0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kapabilitas dan kapasitas seorang da'i dalam menyebarkan ajaran agama. Terdapat tiga jenis da'i berdasarkan kapabilitas dan kapasitasnya, yakni da'i yang memiliki pengetahuan luas namun kurang dalam spiritualitas, da'i yang memiliki keberanian namun pengetahuannya terbatas, dan da'i yang saleh namun kurang dalam pengetahuan. Sosok ideal seorang da'
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Silfia Karima - Kapabilitas dan Kapasitas Da'i
Dokumen tersebut membahas tentang kapabilitas dan kapasitas seorang da'i dalam menyebarkan ajaran agama. Terdapat tiga jenis da'i berdasarkan kapabilitas dan kapasitasnya, yakni da'i yang memiliki pengetahuan luas namun kurang dalam spiritualitas, da'i yang memiliki keberanian namun pengetahuannya terbatas, dan da'i yang saleh namun kurang dalam pengetahuan. Sosok ideal seorang da'
Dokumen tersebut membahas tentang kapabilitas dan kapasitas seorang da'i dalam menyebarkan ajaran agama. Terdapat tiga jenis da'i berdasarkan kapabilitas dan kapasitasnya, yakni da'i yang memiliki pengetahuan luas namun kurang dalam spiritualitas, da'i yang memiliki keberanian namun pengetahuannya terbatas, dan da'i yang saleh namun kurang dalam pengetahuan. Sosok ideal seorang da'
2200100042 Da’i merupakan penentu baik buruknya dakwah. Materi, metode, dan media tidak ada artinya jika tanpa keberhasilan da’i. bagi da’i akhlak, penampilan, kepribadian, dan kompetensi mutlak diperlukan.seorang da’i yang akan bertugas menyebarkan nila-nilai keislaman niscaya harus membangun kredibilitas diri yang terdiri dari kapabilitas dan kapasitas. Seorang da’i senantiasa harus membekali diri dengan keilmuan, keahlian, integritas kepribadian, dan sikap-sikap mental lainnya. Ia akan dihadapkan pada bermacam situasi sosial, serta macam-macam pribadi yang sudah tentu membutuhkan cara-cara tersendiri untuk menghadapinya. Untuk itu, diperlukan da’i yang kreatif dan tercerahkan dalam segi akhlak dan keilmuan. Wacana utama bagi setiap da’i dalam rangka mengoptimalkan kredibilitas dan membangun citra positif melingkupi tiga dimensi: kebersihan hati, kecerdasan pikiran, dan keberanian mental. Setidaknya ada tiga gambaran seorang da’i dalam mencerminkan kapabilitas dan kapasitas dirinya. Pertama, ada da’I yang memperoleh pencerahan intelektual, pengetahuanm dan ilmunya mumpuni, aksesnya besar dan luas sebagai pelaku birokrasi sejarah kehidupan modern, akan tetapi efektivitas fungsinya bisa mandul karena kecerahan intelektualnya tidak diirimgi dengan kecerahan spiritual. Kedua. Ada seorang da’i yang mentalnya bagus, teguh pendirian dan memiliki keberanian kejuangan, kalau bicara tidak bohong, janji ditepati. Namun, ia tidak mampu berbuat apap-apauntuk menyembuhkan keadaan, ternyata sebab pengetahuannya terlalu elementer untuk meladeni kompleksitas keadaan. Maka ia juga tidak bisa berbuat banyak menolong perbaikan bangsa Ketiga, ada da’i yang bisa dijamin kejujuran pribadinya, bisa diandalkan kesalehannya, kekhusuan hidupnya, intensitas ibadahnya. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak untuk pertarungan pertarungan sejarah yang luas. Ia seperti seorang eskpais yang duduk bersila dan berdzikir di gua. Sebab ia tidak memiliki banyak kecerahan intelektual untuk memahami persoalan dunia yang dihadapinya. Hasilnya ia mandul terhadap perjuangan moral sosial di masyarakat. Terakhir ialah figur dari sosok Rasulullah Muhammad Saw, sosok yang paling ideal dijadikan suri tauladan. Beliau memiliki citra positif di masyarakat bagik secara kapabilitas maupun kapasitas. Sejak masa belia beliau sudah dikenal oleh masyarakatnya sebagai seorang al-amin, Ketika diangkat menjadi rasul beliau menjadi suri tauladan dalam berbagai aspek: aqidah, ibadaha, akhlak, dan muamalah. Dan yang lebih penting lagi dengan segala kesempuranaan yang dimilkinya beliau mampu menjadi pemimpin agama sekaligus negara. Kurang dari 23 tahun beliau mampu melakuan perubahan dari kejahiliahan kepada peradaban dunia yang tinggi. Referesnsi : Enjang As, dan Aliyudin Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Widya Padjajaran Mien Az. Bandung. 2009. Hal. 123
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita