“Ha ha ha! Kamu benar. Aku orang terkaya di sini. Jadi tidak ada yang bisa
menghukumku, bahkan Tuhan pun tidak bisa menghukumku!” Nyai Bagendit sangat
sombong.
Nyai Bagendit kemudian kembali ke rumah besarnya. Tidak lama setelah itu, gempa
bumi terjadi. Rumahnya roboh.
Nyai Bagendit menangis minta tolong. “Bantu aku! Seseorang tolong bantu aku!”
Tidak ada orang di desa yang merasakan gempa. Hebatnya, gempa hanya terjadi di
rumah Nyai Bagendit.
Tanah di rumahnya terbelah. Saking besarnya, seluruh rumah Nyai Bagendit, dan
semua hartanya hilang.
Penduduk desa baru saja menyaksikan apa yang terjadi pada Nyai Bagendit dan
rumahnya.
Mereka tercengang. Mereka tahu bahwa Tuhan menghukum Nyai Bagendit karena
berperilaku buruk dan tidak pernah menolong orang lain.