A. Grinding
Grinding merupakan salah satu metode size reduction (pengurangan ukuran partikela). Secara
umum, grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan. Proses size reduction dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Potongan (Cutting) : bahan olahan digrinding dengan menggunakan benda tajam.
2. Pukulan (Impact) : Bahan olahan digrinding dengan menggunakan benda tumpul
3. Tekanan (Compression) : Bahan olahan digrinding dengan ditekan arah tegak lurus dari landasan
4. Gesekan (Attrition) : Bahan olahan digrinding dengan digesek arah sejajar dari landasan.
Pada proses pengecilan ukuran perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :
a. Kadar air
b. Perbandingan reduksi (reduction ratio), Reduction ratio : perbandingan diameter rata-rata feed
(umpan) terhadap diameter rata-rata produk.
c. Sistem penghancuran
Sistem penghancuran terbagi menjadi dua sistem, yaitu :
1. Penghancuran bebas (free crushing), sistem penghancuran tidak dikendalikan.
Kelebihan : hasil banyak
Kekurangan : hasil tidak rata(banyak produk kasar)
2. Penghancuran terkendali (choke crushing), penghancur dilengkapi alat penampung umpan dan
pengisian umpan terjaga.
Kelebihan : produk halus banyak
Kekurangan : hasil sedikit
Kemungkinan yang dapat terjadi bahwa selama alat pemecah tersebut bekerja ada suatu bahan
olahan yang keras dan hampir tidak dapat dipecahkan masuk di antara kedua rahang/mulut rahang,
sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang besar pada mesin ini. Maka untuk memperkecil
kerusakan-kerusakan itu, diusahakan supaya bagian yang rusak itu harganya murah dan mudah
dipasang. Dalam pemecah rahang itu terdapatlah apa yang dinamakan “Baut Pecah”. Pada baut ini
akan terjadi gaya geser yang besar bila ada benda yang besar masuk ke dalam mulut rahang dan
mengakibatkan patahnya baut pecah tersebut, sedangkan pada bagian lain tidak akan terdapat
kerusakan lagi.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu atau kerucut berfungsi sebagai engsel,
sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut berayun mengelilingi bagian
bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung
berubah-ubah. Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahan dan pada waktu ruang
membesar bahan olahan yang sudah digiling akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling
kerucut dan terus-menerus. Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan
sebuah roda sabuk dengan roda gigi konis (roda gigi paying). Dalam pesawat ini sumbu utama bagian
bawah dimasukkan ke dalam suatu tabung eksenterik. Bila tabung tersebut diputar makanya
sumbunya akan berayun.
2. Pemecah Menengah
Pemecah menengah pada umumnya bahan olahan untuk di pecah berasal dari hasil olahan
pemecah kasar. Untuk pemecah menengah meliputi :
a. Pemecah putar
Cara pengerjaan pemecahan pada pemecah putar berdasarkan tekanan dan gesekan. Bahan olahan
dilewatkan di antara dua buah roda yang berputar dengan arah yang berlawanan. Biasanya
pemasangan salah satu dari kedua roda itu tetap, sedangkan yang satunya lagi dapat bergerak maju
mundur karena ditahan oleh pegas sekerup baja.
Gambar di bawah ini, menunjukkan sebuah pemecah putar yang hanya terdiri dari dua roda putar.
Biasanya pemecahan dari mesin semacam ini tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan bila
penggilingan hanya satu kali, sehingga pemecahan dikerjakan berkali-kali.
Untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan pemecahan, mesin pemecah ini kemudian dibuat
mesin pemecah putar yang bertingkat. Yaitu terdiri dari beberapa roda putar dan jarak antara roda-
roda putar itu tidak sama (makin kecil), hingga hasil akhir dari pemecah semacam ini dapat mencapai
besar butir yang diinginkan. Pemecahan putar semacam ini sering kali dipakai untuk memecah hasil
dari pemecah kasar.
b. Pemecah keping
Pemecah keping dilengkapi dengan plat-plat keping bulat atau disebut juga cakram yang dapat
berputar dengan perantaraan sumbu (as). Letak sumbu biasanya horizontal atau vertical. Mesin
pemecah semacam ini ada yang bekerja bertingkat satu dan ada yang bekerja bertingkat lebih dari
satu. Mesin bertingkat satu dilengkapi dengan dua buah cakram. Cakram yang satu diputarkan dengan
sumbu dan yang satu lagi tinggal diam (tidak berputar). Letak kedua cakram ini berhadapan satu sama
lain (berpasangan). Mesin yang bertingkat lebih dari satu mempunyai beberapa pasang cakram
(keping).
mengatur jarak sendiri. Jadi bila ada bahan olahan yang keras dan tak dapat dipecahkan masuk
diantara kedua keping itu atau salah satu pasangan dari keping, maka keping satu akan mundur
sehingga jarak antara pasangan keping itu akan melebar. Bilamana bahan olahan yang keras tadi
lewat, maka jarak keping-keping itu akan kembali seperti semula. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kerusakan-keping diameter 6 – 14 inch.
c. Desintegrator/Dismembrator
Alat ini disebut disintegrator karena alat dapat mendesintegrasi/ merobek bahan-bahan berserat yang
tidak terlalu keras. Desintegrator mempunyai dua keping tersebut dipasang pisau atau pasak tumpul
dalam lingkaran yang sepusat dan bergerak berlawananan sehingga masing-masing pisau bergerak
dan bergesekan.
Prinsip: Pukulan dan robekan/ gesekkan(dengan gaya sentrifugal)
Cara kerja: bahan masuk diantara dua rangkaian keping pisau/ pasak tumpul dalam lingkaran yang
sepusat dan bergerak berlawanan sehingga masing-masing pisau bergerak dan bergesekkan merobek
bahan.
Kekurangan: hasilnya tidak rata, jika ada bahan keras masuk alat harus diberhentikan
Ada juga desintegrator yang salah satu kepingnya diam tidak bergerak, sedang yang satu lagi tetap
berputar. Desintegrator jenis ini disebut dismembrator. Desintegrator dan dismembrator banyak
digunakan untuk memperkecil bahan yang agak lunak dan mudah hancur seperti kopra, lapuk
tumbuhan, batu bara, batu kapur dan bahan-bahan yang berserat.
d. Pemecah palu
Keterangan :
2. Poros 8. Baut
Hammer mill adalah sebuah alat penggiling yang mempunyai rotor yang dapat berputar dan
mempunyai alat pemecah berbentuk palu dimana palu– palu tersebut digantung pada suatu piringan
/silinder yang dapat berputar dengan cepat. Alat ini juga dilengkapi dengan kisi-kisi/ayakan yang juga
berfungsi sebagai penutup lubang tempat keluarnya produk.
Hammer mill menggunakan prinsip benturan/pukulan/impact dan juga dengan cara gesekan. Mesin ini
dapat menghasilkan produk dengan ukuran 1 mm–25 mm. Selain itu juga alat ini dapat menggiling
sampai dengan 15 ton/jam.Alat ini banyak digunakan untuk memecahkan batu karang, batu
bara,kemudian zat yang berserat seperti kulit kayu/kulit hewan, biji-bijian.
Alat ini berguna untuk menghancurkan buah-buahan hingga menjadi bubur. Alat ini terdiri dari
silinder logam dan dipasang pisau untuk mengiris buah yang masuk disamping pisau-pisau ini,
dipasang pula pemukul (Hammer) untuk menghancurkan bagian-bagian yang keras.
3. Penggiling
a. Penggiling Raymond
Mesin ini dapat digunakan dalam industri pertambangan, bangunan, kimia, dan metalurgi, seperti
Barite, kalsit, feldspar, bedak, marmer, kapur, tanah liat,kaca dan pabrik-pabrik industri. Kehalusan
dari produk jadi dapat diatur mulai dari 100 rpm sampai 325 masih sesuai dengan permintaan.
Fungsi alat adalah untuk menghancurkan sample batu, mesin ini juga bisa digunakan untuk
penggilingan jagung, singkong dan bahan makanan lainnya yang akan dijadikan tepung.
