Anda di halaman 1dari 6

Nama : Eti Nurdianti

No. Peserta : 201500058847


Asal Institusi : SMPN 5 Kota Tangerang Selatan
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Aljabar dan Program Linear
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bentuk Aljabar dan Sistem
Persamaan Linear
2. Matrik dan Vektor pada
Bidang Ruang
3. Program Linear
4. Pembelajaran
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB1. Bentuk aljabar dan sistem persamaan
dan definisi) di modul ini linear

1. Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk


matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili
bilangan yang belum diketahui
2. Suku adalah bagian dari bentuk aljabar
yang dipisah dengan tanda – atau +.
3. Faktor adalah bilangan yang membagi
bilangan lain atau hasil kali.
4. Koefisien adalah faktor bilangan pada
hasil kali dengan suatu peubah
5. Konstanta adalah lambang yang
menyatakan bilangan tertentu (bilangan
konstan./tetap).
6. Persamaan adalah kalimat terbuka yang
menggunakan tanda hubung ” = ” (sama
dengan).
7. Persamaan linear dengan dua variabel
(PLDV) adalah persamaan yang memiliki
dua peubah dan pangkat tertingginya
satu.
8. Pertidaksamaan adalah kalimat
matematis yang dibangun dengan
menggunakan satu atau lebih simbol
untuk membandingkan 2 kuantitas
9. Pertidaksamaan linear adalah
pertidaksamaan yang pangkat tertinggi
dari variabelnya adalah satu.
10. sistem persamaan yang sering dikenal
yakni SPLDV (sistem persamaan linear
dua variabel) dan SPLTV (sistem
persamaan linear tiga variabel)
11. Jenis-jenis SPL
 SPL konsisten (consistent), jika SPL
tersebut mempunyai solusi.
 SPL tak konsisten (inconsistent), jika
SPL tersebut tidak mempunyai solusi.
 Metode yang digunakan untuk
menentukan solusi dari suatu SPL,
seperti metode grafik, metode
eliminasi, metode substitusi, dan
metode gabungan (eliminasi dan
substitusi).

KB 2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan


Ruang
1. Matriks adalah susunan persegi panjang
dari bilangan-bilangan. Bilangan-
bilangan pada susunan tersebut disebut
entri atau komponen atau elemen dari
matriks.
2. Jenis – jenis matriks
 Matriks persegi adalah matriks A
berorder n yang mempunyai n baris
dan n kolom
 Matriks segitiga bawah adalah matriks
A yang semua komponen di atas
diagonal utama nol
 Matriks segitiga atas adalah matriks A
yang semua komponen di bawah
diagonal utama nol
 Matriks segitiga adalah matriks A yang
merupakan matriks segitiga bawah
atau segitiga atas
 Matriks diagonal adalah matriks A
yang merupakan matriks segitiga atas
dan matriks segitiga bawah
 Matriks skalar adalah matriks A yang
merupakan matriks diagonal dan
komponen pada diagonal utama sama
 Matriks identitas adalah matriks A
yang merupakan matriks persegi yang
semua komponen pada diagonal
utama adalah 1 dan komponen
lainnya 0
 Matriks nol adalah matriks A yang
semua komponennya 0
 Matriks kolom adalah matriks A yang
hanya mempunyai satu kolom
 Matriks baris adalah matriks A yang
hanya mempunyai satu baris
3. Operasi Matriks
 Jumlah matriks A +B adalah matriks
yang diperoleh dengan menjumlahkan
komponen – komponen matriks A dan
B yang bersesuaian
 Hasil kali skalar αA adalah matriks
yang diperoleh dengan mengalikan
setiap komponen dari A dengan α
 Hasil kali matriks invertibel adalah
invertibel dan invers hasil kali sama
dengan hasil kali inversnya dengan
urutan yang dibalik.
4. Trnasporse Matriks Jika A matriks p x q,
maka transpos A, ditulis A T ,
didefinisikan sebagai matriks q x p yang
diperoleh dari menukar baris dan kolom
A, yaitu kolom pertama dari A T
merupakan baris pertama matriks A,
kolom kedua dari A T merupakan baris
kedua dari A, dan seterusnya
5. Determinan A didefinisikan sebagai
jumlah semua hasil kali elementer
bertanda dari A Vektor pada bidang
ruang
6. Vektor pada Bidang dan Ruang
 Pangkal panah adalah titik pangkal
vektor
 Titik ujung panah adalah titik ujung
vektor
 Vektor ekivalen adalah vektor – vektor
yang panjang dan arahnya sama
 Vektor nol adalah vektor yang
panjangnya nol
 Koordinat P adalah setiap titik P pada
ruang R3 yang dinyatakan dengan
urutan tiga bilangan (x , y, z)
 Komponen – komponen dari v adalah
jika koordinat – koordinat titik ujung
vektor v di ruang R3 diposisikan
sedemikian sehingga titik pangkalnya
berimpit dengan titik asal sistem
koordinat kartesius
 Sudut antara u dan v didefinisikan
sebagai sudut θ yang ditentukan oleh
u dan v yang memenuhi 0 ≤ θ ≤ π
7. Matriks Transformasi
 Transformasi refleksi adalah
tranformasi pada R2 atau R3 yang
memetakan titik ke bayangan
simetrisnya terhadap garis atau
bidang
 Rotasi pada R3 adalah transformasi
yang merotasikan setiap titik di R3
mengelilingi suatu sumbu sebesar
sudut tetap θ
 Translasi adalah transformasi yang
memindahkan (menggeser) setiap
titik di R2 menurut besar dan arah
yang tetap
 Peregangan pada arah – x dengan
faktor k adalah transformasi pada
koordinat x dari setiap titik pada
bidang dikalikan positif k, maka
efeknya adalah memperkecil atau
memperbesar setiap gambar bidang
pada arah – x

