Anda di halaman 1dari 16

MEKANISME PENGUATAN UNTUK PADUAN WROUGHT TEMBAGA

Precipitation Hardening
Mekanisme age hardening menggunakan mekanisme penurunan kelarutan untuk fasa
hardening. Sistem beryllium-tembaga menyediakan seri dari paduan age hardening wrought
dan cast , UNS C17000 hingga C17530 dan C82000 hingga C82800
Paduan wrought mengandung 0.2 hinga2.0% Be dan 0.3 hingga 2.7% Co (atau hingga
2.2%NI). Paduan ini disolution heat treted di dalam range 760 hingga 955oC dan di age
hardened untuk menghasilkan beryllium-rich coherent precipitates ketika di aged dalam
rentang temperatur 260 hingga 565oC. Spesifik temeratur dipilih sesuai dengan paduan dan
kombinasi sifat yang diinginkan
MEKANISME PENGUATAN UNTUK PADUAN WROUGHT TEMBAGA
Precipitation Hardening

Diagram fasa untuk paduan beryllium-tembaga (a) Komposisi binary untuk paduan high
strength seperti C 17200 (b) Komposisi pseudobinary untuk C17510 , paduan high
conductivity mengandung Cu-1.8Ni-0.4Be
MEKANISME
PENGUATAN
UNTUK PADUAN
WROUGHT
TEMBAGA
Precipitation
Hardening

Rangkaian precipitation selama aging terdiri dari pembentukan pembentukan solute-rich GP


