menyiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja setelah mereka
menyelesaikan studinya baik dalam pekerjaan maupun bermasyarakat.

B. FokusLaporan

Dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) selama kuranglebih 40


hari, Alhamdulillah penulis banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
terhadap terhadap lembaga tersebut, dari segi aspek dan program-program tentang
layanan bank aceh Syariah terhadap nasabah.

Alhamdulillah semua kegiatan dan program yang diberikan oleh


Supervisor dan para staf bank aceh dapat dijalankan dengan baik.

C. TujuanLaporan

On The Job Training (OJT) merupakan salah satu program mata kuliah di
pendidikan institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, yang wajib di
ikuti dan di selesaikan oleh seluruh mahasiswa/iEkonomi Syariah dengan bobot
nilai 4 (empat) SKS.

Tujuan utama dari penulisan On The Job Training (OJT) adalah untuk
pembuatan Laporan dalam menyelesaikan mata kuliah akhir yang telah di
tentukan oleh akademik dengan prosedur yang telah diberikan sebagai panduan
untuk pembuatan laporan.

9
Oleh karena itu, setiap mahasiswa/i yang telah selesai mengikuti On The
Job Training (OJT) wajib untuk membuat penulisan laporan yang tujuannya untuk
pemberian nilai dalam melihat kemampuan dan keahlian mahasiswa/I dalam
mengaplikasikan segala ilmu dan mengetahuan yang di miliki secara teori kedunia
kerjanyata.

Tujuan dari pelaksaan On The Job Training (OJT) ini adalah sebagai
berikut:

a. Dengan adanya pelaksanaan OJT dapat memberikan kesempatan bagi


mahasiswa jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEBI) IAIN Lhokseumawe mengawasi diri atas kegiatan profesional
dan juga dapat memberi pengalaman kerja yang nyata sebagai usaha
untuk menetapkan diri saya agar professional dalam dunia kerja
b. Dengan adanya pelaksanaan OJT maka mahasiswa dapat memiliki
kesempatan untuk mengplikasikan pengetahuan teoritis kedalam pratek
lapangan (terbimbing dan mandiri)
c. Diharapkan kepada mahasiswa dapat memiliki komitmen terhadap
tugas-tugas praktek di lembaga Bank Aceh Syariah Cabang Banda
Aceh misalnya dalam meningkatkan keahlian, menyesuaikan diri
dengan tuntutan professional yang semakin berkembang dan juga
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
d. Menyelenggarakan pembelajaran teoritis dan praktis bagi mahasiswa
jurusan Ekonomi Syari’ah serta meningkatkan mutu Akademik bagi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
e. Evaluasi terhadap efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran bagi mahasiswa.
f. Pemantapan pemahaman mahasiswa tentang Lembaga Perekonomian
Islam.

D. Jadwal Kegiatan

10
Dengan keterangan sebagai berikut:
Nama Kantor : Bank Aceh Syariah
Lokasi : Capem Keutapang
Waktu Kegiatan : 26 S/D 30 Agustus2021
Dalam pelaksanaan kegiatan OJT ini, penulis akan melakukan kegiatan
berdasarkan jadwal dibuat agar penulis dapat menjalakan Kegiatan On The Job
Training (OJT) secara sistematis dan tersusun sesuai jadwal kegiatan perencanaan
OJT serta mampu membuat Laporan OJT dan membuat dokumentasi bank aceh
syariah sesuai dengan harapan, maka penulis telah membuat jadwal Kegiatan OJT

Lama Paraf
No Hari/ Tanggal Uraian Pekerjaan
Waktu(Jam) Instruktur
1 Senin/ 26 Juni BREAFING 09.00
2021 -12.00
2 Selasa/ 27 Juni PERKENALAN 14.00 -
2021 17.00
3 Rabu/ 28 Juli Regiter tabungan firdaus dan atm 09.00 -
2021 17.00
4 Kamis/29 Juli Register tabungan dana bantuan 09.00 -
2021 dan rekap register 17.00
5 Jum'at/30 Juli Tulis Debit Rekening (DN) 09.00 -
2021 17.00
6 Senin/ 02 Agustus Tulis Debit Rekening (DN) 09.00 -
2021 Tulis Creadit Rekening (CN) 17.00
7 Selasa/03Agustus Tulis Debit Rekening (DN) untuk 09.00 -
2021 register giro 17.00
8 Rabu/ 04 Agustus Tata cara penulisan nota 09.00-17.00
2021 penarikan dan nota setoran
9 Kamis/05 Tata cara rekap penulisan data 09.00 -
Agustus 2021 giro 17.00
10 Jum'at/ 06 Tata cara penulisan rekap atm 09.00 -
Agustus 2021 17.00
11 Senin/ 09 Agustus Tata cara dalam penandatanganan 09.00 -
2021 dalam form register rekening dan 17.00
atm
12 Selasa/ 10 IZIN 09.00 -
Agustus 2021 17.00
13 Rabu/ 11 Agustus MUHARRAM 09.00 -
2021 17.00
14 Kamis/ 12 Tulis Debit Rekening (DN) 09.00 -

11
Agustus 2021 Tulis Credit Rekening ( CN) 17.00
15 Jum'at/ 13 Penulisan dan rekap semua data 09.00 -
Agustus 2021 pension 17.00
16 Senin/ 16 Agustus Langkah-langkah untuk membuka 09.00 -
2021 blokir rekening pension 17.00
17 Selasa/ 17 LIBUR HUT RI -
Agustus 2021
18 Rabu/ 18 Agustus Membantu nasabah untuk 09.00 -
2021 mendafar mobile banking 17.00
19 Kamis/ 19 Rekap tabungan GIRO dan cara 09.00 -
Agustus 2021 penulisan di dalam map 17.00
20 Jum'at/ 20 Membantu nasabah dalam 09.00 -
Agustus 2021 menandatangani form register 17.00
21 Senin/ 23 Agustus IZIN 09.00 -
2021 17.00
22 Selasa/ 24 Membantu reigister tabunganku 09.00 -
Agustus 2021 dan register tabungan pension 17.00
23 Rabu/ 25 Agustus Mempelajari tata cara penulisan 09.00 -
2021 register deposito 17.00
24 Kamis/ 26 Merekap semua data tentang atm 09.00 -
Agustus 2021 silver dan gold 17.00
25 Jum'at/ 27 Tata cara penulisan nota KU 09.00 -
Agustus 2021 dancheq 17.00
26 Senin/ 30 Agustus Merekap semua register yang 09.00 -
2021 akan di masukkan kedalap map 17.00

12
BAB II
PROFILE LOKASI/LEMBAGA OJT

A. Gambaran Umum Lokasi

Sampai dengan Desember 2020, Bank Aceh telah memiliki 174


jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 26 Kantor Cabang, 90 Kantor
Cabang Pembantu, 27 Kantor Kas, 12 Mobil Kas Keliling tersebar dalam
wilayah Provinsi Aceh termasuk di kota Medan , dan 18 Payment Point. Bank
juga melakukan penataan kembali lokasi kantor sesuai dengan kebutuhan. Peta
jaringan kantor Bank Aceh adalah sebagai berikut :

KANTOR PUSAT Jl. Mr. Mohd. Hasan No. 89, Batoh, Banda Aceh, Contact
Center 1500845 Telp. (0651) 22966 (hunting), Faks. (0651) 32598.

1. KANTOR PUSAT OPERASIONAL


Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 161, Lampriet, Banda Aceh, Telp.
(0651) 8016255 (hunting), Faks. (0651) 638487.
2. KANTOR CABANG BANDA ACEH
Jl. Mr. Muhammad Hasan No. 80 Desa Batoh Kec. Lueng Bata, Banda
Aceh, Telp. (0651) 637732-637733, Faks. (0651) 637734/22194.
3. KANTOR CABANG SINABANG
4. KANTOR CABANG LHOKSEUMAWE
5. KANTOR CABANG LANGSA
6. KANTOR CABANG TAKENGON
7. KANTOR CABANG MEULABOH
8. KANTOR CABANG KUTACANE
9. KANTOR CABANG SIGLI
10. KANTOR CABANG BLANGPIDIE
11. KANTOR CABANG BIREUEN
12. KANTOR CABANG SABANG
13. KANTOR CABANG TAPAKTUAN
14. KANTOR CABANG SINGKIL

13
15. KANTOR CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN
16. KANTOR CABANG BLANGKEJEREN
17. KANTOR CABANG BENER MERIAH
18. KANTOR CABANG CALANG
19. KANTOR CABANG JEURAM
20. KANTOR CABANG JANTHO
21. KANTOR CABANG KUALA SIMPANG
22. KANTOR CABANG MEUREUDU
23. KANTOR CABANG SUBULUSSALAM
24. KANTOR CABANG IDI
25. KANTOR CABANG BANDA ACEH
26. KANTOR CABANG SAMUDERA LHOKSEUMAWE
27. KANTOR CABANG S. PARMAN MEDAN

B. Sejarah Berdirinya Lembaga

Gagasan untuk mendirikan Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh


tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh
(sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh
di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5
tanggal 7 September 1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah
menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di Kutaraja, untuk
mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank
Kesejah teraan Atjeh, NV” dengan modal dasarditetapkan Rp 25.000.000.

Setelah beberapa kali perubahan Akte, barulah pada tanggal 2 Februari


1960 diperoleh izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.
12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan
Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960, Pada saatitu PT Bank
Kesejahteraan Aceh NV dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan
Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin,

14
dan Moehammad Sanusi. Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 13 Tahun
1962 tentang Ketentuan-ketentuanPokok Bank Pembangunan Daerah, semua
Bank milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus
menyesuaikan diri dengan Undang-undang tersebut.

Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963
sebagai landasan hokum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.
Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank Pembangunan
Daerah Istimewa Aceh adalah untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan
usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional semesta
berencana.

Pada tanggal tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa


Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan
Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Pembangunan
Daerah Istimewa Aceh. Peralihan status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban
dan lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap
sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.

Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank


Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Pemerintah Daerah telahbeberapa kali
mengadakan perubahan Peraturan Daerah (Perda), yaitu mulai Perda No.10 tahun
1974, Perda No. 6 tahun 1978, Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988,
Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh menjadi PT Bank
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yang telahdisahkan oleh Menteri Dalam
Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.21.343 tanggal 31
Desember 1999.

Perubahan bentuk badan hokum dari Perusahaan Daerah menjadi


Perseroan Terbatas dilator belakangi keikut sertaan Bank Pembangunan Daerah

15
Istimewa Aceh dalam program rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan
bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik
Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor
31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program
Rekapitalisasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan
Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia,
dan PT. Bank BPD Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999

Perubahan bentuk badan hokum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan


dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama
PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat
Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akte
Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp 150
milyar.

Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Pernyataan Keputusan


Rapat No. 10 Tanggal 15 Desember 2008, notaris di Medan tentangpeningkatan
modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi
Rp1.500.000.000.000 dan perubahannama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9
September 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/61/KEP.GBI/2010 tanggal 29
September 2010.

Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat


Bank Indonesia No.6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin
Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank
mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5
November 2004.

16
Sejarah baru mulai diukir oleh Bank Aceh melalui hasil rapat RUPSLB
(Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) tanggal 25 Mei 2015 tahun lalu
bahwa Bank Aceh melakukan perubahan kegiatan usaha dari system konvensional
menjadi system syariah seluruhnya. Maka dimulai setelah tanggal keputusan
tersebut proses konversi dimulai dengan tim konversi Bank Aceh dengan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses
perizinan yang disyaratkan oleh OJK akhirnya Bank Aceh mendapatkan izin
operasional konversi dari Dewan Komisioner OJK Pusat untuk perubahan
kegiatan usaha dari system konvensional ke system syariah secara menyeluruh.

