Anda di halaman 1dari 44

Mengenal

Lebih Dekat
Varietas
Kelapa Sawit
PPKS

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT


Mengenal
Lebih Dekat
Varietas
Kelapa Sawit
PPKS
Mengenal Lebih Dekat
Varietas Kelapa Sawit PPKS
Awali Usaha dengan Benih yang Baik
Penulis
Edy Suprianto
Nanang Supena
Yurna Yenni
Heri Adriwan Siregar
Sujadi

Hak cipta @ 2019


Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Dilarang menerbitkan, menyiarkan, menulis ulang, dan menyebarkan
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari Penerbit.

Diterbitkan oleh
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan 20158, Indonesia
Telp. 061-7862477, Fax. 061-7862488
e-mail : admin@iopri.org, http://www.iopri.org

ISBN 978-602-7539-47-1
Kata Pengantar

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai pusat riset


dan pengembangan kelapa sawit telah melakukan
kegiatan pemuliaan untuk perakitan varietas unggul sejak
awal 1970-an. Melalui program seleksi yang terstruktur,
eskploitasi koleksi material genetik yang beragam, dan
dukungan tenaga peneliti dari berbagai bidang keilmuan,
PPKS telah berhasil merilis 14 varietas kelapa sawit sejak
1984 hingga 2018. Masing-masing varietas memiliki
keunggulan spesi ik yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Varietas yang masih diproduksi
saat ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok varietas,
yakni (i) Turunan Dumpy; (ii) Turunan SP540, (iii)
Turunan Yangambi, dan (iv) Turunan Rekombinasi.
Melalui buku ini, diharapkan para pelanggan setia PPKS
mendapatkan informasi yang lengkap dan memadai
tentang bahan tanaman kelapa sawit.

Medan, Februari 2019


Penulis
Daftar Isi
O11. Benih Unggul Dihasilkan ? ...............................................
Bagaimana
2

O22. Kelapa Sawit di PPKS .........................................................


Milestone Pemuliaan
4

O33. Varietas Unggul PPKS?


Mengapa Menggunakan
...................................................... 6

O44. (Dumpy) .................................................................................


Varietas DyP Sungai Pancur I
7

O55. Turunan SP540


Varietas
.................................................................... 9

O68. DxP 540 NG


Varietas
............................................................................. 14

O76. Turunan Yangambi


Varietas
............................................................. 15

O87. DxP Langkat ...........................................................................


Varietas
19

O98. Varietas Kelapa Sawit PPKS


Kualitas Minyak
............................................ 21

1O9. Kelapa Sawit


Pedoman Pembibitan
.......................................................................... 22

1110. Bibit Kelapa Sawit ..............................................................


Standar Pertumbuhan
28

1211. Bibit Kelapa Sawit


Standar Pemupukan
............................................................... 29

1312. Benih Kelapa Sawit .............................................................


Cara Pembelian
30

1413. Kecambah PPKS


FAQ
................................................................... 32
Bagaimana
01 Benih Unggul Dihasilkan?

Varietas unggul kelapa sawit dirakit melalui program pemuliaan yang


mengeksploitasi efek heterosis (keunggulan hasil) dari persilangan antara
dura (D) x pisifera (P) untuk menghasilkan bahan hibrida DxP. Program
pemuliaan kelapa sawit yang terstruktur dimulai saat Pusat Penelitian
Marihat melaksanakan program seleksi berulang timbal balik (reciprocal
recurrent selection, RRS) pada 1967-1974 menggunakan populasi Deli Dura
dan enam populasi Tenera/Pisifera. Analisis produksi dari RRS siklus
pertama (RRS I) menunjukkan variabilitas antara persilangan yang diuji
dengan rendemen minyak berkisar antara 5,4 sampai 6,4 ton/ha. Siklus I
RRS menghasilkan 6 (enam) varietas kelapa sawit yang dirilis pada 1985,
yakni DxP Bah Jambi, DxP Dolok Sinumbah, DxP Marihat, DxP LaMe, DxP
Yangambi, dan DxP AVROS. Pada saat yang bersamaan, Pusat Penelitian
Perkebunan (Puslitbun) Medan merilis varietas DxP Sungai Pancur I yang
merupakan turunan Dumpy dan varietas DxP Sungai Pancur 2 hasil dari
program seleksi berdasarkan family and individual palm selection (FIPS).

X
Dura (D) Pisifera (P)

Tenera (T)

Persilangan Dura (D) x Pisifera (P) menghasilkan Tenera (T)

2
Awali Usaha
dengan Benih
yang Baik

Siklus kedua RRS dengan menggunakan tetua terbaik dari siklus pertama
telah dimulai pada 1986 dan menguji 254 silang DxP. Sebanyak 19 pengujian
keturunan dilakukan di wilayah Sumatera Utara dan Riau. Metode best linear
unbiased prediction (BLUP) diterapkan untuk menghitung kemampuan
penggabungan umum (GCA) dari orang tua yang diuji. Dari siklus II RRS,
PPKS telah menghasilkan 6 (enam) varietas hibrida DxP, yakni: DxP
Simalungun dan DxP Langkat (2003), DxP PPKS 540 dan DxP PPKS 718
(2007), DxP PPKS 239 (2010), dan DxP 540 NG (2017). Varietas hasil
pemuliaan siklus kedua memiliki potensi produksi CPO sebesar 8,9
ton/ha/tahun, serta memiliki karakter yang lebih beragam: kandungan
mesokarp yang tinggi, tandan besar, kandungan kernel tinggi, dan sifat
ketahanan terhadap Ganoderma boninense.
Siklus ketiga RRS adalah rekombinasi tetua-tetua terbaik yang
diidenti ikasi pada siklus kedua, dan tambahan tetua dari populasi Binga.
Percobaan progeni pada siklus ketiga telah dimulai pada 2008, ditanam di
wilayah Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah. Tujuan pemuliaan di PPKS
saat ini tidak hanya terfokus pada peningkatan hasil minyak, namun juga
pada pengembangan varietas resistensi serta peningkatan kualitas minyak.
Peningkatan kualitas minyak telah diimplementasikan melalui program
backcross hibrida Elaeis oleifera dengan tetua terbaik E. guineensis dari
skema RRS. Introduksi material genetik kelapa sawit baru dari Kamerun dan
Angola telah membuka kesempatan bagi PPKS untuk mengembangkan
kultivar kelapa sawit dengan sifat baru.

3
Milestone Pemuliaan
02 Kelapa Sawit di PPKS

2008
RRS Siklus III

1986
RRS Siklus II

1964 1992
Pusat Penelitian Marihat
didirikan PPKS dibangun
sebagai fusi dari
1956 1970 PPM dan Puslitbun
Medan
Introduksi Dura Dumpy RRS Siklus I
dari Malaysia
Introduksi Populasi
Afrika bekerja sama
dengan IRHO
1951
Elaeis oleifera
1921 diintroduksi ke Indonesia
Tenera SP540T terpilih

1916
AVROS Research Station didirikan
1875
Benih dura dari
Kebun Raya Bogor
ditanam di wilayah Deli
(Dura Deli)

1848
Empat benih Dura diintroduksi
ke Kebun Raya Bogor

4
Awali Usaha
dengan Benih
yang Baik

Milestone Pelepasan
Varietas Kelapa Sawit di PPKS

1 3 5

DyP Sungai Pancur I DxP Langkat DxP PPKS 239


(Dumpy) - Slow growth High CPO
DxP Simalungun High PKO
DxP SP 540 Quick starter

1984 2003 2010

1985 2007 2017


DxP Bah Jambi DxP PPKS 540 DxP 540 NG
DxP Dolok Sinumbah High Mesocarp Moderate
DxP Marihat Resistance to
DxP AVROS DxP PPKS 718 Ganoderma
DxP Yangambi Big Bunch
DxP LaMe

2 4 6

5
Mengapa Menggunakan
03 Varietas Unggul PPKS?

2 PPKS memiliki

1
9 varietas unggul
PPKS produsen kelapa sawit
benih sawit dengan berbagai
pertama di karakteristik
Indonesia

3 Berdaya hasil
tinggi, daya
adaptasi yang
luas, quick
starter

Mengapa haru
s
ri
4 Harga yang

Benih Sawit da
Kompetitif

PPKS ?
5 Penjualan /
Pembelian
cepat dan
mudah

8 Potongan
harga untuk
Petani
6 Menjangkau
pelosok Indonesia
melalui PROWITRA,

7 Layanan purna
jual dari para
pakar berbagai
Waralaba, dan Outlet

bidang

6
Varietas
DyP Sungai Pancur I (Dumpy) 04
Varietas DyP Sungai Pancur I atau yang lebih dikenal sebagai
Varietas Dumpy merupakan varietas kelapa sawit dengan
keunggulan spesifik laju pertumbuhan meninggi lambat
(40-50 cm/tahun) dan rerata bobot tandan yang tinggi. Dengan
karakter pertumbuhan yang lambat, varietas Dumpy mampu
mencapai umur produksi hingga 30 tahun, lebih lama dari varietas
lain. Selain pertumbuhan meninggi yang lambat, Dumpy juga
memiliki keragaan batang yang relatif besar, sehingga cocok
ditanam di lahan pasang surut untuk mengurangi potensi rebah.
Varietas Dumpy merupakan hasil persilangan antara Dura Dumpy
dan Pisifera turunan SP540T. Dura Dumpy merupakan mutan dari
Dura Deli yang diintroduksi dari Elmina, Malaysia pada 1956 dan
hanya dimiliki oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Varietas
DyP SP I dirilis pada 1984 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 384/Kpts/TP.204/4/1984.

