Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : DINDA PUTTY HANURA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837536165

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/Perspektif Pendidikan SD

Kode/Nama UPBJJ : 74/MALANG

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1..
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 SUMBERAGUNG


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 Hari
Hari / Tgl Pelaksanaan : ..................... / ........................

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang 3.4.1 Menemukan kata/istilah khusus
konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tentang ciri-ciri makhluk hidup.
tempat hidup), pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan.

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, 4.4.1 Menyusun informasi


kebutuhan (makanan dan tempat hidup), lisan/tulis/visual tentang ciri-ciri
pertumbuhan, dan perkembangan makhluk makhluk hidup dalam bentuk
hidup yang ada di lingkungan setempat kalimat efektif.
secara tertulis menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.1. Menerima arti bintang, rantai, pohon 1.1.1 Memahami makna simbol sila-sila
beringin, kepala banteng, dan padi kapas Pancasila.
pada lambang negara “Garuda Pancasila”
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai 2.1.1 Melaksanakan contoh perilaku
dengan sila-sila Pancasila dalam lambang yang sesuai dengan salah satu
negara “Garuda Pancasila”. sila Pancasila.
3 3.1 Memahami arti gambar pada lambang negara 3.1.1 Menyebutkan makna simbol sila-
“Garuda Pancasila”. sila Pancasila.
3.1.2 Menceritakan contoh perilaku
yang sesuai dengan salah satu
sila Pancasila.
4 4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang 4.1.1 Menyebutkan arti penting
negara “Garuda Pancasila”. bersyukur kepada Tuhan
sebagai salah satu makna dari
simbol sila Pancasila yang
pertama.
4.1.2 Menceritakan pengalaman
bersyukur kepada Tuhan YME
dengan benar.
PJOK
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor 3.1.1 Menjelaskan prosedur berbagai
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, gerakan jalan.
dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional.
2 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar 4.1.1 Mempraktikkan prosedur
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, berbagai gerakan jalan.
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam 4.1.1 Berdiskusi mengenai cara
berbagai bentuk permainan sederhana dan melakukan gerakan berjalan dan
atau tradisional. berlari dengan benar.

C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
1. Setelah mengamati gambar dan teks yang dibaca, siswa dapat menemukan kata/istilah
khusus tentang ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat.
2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyusun informasi lisan/tulis/visual tentang ciri-
ciri makhluk hidup dalam bentuk kalimat efektif.
3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan prosedur berbagai gerakan jalan
dengan benar.
4. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menirukan prosedur berbagai gerakan jalan
dengan benar.
5. Setelah melakukan permainan, siswa dapat menirukan mengenai cara melakukan gerakan
berjalan dan berlari dengan benar.
6. Setelah mengamati, siswa dapat menyusun simbol sila-sila Pancasila dengan benar.
7. Setelah mengamati, siswa dapat menceritakan contoh perilaku yang sesuai dengan salah
satu sila Pancasila dengan benar.
8. Setelah membaca, siswa dapat mengamalkan cara bersyukur kepada Tuhan sebagai salah
satu makna dari simbol sila Pancasila yang pertama dengan benar.
9. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menceritakan pengalaman bersyukur kepada
Tuhan YME dengan benar.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri,
Gotong Royong, Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek 10 menit
kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu siswa.
Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Bagimu Negeri (Padamu Negeri)”.
Nasionalis
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
 Guru melakukan apersepsi dengan bermain tebak gerak
hewan.

