Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANDANGAN ISLAM

Lukman N (10156121064)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majane
Email : ummang668@gmail.com

Abstrak:
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian utama dalam konteks pendidikan di seluruh dunia.
Dalam konteks pendidikan Islam, pendidikan karakter memiliki peran yang penting dalam membentuk
pribadi muslim yang berintegritas dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Jurnal ini bertujuan untuk
menjelaskan pentingnya pendidikan karakter dalam pendidikan Islam dan melihat strategi yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam.
Pertama, jurnal ini membahas bahwa pendidikan memiliki dua tujuan utama, yaitu membantu
manusia menjadi cerdas dan pintar, serta membantu mereka menjadi manusia yang baik. Oleh karena
itu, pendidikan moral atau pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini.
Kedua, jurnal ini menyoroti peran penting pendidikan karakter dalam membentuk generasi
muda yang berakhlak mulia dan berintegritas dalam masyarakat muslim. Pendidikan karakter
memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan spiritual, moral, dan sosial individu muslim,
sehingga mereka dapat menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dengan keberanian,
kejujuran, dan keteguhan hati.
Terakhir, jurnal ini menyimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan komponen integral dari
pendidikan Islam yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi muslim yang bermoral tinggi.
Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan Islam membutuhkan kerjasama yang erat antara
seluruh pemangku kepentingan pendidikan, serta pendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam
proses pembelajaran.

Kata Kunci: Pendidikan karakter, pendidikan Islam, akhlak, strategi implementasi.

PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu sejak dini. Salah satu
generasi yang sedang berkembang adalah generasi milenial. Generasi ini memiliki ciri khas yang
membedakannya dengan generasi sebelumnya. Mereka cenderung memiliki kepribadian yang
mendorong segala sesuatu dengan cepat dan memiliki kecenderungan untuk mandiri.
Pendidikan karakter menjadi sangat relevan dalam membentuk generasi milenial yang
berkarakter baik. Karakter yang baik tidak hanya mencakup aspek moral dan etika, tetapi juga
kreativitas, pemikiran kritis, dan kemampuan memberikan ide, gagasan, dan solusi terhadap berbagai
masalah.
Salah satu sifat yang penting untuk dimiliki oleh generasi milenial adalah religiusitas. Nilai-
nilai religius akan membantu mereka menjadi individu yang lebih santun, sabar, dan bijaksana dalam
menghadapi berbagai tantangan. Dengan pemahaman agama yang baik, mereka akan lebih mampu
menghadapi situasi dengan bijak.
Keberhasilan dalam membangun karakter generasi milenial tidak hanya ditentukan oleh
pendidikan formal di sekolah, tetapi juga melibatkan keteladanan, semangat, dan dorongan dari generasi
sebelumnya, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat. Kerjasama yang baik antara semua pihak
menjadi kunci dalam membentuk kepribadian yang diharapkan.
Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam menciptakan regulasi yang mendukung
pendidikan karakter. Regulasi yang baik akan memberikan panduan dan dukungan bagi pendidikan
karakter di tingkat nasional.
Masyarakat juga memiliki peran dalam membentuk karakter generasi milenial melalui
lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Karakter tidak hanya berkembang melalui pengetahuan,
tetapi juga melalui tindakan dan kebiasaan. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu dimulai sejak
usia dini dan melibatkan berbagai metode, seperti metode keteladanan, pembiasaan, pujian, dan
pemberian hukuman.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara pendidikan formal, keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, karakter generasi milenial dapat terus dibangun dan menghasilkan
individu yang berkualitas dan bertanggung jawab.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pentingnya membangun pendidikan Ini adalah kebutuhan bagi manusia Makhluk yang hidup
satu sama lain dengan sepenuhnya. Dia butuh bantuan dan Bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan- Tujuan hidup yang dia inginkan (Zoon politicon). Namun dibalik itu, kelompok
manusia Terikat dalam komunitas tertentu, Juga harus menerima Beragamnya tujuan hidup yang ingin
dicapai, baik kebaikan secara pribadi ataupun kelompok.
Dalam kerangka pluralisme, masyarakat tidak Diskriminasi lagi afiliasi politik, agama, dan ras
Bahkan asal usul manusia. Karena seseorang Diberi penghargaan atas upaya dan kesuksesan kreatif
mereka untuk kesejahteraan rakyat. Kompleks Masyarakat Indonesia tercermin dalam banyak hal
kelompok masyarakat dan keyakinan agama mereka. walaupun, kesadaran akan pluralitas tidak bisa
diabaikan, karena bisa menjadi pemicu Konflik horizontal dalam masyarakat. Satu cara untuk
memahami pluralisme adalah pendidikan yang baik.
Esensi dasar pendidikan Islam Spiritualitas adalah penciptaan kepribadian Islami bagi anak.
Proses aktual pembentukan kepribadian islami Pertumbuhan hidup secara sadar adalah suatu hubungan
langsung dengan sang pencipta. Kesadaran akan adanya hubungan langsung antara makhluk dan Sang
Pencipta Itu pasti membuat makhluk dilatih untuk berhati-hati Dalam kehidupan dan akan memiliki
akhlak yang mulia.
Dalam khazanah sains Islam, konsep dan praktik Yang tahu tentang pembentukan kepribadian
ada di ilmu tasawuf. Tasawuf adalah inti dari agama. Esensi Teori dan praktik spiritual yang lebih dalam
melalui jalan tasawuf dan muraqabah: musyahadah, dan muhasabah. Al-Muraqabah adalah semua yang
mengatur adalah Tuhan, selalu fokus pada hati dan perbuatan kepadanya. Musyahadah bersaksi tentang
keagungannya Dan keindahan Tuhan ada dalam semua eksitensi dalam bentuk apapun. Artinya, tidak
mudah terpesona dengan kilauan kehidupan Keduniawian yang seringkali memikat dan mengalahkan
nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Mushabah, yaitu refleksi diri Terus-menerus bahkan tidak akan lalai
dari jalan agama dan tuhannya . Artinya, selalu waspada terhadap pelanggaran agama dan pelanggaran
nilai. Terutama dalam dunia pendidikan alam membentuk karakter islami, maka segalanya, Komponen-
komponen dalam lingkungan pendidikan telah berusaha untuk menciptakan Situasi dan lingkungan
yang memungkinkan semua pihak Dapatkan hakikat agama dan hakkat tasawuf.1

1 Wahyuddin, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Islam, (Kabupaten Gowa: UPT perpustakaan UIN

Alauddin,2020), h 38-39
a. Membangun Karakter Generasi Milenial
Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia, pendidikan memiliki dua tujuan utama, yaitu
membantu manusia menjadi cerdas dan pintar, dan membantu mereka menjadi manusia yang baik.
Oleh karena itu, pendidikan moral perlu ditanamkan sejak dini.
Nama lain dari pendidikan moral ada yang menyebutnya dengan pendidikan budi pekerti, dan
ada juga yang menyebutnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter sudah ada dalam pendidikan
di Indonesia secara turun-temurun. secara formal dan informal. Karakter yang hadir dalam karakter
bangsa Indonesia seperti religius, gotong royong, kemandirian, nasionalisme, integritas, kejujuran
dan toleransi.
Generasi milenial memiliki kepribadian yang cenderung mendorong segala sesuatu dan
menginginkan segala sesuatu serba cepat. Mau makan cepat (pesan online), belanja cepat (online)
hingga pekerjaan lain selesai dengan cepat. Generasi ini cenderung kreatif, pemikir kritis, dan
kemampuan memberikan ide, gagasan, dan solusi terhadap berbagai hal. Pemikiran kreatif
mendorong mereka untuk mandiri.
Keberhasilan pendidikan karakter bagi generasi milenial ditentukan oleh keteladanan,
semangat, dan dorongan dari generasi sebelumnya.Salah satu sifat yang harus dimiliki generasi
milenial adalah religi. Nilai-nilai religius akan mengantarkan mereka untuk lebih santun dan sabar
dalam menghadapi berbagai persoalan. Dengan pemahaman agama yang baik, seseorang akan lebih
bijak menyikapi sesuatu.Karakter peserta didik khususnya generasi milenial termasuk generasi Z
dan generasi alpha harus terus dibangun.
Tanpa praktek keteladanan yang terus menerus, semangat dan dorongan dari guru, orang tua
dan masyarakat tentunya kepribadian yang diharapkan tidak akan tercapai. Tentunya kerjasama yang
baik. Selain itu, peran pemerintah sangat diharapkan. Apalagi dengan regulasi tentang pendidikan
karakter.2
Masyarakat juga berperan dalam membentuk kepribadian anak melalui orang tua dan
lingkungannya. Kepribadian berkembang melalui tahapan pengetahuan (cognition), pelaksanaan
(acting) dan kebiasaan (habit). Kepribadian tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang
memiliki ilmu yang baik belum tentu dapat mengamalkan ilmunya, jika ia tidak dilatih (menjadi
kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut.3

b. Peran Pendidikan Karakter dalam Membentuk Generasi Muda yang Berakhlak Mulia
Dalam Konteks Pendidikan Islam.
Pendidikan karakter berperan penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia
dan berintegritas dalam konteks pendidikan Islam. Melalui pendidikan karakter, individu muslim
dapat mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat, serta memperoleh tuntunan dalam
menghadapi situasi kehidupan sehari-hari yang kompleks. Pada bagian ini akan dibahas tentang
peran penting pendidikan karakter dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dalam
konteks pendidikan Islam.4
Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam memberikan landasan yang kokoh bagi
perkembangan spiritual, moral, dan sosial individu muslim. Dalam Islam, nilai-nilai moral yang
tinggi, seperti kejujuran, keadilan, kesabaran, kasih sayang, dan integritas, dianut. Pendidikan

2 Setianingrum, Erni, Implementasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter, (Tanggeran: Media Edukasi
Indonesia (Anggota IKAPI, 2019)h. 54-65
3 Djiwita, Warni. Parenting, Pendidikan Islam Anak Usia Dini Dalam Bingkai Pendidikan Karakter Dan Nilai

Profetik Islam, (Mataram: Sanabil,2020) h. 177


4 Abdullah, M. Amin. Pendidikan Karakter: Konsepsi, Implementasi, dan Evaluasi.( Jakarta: Bumi Aksara, 2015)

h. 45.
karakter dalam Islam bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia
yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.5
Dalam masa kritis perkembangan, kalangan dari anak muda sangat rentan terhadap pengaruh
negatif dan godaan dari orang-orang di sekitar mereka. Pendidikan karakter memainkan peran
penting dalam melindungi mereka dari pengaruh buruk dan membantu mereka membuat keputusan
yang baik berdasarkan nilai-nilai moral mereka. Melalui pendidikan karakter yang kuat, generasi
muda akan memiliki landasan moral yang kokoh, sehingga mampu menghadapi tekanan sosial dan
mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh integritas dan tekad.6
Selain itu, pendidikan karakter juga berperan dalam mempersiapkan generasi muda menjadi
pemimpin yang baik di masyarakat. Nilai-nilai moral yang ditanamkan melalui pendidikan karakter,
seperti kejujuran, keadilan, dan kerja sama, memberikan landasan yang kokoh untuk membangun
kepemimpinan yang bertanggung jawab dan beretika. Generasi muda yang berakhlak mulia akan
mampu mengambil keputusan yang bijak, memimpin dengan integritas, dan mendorong perubahan
positif dalam masyarakat.7
Dalam konteks pendidikan Islam, pendidikan karakter tidak hanya terbatas pada lingkungan
sekolah, tetapi juga pada keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kolaborasi yang erat
antara keluarga, sekolah dan masyarakat sangat penting dalam mendukung pendidikan karakter.
Melalui sinergi ketiga entitas tersebut, pesan moral dan nilai-nilai agama dapat ditanamkan secara
lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.8

c. Keteladanan Beribadah Pondasi Pembangunan Karakter


Orang yang berkarakter baik biasanya dipanggil budiman. Biasanya orang yang
budiman mampu bertindak Bijaksana, tepat dan ramah lingkungan. dia juga Mampu
melepaskan hal-hal yang tidak dapat diterima lingkungan lokal dan global. menurut Din
Zainuddin (2004) Dalam pendidikan budi pekertidalam pandangan Islam berorientasi pada
pengembangan sikap Jiwa yang disebut akhlakul karimah atau akhlak mulia
Pendidikan karakter atau pendidikan ahlak mulia, sekarang disesuaikan dengan zaman,
lalu datang Nama barunya "Pendidikan Karakter". Kepribadian adalah jalannya Berpikir dan
bertindak yang menjadi ciri khas mereka masing-masing Individu hidup dan bekerja sama, baik
dalam jangkauan Keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Secara individu Orang yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa kreatif keputusan dan kemauan untuk mengambil
tanggung jawab atas konsekuensinya keputusannya.
Pendidikan karakter bukanlah tugas guru dan sekolah saja. Namun, dimulai dari dalam
lingkungan keluarga. Peran keluarga menjadi sangat penting dalam pembinaan karakter nyata.
Keluarga adalah tempat pendidikan yang sempura dalam sifat dan bentuknya. Keluarga tempat
pendidikan berlangsung yang mengarah keKecerdasan budi pekerti (pembentukan kepribadian
individu) Dan sebagai awal untuk hidup bermasyarakat.
Pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini.Pendidikan karakter memerlukan
metode khusus untuk mencapai tujuan pendidikan. di antara Metode pembelajaran yang tepat
adalah metode keteladanan,Metode pembiasaan dan metode pujian dan Berikan hukuman.
Bahan pertama dan utama yang ditanamkan adalah Konsep iman terlepas dari apapun
agamanya. dalam perspektif Islam, bahan dasar konsep iman adalah rukun Islam dan rukun

5 Fuad, N., & Cholil, M. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Kencana,2017) h. 67.
6 Muslich, M. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. (Jakarta: Bumi Aksara,2018)h.
91.
7 Rahayu, M. Pendidikan Karakter Berbasis Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2019) h. 78.
8 Qodir, Zainul. Pendidikan Karakter dalam Islam: Teori, Implementasi, dan Evaluasi. (Jakarta: Rajawali
Pers,2019)
iman. dengan kesadaran yang tinggi, Secara intensif dan berkesinambungan setiap keluarga
harus bersama Implantasi yang disengaja, direncanakan dan dikendalikan Memahami dan
menerapkan rukun Islam dan rukun iman Untuk anak, balita, serta anak-anak.
Dengan memberi contoh dan membiasakan diri, kita ajarkan Nikmatnya beribadah,
terutama shalat. Oleh karena itu, kita menanamkan konsep keimanan kepada Tuhan dengan
Rasulullah, Al-Qur'an dan Nabi, hari terakhir, dan Untuk qodho dan qodhar. Jika anak masih
kecil Sudah meresapi iman dan taqwa, dan mereka akan menyadarinya Setelah mati mereka
akan di hidupkan kembali. Setelah itu Dia akan dimintai pertanggungjawaban atas hidupnya
yang Pertama. Meski ruang lingkupnya masih sederhana, namun konsepnya sudah tertanam,
sehingga sudah memiliki landasan yang kokoh Kehidupan sosial, termasuk memasuki dunia
pendidikan Resmi.
Keluarga, sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama untuk setiap individu,
memiliki peran Menanamkan konsep etika, sikap dan perilaku. keluarga menata pembentukan
kepribadian anak hingga dewasa. Keluarga memiliki peran dalam pembentukan sebuah
kepribadian. Meningkatkan kesadaran anak akan standar/etika adalah bagian dari tanggung
jawab Peran orang tua dalam membesarkan anak.
Masyarakat sebagai lembaga informal berperan Sebagai filter perilaku sosial.
lingkungan sosial Ini mengajarkan kita fungsi toleransi dalam kehidupan itu yang kompleks.
semakin dalam Pendidikan yang kita dapatkan lebih, akan semakin baik pula cara terbaik untuk
merawat Kemajemukan bangsa Indonesia yang tampak dalam Dinamika sosial dalam
masyarakat.
Sekolah secara formal/resmi berfungsi sebagai penguat dan penilai. Pembentukan
kepribadian siswa Secara keseluruhan terintegrasi dan berimbang sesuai standar kompetensi
lulusan. Ada banyak bentuk sekolah pada masa Globalisasi ini, dimulai dari jarak jauh (online),
hingga homeschooling, hingga sekolah-sekolah konvensional, yang sedang berjalan Mereka
umumnya memiliki kelas, dan biasanya dilakukan di Satu gedung sekolah dan dibagi antara
kelas satu dan kelas-kelas lainnya.9