Varietas DyP Sungai Pancur I (Dumpy)


Rerata Jumlah Tandan 8 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 25 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 27,2 ton/ha/tahun
Potensi TBS 28,6 ton/ha/tahun
Rendemen OER 28,8 %
Rendemen IER 24,6 %
Rerata Produksi CPO 6,7 ton/ha/tahun
Potensi CPO 8,2 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,9 ton/ha/tahun
Iodine Value 54,1 %
Pertumbuhan meninggi 40-50 cm/tahun
Panjang Pelepah 6,2 m
Kerapatan Tanam 130-136 pohon/ha
Umur berbuah 24 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Beradaptasi baik pada lahan
gambut dan pasang surut
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

7
Potensi Produksi Kelapa Sawit
Varietas DyP Sungai Pancur I (Dumpy)
Jumlah Tandan RBT (kg) TBS (kg/pohon/tahun ) TBS (ton/ha) CPO (ton/ha) PKO (ton/ha)
Umur
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
3* 13 11 10 4 4 4 65 54 43 8 6 5 2,3 1,7 1,5 0,29 0,21 0,18
4 25 23 21 8 8 7 214 187 160 29 22 20 7,6 6,0 5,4 0,94 0,74 0,67
5 21 20 18 10 10 9 231 206 182 31 25 23 8,2 6,6 6,1 1,01 0,81 0,76
6 19 18 17 12 12 11 239 218 197 32 26 25 8,5 7,0 6,6 1,05 0,86 0,82
7 15 14 14 15 14 13 241 224 197 32 27 25 8,5 7,1 6,6 1,05 0,88 0,82
8 14 14 13 16 14 14 240 210 196 32 25 25 8,5 6,7 6,6 1,05 0,83 0,82
9 13 12 11 17 16 15 237 210 189 32 25 24 8,4 6,7 6,4 1,04 0,83 0,79
10 12 12 11 18 17 15 233 207 187 31 25 24 8,3 6,6 6,3 1,02 0,81 0,78
11 11 11 10 19 19 18 229 209 190 31 25 24 8,1 6,7 6,4 1,00 0,83 0,79
12 10 10 10 20 19 19 225 206 193 30 25 24 8,0 6,6 6,5 0,98 0,81 0,80
13 10 10 10 20 20 19 224 210 197 30 25 25 7,9 6,7 6,6 0,98 0,83 0,82
14 10 10 9 21 20 20 222 209 199 30 25 25 7,9 6,7 6,7 0,97 0,82 0,83
15 10 10 9 21 20 20 221 207 197 30 25 25 7,8 6,6 6,6 0,97 0,82 0,82
16 9 9 9 22 21 21 216 202 192 29 24 24 7,7 6,4 6,5 0,95 0,80 0,80
17 9 9 9 22 21 21 216 205 194 29 25 25 7,6 6,5 6,5 0,94 0,81 0,81
18 8 8 8 24 23 22 207 198 184 28 24 23 7,3 6,3 6,2 0,91 0,78 0,77
19 8 8 7 24 24 23 206 198 183 28 24 23 7,3 6,3 6,2 0,90 0,78 0,76
20 8 7 7 25 25 24 201 193 177 27 23 22 7,1 6,2 6,0 0,88 0,76 0,74
21 7 7 6 25 25 24 198 186 170 26 22 22 7,0 5,9 5,7 0,86 0,73 0,71
22 7 7 6 25 25 24 196 181 165 26 22 21 7,0 5,8 5,6 0,86 0,71 0,69
23 7 7 6 26 25 25 195 179 163 26 22 21 6,9 5,7 5,5 0,85 0,71 0,68
24 7 6 6 26 26 25 190 178 161 25 21 20 6,7 5,7 5,4 0,83 0,70 0,67
25 6 6 5 28 28 27 183 170 157 24 20 20 6,5 5,4 5,3 0,80 0,67 0,66
Total 259 249 232 448 436 420 4.829 4.447 4.073 646 533 515 171,0 141,9 137,2 21,1 17,5 17,0
Rerata 11,3 10,8 10,1 19,5 19,0 18,3 210,0 193,3 177,1 28,1 23,2 22,4 7,4 6,2 6,0 0,9 0,8 0,7

Rendemen : 24,6%
Inti : 6,43%
Rendemen PKO : 50%
Kerapatan tanam : 130 – 136 pohon/ha (faktor koreksi 0,95)
* Umur panen 30 bulan

8
Varietas
Turunan SP540T 05
Varietas-varietas kelapa sawit
yang termasuk ke dalam kelompok
SP540 dihasilkan dari tetua
pisifera keturunan SP540T murni
yang hanya dimiliki oleh PPKS
yang disilangkan dengan tetua
dura Deli terbaik.
Varietas tersebut antara lain
DxP PPKS 540, DxP Simalungun,
DxP AVROS, dan DxP 540 NG.
Karakter unggulan dari kelompok
ini adalah quick starter dan
persentase mesokarp per buah
yang relatif tinggi dibandingkan
varietas lain serta produktivitas
yang baik. Dengan adanya adaptasi
yang cukup luas, varietas ini dapat
ditanam di berbagai tipe lahan
kelapa sawit.

9
Potensi Produksi Kelapa Sawit Varietas Turunan SP540
(DxP PPKS 540, DxP Simalungun, DxP AVROS, dan DxP 540 NG)
Jumlah Tandan RBT (kg) TBS (kg/pohon/tahun ) TBS (ton/ha) CPO (ton/ha) PKO (ton/ha)
Umur
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
3* 14 12 10 5 4 4 75 62 50 10 8 6 2,5 2,0 1,6 0,27 0,21 0,17
4 27 25 22 6 6 5 179 156 134 24 20 17 6,5 5,4 4,6 0,65 0,54 0,46
5 19 18 16 12 12 11 243 218 192 33 28 24 8,8 7,5 6,6 0,88 0,75 0,66
6 18 17 16 13 13 12 250 228 206 33 29 26 9,5 8,2 7,4 0,90 0,78 0,71
7 16 15 15 15 15 13 256 237 209 34 30 27 9,3 8,2 7,2 0,92 0,81 0,72
8 15 14 14 16 15 14 257 225 210 35 29 27 9,8 8,2 7,6 0,93 0,77 0,72
9 14 13 12 17 16 15 258 228 205 35 29 26 9,8 8,3 7,5 0,93 0,78 0,70
10 14 14 13 17 16 15 258 228 206 35 29 26 9,5 8,0 7,2 0,93 0,78 0,71
11 13 12 11 19 18 18 257 234 212 34 30 27 9,4 8,1 7,4 0,93 0,80 0,73
12 12 11 11 20 19 18 255 233 219 34 30 28 8,8 7,7 7,2 0,92 0,80 0,75
13 12 11 11 20 20 19 254 239 224 34 30 29 8,8 7,9 7,4 0,92 0,82 0,77
14 12 11 11 21 20 20 254 238 227 34 30 29 8,4 7,5 7,1 0,91 0,82 0,78
15 11 11 11 21 20 20 253 237 225 34 30 29 9,2 8,2 7,8 0,91 0,81 0,77
16 11 11 10 21 21 20 252 235 223 34 30 28 9,1 8,1 7,7 0,91 0,81 0,77
17 10 9 9 24 23 23 244 232 219 33 29 28 8,8 8,0 7,6 0,88 0,79 0,75
18 9 9 8 25 25 23 240 230 214 32 29 27 8,7 7,9 7,4 0,87 0,79 0,73
19 9 8 8 26 26 25 236 228 210 32 29 27 8,6 7,9 7,3 0,85 0,78 0,72
20 8 8 7 26 26 26 234 225 206 31 29 26 8,5 7,8 7,1 0,84 0,77 0,71
21 8 8 7 26 26 25 234 220 202 31 28 26 8,5 7,6 7,0 0,84 0,75 0,69
22 8 8 7 27 26 26 232 214 195 31 27 25 8,4 7,4 6,7 0,84 0,73 0,67
23 7 7 6 28 27 27 226 207 188 30 26 24 8,2 7,2 6,5 0,81 0,71 0,65
24 7 7 6 28 28 27 225 210 190 30 27 24 8,1 7,2 6,6 0,81 0,72 0,65
25 7 7 6 29 29 29 221 206 191 30 26 24 8,0 7,1 6,6 0,80 0,71 0,66
Total 281 266 247 462,0 451,0 435,0 5,393,0 4,970,0 4,557,0 723,0 632,0 580,0 195,2 171,2 157,0 19,4 17,1 15,6
Rerata 12 12 11 20,1 19,6 18,9 234,5 216,1 198,1 31,4 27,5 25,2 8,5 7,4 6,8 0,8 0,7 0,7

Rendemen : 27,4%
Inti : 5,30%
Rendemen PKO : 50%
Kerapatan tanam : 136-143 pohon/ha (faktor koreksi 0,95)
* Umur panen 28 bulan

10
Varietas
DxP PPKS 540
Varietas DxP PPKS 540 merupakan varietas yang dihasilkan dari persilangan
antara Dura Deli lini PA 131 D self / TI 221 D x GB 30 D dengan tetua pisifera
keturunan SP540T murni. Karakter unggulan dari varietas ini adalah quick
starter dan persentase mesokarp per buah yang sangat tinggi (88–90%).
Potensi produksi CPO dari varietas ini mencapai 9-10 ton/ha/tahun. Dengan
daya adaptasi yang luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan
mulai dari areal datar hingga bergelombang. Varietas DxP PPKS 540 hasil
pemuliaan PPKS ini dirilis pada 2007 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 371/Kpts/Sr.120/7/2007.