Inti  Siswa mengamati gambar pada buku teks dan menyimpulkan 150 menit
bahwa gambar tersebut menunjukkan bahwa makhluk hidup
itu bergerak.
 Siswa membaca teks untuk mengetahui berbagai cara
makhluk hidup bergerak.
 Ada hewan yang bergerak dengan menggunakan kaki,
terbang dengan sayap, berenang dengan sirip.
 Siswa berdiskusi dengan teman yang duduk bersebelahan
untuk menyimpulkan gerak tumbuhan.Tumbuhan bergerak,
tapi tidak berpindah tempat. Tumbuhan bergerak ke arah
cahaya matahari dan akar bergerak ke bawah.
Communication
 Siswa mengamati ciri kedua makhluk hidup yaitu bernapas.
Siswa berdiskusi mengenai cara tumbuhan bernapas. Jika
memungkinkan lakukan kegiatan percobaan untuk
membuktikan tumbuhan bernapas. Creativity and
Innovation
Tumbuhan Bernapas
1. Siapkan sebuah tanaman pada pot, lalu salah satu
dahannya ditutup rapat dengan plastik.
2. Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena sinar
matahari.
3. Setelah itu akan terlihat ada embun pada plastik tersebut.
 Siswa mendiskusikan ciri-ciri makhluk hidup lainnya, yaitu
tumbuh. Sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3 tentunya ada
banyak perubahan pada siswa. Begitupun pada makhluk
hidup lainnya. Kucing, ayam, dan tumbuhan akan tumbuh
dari kecil menjadi besar. Critical Thinking and Problem
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Solving
 Makhluk hidup berkembang biak. Ada yang berkembang biak
dengan cara bertelur dan melahirkan. Siswa mengidentifikasi
berbagai cara makhluk hidup berkembang biak.
 Siswa berlatih menuliskan berbagai cara berkembang biak
hewan.
 Makhluk hidup perlu air dan makanan. Tumbuhan juga perlu
makanan dan air. Tumbuhan dapat membuat makanannya
sendiri. Makanan yang dihasilkan merupakan bahan
makanan untuk hewan dan manusia. Oleh karena itu
tumbuhan disebut penghasil makanan atau produsen.