Izin operasional konversi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan


Dewan Komisioner OJK Nomor. KEP-44/D.03/2016 tanggal 1 September 2016
Perihal Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional
Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Aceh yang diserahkan langsung oleh
Dewan Komisioner OJK kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah melaluiKepala
OJK Provinsi Aceh Ahmad Wijaya Putra di Banda Aceh.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa kegiatan operasional Bank


Aceh Syariah baru dapat dilaksanakan setelah diumumkan kepada masyarakat
selambat-lambatnya 10 hari dari hari ini. Perubahan system operasional
dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 secara serentak pada seluruh
jaringan kantor Bank Aceh. Dan sejak tanggal tersebut Bank Aceh telah dapat
melayani seluruh nasabah dan masyarakat dengan system syariah murni mengutip
Ketentuan PBI Nomor 11/15/PBI/2009.

Proses konversi Bank Aceh menjadi Bank Syariah diharapkan dapat


membawa dampak positif pada seluruh aspek kehidupan ekonomi dan social
masyarakat. Dengan menjadi Bank Syariah, Bank Aceh bias menjadi salah satu
titik episentrum pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang lebih
optimal.

Kantor Pusat Bank Aceh berlokasi di Jalan Mr. Mohd. Hasan No 89 Batoh
Banda Aceh. Sampai dengan akhir tahun 2017, Bank Aceh telah memiliki 161

17
jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 25 Kantor
Cabang, 86 Kantor Cabang Pembantu, 20 Kantor Kas tersebar dalam wilayah
Provinsi Aceh termasuk di kota Medan (dua Kantor Cabang, dua Kantor Cabang
Pembantu, dan satu Kantor Kas), dan 17 Payment Point. Bank juga melakukan
penataan kembali lokasi kantor sesuai dengan kebutuhan.

C. Struktur Kepengurusan Lembaga Bank Aceh Syariah

StrukturOrganisasi PT. Bank Aceh

18
BAB III

ANALISA DAN SOLUSI

A. Kekuatan Lembaga

Bank Aceh Syariah terus melakukan berbagai inovasi dan pembaharuan


demi peningkatan kualitas produk dan layanan yang diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan nasabah dalam memanfaatkan berbagai transaksi dan
layanan perbankan.

Peningkatan pelayanan kepada nasabah merupakan prioritas utama Bank


Aceh Syariah dalam memberikan layanan berkualitas dan tulus kepada seluruh
nasabahnya. Dengan keyakinan inilah Bank Aceh Syariah senantiasa terus
berupaya meningkatkan kualitas layananannya terutama pada bagian front office
sebagai liniter depan Bank Aceh Syariah yang mampu memberikan citra terbaik
bank di mata nasabah.

Sebagai bentuk upaya yang dilakukan untuk peningkatan kualitas layanan


dalam memotivasi seluruh frontliner, Bank Aceh Syariah juga setiap tahunnya
mengadakan event Bank Aceh Service Excellence Award (BASEA) yaitu sebuah
kompetisi internal bank dalam mencari frontliner (kategori Customer Servicer,
Teller dan Security) terbaik, memiliki skill dan konsisten dalam
mengimplementasikan Standar Layanan Bank Aceh Syariah.

B. Kelemahan Lembaga

Dari setiap kelebihan suatu Lembaga pasti juga memiliki kekurangan,


kelemahan yang penulis temui pada bank aceh Syariah yaitu tentang jaringannya
yang sering gangguan, dan ketersediaan ATM yang masih terbatas. Bank Aceh
Syariah juga memiliki keterbatasan layanan diluar daerah karena Lembaga ini
adalah Lembaga daerah.

C. Peluang Lembaga

19
Untuk memperluas pangsa pasar dan mengakomodir kebutuhan segmen
masyarakat yang belum terlayani oleh bank konvensional, khususnya berkaitan
dengan masalah keyakinan, serta di dukung oleh UU No. 7 Tahun 1997 tentang
Perbankan yang kemudian disempurnakan dengan UU No. 10 Tahun 1998,
membuka peluang yang seluas-luasnya kepada Perbankan Nasional untuk
mendirikan Bank Syari’ah maupun Kantor Cabangnya oleh Bank Konvensional,
maka pada tanggal 28 Desember 2001 BPD Aceh mendirikan Unit Usaha
Syari’ah dengan SK Direksi No. 047/DIR/SDM/XII/2001.