Varietas DxP PPKS 540


Rerata Jumlah Tandan 14 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 15,4 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 28,1 ton/ha/tahun
Potensi TBS 31,1 ton/ha/tahun
Rendemen OER 32,1 %
Rendemen IER 27,4 %
Rerata Produksi CPO 8,1 ton/ha/tahun
Potensi CPO 9,5 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,5 ton/ha/tahun
Iodine Value 52,2 %
Pertumbuhan meninggi 70-75 cm/tahun
Panjang Pelepah 5,5 m
Kerapatan Tanam 136-143 pohon/ha
Umur berbuah 14 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

11
Varietas
DxP Simalungun
Varietas DxP Simalungun merupakan hasil perbaikan dan
rekombinasi dari tetua-tetua terbaik pada program pemuliaan
Reciprocal Recurrent Selection (RRS) siklus pertama. Sebagai
material induk digunakan dura-dura Deli terbaik, sedangkan untuk
tetua bapak, digunakan pisifera keturunan SP540T murni. Varietas
DxP Simalungun dirilis pada 14 Februari 2003 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 137/Kpts/TP.240/2/2003
Varietas DxP Simalungun
Rerata Jumlah Tandan 13 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 19,2 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 28,4 ton/ha/tahun
Potensi TBS 33,7 ton/ha/tahun
Rendemen OER 30,8 %
Rendemen IER 26,5 %
Rerata Produksi CPO 7,5 ton/ha/tahun
Potensi CPO 10,4 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,7 ton/ha/tahun
Iodine Value 51,3 %
Pertumbuhan meninggi 75-80 cm/tahun
Panjang Pelepah 5,5 m
Kerapatan Tanam 136-143 pohon/ha
Umur berbuah 22 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Sangat baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

12
Varietas
DxP AVROS
DxP AVROS merupakan varietas hasil seleksi awal pada
program pemuliaan di PPKS. Varietas ini dirilis pada 25
April 1985 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian
No. 315/Kpts/TP.240/4/1985. Varietas DxP AVROS menjadi
material bahan tanaman yang digunakan dalam
pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. Varietas
ini dirakit dari Dura Deli yang disilangkan dengan pisifera
turunan SP540T.

Varietas DxP AVROS


Rerata Jumlah Tandan 12 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 16 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 25,0 ton/ha/tahun
Potensi TBS 26,1 ton/ha/tahun
Rendemen OER 29,0 %
Rendemen IER 24,8 %
Rerata Produksi CPO 6,5 ton/ha/tahun
Potensi CPO 8,0 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,7 ton/ha/tahun
Iodine Value 50,1 %
Pertumbuhan meninggi 65-70 cm/tahun
Panjang Pelepah 6,1 m
Kerapatan Tanam 130-136 pohon/ha
Umur berbuah 18 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

13
Varietas
06 DxP 540 NG

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah melakukan rangkaian penelitian


sejak 2009 untuk mengidentifikasi dan mengkonstruksi bahan tanaman yang
memiliki tingkat produktivitas minyak yang tinggi sekaligus memiliki sifat
ketahanan terhadap Ganoderma. Penelitian tersebut meliputi identifikasi
populasi yang memiliki sumber ketahanan, analisis silsilah, mating design,
crossing plan, uji di pembibitan, dan analisis DNA.
Berdasarkan hasil observasi lapangan pada koleksi plasma nutfah dan pengujian
projeni, telah teridentifikasi material-material genetik milik PPKS yang memiliki
ketahanan terhadap Ganoderma. Tetua varietas DxP komersial PPKS yang
merupakan keturunan SP540T merupakan salah satu material genetik yang
memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap Ganoderma di lapangan. Persilangan
yang menunjukkan sifat ketahanan selanjutnya ditetapkan sebagai varietas
moderat tahan Ganoderma dan diberi nama DxP 540 NG (SK Menteri Pertanian
Republik Indonesia No. 641/Kpts/KB.010/10/2017). Frasa 'NG' sendiri memiliki
arti New Generation for Ganoderma.
Selain memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma, Varietas DxP 540 NG
juga memiliki karakter produksi TBS dan produksi minyak yang sangat baik.
Pada umur 6 tahun, varietas ini dapat menghasilkan 35 ton TBS/ha/tahun
dengan tingkat rendemen minyak 26,5-27,4%. Tingkat rendemen yang tinggi
disebabkan kandungan mesokarp/buah yang tinggi, yakni 84,5-87,5%.
Potensi Hasil
Rerata Jumlah Tandan : 14 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan : 15,4 kg/tandan
Rerata Produktivitas TBS : 28,1 ton/ha/tahun
Potensi TBS : 31,1 kg/ha/tahun
Rendemen CPO : 26,5 - 27,4 %
Potensi CPO : 7,5 - 8,1 ton CPO/ha/tahun (6-9 tahun)
Tinggi Tanaman : 60 - 80 cm/thn
Panjang Pelepah : 5,5 m
Kerapatan Tanam : 136 - 143 phn/ha
Ketahanan terhadap Ganoderma : Moderat tahan
* Penyakit yang disebabkan oleh Ganoderma terjadi bukan hanya karena faktor ketahanan tanaman yang
rendah, tetapi juga karena ketersediaan inokulum patogen di lahan dan kondisi lingkungan yang mendukung
terjadinya penyakit. Pengendalian penyakit perlu dilakukan dalam kerangka pengendalian terpadu.

14
Varietas
Turunan Yangambi 07
Yangambi merupakan populasi kelapa sawit
asal Afrika tepatnya dari Kongo. Populasi ini banyak digunakan
sebagai tetua pisifera oleh produsen benih unggul di seluruh dunia.
Varietas kelapa sawit PPKS yang dihasilkan dari populasi ini adalah DxP
Yangambi, DxP PPKS 239, dan DxP PPKS 718. Secara umum, populasi ini
memiliki keunggulan pada bobot tandan yang relatif besar. Varietas DxP
PPKS 239 misalnya, selain memiliki tandan yang relatif besar, juga memiliki
potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi, sehingga cocok dikembangkan
untuk industri pangan dan non pangan.
Potensi Produksi Kelapa Sawit Varietas Turunan Yangambi
(DxP PPKS 239, DxP PPKS 718, dan DxP Yangambi)
Jumlah Tandan RBT (kg) TBS (kg/pohon/tahun ) TBS (ton/ha) CPO (ton/ha) PKO (ton/ha)
Umur
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
3* 13 11 10 5 4 4 69 57 46 9 7 6 2,4 1,8 1,6 0,42 0,32 0,27
4 25 23 21 7 7 6 196 171 146 26 21 18 6,9 5,4 4,9 1,19 0,94 0,85
5 22 20 19 10 9 9 226 202 178 30 24 23 7,9 6,4 5,9 1,37 1,11 1,03
6 19 18 17 12 11 11 243 222 201 33 27 26 8,5 7,0 6,7 1,48 1,22 1,16
7 16 15 15 15 15 13 257 238 210 34 29 27 9,0 7,5 7,0 1,56 1,31 1,21
8 15 14 14 16 15 14 258 226 211 35 27 27 9,1 7,1 7,0 1,57 1,24 1,22
9 14 13 12 18 17 16 258 229 206 35 28 26 9,1 7,2 6,9 1,57 1,26 1,19
10 13 12 12 19 18 16 257 228 206 34 27 26 9,0 7,2 6,9 1,56 1,25 1,19
11 12 11 10 20 20 19 255 233 211 34 28 27 8,9 7,4 7,0 1,55 1,27 1,22
12 11 10 10 22 21 20 252 230 216 34 28 27 8,8 7,3 7,2 1,53 1,26 1,25
13 11 10 10 22 21 20 251 236 221 34 28 28 8,8 7,5 7,4 1,53 1,29 1,28
14 11 10 10 22 22 21 250 235 224 34 28 28 8,8 7,4 7,5 1,52 1,29 1,30
15 10 10 10 23 22 21 249 233 222 33 28 28 8,7 7,4 7,4 1,52 1,28 1,28
16 10 9 9 24 23 22 246 229 217 33 28 28 8,6 7,2 7,3 1,49 1,26 1,26
17 10 9 9 24 23 23 245 233 220 33 28 28 8,6 7,4 7,3 1,49 1,28 1,27
18 9 8 8 26 25 24 238 228 211 32 27 27 8,3 7,2 7,1 1,45 1,25 1,22
19 9 8 8 26 26 25 237 228 211 32 27 27 8,3 7,2 7,0 1,44 1,25 1,22
20 8 8 7 27 27 26 232 223 205 31 27 26 8,2 7,1 6,8 1,41 1,22 1,19
21 8 7 7 28 27 26 229 215 198 31 26 25 8,0 6,8 6,6 1,40 1,18 1,14
22 8 7 7 28 27 27 228 210 192 31 25 24 8,0 6,7 6,4 1,39 1,15 1,11
23 8 7 6 28 27 27 227 209 189 30 25 24 8,0 6,6 6,3 1,38 1,14 1,10
24 7 7 6 29 28 28 223 208 189 30 25 24 7,8 6,6 6,3 1,36 1,14 1,09
25 7 6 6 30 30 30 215 201 186 29 24 24 7,6 6,4 6,2 1,31 1,10 1,08
Total 276,0 253,0 243,0 481,0 465,0 448,0 5.341,0 4.924,0 4.516,0 717,0 592,0 574,0 187,5 155,8 150,8 32,5 27,0 26,1
Rerata 12,0 11,0 10,6 20,9 20,2 19,5 232,2 214,1 196,3 31,2 25,7 25,0 8,2 6,8 6,6 1,4 1,2 1,1

