Anda di halaman 1dari 6

TRANSFORMASI FASA

TUJUAN TMCP dan KEPERLUAN MICROALLOYING PADUAN

Tujuan TMCP baja:

1. Mendapatkan baja dengan kombinasi kekuatan dan ketangguhan yang tinggi.


2. Memiliki mampu bentuk (formability) yang tinggi, artinya ductility cukup tinggi.
3. Memiliki mampu las (weldability) yang baik, artinya mampu disambung dengan pengelasan
tanpa cacat.
4. Hasil lasannya dapat mendukung struktur dengan baik, yaitu daerah heat affected zonenya
(HAZ) tidak getas (cukup tangguh) dan tidak rentan terhadap getas karena hydrogen (hydrogen
embrittlement)

Elemen paduan TMCP


the microalloying of B (< 0.002 wt%) has some
particular contributions to API 5L X120, such as:
improvement of hardenability by formation of
strengthening constituents (e.g. bainite and/or
martensite) (dengan menggeser kurva cooling ke
kanan=> fully bainite ; retards formation of softer
ferrite and pearlite constituents during cooling
(implikasi ke hardenability); allows the use of low
CE steel compositions to produce high plate
strength and enhance grain boundary strength

Selain itu boron efektif ditambahkan ketika N


diturunkan serendah mungkin, sehingga memaksa
N membentuk TiN yg lebih bermanfaat buat
menghambat grain growth

MEKANISME PENGUATAN PADA TMCP HSLA

1. Pengecilan ukuran butiran matriks ferit (melalui mekqanisme penguatan grain-boundary strengthening)
yang diperoleh dari struktur matriks ferit yang sehalus mungkin.
2. Penguatan larutan padat, (solid solution strengthening), seperti misalnya Mo, Si dan Mn yang larut
didalam ferit atau ɑ-Fe.
3. Penguatan partikel endapan (precipitation strengthening) yang terdispersi dalam butiran matriks ferit
(partikel2 penguatnya berasal dari berbagai jenis karbida, karbonitrida dan fasa intermetalik yang
mengendap selama proses TMCP.
4. Penguatan transformasi (transformation strengthening), yaitu penguatan baja oleh pembentukan
struktur hasil transformasi dari austenit yaitu apakah accicular ferite, bainit, martensit atau campuran
ketiganya.
5. Penguatan regangan (strain hardening) yang diperoleh dari deformasi plastis saat rolling yang dilakukan
di bawah temperatur rekristalisasi (Trek).

PTKS DAPAT PRODUKSI X100 APA BLM??


- Evaluasi komposisi paduan, dalam pembuatan X65 pun beberapa kandungan dari elemen paduan masih
ada yg cukup rendah seperti Mn, P, Mo, dan Ti, maka dari itu untuk pembuatan X100 dimana unsur
pemadu memilik peran yang sangat vital maka perlu ditingkatkan, seperti Mn yang sebaiknya ada di
rentang 1,5-2% untuk mendapat hardenability yang baik
- Dalam mencapai mikrostruktur yag diinginkan sperti bainite, perlu ditambahkan unsur pemadu seperti
boron dengan kadar 0,002% untuk menggeser kurva cct, sekaligus meningkatkan hardenability dan
toughness pada HAZ
- Meningkatkan cooling rate yang hanya sekitar 2-4C/detik menjadi lebih dari 15C/detik dalam rangka
penghematan unsur paduan serta bertujuan untuk memperoleh struktur mikro yang lebh baik untuk
aplikasi pipeline seperti bainite dan acicular ferrite yang memiliki keunggulan kekuatan dan ketangguhan
dibanding equiaxed ferrite ataupun elongated ferrite, selain itu apabila laju pendinginan rendah maka
masih ditemukan pearlite(didalam) yang tentunya harus dihindari dalam pipeline grade tinggi

KURVA PENDINGINAN

1. Ferrite 40 – Bainite 60 = dengan laju pendinginan antara 15-20C/detik


2. Bainite 90-Martensite 10 = dengan laju pendinginan (700-25)/(7 atau 8 detik) = 80 C/det

ANNEALING

1. TUJUAN ANNEALING
Tujuan annealing melunakkan paduan logam dari keadaan pengerasan regangan, karena jika langsung
dibentuk dari kondisi strain hardened maka perlu energi yang sangat besar, ada kemungkinan adanya
retak atau patah. Atau juga bisa mengembalikan sifat awal logam (Trek<T<A1)