KESIMPULAN

a. Membangun karakter generasi milenial:


• Pendidikan moral atau pendidikan karakter memiliki peran penting dalam
membantu generasi milenial menjadi manusia yang cerdas dan baik.
• Karakter bangsa Indonesia, seperti religius, gotong royong, kemandirian,
nasionalisme, integritas, kejujuran, dan toleransi, perlu ditanamkan dalam
generasi milenial.
• Generasi milenial cenderung memiliki kepribadian yang mendorong kreativitas,
pemikiran kritis, dan mandiri.
• Keberhasilan pendidikan karakter bagi generasi milenial bergantung pada
keteladanan, semangat, dan dorongan dari generasi sebelumnya, kerjasama yang
baik, serta peran pemerintah.

b. Peran Pendidikan Karakter dalam Membentuk Generasi Muda yang Berakhlak Mulia
dalam Konteks Pendidikan Islam:

9
Emiwati, Implementasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter, (Tanggeran: Media Edukasi Indonesia
(Anggota IKAPI, 2019)h. 218-231
• Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam memberikan landasan
yang kokoh bagi perkembangan spiritual, moral, dan sosial individu muslim.
• Pendidikan karakter melindungi generasi muda dari pengaruh buruk dan
membantu mereka membuat keputusan yang baik berdasarkan nilai-nilai
moral.
• Pendidikan karakter mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin yang
bertanggung jawab dan beretika dalam masyarakat.
• Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam
mendukung pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Islam.

c. Keteladanan Beribadah Pondasi Pembangunan Karakter:


• Pendidikan karakter dimulai dari lingkungan keluarga dan peran keluarga
sangat penting dalam pembinaan karakter anak.
• Masyarakat berperan sebagai filter perilaku sosial dan mengajarkan nilai
toleransi.
• Sekolah berperan sebagai penguat dan penilai dalam pembentukan kepribadian
siswa, sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
• Pentingnya pengenalan konsep iman dan taqwa kepada anak sejak dini dalam
konteks agama Islam.
• Metode pembelajaran yang tepat dalam pendidikan karakter termasuk
keteladanan, pembiasaan, pujian, dan hukuman.

Secara keseluruhan, pendidikan karakter memiliki peran yang penting dalam


membentuk generasi milenial yang berakhlak mulia, baik dalam konteks umum maupun dalam
konteks pendidikan Islam. Keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah perlu bekerja sama
untuk membangun karakter generasi milenial dan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat
dalam kehidupan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin. Pendidikan Karakter: Konsepsi, Implementasi, dan Evaluasi.( Jakarta: Bumi
Aksara, 2015) h. 45.

Djiwita, Warni. Parenting, Pendidikan Islam Anak Usia Dini Dalam Bingkai Pendidikan Karakter Dan
Nilai Profetik Islam, (Mataram: Sanabil,2020) h. 177.

Emiwati, Implementasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter, (Tanggeran: Media Edukasi
Indonesia (Anggota IKAPI, 2019)h. 218-231.

Fuad, N., & Cholil, M. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Kencana,2017) h. 67.

Muslich, M. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. (Jakarta: Bumi


Aksara,2018)h. 91.

Qodir, Zainul. Pendidikan Karakter dalam Islam: Teori, Implementasi, dan Evaluasi. (Jakarta: Rajawali
Pers,2019)

Rahayu, M. Pendidikan Karakter Berbasis Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2019) h. 78.

Setianingrum, Erni, Implementasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter, (Tanggeran: Media
Edukasi Indonesia (Anggota IKAPI, 2019)h. 54-65

Wahyuddin, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Islam, (Kabupaten Gowa: UPT perpustakaan UIN
Alauddin,2020), h 38-39

Anda mungkin juga menyukai