Anda di halaman 1dari 1

1.

Legenda Tujuh Kepala Ular

Pada suatu masa rakyat kerajaan Kutei Rukam di Lebong, Bengkulu,


senang. Putra Mahkota Gajah Meram akan menikahi seorang putri dari
Kerajaan Suka Negeri.

Raja Bikau Bermano meminta rakyatnya untuk menyiapkan pesta yang


hebat. Salah satu prosesi pernikahan adalah pengantin wanita dan
mempelai pria harus mandi di Danau Tes. Ketika mereka sedang
berenang, tiba-tiba sang pangeran dan sang putri menghilang.

Para tentara segera melompat ke danau. Tetapi mereka tidak dapat


menemukan pangeran dan putri. Mereka benar-benar bingung mengapa
pangeran dan putri tiba-tiba menghilang.

Mengetahui hal itu Raja sangat sedih. Dia meminta semua prajurit untuk
berenang. Namun tetap saja pangeran dan puteri tidak dapat ditemukan.
Belakangan seorang lelaki suci tua mendatangi raja.

Dia mengatakan bahwa pangeran dan putri diculik oleh ular berkepala
tujuh. Dia adalah raja ular dan dia memiliki banyak prajurit ular. Satu-
satunya orang yang bisa membantu adalah seorang pemuda yang memiliki
keterampilan hebat dalam seni bela diri dan kekuatan gaib.

Pria muda yang ia maksudkan adalah putra bungsu raja. Namanya adalah
Pangeran Gajah Merik. Dia juga murid dari orang suci itu. Raja sangat
tersentuh ketika Pangeran Gajah Merik bersedia menemukan kakak laki-
lakinya dan istri saudaranya.

Orang suci memberi tahu Pangeran Gajah Merik agar tidak takut pada
bangsa ular.

Pangeran Gajah Merik pun masuk ke dalam danau dan melawan tentara
ular dengan berani. Tentara ular tidak bisa melawannya. Gajah Merik
sangat kuat. Dia bisa dengan mudah membunuh tentara ular.

Dan akhirnya dia berhadapan langsung dengan raja ular. Dia adalah ular
berkepala tujuh. Raja ular sangat marah, mengetahui para tentaranya
banyak yang mati ditangan pangeran Gajah Merik.

Anda mungkin juga menyukai