Anda di halaman 1dari 3

A. Deskripsi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Vigna

Spesies : Vigna sinensis (L.)

Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) termasuk dalam famili papilionaceae
yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau setengah
membelit (Suherni, 2007). Kacang panjang merupakan salah satu bahan pangan dalam bentuk
sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Pada saat tanaman kacang
panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai bahan pangan (Pitojo,
2006).Kacang panjang merupakan tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral.
Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan
tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi (Rasyid,
2012.).

Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayuran polong penting dan sebagai
penyubur tanah. Tanaman sebagai penyubur tanah karena pada akar-akarnya terdapat bintil-
bintil akar bakteri Rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas diudara.
Itulah sebabnya, kacang panjang banyak ditanam petani di pematang sawah, tegalan, sawah
dan dipekarangan, baik monokultur maupun sebagai tanaman sela (Sunarjono, 2006). Kacang
panjang penting sebagai sumber vitamin dan mineral. Sayur ini banyak mengandung vitamin
A, vitamin B, dan vitamin C terutama pada polong muda. Bijinya banyak mengandung
protein, lemak dan karbohidrat. Dengan demikian, komoditi ini merupakan sumber protein
nabati yang cukup potensial. (Haryanto dkk. 2003)

Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan


tinggi kurang lebih 2,5 m. Adapun morfologi kacang panjang yaitu akar tanaman kacang
panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut. Perakaran tanaman dapat
mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium sp. ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bitil-bintil akar di sekitar
pangkal akar (Pitojo, 2006).

Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin.
Batang tumbuh keatas, membelit kearah kanan pada turus atau tegakan yang didekatnya.
Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang (Pitojo, 2006). Daun tanaman kacang
panjang berupa daun majemuk, melekat pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling,
panjangnya 6 - 8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan
menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau (Hutapea dkk.
1994).

Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak
daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna bunganya ada yang putih,
biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan
bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemampuan 10% (Haryanto dkk., 2003). Buah
tanaman kacang panjang berbentuk polong, bulat panjang dan ramping. Panjang polong
sekitar 10 – 80 cm. Warna polong hijau muda sampai hijau keputihan. Setelah tua warna
polong putih kekuningan. Polong yang muda sifatnya renyah dan mudah patah. Setelah tua
polong menjadi liat. Pada satu polong dapat berisi 8 – 0 biji kacang panjang (Haryanto dkk.
2003).

B. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan
ketinggian antara 0 – 1500 mdpl. Kacang panjang biasanya digolongkan dalam sayuran
dataran rendah sebab tanaman ini tumbuh lebih baik dan banyak diusahakan di dataran
rendah pada ketinggian kurang dari 600 mdpl. Kacang panjang dapat ditanam setiap musim,
baik musim kemarau maupun musim penghujan. Waktu bertanam yang baik adalah pada
awal atau akhir musim hujan. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman ini adalah tanah
bertekstur liat berpasir. Kacang-kacangan peka terhadap alkalin atau keasaman tanah yang
tinggi. Untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 5,5 –
6,5. Tanah yang terlalu asam dengan pH dibawah 5,5 dapat menyebabkan tanaman tumbuh
kerdil karena teracuni garam aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Untuk mengatasi hal ini
perlu dilakukan pengapuran (Haryanto dkk., 2003). Tanaman kacang panjang tumbuh dengan
baik didaerah beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20oC – 30oC. Didaerah bersuhu
rendah, yakni dibawah 20oC pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang
terbentuk hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan
dapat mati kalau terkena frost (suhu dibawah 4oC) (Pitojo, 2006).

Anda mungkin juga menyukai