Rendemen : 25,3%
Inti : 8,90%
Rendemen PKO : 50%
Kerapatan tanam : 130-136 pohon/ha (faktor koreksi 0,95)
* Umur panen 28 bulan

15
Varietas

DxP Yangambi
DxP Yangambi merupakan salah satu generasi pertama dari beberapa
varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas
DxP Yangambi juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi
(8,8 ton/ha/tahun). Petani umumnya menyukai DxP Yangambi karena
rerata bobot tandan yang tinggi. Varietas DxP Yangambi dirilis
pada 1985 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian
No. 316/Kpts/TP.240/4/1985.

Varietas DxP Yangambi


Rerata Jumlah Tandan 13 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 16 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 27,0 ton/ha/tahun
Potensi TBS 28,3 ton/ha/tahun
Rendemen OER 29,0 %
Rendemen IER 24,8 %
Rerata Produksi CPO 7,0 ton/ha/tahun
Potensi CPO 8,6 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,9 ton/ha/tahun
Iodine Value 51,2 %
Pertumbuhan meninggi 70-75 cm/tahun
Panjang Pelepah 6,1 m
Kerapatan Tanam 130-136 pohon/ha
Umur berbuah 18 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

16
Varietas
DxP PPKS 239
DxP PPKS 239 merupakan varietas kelapa sawit yang dirilis pada 17 Mei
2010 sesuai SK Menteri Pertanian No. 1883/Kpts/SR.120/5/2010. Varietas
ini merupakan hasil persilangan khusus antara dura turunan DA128D x
LM270D dengan pisifera turunan LM239T self, dan memiliki keunggulan
dalam produksi CPO dan PKO (high CPO, high PKO). DxP PPKS 239 mampu
menghasilkan TBS yang tinggi, baik pada usia muda maupun dewasa.
Didukung oleh karakter rendemen minyak yang tinggi, varietas DxP PPKS
239 dapat menghasilkan 9-10 ton CPO/ha/tahun. Selain itu, varietas ini juga
dapat menghasilkan PKO 0,9-1,3 ton/ha/tahun. Dengan mempertimbangkan
tingkat produksi CPO dan PKO yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat
menjadi alternatif bagi pekebun yang ingin mendapatkan total economic
value yang lebih tinggi dari kedua jenis minyak tersebut.
Varietas DxP PPKS 239
Rerata Jumlah Tandan 15 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 17,2 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 32,0 ton/ha/tahun
Potensi TBS 35,8 ton/ha/tahun
Rendemen OER 30,2 %
Rendemen IER 25,8 %
Rerata Produksi CPO 8,4 ton/ha/tahun
Potensi CPO 10,8 ton/ha/tahun
Potensi PKO 1,3 ton/ha/tahun
Iodine Value 50,3 %
Pertumbuhan meninggi 60-65 cm/tahun
Panjang Pelepah 6,5 m
Kerapatan Tanam 130-136 pohon/ha
Umur berbuah 14 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

17
Varietas
DxP PPKS 718
DxP PPKS 718 merupakan varietas turunan Yangambi yang memiliki karakter
bobot tandan yang besar (big bunch), 10% lebih tinggi dari rerata bobot
tandan umumnya. Rerata bobot tandan varietas pada umur 6 - 9 tahun
sebesar 22,8 kg/tandan, dan potensi produksi TBS sebesar 32 ton/ha/tahun.
Varietas ini merupakan hasil persilangan spesifik antara Dura DA115D
self x LM718T self. Dirilis pada 2007 sesuai SK Menteri Pertanian
No. 372/Kpts/SR.120/7/2007.

Varietas DxP PPKS 718


Rerata Jumlah Tandan 9 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 22,8 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 26,5 ton/ha/tahun
Potensi TBS 30,3 ton/ha/tahun
Rendemen OER 27,9 %
Rendemen IER 23,9 %
Rerata Produksi CPO 6,9 ton/ha/tahun
Potensi CPO 8,7 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,9 ton/ha/tahun
Iodine Value 48,6 %
Pertumbuhan meninggi 70-75 cm/tahun
Panjang Pelepah 5,5 m
Kerapatan Tanam 136-143 pohon/ha
Umur berbuah 14 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

18
Varietas
DxP Langkat 08
DxP Langkat merupakan varietas pertama yang dirakit PPKS dari hasil
rekombinasi tetua-tetua terbaik beberapa populasi pisifera. Tetua pisifera
hasil rekombinasi antara pisifera SP540T, Yangambi, dan Marihat,
disilangkan dengan Dura Deli terbaik menghasilkan varietas dengan karakter
unggul pelepah yang relatif pendek (compact palm) dan potensi CPO hingga
8,3 ton/ha/tahun. Selain cocok ditanam di areal bergelombang dan berbukit,
varietas ini juga dapat mulai berbuah pada umur 22 bulan setelah tanam.
Varietas DxP Langkat dirilis pada 2003 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 136/Kpts/TP.240/2/2003.

Varietas DxP Langkat


Rerata Jumlah Tandan 13 tandan/pohon/tahun
Rerata Berat Tandan 19,0 kg/tandan
Rerata Produksi TBS 27,5 ton/ha/tahun
Potensi TBS 32,3 ton/ha/tahun
Rendemen OER 29,9 %
Rendemen IER 26,3 %
Rerata Produksi CPO 7,2 ton/ha/tahun
Potensi CPO 9,7 ton/ha/tahun
Potensi PKO 0,9 ton/ha/tahun
Iodine Value 51,3 %
Pertumbuhan meninggi 75-80 cm/tahun
Panjang Pelepah 5,3 m
Kerapatan Tanam 136-143 pohon/ha
Umur berbuah 22 bulan setelah tanam
Adaptasi pada daerah marjinal Baik Daya adaptasi luas
Keterangan :
- Data pengamatan umur 6 - 9 tahun
- Potensi genetik tercapai dengan penerapan BMP

19
Potensi Produksi Kelapa Sawit
Varietas DxP Langkat
Jumlah Tandan RBT (kg) TBS (kg/pohon/tahun ) TBS (ton/ha) CPO (ton/ha) PKO (ton/ha)
Umur
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
3* 13 11 10 4 4 4 65 54 43 8 6 5 2,3 1,8 1,5 0,23 0,17 0,15
4 25 23 21 7 6 6 185 161 138 25 19 17 6,6 5,2 4,7 0,66 0,52 0,47
5 18 17 15 12 11 11 226 202 178 30 24 23 8,1 6,5 6,1 0,81 0,65 0,60
6 17 16 15 13 13 12 229 209 189 31 25 24 8,2 6,8 6,4 0,82 0,67 0,64
7 15 14 14 15 14 13 231 214 189 31 26 24 8,3 6,9 6,4 0,83 0,69 0,64
8 14 14 13 15 14 13 231 202 189 31 24 24 8,3 6,5 6,4 0,83 0,65 0,64
9 13 11 11 17 16 16 229 203 183 31 24 23 8,2 6,6 6,2 0,82 0,65 0,62
10 13 12 12 17 16 14 230 203 184 31 24 23 8,2 6,6 6,3 0,82 0,66 0,62
11 12 11 10 18 17 17 228 208 188 30 25 24 8,2 6,7 6,4 0,81 0,67 0,64
12 12 11 11 18 17 17 227 208 195 30 25 25 8,1 6,7 6,6 0,81 0,67 0,66
13 12 11 11 18 18 17 226 213 199 30 26 25 8,1 6,9 6,8 0,81 0,69 0,68
14 11 11 11 19 18 18 225 212 202 30 25 26 8,1 6,8 6,9 0,81 0,68 0,69
15 11 11 10 19 18 18 225 210 200 30 25 25 8,0 6,8 6,8 0,80 0,68 0,68
16 10 9 9 21 21 20 217 202 192 29 24 24 7,8 6,5 6,5 0,77 0,65 0,65
17 9 9 9 22 21 21 213 203 192 29 24 24 7,6 6,5 6,5 0,76 0,65 0,65
18 9 8 8 23 23 22 210 201 187 28 24 24 7,5 6,5 6,4 0,75 0,65 0,63
19 8 8 7 23 23 23 207 200 184 28 24 23 7,4 6,4 6,3 0,74 0,64 0,63
20 8 8 7 23 23 23 207 199 183 28 24 23 7,4 6,4 6,2 0,74 0,64 0,62
21 8 8 7 24 23 23 206 193 177 28 23 22 7,4 6,2 6,0 0,74 0,62 0,60
22 7 7 6 25 24 24 200 184 168 27 22 21 7,2 5,9 5,7 0,72 0,59 0,57
23 7 7 6 25 24 24 199 183 166 27 22 21 7,1 5,9 5,7 0,71 0,59 0,56
24 7 7 6 26 25 25 196 183 166 26 22 21 7,0 5,9 5,7 0,70 0,59 0,56
25 7 6 6 27 27 26 190 177 164 25 21 21 6,8 5,7 5,6 0,68 0,57 0,56
Total 266 250 235 431,0 416,0 407,0 4,802,0 4,424,0 4,056,0 643,0 528,0 512,0 172,0 142,8 138,2 17,2 14,3 13,8
Rerata 12 11 10 18,7 18,1 17,7 208,8 192,3 176,3 28,0 23,0 22,3 7,5 6,2 6,0 0,7 0,6 0,6