Dengan terbitnya izin pembukaan kantor Cabang Syari’ah dari Bank


Indonesia No. 6/4/DPbs/Bna tanggal 19 Oktober 2004 maka dibukalah BPD
Cabang Syari’ah di Banda Aceh yang beralamat di Jl. TentaraPelajar Banda Aceh
yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 5 Nopember 2004.

D. Tantangan Lembaga

Banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui bagaimana


konsep cara kerja produk bank syariah khususnya pada produk rahn. Maka dari
itu, hal dasar bagi bank syariah tersebut terlebih dahulu harus bias memasarkan
nama merek produk gadai emas yang berakatrahn, qardh dan ijarah. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah, metode deskriptif analisis yaitu sebuah
metode pemecahan penelitian yang diselidiki dengan menggambarkan dan
melukiskan subjek atau objek pada seseorang atau lembaga. Bank Aceh Syariah
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.

Untuk menganalisis peluang dan tantanggan rahn (gadaiemas) di kota


Banda Aceh serta dalam memastikan kemurnian barang jaminan (emas) milik
nasabah. Oleh karena itu Bank Aceh Syariah harus lebih meningkatkan sector
promosi terkait pembiayaan rahn dan berhati-hati dalam pemeriksaan barang
jaminan (emas) agar tidak terjadinya penipuan.

E. Solusi yang DitawarkanuntukPengembangan Lembaga

20
Solusi yang Ditawarkan untuk Pengembangan lembaga Bank Aceh
Syariah KPO Lampriet, Banda Aceh. yaituadalah

a. Penghimpunan Dana
1. Giro
 Giro Wadiah; Sarana penyimpanan dana dalam bentuk mata
uang rupiah pada Bank Aceh Syariah yang pengelolaan
dananya berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yad
Dhamanah, yaitu dana titipan murni nasabah kepada Bank yang
dapat diambil setiap saat dengan menggunakan media Cheque
dan Bilyet Giro.
 Giro Mudharabah; Giro adalah simpanan dalam rupiah Pihak
Ketiga, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
mempergunakan cheque, surat perintah pembayaran lainnya
atau dengan perintah pemindah bukuan (misalnya Bilyet Giro,
Warkat Kliring, dll).
2. Deposito Mudharabah
3. Investasi berjangka waktu tertentu dalam bentuk mata uang rupiah
pada Bank Aceh Syariah yang pengelolaan dananya berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Mudharabah Muthalaqah, yaitu akad
antara pihak pemilik dana (Shahibul Maal) dengan pengelola dana
(Mudharib).
4. Simpanan Pembangunan Daerah (SIMPEDA iB) merupakan tabungan
dengan Akad mudharabah, dengan system bagi hasil yang kompetitif
(nisbah bagi hasil progresif )
5. abungan Aneka Guna (TAG iB) merupakan tabungan dengan akad
mudharabah, dengan system bagi hasil rata-rata harian yang
kompetitif.
6. Tabungan Seulanga iB merupakan tabungan yang memiliki
keunggulan dengan nisbah Progressive dimana semakin tinggi saldo

21
tabungan, semakin tinggi nisbah yang diberikan (dihitung berdasarkan
saldo terendah harian).
7. Tabungan Firdaus iB
8. pada Bank Aceh Syariah diperuntukkan bagi perorangan yang
menggunakan prinsip mudharabah (bagi hasil) dimana dana yang
diinvestasikan oleh nasabah dapat dipergunakan oleh Bank (mudharib)
dengan imbalan bagi hasil bagi nasabah (shahibul maal).
9. Tabungan Sahara iB adalah Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah
pada Bank Aceh Syariah yang dikhususkan bagi umat muslim untuk
memenuhi biaya perjalanan ibadah haji dan umrah yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Yad Dhamanah,
yaitu dana titipan murni Nasabah kepada Bank.
10. TabunganKu iB adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan
mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di
Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
11. Tabungan Pensiun iB merupakan layanan tabungan bagi Nasabah
Pensiun pada PT Bank Aceh Syariah yang diharapkan dapat
memberikan layanan khusus bagi para Pegawai Negeri Sipil yang
memasuki masa pensiun.
12. Tabungan Simpel iB ini untuk siswa/pelajar dengan persyaratan mudah
dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan
inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
b. Penyaluran Dana
1. Pembiayaan Murabahah
2. Pembiayaan Musyarakah
3. Pembiayaan Mudharabah
4. Pembiayaan Qardhul Hasan
5. Pembiayaan Rahn
6. Pembiayaan Ijarah