KB 3. Program linear
1. Program linear merupakan bagian dari
Operation Research yang mempelajari
masalah optimum.
2. Penyelesaian optimum adalah sebarang
titik pada daerah penyelesaian fisibel
yang menghasilkan nilai optimum fungsi
tujuan.
3. Daerah penyelesaian fisibel (DPF) adalah
himpunan titik- titik yang memenuhi
semua fungsi kendala.
4. Pada sebarang himpunan konveks S,
titik P di S disebut titik ekstrim jika
setiap ruas garis yang ada didalam S dan
memuat titik P, maka P merupakan titik
akhir (ujung) dari ruas garis tersebut.
5. Titik pojok daerah penyelesaian adalah
titik pada daerah penyelesaian yang
merupakan perpotongan dua garis
pembatas.
6. Garis selidik adalah garis- garis yang
sejajar dengan garis pada fungsi tujuan.
7. Penyelesaian tidak tunggal adalah kasus
yang nilai optimalnya tidak hanya di satu
titik ekstrim namun juga terjadi di titik
lainnya.
8. Ketidaklayakan adalah kasus program
linear dimana tidak ada penyelesaian
fisibel.
9. Kelebihan pembatas adalah kasus
program linear dimana adanya kendala
tambahan yang tidak mempengaruhi
DPF sehingga penyelesaian optimalnya
tidak berubah
10. Penyelesaian tidak terbatas adalah kasus
program linear dimana nilai z nya tidak
terbatas dengan ciri ketika
menggunakan garis selidik maka garis
tersebut tidak pernah bertemu dengan
titik ekstrim dan penyelesaian optimum
yang tidak terbatas.

KB 4. Pembelajaran Aljabar
1. Discovery Learning (DL) merupakan
pendekatan pembelajaran berbasi inkuiri
dimana siswa membangun pengetahuan
baru berdasarkan pengetahuan awal
yang dimilikinya dan pengalaman aktif
2. Pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh siswa baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan
3. Tahap generalisasi atau menarik
kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dngan
memperhatikan hasil verifikasi.
4. 4Cs (Critical Thinking, Comunication,
Colaborate, and Creativity) adalah empat
keterampilan yang telah diidentifikasi
sebagai keterampilan abad ke – 21
sebagai keterampilan yang sngat penting
dan diperlukan untuk pendidikan abad
ke – 21
5. Keterampilan kreativitas berpikir dan
inovasi adalah peserta didik dapat
menghasilkan, megembangkan , dan
mengimplementasikan ide – ide mereka
secara kreatif baik secara mandiri
maupun berkelompok
6. Berpikir kritis dan pemecahan masalah
adalah keterampilan peserta didik dapat
mengidentifikasi, meganalisis,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi
bukti – bukti, argumetasi, klaim dan data
– data yang tersaji secara luas melalui
pengkajian secara mendalam, serta
merefleksikannya dalam kehidupan
sehari – hari
7. Komunikasi adalah keterampilan peserta
didik dapat mengkomunikasikan ide – ide
dan gagasan secara efektif menggunakan
media lisan, tertulis maupun teknologi
8. Kolaborasi adalah keterampilan peserta
didik dapat bekerja sama dalam sebuah
kelompok untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan

2 Daftar materi yang sulit 1. Vektor pada bidang ruang


dipahami di modul ini 2. Program linear Metode simpleks
3. Matriks Transformasi
4. Teorema Dualitas
3 Daftar materi yang sering 1. Metode simpleks
mengalami miskonsepsi 2. Teorema Dualitas

Anda mungkin juga menyukai