Rendemen : 26,30%
Inti : 5,25%
Rendemen PKO : 50%
Kerapatan tanam : 136-143 pohon/ha (faktor koreksi 0,95)
* Umur panen 28 bulan setelah tanam

20
Kualitas Minyak
Varietas Kelapa Sawit PPKS 09
Miristat Palmitat Stearat Oleat Linoleat Linolenat
Varietas
(C14:0) (C16:0) (C18:0) (C18:1) (C18:2) (C18:3)

Dumpy 1,0 43,4 4,1 40,4 10,0 0,3


540 NG 0,8 40,7 4,5 42,8 10,2 0,3
PPKS 540 0,8 40,7 4,5 42,8 10,2 0,3
Simalungun 1,0 47,8 4,3 36,2 9,9 0,2
Yangambi 1,2 45,7 5,4 36,3 10,5 0,2
PPKS 239 1,2 47,2 4,1 36,1 10,5 0,3
PPKS 718 1,3 45,3 4,8 36,9 10,5 0,3
Langkat 1,0 47,6 4,1 35,8 10,4 0,3

21
Pedoman Pembibitan
10 Kelapa Sawit

Kecambah
• Kecambah harus dalam keadaan sejuk, lembap, dan terhindar dari
matahari langsung sampai saat penanaman.
• Kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah pengambilan
dari PPKS dan tidak disimpan lebih dari 5 hari.
O
• Kecambah dapat disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 – 24 C.
• Periksa jumlah dan jenis persilangan yang terdapat pada Daftar
Persilangan dan label yang menyertai.

Polibeg
• Polibeg berwarna hitam dan tahan lapuk.
• Ukuran polibeg Pembibitan Awal : 22 x 14 cm, tebal 0,07 mm,
hitam/putih, berlubang Ø 0,3 cm sebanyak 24 buah.
• Ukuran polibeg Pembibitan Utama : 50 x 40 cm, tebal 0,2 mm, hitam,
berlubang Ø 0,5 cm sebanyak 60 buah.
• Tanah lapisan atas menggunakan top soil.
• Polibeg harus diisi tanah sampai 2 cm dari ujung tepi polibeg dan
disiram setiap hari.

Media Tanam
• Media tanam adalah tanah top soil gembur, tanah yang kurang
gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1), bebas dari OPT.
• Tanah diayak dengan ayakan 2 cm.
3
• Campurkan P (500 g SP36/10 l air) pada setiap 1 m tanah isian
sebelum diisi ke polibeg kemudian diamkan selama 1 bulan sebelum
ditanam kecambah.

22
Lokasi Pembibitan
• Sebaiknya lokasi dekat dengan areal penanaman atau kebun.
• Topogra i rata / kemiringan < 10 persen.
• Dekat dengan sumber air dan sumber tanah media tanam.
• Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca.
• Terhindar dari banjir, kondisi kedap air, dan angin kencang.
• Aman dari gangguan hama, ternak, dan manusia.

Bedengan
• Bedengan dengan ukuran 1,2 m x 10 m dapat memuat 1.000 bibit PN.
• Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan.
• Tambahan papan sebagai pemisah persilangan atau kelompok
pertumbuhan.
• Bedengan harus dipagar.

Kayu pembatas
10 m 0,8 m tinggi 20 cm

1,2 m

23
Naungan
• Naungan diperlukan untuk
menghindari paparan sinar Umur Naungan
matahari langsung terhadap (bulan) (%)
kecambah kelapa sawit
yang baru ditanam. 0–1,5 100
• Naungan dapat menggunakan
paranet atau pelepah daun kelapa. 1,5–2,5 50
• Kerapatan naungan diatur sesuai > 2,5 0
dengan umur tanaman.

Penanaman Kecambah
• Kantong kecambah secara cermat
dikeluarkan dan ditempatkan dalam baki Top soil 2 cm
dangkal berisi air agar kecambah tetap dari ujung
polibeg
dingin (kecambah dalam kantong harus
tidak terkena air). Plumula 1 cm
dari permukaan
• Kantong dibuka dan dipercik air untuk tanah
memberi kelembapan pada setiap kali
penanaman bila cuaca panas.
• Membuat lubang tanam kedalaman 2 cm.
• Kecambah harus ditanam dalam polibeg
dengan akar (radikula) menghadap ke bawah
Plumula
pada kedalaman sekitar 2 cm, sehingga daun
(plumula) berada 1 cm di bawah permukaan
setelah ditutup dengan tanah.
• Kecambah dengan radikula dan plumula
yang sukar dibedakan sebaiknya
ditinggalkan dalam kantong dan disimpan
dengan suhu 25˚C sampai tumbuh agak
Radikula
memanjang dan dapat dibedakan.
• Kecambah abnormal, patah, busuk atau
berpenyakit disingkirkan dan tidak ditanam.

24
Pemeliharaan di Pre Nursery
• Pre nursery : 3 bulan di polibeg kecil.
• Kecambah dipelihara di dalam bedengan yang dinaungi dan dipagar.
• Penyiraman
– Rotasi 2 kali sehari.
– Setiap penyiraman bibit memerlukan 0,1- 0,25 liter air.
• Pengendalian gulma
– Penyiangan manual untuk rumput atau gulma lain
(2 minggu sekali).
– Herbisida jangan digunakan di PN.
• Pengendalian penyakit
– Helminthosporium, Anthracnose, blast, Corticum, dan busuk pucuk.
– Penyemprotan preventif menggunakan fungisida dimulai pada stadia 6 daun.
– Penyemprotan kuratif menggunakan fungisida dilakukan ketika gejala
penyakit sudah muncul pada bibit, diikuti dengan identi ikasi penyakit.
– Penyiraman tidak boleh dilakukan selama 12 jam setelah penyemprotan.
– Jangan ada sumber penyakit di sekitar pembibitan atau bekas bibit
pembibitan sebelumnya yang terserang penyakit
• Pengendalian hama
– Pengendalian dengan bahan kimia pestisida harus ekstra hati-hati.
• Pemupukan
– Pupuk urea 2 gram/liter air untuk 100 bibit. Frekuensi seminggu sekali.
– Pupuk majemuk 2,5 gr/polibeg.
– Jangan mengaplikasi pupuk daun pada saat kondisi udara panas atau kering,
dan pada bibit yang mengalami stres air.
• Seleksi bibit 5 – 10 %
– Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke tahap selanjutnya.
Contoh bibit abnormal di PN:
• bibit khimera
• bibit melintir
• bibit menggulung
• bibit kerdil
– Bibit normal umur 3 bulan = 3 - 4 daun.

25
Persiapan Lokasi Main Nursery
• Persiapan areal
– Areal yang telah dibuka dibersihkan
dan diratakan kemudian dipagar.
– Pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder dari jaringan penyiraman.
• Pemancangan
– Pemancangan dilakukan bila instalasi penyiraman telah selesai dibuat.
– Jarak tanam 90 x 90 x 90 cm atau 70 x 70 x 70 cm atau 1 x 1 x 1 m.
– Setiap petak disusun 5 baris, 40 atau 50 pokok/baris, baris ke enam
dikosongkan untuk jalan.
• Pindah tanam
– Sehari sebelum dipindah tanah pada polibeg MN harus disiram sampai jenuh.
– Tanah pada perakaran harus lembap dan tidak terganggu selama pemindahan.
– Bibitan harus segera disiram setelah pemindahan selesai.
– Lobang tanam MN dibuat sesuai ukuran polibeg kecil dan diberi
NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 g beberapa hari sebelum tanam.

