NIM : 20110240587
Sistem pers yang dianut di Indonesia adalah system pers tanggung jawab social atau
social responsibility. Teori system pers ini merupakan pengembangan dari teori liberal yang
dikembangkan pada abad ke 20 di Amerika Serikat dimana media selain bertujuan untuk
memberikan informasi, menghibur, mencari keuntungan, juga harus dapat memberikan individu
hak untuk mengemukakan masalahnya di dalam forum media, dan jika media tidak dapat
memenuhi kewajiban-nya, maka ada pihak yang harus memaksakannya.
Dengan kemajuan zaman dimana teknologi semakin canggih, hal ini menuntut supaya
media massa juga lebih bertanggung jawab dalam mempublikasikan suatu berita . Teori system
pers bertanggung jawab ini ini, media dikontrol oleh pendapat masyarakat, tindakan konsumen,
kode etik profesional, dan dalam hal penyiaran, dikontrol oleh badan penyiaran. Karena itu,
system pers dan jurnalistik di Indonesia harus menggunakan dasar moral dan etika. Tidak
semata-mata mempublikasikan sesuatu sembarangan hanya demi ketenaran ataupun mencari
perhatian public tanpa memikirkan dampaknya.
Di media sosial Facebook, tersebar informasi yang menyebutkan data banyak orang
meninggal dunia akibat vaksin Covid-19. Dalam unggahannya, pengunggah juga mengaku
memiliki banyak bukti vaksin Covid-19 mempunyai efek samping yang berbahaya. Selain itu,
ada juga tersebarnya video hoax dengan judul “Relawan Alami Gangguan Saraf Setelah Disuntik
Vaksin Sinovac”.