2. PARAMETER ANNEALING
Temperatur = Trek<T<A1, agar terjadi rekristalisasi, tapi tidak mengalami transformasi fasa
Holding time jangan terlalu lama karena bisa terjadi abnormal grain growth yang merugikan
3. BATCH VS CONTINUOUS ANNEALING
Continuous memiliki shorter annealing time, selain itu memiliki smikrostruktur yang lebih halus dibanding
BA, higher consistency of physical properties, rapid heating vs slow heating The mechanical properties are
better in Continuous Annealing with a higher consistency of physical properties which makes Continuous
Annealing suitable in high speed automated lines. However the temper (hardness) is usually on the higher
side of the ordered temper tolerance parameters as compared to Batch Annealed.
The lower softness of Batch Annealing gives it better drawing capability

T operasi antara T1-T3 = sekitar 710 C (BA) untuk continuous antara T4 dan T5 sekitar 850C

4. SPHEROIDIZING ANNEALING VS RECRYSTALLIZATION ANNEALING


PRODUKSI HOT STRIP X-70 DI PT KS

PARAMETER OPERASI :

Komposisis kimia dari X70 berdasarkan


pada komposisi Nb+Ti(Mo)(V), dapat
digunakan pemaksimalan peran Nb
(ditingkatkan hingga 0,1% untuk
mengantisipasi Mo dan V yang mahal),
selain itu Ti = 0,018% dan Mn=1,7% Cr
=0,2% Si=0,3% berdasarkan adopsi dari
konsep HIPERC.

PERTIMBANGAN BAUSCHINGER EFFECT:

- Berkaitan dengan kandungan C, maka kadar C diturnkan ( hingga 0,06%)


- Penambahan Nb yang berperan dalam penguatan disperse dan promosi pembentukan acicular
ferrite (mengurangi pearlite yg berkontribusi dlm Bauschinger effect)

FINISHING ROLLING (960 – 820 C) dibawah Tnr

Dapat berlangsung deformasi austenite => menghasilkan pancaked yg mengandung dislokasi dan
defband, deformasi berlangsung hingga pass terakhir (ke 6) pada T = 820 dlm daerah ferit austenite

COOLING
Perhatikan untuk pendinginan 6C/s maka perlu komposisi kimia C yang lebih tinggi kira2 0,097%,
ditambah 0,03% Cr, 0,06% Ni, 0,057% Nb tanpa Ti dan V, biaya lebih murah jika komosisi mengacu
pada HIPERC (diatas), jika tidak sebaiknya dilakukan pada kecepatan pendinginan >10C/s

COILING (T=600 C)

Ketentuan T pada coiling dinyatakan dalam program sesuai dgn ketebalan akhir yg diinginkan,
hal in tentu menentukan reduksi ukuran pada roughing mill maupun finishing mill. T coiling
makin rendah, kekuatan bertambah.
STRUKTUR MIKRO

X60 (NORMALIZED) = Ferrite+ pearlite(30%) ( kurang kuat dengan adanya pearlite didalam,
menginisiasi bauschinger effect,

X70 (tmt) = Ferrite + 15% pearlite (

X80 (ACC) = Ferrite + Bainite ( paling tangguh + kuat, high deformability, higher charpy
impact energy))

KOMPOSISI KIMIA BERBEDA

Dalam menghasilkan linepipe X75, komposisi dapat berbeda-beda, tergantung pada beberapa hal
seperti cooling rate, dimana apabila cooling rate lebih cepat tentu dapat dikurangi dari segi unsur
pemadu, hal ini tentu cukup beralasan dalam rangka menghemat pembiayaan.
Dalam segi ekonomi, komposisi juga dapat berbeda-beda tergantung pada manfaat unsur pemadu yang
dapat disubstitusi dengan unsur pemadu lainnya yang lebih murah. Contoh : Mo, V memiliki harga yang
cukup mahal dan dapat digantikan Nb dengan fungsi yang sama dalam dispersed strengthening.

Faktor terakhir yang mempengaruhi perbedaan komposisi tentunya adalah berkaitan dengan struktur
mikro yang akan dihasilkan, karena efek alloying mempengaruhi pergeseran kurva CCT.

REKRISTALISASI

Rekristalisasi sering dihubungkan dengan reorientasi sub butiran yang memiliki batas butiran sudut kecil
(low angle grain boundary) hasil poligonisasi, menjadi butiran yang lebih besar dengan batas butiran
sudut tinggi (high angle grain boundary). Butiran ini merupakan butiran baru yang bebas dislokasi. Inti-
inti kristal ini terbentuk melalui penggabungan (coalescence) beberapa subbutiran (subgrains) pada
bagian kristal yang terdeformasi cukup kuat yang ditandai oleh tingginya kerapatan dislokasi di daerah
ini.

Pembentukan fasa bru melalui mekanisme


energi tersimpan secara prinsip adalah
transformasi fasa dari kondisi metastabil ke
kondisi stabilnya, tapi membutuhkan
energi aktivasi (tertahan) selama prosesnya

TRANSFORMASI FASA DAN PERLAKUAN PANAS

Anda mungkin juga menyukai