Anda di halaman 1dari 24

PRA RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN PABRIK CRUDE PALM OIL (CPO)


DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 39.600 TON/TAHUN
DENGAN DETAIL KETEKNIKAN STERILIZER

MUHAMMAD ARIF RAMADHAN


180405068

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN PABRIK CRUDE PALM OIL (CPO)


DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 39.600 TON/TAHUN
DENGAN DETAIL KETEKNIKAN STERILIZER

DIAJUKAN OLEH:
MUHAMMAD ARIF RAMADHAN
180405068

Diketahui/Disetujui,

Dosen Pembimbing Koordinator Skripsi

Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D Farida Hanum S.T., M. T


NIP: 196101041998112001 NIP : 197806102002122003

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelasaikan Proposal Rancangan Pabrik
dengan judul “Pembuatan Pabrik Crude Palm Oil (CPO) Dengan Sistem
Continous Sterilizer Kapasitas Produksi 39.600 Ton/Tahun”. Proposal Rancangan
Pabrik ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam penyelesaian mata
kuliah Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Proposal Rancangan Pabrik ini penulis banyak
menerima bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D selaku dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan, arahan, dan bimbingan selama
menyelesaikan Proposal Rancangan Pabrik ini.
2. Ibu Farida Hanum S.T., M.T. selaku koordinator Skripsi/Rancangan
Pabrik.
3. Ibu Ir. Maya Sarah, S.T., M.T., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen
Teknik Kimia
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Proposal Rancangan Pabrik ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai
tambahan pengetahuan untuk kesempurnaannya dan penulis berharap semoga
Proposal Rancangan Pabrik ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua .
Terima Kasih.

Medan, Maret 2023

Muhammad Arif Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1


1.2 Perumusan Masalah............................................................................3
1.3 Tujuan Perancangan............................................................................3
1.4 Manfaat Pra rancangan......................................................................3
1.5 Lingkup Rancangan............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

2.1 Kelapa Sawit.......................................................................................5


2.2 Tandan Buah Segar (TBS)..................................................................6
2.3 CPO (CRUDE PALM OIL)................................................................7
2.4 Sifat Bahan Baku dan Produk.............................................................8
2.4.1 Bahan Baku Utama.................................................................8
2.4.1.1 Kelapa sawit..............................................................8
2.4.2 Produk Utama.........................................................................9
2.4.2.1 Minyak Sawit (Crude Palm Oil)...............................9
2.4.2.2 Air.............................................................................9
2.4.3 Produk Samping......................................................................9
2.4.3.1 Kernel........................................................................9
2.4.3.2 Tandan Kosong Kelapa Sawit.................................10

BAB III DESKRIPSI DAN FLOWSHEET PROSES............................................11

3.1 Deskripsi Proses................................................................................11


3.1.1 Stasiun Penerimaan Buah.....................................................11
3.1.2 Stasiun Pemasakan (Sterilizer).............................................11

iii
3.1.3 Stasiun Pelepas Berondolan..................................................11
3.1.4 Stasiun Penghancur Berondolan...........................................11
3.1.5 Stasiun Penyaring..................................................................12
3.1.6 Penyimpanan.........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Flowsheet Proses Pembuatan Crude Palm Oil...................................12

Gambar 3.2 Blok Flow Diagram Proses Pembuatan Crude Palm Oil...................13

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Perbandingan antara perkebunan rakyat, perkebunan negara dan
perkebunan swasta...................................................................................................1

Tabel 2.1 Produksi Kelapa Sawit Menurut Provinsi di Indonesia 2017-2021.........5

Tabel 2.2 Komposisi tandan buah segar (TBS) dan buah berondolan dari buah
kelapa sawit..............................................................................................................7

Tabel 2.3 Kriteria uji minyak kelapa sawit mentah (CPO)......................................8

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan kelapa sawit yang sangat luas menjadikan Indonesia sebagai


pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia (Alfianisa, 2021). Indonesia sebagai
negara produsen sawit terbesar di dunia, luas areal perkebunan sawit di Indonesia
pada tahun 1980 hanya 295 ribu hektar, tahun 2015 tercatat 11,3 juta hektar
(Patone et al., 2020). Pada tahun 2021 menurut kementiran perkebunan Republik
Indonesia luas areal perkebunan sawit di Indonesia memiliki total 15.081.021
hektar (Ditjenbun, 2021b).
Perkebunan kelapa sawit rakyat memiliki jumlah yang besar dibandingkan
jumlah seluruh perkebunan sawit yang ada di Indonesia terutama di Pulau
Sumatera. Table 1.1 menunjukkan data perbandingan antara perkebunan rakyat,
perkebunan pemerintah dan juga perkebunan swasta yang ada di Indonesia.
Tabel 1.1 Tabel Perbandingan antara perkebunan rakyat, perkebunan negara dan
perkebunan swasta
Perkebunan (
No Pulau Perkebunan Rakyat Negara Perkebunan Swasta
D
Produks
Luas Produksi Luas i Luas Produksi i
4,450,58 13,842,5 488,05 2,107,8 3,282,0 12,642,3 t
1 Sumatera 1 21 4 20 72 33
j
2 Jawa 7,268 3,705 20,713 49,899 5,279 8,414
Nusa e
Tenggara & n
3 Bali - - - - - -
1,388,55 2,442,01 4,680,5 16,911,7 b
4 Kalimantan 6 1 49,908 60,341 11 64 u
5 Sulawesi 202,168 42,919 20,988 8,343 254,265 500,021
n
Maluku &
6 Papua 35,553 38,031 - - 195,104 665,972 ,
6,084,12 16,755,4 579,66 2,226,4 8,417,2 30,728,5
INDONESIA 6 37 4 03 32 04
2021a)
Menuru data BPS provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Langkat memiliki
luas areal perkebunan sawit pada tahun 2021 sebesar 47.263 Ha, dan

1
memproduksi buah sawit sebanyak 764.436,6 Ton buah sawit (BPS,2021). Kelapa
sawit dapat meningkatkan nilai guna dan menambah nilai jualnya, akan lebih
menguntungkan apabila hasil panen kelapa sawit diolah terlebih dahulu
dibandingkan dengan menjual kelapa sawit tersebut tanpa diolah. Selanjutnya
dalam proses pengolahan produk perkebunan kelapa sawit ini akan melibatkan
berbagai macam pihak dan membutuhkan banyak sumber daya. Proses ini lebih
dikenal dengan istilah agroindustri. Pada proses agroindustri melibatkan banyak
faktor seperti faktor modal, tenaga kerja, lahan, dan manajemen. Faktor-faktor ini
saling mempengaruhi satu sama lain segingga saling berkaitan. Semua faktor
tersebut dapat berjalan jika manajemen yang dikendalikan oleh sumber daya
manusianya dapat berjalan dengan baik (Indah et al., 2019).
Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak sawit yang diperoleh dari proses
ekstraksi atau kompresi daging buah kelapa sawit yang belum dimurnikan. CPO
merupakan minyak yang ada pada buah sawit hingga berumur 22-24 minggu
setelah pembuahan. CPO diekstraksi dari bagian mesokratis buah sawit secara
mekanis dan fisik di pabrik kelapa sawit (Syafrianti et al., 2021). CPO atau
minyak sawit kasar adalah minyak yang diekstrak dari daging buah kepala sawit
yang mengandung lemak alkohol, metil ester, dan asam lemak. CPO terdiri dari
unsur padat dan cair. Unsur padat berupa asam lemak jenuh (Miristat 1% ;
Palmitat 45% ; Stearat 4%) sedangkan unsur cair berupa asan lemak tidak jenuh
(Oleat 39% ; Linoleat 11%) (Mutmainah et al., 2020).
Kecenderungan konsumsi minyak sawit dunia meningkat sebesar 9,66
persen per tahun sedangkan pertumbuhan produksi dari minyak sawit dunia hanya
7,94 persen per tahun. Indonesia meningkatkan produksi dan juga permintaan
ekspor yang juga meningkat. Produksi CPO Indonesia secara signifikan
meningkat sejak tahun 2000 dan itu terus berkembang sampai 2016. Pada tahun
2016 Indonesia mengekspor kurang lebih 70% CPO nya keluar negeri. Itu
membuat komoditas kelapa sawit mampu memberikan kontribusi devisa yang
sangat besar untuk ekonomi Indonesia (Arifin et al., 2019). Mengingat kebutuhan
CPO yang terus meningkat dan mempunyai produsen yang masih kurang untuk
mencukupi permintaan pasar dalam negeri ataupun luar negeri maka diharapkan
hasil penjualan CPO mampu menambah devisa bagi negara.