Pemeliharaan di Main Nursery


• Main nursery : 9-12 bulan sampai bibit siap tanam.
• Penyiraman
– 2 kali sehari = 2 lt/hari/polibeg.
• Pengendalian gulma
– Penyiangan dalam polibeg dan membersihkan lapisan kedap air.
– Pengendalian di sekitar polibeg dapat menggunakan herbisida ekstra hati-hati.
– Nozzle harus diatur, sehingga tidak mengenai bibit, jika ada bahaya tetesan
karena angin penyemprotan harus segera dihentikan.
• Pengendalian hama dan penyakit
– Dapat mengaplikasikan fungisida dan pestisida seperti di PN.
– Gunakan fungisida dan pestisida secara bertanggjung jawab dan hanya untuk
pengendalian hama dan penyakit yang menjadi sasaran.

26
• Pemupukan
– Pupuk ditaburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-kira 5 cm
dari pangkal batang bibit.
– Pupuk tidak boleh mengenai bibit.
– Pemupukan seharusnya dihentikan satu bulan sebelum penanaman lapangan.
– Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering lebih baik dibanding
aplikasi pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang.
• Seleksi bibit
– Menghindari terangkutnya bibit abnormal ke lapangan.
Contoh bibit abnormal di MN:
• bibit tegak (erect)
• anak daun rapat (narrow internode)
• crown disease (penyakit tajuk)
• bibit kerdil

Persiapan Penanaman Lapangan


• Bibit yang telah berumur 10 - 12 bulan siap untuk dipindahkan.
• 3 atau 4 minggu sebelum penanaman dilakukan pemutaran polibeg.
• Pastikan bibit telah disiram dengan baik sebelum dibawa ke lapangan.
• Sebaiknya aplikasi pemupukan dihentikan sebulan sebelum penanaman.
• Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m dipangkas sampai 1,2 m.

Pemecahan Masalah Umum Pembibitan


No. Masalah Solusi
1. Ukuran kecambah kecil. Semua kecambah unggul PPKS mempunyai potensi
yang sama walau memiliki ukuran yang beragam.
2. Akar kecambah terlalu panjang Dapat dipotong hingga ± 5 cm dari pangkalnya.
3. Anthracnose dan Curvularia Aplikasikan fungisida berbahan aktif propineb atau
siprokonazol atau klorotalonil atau bitertanol dengan
konsentrasi 0,15-0,20% setiap 7-10 hari.
5. Belalang Aplikasikan insektisida berbahan aktif betasif lutrin
atau deltametrin.
6. Kumbang malam Aplikasikan insektisida berbahan aktif karbofuran
dengan konsentrasi 0,2%, rotasi 1 -2 minggu.
7. Kutu Aplikasikan insektisida berbahan aktif profenofos
atau deltametrin.
8. Jangkrik Aplikasikan insektisida berbahan aktif betasif lutrin
atau deltametrin. Cegah dengan pembuatan pagar
dengan tinggi minimal 1,5 m.
9. Bibit kembar Pisahkan dengan hati-hati saat 10-12 MST (minggu
setelah tanam) PN dan tanam kembali ke baby polibeg
pada lokasi tersendiri untuk pemeliharaan lebih intensif.

27
Standar Pertumbuhan
11 Bibit Kelapa Sawit

Tinggi Bibit (cm)


Tinggi Tanaman (cm) pada Umur Bibit (bulan)
Varietas
4 5 6 7 8 9 10 11 12
DyP SP1 Dumpy 17,80 ± 1,91 22,05 ± 1,96 30,32 ± 1,96 40,67 ± 3,19 54,16 ± 4,87 62,95 ± 3,55 72,75 ± 4,23 80,55 ± 4,98 94,60 ± 6,53
DxP Simalungun 23,75 ± 1,77 26,65 ± 1,80 35,71 ± 3,70 49,80 ± 4,41 73,35 ± 5,47 92,95 ± 6,98 96,50 ± 7,63 40,67 ± 3,19 128,4 ± 8,82
DxP Langkat 22,15 ± 1,46 25,60 ± 2,00 36,12 ± 3,02 49,05 ± 4,41 72,55 ± 6,64 93,80 ± 8,68 96,15 ± 7,75 107,60 ± 7,98 129,25 ± 9,11
DxP Avros 22,20 ± 2,35 26,20 ± 2,00 36,47 ± 2,92 47,50 ± 4,74 63,75 ± 9,82 76,95 ± 12,92 85,60 ± 10,93 98,65 ± 11,68 118,25 ± 12,74
DxP Yangambi 23,70 ± 2,39 28,30 ± 2,34 38,71 ± 3,85 53,50 ± 4,94 79,00 ± 8,73 102,25 ± 12,88 104,75 ± 12,54 111,75 ± 8,97 128,25 ± 11,65
DxP PPKS 718 23,10 ± 2,25 27,15 ± 2,21 36,74 ± 4,76 51,95 ± 5,74 78,00 ± 8,23 98,45 ± 9,60 100,55 ± 9,21 110,35 ± 7,36 129,75 ± 8,32
DxP PPKS 540 22,55 ± 1,47 27,95 ± 1,40 36,43 ± 3,26 49,55 ± 3,63 67,35 ± 8,53 81,45 ± 12,88 84,80 ± 11,42 96,70 ± 11,80 114,55 ± 12,73
DxP PPKS 239 23,10 ± 2,20 28,65 ± 3,11 38,65 ± 5,39 55,40 ± 7,98 78,15 ± 11,98 98,90 ± 15,56 101,25 ± 12,69 111,05 ± 13,33 129,15 ± 14,29

Lingkar Batang (mm)


Lingkar Batang (mm) pada Umur Bibit (bulan)
Varietas
4 5 6 7 8 9 10 11 12
DyP SP1 Dumpy 5,83 ± 0,54 9,75 ± 1,23 15,95 ± 2,11 22,22 ± 2,99 32,98 ± 4,83 47,01 ± 3,92 58,07 ± 4,12 68,93 ± 5,89 77,28 ± 7,83
DxP Simalungun 7,23 ± 0,90 9,20 ± 1,49 19,71 ± 3,44 28,93 ± 4,49 37,79 ± 5,31 47,38 ± 4,61 59,73 ± 6,08 70,87 ± 5,86 83,03 ± 5,55
DxP Langkat 6,66 ± 0,52 8,69 ± 1,10 15,80 ± 2,62 22,67 ± 3,53 35,08 ± 4,89 45,55 ± 4,81 55,63 ± 4,48 66,74 ± 5,52 75,37 ± 7,03
DxP Avros 6,80 ± 0,64 11,10 ± 1,50 18,77 ± 3,36 25,99 ± 4,08 35,81 ± 5,19 43,73 ± 5,90 52,42 ± 6,07 59,54 ± 7,68 70,87 ± 9,80
DxP Yangambi 7,28 ± 0,58 9,49 ± 1,17 19,12 ± 2,99 29,28 ± 4,71 40,51 ± 3,35 48,69 ± 4,02 59,06 ± 4,72 68,41 ± 6,13 73,49 ± 15,26
DxP PPKS 718 6,88 ± 1,31 11,24 ± 2,41 20,14 ± 3,87 28,67 ± 5,09 39,28 ± 4,63 49,59 ± 4,93 62,28 ± 6,41 69,87 ± 6,11 81,81 ± 5,56
DxP PPKS 540 6,63 ± 0,97 9,80 ± 0,95 16,87 ± 2,50 21,63 ± 2,81 30,17 ± 3,88 40,77 ± 6,67 52,26 ± 7,40 58,90 ± 8,63 68,32 ± 10,20
DxP PPKS 239 6,87 ± 0,60 10,95 ± 1,25 19,56 ± 3,42 27,35 ± 5,27 38,91 ± 6,65 47,25 ± 7,53 56,56 ± 6,30 66,95 ± 7,07 78,30 ± 9,71

Jumlah Daun
Jumlah Daun pada Umur Bibit (bulan)
Varietas
4 5 6 7 8 9 10 11 12
DyP SP1 Dumpy 4,00 ± 0,31 5,95 ± 0,49 7,40 ± 0,70 9,50 ± 0,86 11,70 ± 0,83 12,70 ± 0,69 13,40 ± 0,82 14,75 ± 0,89 15,85 ± 0,94
DxP Simalungun 4,20 ± 0,52 6,00 ± 0,65 7,30 ± 0,80 9,55 ± 0,76 11,00 ± 0,65 12,70 ± 1,08 13,20 ± 0,86 14,70 ± 0,98 15,35 ± 0,88
DxP Langkat 4,00 ± 0,00 5,60 ± 0,50 7,25 ± 0,55 9,30 ± 0,66 10,90 ± 0,64 12,30 ± 0,86 12,95 ± 1,05 14,00 ± 0,97 14,45 ± 1,05
DxP Avros 4,05 ± 0,22 6,05 ± 0,39 7,60 ± 0,75 9,55 ± 0,51 11,25 ± 0,72 12,55 ± 0,83 13,10 ± 1,07 14,35 ± 0,93 15,25 ± 1,07
DxP Yangambi 4,40 ± 0,50 6,15 ± 0,74 7,85 ± 0,75 9,80 ± 0,83 11,55 ± 0,83 12,90 ± 1,07 13,50 ± 0,95 14,50 ± 0,89 15,15 ± 0,75
DxP PPKS 718 4,10 ± 0,31 6,25 ± 0,55 7,80 ± 0,83 9,85 ± 0,88 12,05 ± 1,00 13,30 ± 0,86 13,85 ± 1,14 14,75 ± 0,72 16,20 ± 1,06
DxP PPKS 540 4,15 ± 0,37 5,80 ± 0,52 7,35 ± 0,67 9,10 ± 0,64 10,95 ± 1,10 11,45 ± 1,36 11,95 ± 1,05 12,85 ± 1,14 14,30 ± 1,08
DxP PPKS 239 4,20 ± 0,41 6,30 ± 0,57 7,95 ± 0,76 10,45 ± 0,60 12,20 ± 0,89 12,85 ± 1,04 13,25 ± 0,85 13,85 ± 0,85 14,85 ± 0,93

28
Standar Pemupukan
Bibit Kelapa Sawit 12
Umur NPKMg NPKMg
Kieserite
(Minggu)* 15-15-6-4 12-12-17-2

0-12 Pupuk urea 2 gram/liter air untuk 100 bibit. Frekuensi seminggu sekali.
14 2,5 - -
15 2,5 - -
16 5 - -
17 5 - -
18 7,5 - -
20 7,5 - -
22 10 - -
24 10 - -
26 - 10 -
28 - 10 5
30 - 10 -
32 - 10 5
34 - 15 -
36 - 15 7,5
38 - 15 -
40 - 15 7,5
42 - 20 -
44 - 20 10
46 - 20 -
48 - 20 10
50 - 25 -
52 - 25 10
*) Umur bibit dihitung dari penanaman kecambah di pembibitan awal

29
Cara Pembelian
13 Benih Kelapa Sawit

Pembelian kecambah kelapa sawit dapat dilakukan


secara langsung di PPKS pada lokasi berikut:
Kantor Pemasaran
• Kantor Pusat PPKS di Medan • PPKS bekerjasama dengan
Jl. Brigjen Katamso No. 51, Medan, Balai Penelitian Sembawa
Tel: 061-7862477 ext 120 dan 130 Jl. Palembang-Betung Km. 29, PO Box 1127
Hotline: Banyuasin 30001, Sumatera Selatan
- Tau iq C. Hidayat : 082164006377 Tel. (0711) 7439493, 7439465
- Irma Zulhana Koto : 082364740053 CP : Bambang : 0812 7837 504
Melayani pembelian kecambah
• PPKS bekerjasama dengan
partai besar (> 5.000 butir) dan kecil
PT. ASTRA Agro Lestari
• Kantor PPKS di Unit Usaha Marihat Desa Pandu Senjaya, PO Box 14,
Jl. Pematangsiantar, Tanah Jawa KM. 5 Pangkalan Lada, Kota Waringin Barat,
Marihat Ulu, P. Siantar, Simalungun, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Sumatera Utara, Tel: 0622-21926 CP : Mulyono : 0812 9139 7308
CP: Agus Susanto: 08116207540
• PPKS bekerjasama dengan
• PPKS Sub Station Parindu PT. Minamas
Dusun Sengawan Hilir, Desa Binjai Jl. Riau Ujung No. 256 Tampan,
Kec. Tayan Hulu, Kab. Sanggau, Pekanbaru, Riau 28292,
Kalimantan Barat Telp. (0761) 849187, 853828
CP : Sumaryanto: 081250118860 CP : Ahmad Albar : 0812 7634 1769

Outlet PPKS
• Outlet PPKS Samarinda • Outlet PPKS Palangkaraya
Jl. Rapak Indah Ruko RT. 36 No. 2 Jl. Tjilik Riwut KM. 2 No. 3, Palangka,
Karang Asam Ulu, Kalimantan Timur Jekan Rayak, Kalimantan Tengah
CP: Andi Putra Damanik CP: Tomi Marzuki
0811 6289 271 0811 6289 270
• Outlet PPKS Banjarbaru • Outlet PPKS Morowali
Jl. Ahmad Yani KM. 33,5 Ruko No. 2 Jl. Trans Sulawesi No. 3 Beteleme,
Jembatan Kembar, Kalimantan Selatan Lembo, Sulawesi Tengah
CP: M. Royhan CP: Chanda Goma
0811 6289 275 0811 6289 272
• Outlet PPKS Tarakan • Outlet PPKS Mamuju
Jl. Gajah Mada RT. 02 No. 02 Desa Sarudu, Kec. Sarudu
Kalimantan Utara Kab. Mamuju, Sulawesi Barat
CP: Hermawan CP: Ahmad
0811 6281 666 0811 6289 273

30
Syarat Pembelian
Kecambah Kelapa Sawit
1. Pembelian kecambah kelapa sawit
untuk perusahaan
– Mengirimkan surat permohonan pembelian kecambah kelapa sawit.
– Mengirimkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit
(SP2B-KS) atas nama Perusahaan dari Dinas Perkebunan
Provinsi setempat.

2. Pembelian kecambah kelapa sawit


untuk Kelompok Tani dan Koperasi
– Mengirimkan surat permohonan pembelian kecambah kelapa sawit.
– Mengirimkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-
KS) Kelompok Tani dari Dinas Perkebunan Provinsi setempat.
– Melampirkan daftar nama-nama anggota Kelompok Tani berserta luas
lahannya yang disahkan oleh Kepala Desa.

3. Pembelian kecambah kelapa sawit


untuk Petani Perorangan
– Mengirimkan surat permohonan pembelian kecambah kelapa sawit.
– Fotocopi identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku.
– Fotokopi Serti ikat Tanah atau Surat Keterangan kepemilikan lahan
dari Kepala Desa setempat.
– Apabila nama pada Sertifikat Tanah tidak sesuai dengan nama pada
identitas diri maka dilengkapi dengan Surat Keterangan kepemilikan
lahan dari Kepala Desa setempat.
– Pembelian KKS >5.000 butir memerlukan Surat Persetujuan
Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS) dari Perkebunan setempat.
– Jumlah pembelian KKS disesuaikan dengan luas areal yang tercantum
dalam Serti ikat Tanah (per Hektar 200 butir KKS).
– Bagi Petani yang mewakilkan pengambilan KKS agar membuat Surat
Kuasa bermaterai Rp. 6.000,-.

31
FAQ
14 Kecambah PPKS

1. Bagaimana cara membeli kecambah asli dari produsen resmi PPKS?


a. Pembelian kecambah kelapa sawit untuk perusahaan.
Silakan mengirim surat permohonan pembelian kecambah kelapa sawit dengan
melampirkan Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS) atas
nama Perusahaan dari Dinas Perkebunan Provinsi setempat.
b. Pembelian kecambah kelapa sawit untuk Kelompok Tani dan Koperasi.
Sama seperti untuk perusahaan, namun perlu melampirkan daftar nama-nama
anggota Kelompok Tani berserta luas lahannya yang disahkan oleh Kepala Desa.
c. Pembelian kecambah kelapa sawit untuk Petani Perorangan.
Silakan mengirim surat permohonan pembelian kecambah kelapa sawit dengan
melampirkan Fotokopi identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku, foto kopi
Serti ikat Tanah atau Surat Keterangan kepemilikan lahan dari Kepala Desa
setempat (apabila nama pada Serti kat Tanah tidak sesuai dengan nama pada
identitas diri, maka dilengkapi dengan Surat Keterangan kepemilikan lahan dari
Kepala Desa setempat).
Catatan tambahan:
- Pembelian kecambah >5.000 butir memerlukan Surat Persetujuan Penyaluran
Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS) dari Dinas Perkebunan setempat.
- Jumlah pembelian kecambah disesuaikan dengan luas areal yang tercantum dalam
Serti ikat Tanah (200 butir per hektar).
- Bagi Petani yang mewakilkan pengambilan kecambah agar membuat Surat Kuasa
bermaterai Rp. 6.000,-.

2. Berapa jumlah minimal kecambah yang dapat dibeli petani?


Tidak ada jumlah minimum pembelian kecambah oleh petani.

3. Adakah batas maksimal pembelian kecambah?


Untuk pembelian perorangan (non-perusahaan) pembelian maksimal
adalah 1.000 butir kecambah/orang

4. Bagaimana mendapatkan kecambah untuk tujuan penelitian


mahasiswa/akademisi?
Permintaan kecambah untuk keperluan penelitian/pendidikan dapat dilakukan
dengan mengajukan surat ke Direktur PPKS yang disertai proposal penelitian
untuk kami pertimbangkan.

32
5. Apakah kecambah kelapa sawit dari PPKS berserti ikat?
Untuk menjamin keasliannya, PPKS mengeluarkan Serti ikat, Daftar Pesilangan untuk
setiap kecambah yang dikeluarkan di samping Dokumen Pengantar (delivery order)
dan Berita Acara Penyerahan.

6. Apakah kecambah PPKS sudah terjamin kualitasnya?


Kecambah PPKS dihasilkan dari produksi yang setiap tahapnya diawasi secara ketat.
Produksi kecambah kelapa sawit PPKS telah mengikuti sistem manajemen mutu ISO
9001:2015. Selain itu, dalam proses menghasilkan varietas unggul, PPKS melakukan
serangkaian penelitian yang komprehensif dan memenuhi standar KNAPPP dan KAN.

7. Apakah PPKS memiliki program potongan harga/diskon kecambah?


Diskon yang masih berlaku saat ini adalah potongan harga 10% untuk petani.
Untuk promo yang lain biasanya dipublikasikan secara luas.