Memasukkan material yang akan digiling secara berkala kedalam tempat penampungan (grinding
chamber). Karena adanya gaya sentrifugal dalam rotasi, Roller akan berayun kearah luar dan menekan
keras Ring. Kemudian sekop membawa material ke ruang antara roller dan ring. Dalam tempat
penampungan penggilingan, ada material yang mengandung uap air sampai batas tertentu karena
adanya panas yang dihasilkan selama proses penggilingan yang membuat embun menguap. Selain itu
juga disebabkan oleh sendi pipa tidak kedap udara, udara luar tersedot ke dalam dan membuat
sirkulasi massa udara meningkat.
a.Penggiling Peluru/Ball Mill
Sumber : jualmesinballmill.blogspot.com
Cara kerja dari penggiling peluru ini adalah sebagai berikut :
Bila teromol penggiling berputar, peluru-peluru (bola-bola baja pejal) dan ayakannya akan ikut
berputar bersama-sama menurut sumbu mendatar. Bahan giling dimasukkan dari bagian atas sehingga
bercampur dengan peluru-peluru dan saling bertumbukan sehingga bahan olahan akan hancur. Bahan
olahan giling yang sudah halus akan keluar dari lubang yang pengeluaran setelah melewati
tembereng-tembereng dan ayakan yang berbentuk tromol.
Bentuk hasil giling dari penggiling peluru ini tidak pernah bersudut tapi berbentuk bola, yang kadang-
kadang sangat penting bagi suatu industri. Penggilingan peluru ini dapat berjalan terus-
menerus/kontinyu. Pada mesin sedang bekerja, peluru-peluru ini tidak boleh jatuh diatas ayakan,
karena dapat mengakibatkan ayakan menjadi cepat rusak. Kadang-kadang pengeluaran hasil giling
yang sudah halus pada mesin ini bersama-sama dengan air yang diisikan kedalam teromol penggiling.
Pengerjaan secara demikian ini disebut penggilingan basah.
Sebuah peluru penggiling yang teromolnya sangat panjang (kalau dibandingkan dengan garis
tengahnya) disebut pipa penggiling. Karena bahan giling yang dimasukkan atau dikerjakan dalam
sebuah pipa penggiling harus menjalani seluruh panjang dari teromol itu, maka hasil giling akan
sangat halus karena lebih lam menjalani proses penggilingan bila dibandingkan dengan hasil dari
penggiling peluru biasa (yang teromolnya lebih pendek). Sebuah pipa penggiling dapat dipakai untuk
penggilingan kering ataupun penggilingan basah.
Penggiling peluru biasanya dipakai untuk menggiling tanah liat, tepung Thomas, tulang, arang kayu,
bahan cat, pelapis kaca, email, kwarsa, dan sebagainya. Ukuran butir bahan giling diantara 20-50 mm,
dan ukuran butir hasil giling kira-kira 0,25 mm.
b. Penggiling Ultra
Bahan olahan, masuk dari atas ke dalam ruang penggilingan, ini dicapai dengan menggunakan udara
terkompresi, ditiup dalam melalui titik injeksi berpusat. Proses penggilingan dicapai dengan dampak
dan penggilingan partikel satu sama lain. Pengelompokan terpadu memilih partikel dari ukuran yang
dibutuhkan dan mengembalikan ukuran partikel yang tidak diinginkan kembali ke proses
penggilingan sampai ukuran yang dibutuhkan tercapai.
Gambar 6.17. Penggiling Ultra
Alat pemarut dipergunakan untuk memarut ketela pohon yang akan diambil acinya. Pada prinsipnya
alat ini terdiri dari sebuah silinder yang panjangnya 45- 50 cm yang pada permukaannya dilengkapi
dengan parut. Silinder tersebut digerakkan oleh sebuah motor yang dihubungkan dengan poros
silinder dengan suatu sabuk. Parut ini terletak didalam sebuah balok mesin yang dilengkapi dengan
sebuah saringan seperti terlihat pada gambar.
Dalam beberapa hal penghancuran sangat sulit dihancurkan karena bahan sangat lekat. Untuk
menghancurkan alat tersebut dipakai alat yang disebut cutter. Salah satu contoh alat ini ialah
pemotong dengan pisau yang berputar adalah Rotary Knife Cutter.
Pada prinsipnya alat ini terdiri dari sebuah rotor yang dilengkapi dengan pisau pemotong. Pesau ini
berputar bersama- sama dengan rotor dan dapat memotong bahan yang masuk melalui lubang
pemasukan. Pemotongan ini terjadi dengan adanya pisau yang dipasang tetap (bed knife) tidak
bergerak. Hasil pemotongan ini dapat berbentuk kubus atau balok yang akan jatuh melalui lubang
pengeluaran.