2
1.2 Perumusan Masalah

Didasari upaya untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk permintaan CPO


dunia, juga tidak seimbangngnya antara produksi CPO dan kebutuhan yang ada
dan melihat potensi pasar global. Maka, perlu dirancang sebuah pabrik CPO yang
di produksi oleh petani guna menambah pendapatan petani.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan pra rancangan pabrik pembuatan CPO ini adalah untuk melakukan
studi kelayakan pra rancangan pabrik CPO yang diproduksi oleh petani.

1.4 Manfaat Pra rancangan

Manfaat pra rancangan pabrik pembuatan CPO dengan bahan baku kelapa
sawit sebagai berikut:
a. Hasil pra rancangan pabrik ini diharapkan memberi gambaran kelayakan
(feasibility) dari segi rancangan dan ekonomi.
b. Produksi CPO dengan bahan baku kelapa sawit diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri di masa yang akan
datang.
c. Terbukanya lapangan kerja dan memacu rakyat untuk meningkatkan
produksi dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
d. Memicu para petani untuk memproduksi sendiri hasil kelapa sawit untuk
dijadikan sebagai CPO.

1.5 Lingkup Rancangan

Lingkup rancangan dari pra rancangan pabrik asetanilida adalah sebagai


berikut:
1. Penentuan diagram alir.
2. Perhitungan neraca massa dan energy.
3. Penentuan spesifikasi dan pabrikasi peralatan.
4. Penentuan instrument dan keselamatan kerja.
5. Perancangan unit utilitas.

3
6. Penentuan lokasi dan tata letak pabrik.
7. Penentuan organisasi dan manajemen perusahaan.
8. Perhitungan analisis ekonomi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa Sawit

Perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang cepat serta mencerminkan


adanya revolusi perkebunan sawit. Perkebunan sawit Indonesia berkembang di 22
provinsi dari 33 provinsi di Indonesia. Sumatera dan Kalimantan merupakan dua
pulau utama sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sekitar 90%
perkebunan kelapa sawit di Indonesia ber ada di dua pulau tersebut, dan
menghasilkan 95% produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia (Ismai,
2017).
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak kelapa sawit (CPO) dan
minyak inti kelapa sawit (PKO) dan juga kelapa sawit merupakan salah satu
primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas
bagi Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak kegunaan, seperti digunakan pada
industri pangan, tekstil, kosmetik, farmasi dan biodiesel. Selain itu, limbah kelapa
sawit seperti sabut, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit juga dapat
menghasilkan produk lainnya (Dianto et al., 2017).
Pada tabel 2.1 terdapat data produksi kelapa sawit di Indonesia dari tahun
2017-2021 menurut data dari kementrian pertanian Indonesia

Tabel 2.1 Produksi Kelapa Sawit Menurut Provinsi di Indonesia 2017-2021


Pertumbuhan
No. Provinsi 2018 2019 2020*) 2021**) 2018 sampai
2019 (%)
1 Aceh 1,037,402 1,133,347 1,134,606 1,167,337 9,25
2 Sumatera Utara 5,737,271 5,647,313 5,776,781 5,928,612 -1,57
3 Sumatera Barat 1,248,269 1,253,394 1,312,253 1,350,125 0,41
10,270,14
4 Riau 8,469,029 9,513,208 9,984,315 11,97
9
5 Kepulauan Riau 28,853 22,788 20,020 20,631 -21,02
6 Jambi 2,691,270 2,884,406 3,022,565 3,109,205 7,18
Sumatera
7 3,783,622 4,049,156 4,267,023 4,388,731 6,74
Selatan
Kepulauan
8 900,318 815,667 843,047 868,462 -9,40
Bangka Belitung