22
c. Mobile Banking “ACTION”

Action (Aceh Transaksi Online) yaitu mobile banking terbarudari Bank


Aceh Syariah guna memberikan kemudahan bertransaksi kapanpun dan
dimanapun.

d. Lainnya

MEPS (Malaysian Exchange Payment System), Transfer, Kliring, RTGS,


Inkaso, Penerimaan BPIH/SISKOHAT, Penerimaan Pajak, Jaminan Pelaksana,
Jaminan Penawaran, Jaminan Uang Mukad, Referensi Bank, Layanan ATM,
Layanan ATM Bersama, Pembayaran Telepon, Pembayaran Listrik, Pembayaran
Tagihan Ponsel, Pengisian Pulsa Ponsel, Pembayaran Pensiun, Pengelolaan Dana
kebajikan, Pengiriman uang keLuar Negeri.

23
BAB IV

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian pembahasan diatas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan :
1. On The Job Training (OJT) dapat menjadikan mahasiswa/I untuk lebih
mengenal dunia kerja dan dapat mendidik mahasiswa/I untuk biasa lebih
bersikap mandiri, profesional dan disiplin.

2. Bank Aceh Syariah adalah satu-satunya bank daerah yang berguna untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Aceh. Bank Aceh
berpusat di kota Banda Aceh. Bank Aceh didirikan pada tahun 1973
dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Aceh. 

B. SARAN

Sebagai salah satu peserta On The Job Training (OJT), Penulis diberikan
kesempatan untuk memberikan sedikit saran dan masukan bagi pihak yang
bersangkutan. Adapun saran dan harapan yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut :

1. Penulis berharap kepada pihak kampus untuk lebih banyak menerapkan


system pelatihan skill dalam pembelajarannya dimana tidak hanya materi
saja yang dapat dipelajari oleh mahasiswa setidaknya dalam beberapa mata
kuliah ditetapkan dalam silabusnya agar para dosen memberikan
pendidikan mengenai praktek dari teori tersebut. Hal ini akan dapat
memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam menjalankan tugasnya
sebagai mahasiswa OJT juga kualitas bagi lulusan IAIN Lhokseumawe.
2. Penulis juga berharap kepada Bank Aceh Syariah agar memperluas
persediaan fasilitas-fasilitas umum seperti ATM dan mobil bank kelililing
kedaerah pendalaman, agar masyarakat pendalaman merasa lebih mudah
dan puas dalam melakukan transaksi.

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun, Buku panduanOn The Job Training IAIN Lhokseumawe, 2021.

http://www.bankaceh.co.id/wp-content/uploads/2012/01/struktur-organisasi-bank-
aceh-2010.docx

26
BIODATA

A. BIODATA PENULIS
Nama :MUAMMAR
TempatTanggal Lahir :Dayah Mesjid,21 Oktober 2000
NIM :201841096
Unit/semester :I /VI ( Enam)
Jurusan :Ekonomi Syariah
Alamat :Geurugok ,Kec.Gandapura, Kab.Bireuen, Prov.Aceh
Lokasi ojt :Bank Aceh Syariah Capem Keutapang
No HP :wa : 0822 9506 0524
Tlpn: 0822 7989 6109
Email :muammarjr122@gmail.com

Lhokseumawe,13 September 2021

(Ismaulina, S.E, Ak, M.Si)


NIP. 197603132008012017

27

Anda mungkin juga menyukai