Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN SKDP DAN SURAT RUJUK BALIK

SKDP
1. SKDP diberikan jika kondisi pasien belum stabil dan pasien masih memerlukan kontrol
dan selama Surat Rujukan masih berlaku. Pada pasien baru saat memberikan SKDP agar
ditulis tanggal mulai berlaku sampai masa berlakukanya. Sebagai pengingat begitu
kontrol selanjutnya tanggal dan masa berlakukanya agar tetap selalu ditulis di form
SKDP pasien.

2. Jika DPJP menyarankan Kontrol Bila Ada Keluhan pasien tetap diberikan SKDP dengan
memberikan KIE ke pasien bahwa SKDP bisa dipergunakan selama Surat Rujukan pasien
masih berlaku.

SRB (SURAT RUJUK BALIK)


1. SRB ( Surat Rujuk Balik) diberikan apabila DPJP tidak lagi menyarankan pasien untuk
kontrol kembali /(kondisi pasien sudah stabil) apabila dalam kondisi stabil, Surat
Rujukan pasien masih berlaku pasien tetap diberikan SRB dan beri tanda di SRB (no. 1
kondisi pasien dalam keadaan stabil) sertakan diagnosa dan therapy pasien jika ada.

2. Jika masa berlaku surat rujukan sudah habis, pasien diberikan SRB ( Surat Rujuk Balik)
dan di surat rujuk balik wajib disertakan diagnosa dan Therapy pasien (misalnya obat-
obatan, rontgen, cek lab) dll. Serta di pojok kanan atas agar diisi tulisan apabila pasien
tersebut NON PRB / PRB.

Ada 9 penyakit PRB :


1. Hipertensi
2. ASMA
3. DM (diabetes mellitus)
4. Epilepsi
5. SLE ( Sistemik Lupus Eritematosus) / Outoimun
6. PPOK ( Penyakit Paru Obstuktif Kronis)
7. Skizofrenia (Penyakit Kejiwaan)
8. Struk
9. Penyakit Jantung (HHD, CHF dll terkait masalah jantung)
Selain 9 diagnosa PRB yang tertera , penyakit yang lain adalah termasuk NON PRB.

Anda mungkin juga menyukai