Fotosintesis
 Proses pengolahan makanan pada tumbuhan disebut
fotosintesis. Bahan untuk membuat makanan adalah air dan
karbondioksida. Bahan-bahan diperoleh dari dalam tanah.
Pengambilannya diserap tumbuhan melalui akar. Sedangkan
karbondioksida diperoleh melalui mulut daun (stomata) dan
lubang kecil pada batang (lentisel).
 Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan yang berdaun
hijau saja. Hal ini karena daun tersebut memiliki klorofil atau
zat hijau daun. Klorofil diperlukan untuk proses pembuatan
makanan. Klorofil bertugas mengikat cahaya.
 Untuk menjaga tanah agar tetap subur dan dapat
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan.
Biasanya ditambahkan pupuk.sehingga jika tanahnya subur,
maka tumbuhan dapat berkembang biak dan melakukan
fotosintesis dengan baik.
 Makhluk hidup peka terhadap rangsang. Jika kita melihat
sinar matahari atau sinar yang silau lainnya dengan cepat
kita akan menutup mata. Daun putri malu akan menutup
daunnya jika disentuh. Buah pada pohon pacar cina akan
meletus jika disentuh. Landak dan kaki seribu akan
menggulung badannya jika kita sentuh.
 Setelah berdiskusi dan menjawab beberapa pertanyaan,
siswa menyebutkan kembali ciri-ciri makhluk hidup dan
menuliskan pada tempat yang tersedia.
 Siswa berlatih menulis kalimat berdasarkan kata-kata yang
ada pada buku. Mandiri
 Kalimat yang disusun harus memenuhi struktur yang baik,
yaitu syarat kalimat efektif haruslah mempunyai struktur
yang lengkap. Artinya, kalimat itu harus memiliki unsur-unsur
subyek dan predikat, obyek, atau bisa ditambah dengan
keterangan.
 Siswa akan mempraktikkan berbagai cara berjalan dan
berlari. Berjalan dan berlari merupakan cara manusia
bergerak dan berpindah tempat. Creativity and Innovation
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Kegiatan dilakukan di lapangan.
 Melakukan kegiatan pemanasan terlebih dahulu. Salah satu
kegiatan pemanasan yang bisa dilakukan adalah dengan
berlari mengelilingi lapangan atau melakukan peregangan.
 Siswa mendengarkan penjelasan dan memperhatikan guru
mendemonstrasikan tentang sikap berjalan.
 Siswa mendengarkan penjelasan dan memperhatikan guru
mendemonstrasikan tentang sikap berlari.
 Siswa mendengarkan penjelasan dan memperhatikan guru
mendemonstrasikan tentang berbagai jenis cara berlari. Ada
berlari ke depan, berlari ke samping kiri, berlari ke samping
kiri, dan berlari ke belakang. Communication
 Siswa mencoba melakukan berbagai cara berlari secara
perkelompok dan perorangan.
 Lalu siswa mencoba kegiatan kombinasi berlari dan berjalan
melalui permainan lomba jalan dan lari. Creativity and
Innovation
 Siapkan garis awal dan garis akhir (lihat gambar pada buku
siswa)
 Setiap kali pertandingan dilakukan oleh lima orang siswa.
 Tahap pertama siswa akan berjalan maju dari garis start
menuju garis finish, lalu berjalan mundur dari garis finish
menuju garis start.
 Tahap kedua siswa akan berlari maju dari garis start menuju
garis finish, lalu berlari mundur dari garis finish menuju garis
start.
 Ingatkan siswa untuk berjalan dan berlari mundur dengan
hati-hati. Kebenaran gerak lebih diutamakan daripada
kecepatan.
 Peserta yang dapat menyelesaikan terlebih dahulu adalah
pemenangnya.
 Siswa berdiskusi tentang cara supaya dapat melakukan
gerakan kombinasi antara berjalan dan berlari dengan cepat.
Communication
 Kekuatan kaki dan konsentrasi adalah faktor utama
keberhasilan.
 Dalam perlombaan gerak kombinasi lari dan jalan, pasti ada
yang menang dan kalah.
 Pentingnya saling menghargai sehingga pemenang tidak
merasa sombong dan yang kalah tidak berkecil hati.
 Setelah berdiskusi, siswa membaca teks tentang Bersyukur
kepada Tuhan.
 Siswa menuliskan cara-cara bersyukur atas rahmat Tuhan
terutama berkaitan dengan karunia keragaman makhluk
hidup dan alat geraknya. Critical Thinking and Problem
Solving
 Siswa menentukan salah satu sikap bersyukur yang pernah
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dilakukannya.
 Siswa menuliskan pada tempat yang tersedia. Mandiri
 Siswa menceritakan hasil tulisan di depan teman-teman.
Penutup  Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan 15 menit
pembelajaran.
a. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
b. Bagaimana perasaan setelah bermain jalan dan lari
mundur?
c. Apa kegiatan yang paling disukai?
d. Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
e. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi
tersebut?
 Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan
atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa memiliki buku
tulis khusus untuk refleksi.
 Menyanyikan lagu daerah “Anak Kambing Saya”
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin siswa yang
diberi tugas. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III B
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
 Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III B (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Peluit dan kapur tulis untuk membuat tanda garis permainan.
 Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui Ngantang, ............................20.....


Kepala SDN 1 SUMBERAGUNG Guru Kelas III

NARWOKO, S.Pd. DINDA PUTTY HANURA


NIP. 19590716 198112 1 003

LAMPIRAN 1
F. MATERI
 Membaca dan mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
 Membuat kalimat berdasarkan kosa kata yang diberikan.
 Mempraktikkan berbagai macam cara berjalan dan berlari.
 Mempraktikkan gerak kombinasi jalan dan lari.
 Berdiskusi tentang cara memenangkan sebuah perlombaan dan sikap yang harus
dilakukan.
 Bercerita tentang pengalaman mempraktikkan sikap bersyukur.

G. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

2. Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan
anak-anak mereka:
Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-
anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat
pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan. Setiap hari anak-
anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu.
Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.
Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua
diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan
berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak di
sekolah.
Keempat, memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat
menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah.
Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka. Kebanyakan siswa
tingkat SMP dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-kelas kosong dimana guru
mereka berhalangan hadir. Sehingga pembelajaran yang ideal di sekolah tidak
terjadi dan menjadi tidak efektif.

3. Beberapa pelayanan yang dapat diberikan pada anak berbakat adalah:

 Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat. Program akselerasi


ini yaitu dengan cara “lompat kelas”, artinya, anak dari Taman Kanak-Kanak misalnya tidak
harus melalui kelas I Sekolah Dasar, tetapi langsung ke kelas II, atau bahkan ke kelas III
Sekolah Dasar. Demikian juga dari kelas III Sekolah Dasar bisa saja langsung ke kelas V jika
memang anaknya sudah matang untuk menempuhnya. Jadi program akselerasi dapat
dilakukan untuk seluruh mata pelajaran (akselerasi kelas atau akselerasi untuk beberapa
mata pelajaran saja). Dalam program akselerasi untuk seluruh mata pelajaran berarti anak
tidak perlu menempuh kelas secara berturutan, tetapi dapat melompati kelas tertentu,
misalnya anak kelas I Sekolah Dasar langsung naik ke kelas III. Dapat juga program akselerasi
hanya diberlakukan untuk mata pelajaran yang luar biasa saja. Misalnya saja anak kelas I
Sekolah Dasar yang berbakat istimewa dalam bidang matematika, maka ia diperkenankan
menempuh pelajaran matematika di kelas III, tetapi pelajaran lain tetap di kelas I. Demikian
juga kalau ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat maju dalam bidang bahasa Inggris, ia
boleh mengikuti pelajaran bahasa Inggris di kelas V atau VI.
 Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Cara lain yang dapat ditempuh
selain model akselerasi adalah memberikan pendidikan tambahan di rumah atau di luar
sekolah, yang sering disebut home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau tenaga
ahli yang ditunjuk bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak
yang bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia bisa
saja dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat
perkembangannya.
 Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual. Dalam model ini
biasanya jumlah anak per kelas harus sangat terbatas sehingga perhatian guru terhadap
perbedaan individual masih bisa cukup memadai, misalnya maksimum 20 anak. Masing-
masing anak didorong untuk belajar menurut ritmenya masing-masing. Anak yang sudah
sangat maju diberi tugas dan materi yang lebih banyak dan lebih mendalam daripada anak
lainnya; sebaliknya anak yang agak lamban diberi materi dan tugas yang sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Demikian pula guru harus siap dengan berbagai bahan yang
mungkin akan dipilih oleh anak untuk dipelajari. Guru dalam hal ini menjadi sangat sibuk
dengan memberikan perhatian individual kepada anak yang berbeda-beda tingkat
perkembangan dan ritme belajarnya.
 Membangun kelas khusus untuk anak berbakat. Dalam hal ini anak-anak yang memiliki
bakat/kemampuan yang kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi pendidikan khusus yang
berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak seusianya. Kelas seperti ini pun harus
merupakan kelas kecil di mana pendekatan individual lebih diutamakan daripada pendekatan
klasikal. Kelas khusus anak berbakat harus memiliki kurikulum khusus yang dirancang
tersendiri sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat. Sistem evaluasi dan
pembelajarannyapun harus dibuat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

4. Kompetensi Guru yang tidak dimiliki Bu Ratna:


Kompetensi Inti : Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Kompetensi Guru SD :
 Memahami berbagai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan
lima mata pelajaran SD/MI.
 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
 Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI.
Kompetensi Inti : Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran / bidang
pengembangan yang diampu.
Kompetensi Guru :
 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
 Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI
 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik usia SD/MI.
 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

5. Menurut Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan
kurikulum, yaitu :

 Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi
sosilogis).
 Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
 Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus
memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
 Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan
tepat sehingga hasilnya memadai.
 Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-
prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :

 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan.
 Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya
dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
 Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
 Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
 Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal,
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai