Anda di halaman 1dari 4

PROSES BELAJAR ANAK DAN PERKEMBANGANYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Perkembangan Peserta Didik


Dosen pengampu : Atika Dwi Evitasari.M.Pd

Disusun oleh :

Disusun Oleh:

1. TRIADI NUGROHO
2. MISNAWATI
3. FIRLI MUNADI
4. PERWITASARI DAMAR RAHAYU

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI WATES
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak


faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses
perkembangan anak. Baik unsure-unsur bawaan maupun unsure-unsur pengalaman
yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan
kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan ank tersebut.

Guru terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang


perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi
gambaran tentang siapa anak SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang
mencakup tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek
fisik biologis, kognitif, bahasa, dan psikososial. Selain itu diperlukan adanya
pemahaman tentang prinsip-prinsip belajar anak, proses-proses psikologis yang
terjadi dalam belajar anak serta peran motivasi dalam belajar anak.

Dengan bekal pemahaman konstektual tersebut, guru diharapkan dapat


mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
yang berorientasi pada perkembangan anak SD.
B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah adalah sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud proses belajar?

2. Bagaimanakah perkembangan anak sekolah dasar

3. Bagaimana cara belajar anak sekolah dasar ?

4. Bagimana tahap belajar anak sekolah dasar?

C. Tujuan Masalah

Dari rumasan masalah di atas, maka terdapat beberapa tujuan antara lain untuk:

1. Mengetahui yang dimaksud proses belajar.

2. Mengetahui perkembangan anak sekolah dasar.

3. Mengetahui cara belajar anak sekolah dasar.

4. Mengetahui tahap belajar anak sekolah dasar.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia

Bhineka tunggal ika adalah semboyan atau moto bangsa indonesia yang terdapat
pada lambang negara “Burung garuda”. Istilah tersebut diambil dari buku sutasoma,
karangan mpu tantular yang ditulis dalam bahasa sanskrit bhineka tunggal ika
menunjukan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang heterogen, yaitu bangsa
yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam aspek agama, budaya, maupun ras dan
suku bangsa

Kebhinekaan yang ada pada diri bangsa indonesia merupakan potensi sekaligus
tantangan. Kebhinekaan sebagai potensi dalam arti telah terbukti secara nyata dapat
menjadi perekat atau patri bagi bangsa indonesia sejak awal-awal kemerdekaan
bahkan sejak tumbuhnya kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu pada th
1908 dalam melawan dan mengisi serta mempertahankan kemerdekaan bangsa
sejarah perjalanan bangsa indonesia indonesia telah membuktikan bahwa jauh
sebelum tahun 1908 perjuangan bangsa indonesia selalu dapat dipatahkan oleh
pemerintah kolonial di mana salah satu penyebabnya karena bangsa indonesia
berjuang masih untuk kepentingan daerah atau wilayah nya masing- masing sehingga
amanat mudah untuk diterapkanya politik devide et impera oleh pemerintah kolonial

Dengan demikian jelaslah bahwa kebhinekaan merupakan kekuatan dan


kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagti bangsa indonesia tantangan itu
sangat terasa terutama ketika bangsa indonesia membutuhkan kebersamaan dan
persatuan dalam rangka menghadapimndinamika kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara baik berasal dari dalam maupun berasal dari luar negeri. Seperti halnya
dewasa ini kita sedang bersama-sama menghadapi dan berupaya memecahkan serta
mengakhiri krisis multidimensional dan krisis ekonomi yang sudah berlangsung
cukup lama tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi dari seluruh bangsa
indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tsb.

Kebhinekaan adalah sifat nyata bangsa indonesia yang sering kita banggakan
namun sekaligus kita prihatinkan. Hal ini di karenakan mengatur masyarakat yang
heterogen jauh lebih sulit dibandingkan masyarakat homogen. Masyarakat yang
heterogen mempunyaii cita-cita keinginan dan harapan yang jauh bervariasi
dibandingkan dengan masyarakat homogen.
Contoh konkret adalah apa yang terjadi di negara lain misalnya di jepang, di
mana jepang adalah negara yang sudah jauh dari maju dan makmur. Salah satu faktor
pendukungnya adalah keseragaman kebudayaan dan bahasa. Adanya keseragaman
ternyata memudahkan penyusunan rencana-rencana kebijaksanaan yang sama dan
amat memudahkan komunikasi antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainya
antar satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainya dan antara
penyelenggara negara dan warga negara

Anda mungkin juga menyukai