zones, yang diikuti dengan rangkaian coherent platelets metastable intermediate phases `
dan ``
Overaging ditandai dengan timbulnya fasa -BeCu sebagai partikel di dalam butir dan batas
butir, yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop optik
Penambahan cobalt dan nikel membentuk dispersoid dari equilibrium (Cu, Co atau Ni)Be
yang menghambat pertumbuhan butir selama solution annealing pada bidang 2 fasa pada
tempereatur tinggi
MEKANISME PENGUATAN UNTUK PADUAN WROUGHT TEMBAGA
Precipitation Hardening
 Tahapan cold working setelah solution annealing yang sering digunakan untuk
meningkatkan age hardening respon
Sebagai contoh paduan C17200 (Cu-1.8Be-0.4Co) dapat diproses untuk menghasilkan
kekuatan tinggi, dimana tensile strength setelah solutionization adalah 470MPa, setelah cold
rolling –hard temper adalah 755 MPa dan setelah aging 1415 MPa
Di pasaran paduan ini selain tersedia dalam kondisi solutionized, paduan beryllium-
tembaga umumnya juga ada dalam bentuk hardened temper
Paduan age hardening tembaga yang laion adalah chromium-copper, yang mengandung
0.4 hingga 1.2% Cr (C18100, C18200 dan C18400). Paduan ini menghasilkan susunan dari
precipitate chromium murni dan partikel dispersoid ketika di aging.
PADUAN TEMBAGA COR
Paduan tembaga cor, dengan penomoran dari C80100 hingga C99900, tersedia sebagai
bentuk sand, continous,centrifugal,permanent mold dan die casting
Umumnya hampir serupa dengan produk wrought, tetapi memiliki komposisi dan
karakteristik yang unik
Sebagai contoh paduan ini ditambahkan lead (Pb) hingga mencapai 25% sehingga terjadi
partikel dispersion lead untuk mencegah galling di dalam aplikasi bearing
Paduan tembaga cor digunakan untuk ketahanan korosinya dan konduktivitas
panas/listriknya
Paduan yang paling umum adalah paduan Cu-5Sn-5Pb-5Zn (C83600) digunakan sebagai
valve dan plumbing hardware; dan C84400 yabg digunakan luas untuk komponen coran
plumbing system
C83600 mengandung partikel lead yang terdistribusi pada single-phase matrix dan
menyebabkan sifat permesinan yang baik dengan ketahanan korosi, kekuatan tarik
(240MPa), keuletan dan conductivity yang moderat
Selagi paduan Cu-Sn-Pb (dan/atau Zn) memiliki kekuatan yang moderat, cast manganese
dan alumunium bronzes menawarkan kekeuatan tarik yang lebih tinggi (450 hingg 900Mpa)
Seperti paduan wrought, paduan cor alumunium-bronzes mengandung tambahan besi (0.8
hingga 5%) untuk menyediakan partikel iron-rich sebagai penghalus butir dan penambah
kekeuatan
PADUAN TEMBAGA COR
Sebagai tambahan, dengan kadar alumunium 9.5 hingga 10.5% (atau penambahan 8
hingga 9.5% Al dengan nikel atau mangan), paduan menjadi heat tretable dengan
penambahan kekeuatan
Tergantung pada ketebalan section dan laju pendinginan coran, sama halnya dengan
komposisi paduan dan heat tretment, mukrostruktur dapat menjadi lebih komplek
Alumunium-bronzes dapat dianil dengan sempurna atau partially di dalam βfield dan
diquench untuk memebentuk β martensite dengan  needles. Aging pada paduan ini akan
menemper martensite menjadia endapan halus  needles
Sebagai contoh paduan alumunium-bronzes adalah Cu-10.5Al-5Fe-5Ni yang dfigunakan
untuk kombinasi kekeuatan tinggi dan ketahanan korosi yang baik
JENIS PADUAN NIKEL
DAN
APLIKASINYA
NIKEL DAN PADUAN NIKEL
Karena sifat-sifat nikel yaitu ketahanan korosi dan oksidasi yang luar biasa serta ketahanan
panasnya, nikel dan paduan nikel digunakan di dalam chemical processing, pollution control,
power generation, electronic, dan industri aerospace
Nikel adalah ulet dan dapat dibuat memakai proses yamg konvensional yaitu pengecoran,
powder metallurgy dan berbagai produk wrought seperti bar/wire, plate sheet, dan tube
Nikel murni komersial mempunyai temperatur lebur yang tinggi (1453oC), densitas tinggi
(8.902g/cm3) dan modulus elastik tinggi ( 204 GPa)
Nikel adalah ferromagnetic dengan curie temperature 358oC dan memiliki electrical dan
thermal conductivity yang baik
Nikel digunakan sebagai pemadu besi dan tembaga untuk meningkatkan ketahanan
korosinya
Rata-rata setiap tahunnya konsumsi nikel hanya 13% yang digunakan sebagai paduan
nikel-base, 60% digunakan untuk stainless steel, 10%sebagai pemadu alloy steel dan 2.5%
sebagai pemadu copper alloy
Nikel juga digunakan di dalam special-purpose alloys yaitu : controlled expansion, electrical
resistance, magnetic dan shape memory alloys
EFEK DARI ELEMEN PEMADU DI DALAM PADUAN NIKEL
Nikel memiliki struktur kristal FCC, sehingga memiliki keuletan daan ketangguhan yang luar
biasa
Karena larutan padat nikel memiliki kelarutan yang besar untuk banyak elemen pemadu,
mikrostruktur paduan nikel terdiri dari larutan padat FCC austenite (γ) yang mana partikel
dispersoid dan precipitate dapat terbentuk
Nikel membentuk larutan padat lengkap dengan tembaga dan hampir lengkap dengan besi.
Nikel dapat melarutkan sekitar 35% Cr, masing-masing sekitar 20% untuk molybndenum dan
tungsten, masing-masing sekitar 5 hingga 10% untuk aluminium, titanium, maganase dan
vanadium
Matriks FCC yang tangguh dan ulet dapat melarutkan sejumlah besar elemen dalam
