Catatan Hiperkes DR Ventje
Catatan Hiperkes DR Ventje
PAK
Work related disease = occupational disease
Sumber bahaya di tempat kerja:
Bahan/material (MSDS)
Proses produksi
Cara kerja (sembrono)
Sarana Kerja (guarding)
Lingkungan Kerja:
fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial
PELAYANAN KESEHATAN KERJA PERMENAKERTRANS NO. 03 /1982
Dalam peraturan perundangan di Indonesia terdapat 2 (dua) istilah penyakit
akibat kerja:
1. Permennaker No –01/MEN/1981 tentang kewajiban melapor penyakit
akibat kerja.
Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja √
2. Perpres. RI. No.7 th 2019 ttg Penyakit Akibat Kerja. Penyakit yg
disebabkan oleh Pekerjaan dan/atau lingkungan kerja √
3. KEPPRES R.I No 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja.
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
fisikia
Bising : NIHL
Radiasi: Rontgen :kelainan darah, keganasan, reproduk
Infra red : katarak
Ultra violet; Kerato conjuctivitis
Suhu : Panas : heat cramps, heat stroke
Dingin : frost bite
Tekanan udara tinggi : caisson disease = menyelam
Getaran : Raynaud Disease
kimia
Debu :Pneumoconiosis, asbestosis
Uap :Metal fume fever
Gas :H2S, CO, gas anesthesi
Kabut : insektisida, herbisida
Cairan: dermatitis, larutan desinfektan
Logam: amalgam(mercuri)
89 Jenis PAK Sesuai Perpres no. 7 Tahun 2019
Gizi kerja : intake makanan yang cukup untuk pekerja agar fisik dan mental
pekerja dapat optimal dan disesuaikan dengan BEBAN KERJA( ringan sedang
berat)
White worker : over nutrisi degeneratif
Blue colour : kurang gizi infeksi
Kurang gizi lebih gizi lemas, less produktif
Dasar hukum : UU no 1 tahun 1970
Extra fooding 1400 kalori tidak boleh uang makan
Permenkes 715 gizi kerja
Rekomendasi dari K3
Absenteisme : tidak ada orang, tidak ada produksi
Presenteisme : ada orang tp tidak ada produksi