8. Apakah ada varietas untuk daerah lereng/berbukit, lahan gambut,


dan bekas rawa/genangan?
Sampai saat ini masih belum ada varietas yang secara khusus diteliti untuk areal
tersebut, namun bisa diambil keuntungan dengan mencermati karakteristik setiap
varietas. Misalnya tidak menggunakan varietas dari populasi Yangambi yang
bertandan besar untuk areal berbukit karena akan menyulitkan distribusi tandan
saat proses panen.
Menggunakan Varietas Dumpy untuk lahan gambut karena memiliki pertumbuhan
meninggi yang lambat, sehingga tidak cepat doyong karena rendahnya daya dukung
tanah. Selain kondisi lahan gambut yang memiliki ketersediaan air cukup akan
mendukung struktur tajuknya yang lebar.
Varietas dari kelompok SP 540 memiliki daya adaptasi yang luas, sehingga dapat
tumbuh dengan baik di berbagai topogra i tanah, baik lahan berbukit maupun rata.
Varietas Langkat sesuai ditanam di lahan miring dan berbukit karena memiliki
keragaan yang kompak, pertumbuhan meningginya lambat, buahnya tidak terlalu besar,
dan tajuknya pendek. Varietas Langkat dapat ditanam dengan populasi yang lebih padat
per hektarnya juga memudahkan dalam perawatan dan manajemen panen.

9. Kalau beli banyak, apa harganya bisa kurang?


Nominal pembelian tidak akan mengurangi harga, namun pembeli bisa
memanfaatkan diskon dan promo yang sering diluncurkan oleh PPKS.

10. Kenapa untuk beli kecambah harus pakai foto kopi surat tanah segala?
Bukti surat tanah adalah untuk meyakinkan PPKS dan Dinas Perkebunan bahwa
kecambah yang dibeli memang benar akan ditanam dan menjadi persyaratan yang
ditetapkan negara melalui Dinas Perkebunan untuk pembeli perorangan sebagai
dasar produsen benih untuk menyalurkan kecambah.

33
11. Dari semua varietas PPKS, mana yang terbaik?
Setiap varietas memiliki kelebihan masing-masing. Silakan berdiskusi
mengenai harapan dan keadaan lahan anda untuk menentukan varietas
yang terbaik dan tepat.

12. Apakah ada tindakan dari PPKS untuk mengendalikan benih palsu?
Benih palsu merugikan banyak pihak, selain PPKS, pemerintah daerah dan pusat
berkewajiban ikut mengurangi peredaran benih palsu. Beberapa program yang
dilakukan PPKS sampai saat ini adalah bekerja sama dengan Dinas Perkebunan
di seluruh Indonesia dalam melakukan sosialisasi kecambah kelapa sawit unggul
resmi berserti ikat, meluncurkan PROWITRA yang tujuannya mendampingi,
membimbing, dan menyampaikan kecambah ke petani secara langsung. Selain itu,
pemalsuan merupakan tindakan kriminal yang penanganannya merupakan
wilayah penegak hukum. PPKS mengutamakan tindakan edukatif dan
pendampingan agar masyarakat secara cerdas dapat memutuskan penggunaan
benih unggul dari sumber benih terpercaya, salah satunya melalui program
PROWITRA.

13. Bagaimana membedakan kecambah yang asli dan yang palsu?


Kecambah yang asli mempunyai tulisan "PPKS" yang sangat sulit dihapus. Tulisan
bahkan masih mudah terbaca sampai 12 bulan di dalam polibeg. Namun
sebagaimana setiap teknologi, hal ini juga dapat dipalsukan, sehingga disarankan
untuk membeli langsung ke sumber benih terpercaya.

14. Apakah bisa dicek bahwa bibit yang sudah ditanam itu asli atau palsu?
Secara visual tidak bisa, namun layaknya manusia, silsilah bibit bisa dengan uji DNA
yang relatif mahal. Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan sejak awal
bahwa kecambah yang diperoleh adalah asli disertai dokumen yang lengkap dari
sumber benih terpercaya.

15. Apakah ada jaminan bahwa kecambah yang ditanam akan tumbuh semua?
PPKS menjamin semua kecambah tumbuh dengan baik dan PPKS bersedia
mengganti bila ada kecambah yang tidak tumbuh setelah melalui evaluasi kultur
teknis pembibitan. Bila ditangani dengan tepat, kecambah yang dijual PPKS akan
tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, mungkin saja terjadi kerusakan benih
selama proses pemindahan dari PPKS ke lokasi penanaman. Untuk itu, PPKS
memberikan rafaksi 5% dari total pembelian.

16. Mengapa kecambah yang saya tanam mati?


Kecambah yang mati bisa disebabkan beberapa hal yang di antaranya disebabkan
oleh hama dan penyakit serta kesalahan kultur teknis.

34
17. Bagaimana cara menyimpan kecambah saat belum ditanam?
Sebaiknya simpan dalam wadah tertutup dengan suhu 18-20oC, atau dalam suhu
ruang bila tidak tersedia ruangan dengan pendingin udara, dan hindarkan dari
kondisi lembap serta sinar matahari langsung.

18. Apakah saya bisa menghubungi PPKS untuk konsultasi


penanaman kecambah/bibit?
Silakan menghubungi bagian pemasaran PPKS pada jam dan hari kerja dengan
sambungan telepon 061-7862477 atau melalui email admin@iopri.org atau datang
langsung ke Divisi Pemasaran PPKS di Jl. Brigjen Katamso no. 51 Medan

19. Hama dan penyakit apa yang biasanya menyerang bibit?


Beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur antara lain busuk akar yang
disebabkan oleh Rhizoctonia, Pythium, dan Fusarium. Gejala penyakit ini adalah
terjadinya pembusukan pada pangkal bibit kelapa sawit, bibit akan berwarna
kecoklatan dari pangkal ke ujung bibit dan selanjutnya tanaman akan roboh. Penyakit
ini hendaknya dikendalikan dengan penggunaan media tanam yang baik dan bebas
dari penyakit, sanitasi bibit yang terserang dan pengobatan dengan aplikasi fungisida
Thiramataubenomil dengan konsentrasi 0,1-0,2% sejumlah 0,5-1,0 liter per bibit.
Selain itu, Anthracnose dan Curvularia juga merupakan penyebab penyakit yang
sering menyerang bibit dengan gejala bercak pada daun yang akan menyebabkan
daun kering dan membusuk. Penyebab penyakit ini adalah Botryodiplodia,
Melanconium elaeidis, dan Glomerella cilungata dengan faktor pendukung berupa
kelembapan yang tinggi. Penanganan penyakit ini adalah:
1. Bibit-bibit hendaknya segera dipindah ke pembibitan utama dengan pembagian
klasi ikasi berdasar intensitas serangan.
2. Pemupukan berimbang sesuai anjuran PPKS
3. Memotong daun yang terserang dan membakarnya
4. Pengurangan intensitas penyiraman
Pengendalian dengan penyemprotan secara berturut-turut dengan interval 1
minggu dengan urutan Dithane 0,2%, Benlate 0,3%, dan Antracol 0,2% hingga 3 kali
penyemprotan.

20. Bagaimana membuat areal pembibitan yang baik?


Areal sebaiknya bersih dari gulma dan bebas hama ternak, dekat dengan sumber air
dan media tanam top soil, mudah diakses kendaraan, serta memilki sistem drainase
yang baik. Adanya gudang dan rumah pengawas juga sangat membantu kelancaran
dan keamanan proses pembibitan.

35
21. Apakah pemupukan perlu dilakukan pada pembibitan?
Selain penyiraman, pemupukan di PN yang menggunakan top soil tidak merupakan
keharusan, sedangkan pemupukan di MN merupakan keharusan.

22. Apakah ada promo lebaran atau akhir tahun dari PPKS,
baik promo penambahan diskon atau rafaksi jumlah?
Promo akhir tahun dan sejenisnya biasanya ada dan PPKS selalu
mempublikasikannya secara luas. Anda bisa juga langsung menanyakan
ke bagian pemasaran mengenai promo bila belum mendengar informasi
promo PPKS.

23. Apa kelebihan sawit pelepah pendek?


Varietas dengan sifat pelepah lebih pendek mempunyai keuntungan dengan jumlah
populasi per hektar lebih banyak dibanding pelepah lebih panjang, sehingga
produktivitas per hektarnya juga lebih tinggi.

24. Kenapa kecambah yang disalurkan PPKS dalam 1 kantong


masih banyak tidak ter-tagging?
Pelabelan (tagging) kecambah dilakukan dengan cara mekanis yang
memungkinkan sebagian besar atau seluruh kecambah ter-tagging. Meskipun
demikian, karena alasan teknis ada kemungkinan sejumlah kecil kecambah lolos
dari jangkauan laser tagging. Hal ini tidak mengurangi jaminan keaslian
kecambah selama pembelian dilakukan langsung ke PPKS dan dilengkapi
dokumen-dokumen pembelian yang asli.

36
Jl. Brigjen Katamso No. 51
Medan 20158, Indonesia
Telp. 061-7862477
Fax. 061-7862488
e-mail : admin@iopri.org

Anda mungkin juga menyukai