berbagai kombinasi untuk menghasilkan solution strengthening selain memperbaiki
ketahanan korosi dan oksidasi
Derajat solution hardening mempunyai hubungan perbedaan ukuran atom diantara nikel
dan elemen pemadu dan kemampuan terlarut untuk menghambat pergerakan dislokasi
Alumunium adalah strong solution hardener yang akan tinggal di dalam larutan, sedangkan
tungsten, niobium, tantalum dan molybdenum juga efektif pada temperatur diatas 0.6 melting
temperature.
Besi, cobalt, titanium, chromium dan vanadium adalah weaker solution hardening elements
Alumunium dan titanium biasanya ditambahkan bersama-sama untuk membentuk age-
hardening precipitate, Ni3(Al,Ti)
PADUAN NIKEL
Nikel dipadukan
untuk
meningkatkan
ketahanan
korosinya dan
ketahanan
panasnya.
Umumnya
paduan nikel
dibagi dalam dua
group yaitu
sesuai dengan
palikasinya,
tahan korosi
( teruatama
dilingkungan
basah) dan
tahan panas
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Paduan Nikel Murni
Grade nikel murni komersial (Nikel 200 hingga 205) adalah memiliki ketahanan tinggi
terhadap media korosif, terutama pada lingkungan reducing dan juga lingkunan oxidizing,
akibat adanya lapisan film passive nikel oksida
Paduan ini digunakan di daalam chemical processing dan electronic industries
Paduan ini hot worked pada temperatur 650 hingga 1230oC, dianil pada 700 hingga 925oC
dan di hardened memakai cold working
Sebagai contoh, untuk processed sheet, pada kondisi anil memiliki kekuatan tarik 460
MPa, kekuatan yield 148 MPa dan elongaqsi 47%, dapat ditingkatkan memakai cold rolling
menjadi kekeuatan tarik 760 MPa, kekeuatan yield 635 MPa dan elongasi 8%
Karena kandungan karbon sekitar 0.08% (0.15% maks), paduan Nikel 200 sebaiknya tidak
digunakan pada temeperatur diatas 315oC, karena embrittlement hasil dari pengendapan
graphite pada temperatur diantara 425 hingga 650oC
Paduan nikel low carbon 201 banyaka digunakan, dengan kadar karbon 0.02% maks,
dapat digunakan pada temperatur di atas 290oC
Nikel dengan kemurnian lebih tinggi digunakan untuk berbagai aplikasi electrical
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Low Alloy Nickel
Low alloy nickel mengandung minimum 94% Ni
Panambahan 5% Mn solid solution pada Nickel 211 memprotek terhadap sulfur
dilingkungan kerja. Paling sedikit 0.005% S dapat menyebabkan sulfur embrittlement pada
batas butir nikel tanpa paduan di dalam range 640 hingga 740oC
Paduan Duranickel (Ni-4.5Al-0.6Ti) memiliki ketahanan korosi kekuatan akibat adanya
penguatan oleh precipitation γ’ /gamma prime (Ni3AlTi)
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Nickel Copper Alloy
Adalah paduan yang kuat dan tangguh, dengan ketahanan korosi di dalam berbagai
macam lingkungan seperti air garam, asam acid dan berbagai asam yang lain, serta tahan
terhadap choride-ion stress corrosion
Paduan ini digunakan untuk chemical processing dan pollution control equipment
Untuk paduan K-500 yang dapat menghasilkan precipitation γ’/Ni3(Al,Ti) adalah age
hardening metal
Untuk paduan 400 yang memiliki karaksteristik good solution strengthening dan work-
hardening mengandung 30% Cu
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Ni-Cr-Fe(-Mo) alloy
Adalah paduan nickel-base yang dapat dianalogikan dengan paduan iron-base austenitic
stainless steel dengan perubahan kadar nikel dan besi
Di dalam paduan ini kadar chromium berkisar dari 14 hingga 30% dan besi 3 hingga 20%
Dengan adanya lapisan film Cr2O3 yang selalu terbentuk paduan ini memiliki ketahanan
korosi yang luar biasa di banyak lingkungan kerja, serta tahan terhadap chloride-ion stress
corrosion cracking.
Juga paduan ini tahan terhadap oxidation dan sulfidation dengan kekuatan baik pada
temperatur tinggi
Paduan Ni-rich Ni-Cr-Fe memiliki temperaur operasi sekitar 1200oC
Paduan 600 (Ni-14Cr-8Fe) strip memiliki yield strength dalam kondisi anil 207 hingga 310
Mpa dan dapat di work hardening memakai cold rolling sehingga mencapai yield strength
827 hingga 1100 Mpa dan dapat mempertahankan kekuatan tersebut hingga sekitar 540oC
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Ni-Cr-(Fe)-Mo alloy
Paduan Ni-Cr-(Fe)-Mo terdiri dari banyak keluarga yang digunakan untuk chemical
processing, pollution control dan waste treatment industries yang menggunakan sifat
ketahanan panas dan korosi yang luar biasa dari logam ini
Keluarga paduan ini yang penting adalah paduan C-276 dan 625 yang memiliki sifat
serbaguna dengan kakrakteristik welding yang luar biasa dan ketahanan korosi dari struktur
yang diwelding
Penambahan molybdenum pada paduaan ini memperbaiki ketahanan pitting dan crevice
corrosion
Alumunium memperbaiki ketahanan permukaan lapisan oksida, pembentuk carbide seperti
titanium dan niobium digunakan untuk menstabilkan paduan melawan chromium-carbide
sensitization
Penambahan kadar molybdenum dan silikon tinggi dalam Hastelloy B dan D
mempromosikan good corrosion resistence di dalam lingkungan hydrochloric dan sulfuric acid
PADUAN NIKEL
PADUAN NIKEL TAHAN KOROSI
Ni-Cr-(Fe)-Mo alloy

Anda mungkin juga menyukai