5
9 Bengkulu 1,047,729 1,032,056 1,063,404 1,093,456 -1,50
10 Lampung 487,203 414,206 384,948 395,967 -14,98
11 DKI Jakarta - - - - 0
12 Jawa Barat 46,024 32,167 33,093 33,918 -30,11
13 Banten 38,406 31,320 27,423 28,101 -18,46
14 Jawa Tengah - - - - 0
15 DI. Yogyakarta - - - - 0
16 Jawa Timur - - - - 0
17 Bali - - - - 0
Nusa Tenggara
18 - - - - 0
Barat
Nusa Tenggara
19 - - - - 0
Timur
Kalimantan
20 3,086,889 5,235,299 5,471,407 5,635,683 69,60
Barat
Kalimantan
21 7,230,094 764,841 7,685,770 7,920,462 6,01
Tengah
Kalimantan
22 1,464,226 1,665,397 1,561,147 1,608,256 13,74
Selatan
Kalimantan
23 3,786,477 3,988,883 3,823,221 3,939,049 5,35
Timur
Kalimantan
24 305,126 281,389 301,607 310,667 -7,78
Utara
25 Sulawesi Utara - - - - 0
26 Gorontalo 9,941 16,175 4,975 151,121 62,71
Sulawesi
27 383,617 381,661 371,717 382,711 0,51
Tengah
28 Sulawesi Selatan 105,708 90,963 100,317 103,034 -13,95
29 Sulawesi Barat 386,211 348,356 348,015 358,048 -9,80
Sulawesi
30 106,113 69,459 76,300 78,618 -43,97
Tenggara
31 Maluku 22,590 17,574 19,145 19,733 -25,50
32 Maluku Utara - - - - 0
33 Papua 345,115 437,726 557,559 574,681 26,83
34 Papua Barat 98,127 103,495 106,413 109,589 5,47
tota 42,883,63 47,120,24 48,297,07 49,710,34
Indonesia 9,88
l 1 7 0 5

Keterangan : *) Angka Sementara


**) Angka Estimasi
-) Data Tidak Tersedia
(Ditjenbun, 2021a)

6
2.2 Tandan Buah Segar (TBS)

Di dalam industri minyak kelapa sawit, ketersediaan TBS kelapa sawit


sebagai bahan baku minyak kelapa sawit harus dipertahankan, kualitas dan
kuantitasnya. Terdapat tiga subsistem utama dalam kegiatan pascapanen, yakni
pemanenan, pengangkutan dan pengolahan. (Krisdiarto et al., 2017).
Salah satu indikator kualitas TBS adalah kadar asam lemak bebas (ALB)
dimana kadar ini tidak boleh melebihi 2-3%. Perbedaan kematangan dapat dilihat
dari perubahan warna, warna merah menandakan matang, oranye kemerahan
menandakan terlewat matang, hitam kemerahan kurang matang, dan hitam
keunguan menunjukan mentah. Penglihatan manusia untuk, mengamati perubahan
warna dalam mengamati perubahan warna saat masa pematangan tidak efektif,
kurang objektif dan memakan biaya pekerjaan yang tinggi (Rifqi & Suharjito,
2021).
Tingkat kematangan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
kualitas TBS kelapa sawit. Kualitas TBS yang terbaik adalah TBS yang
mempunyai kandungan minyak tertinggi dan kadar ALB terendah. Tingkat
kematangan dapat dibedakan atas beberapa fraksi yang ditentukan berdasarkan
jumlah buah yang lepas dan perubahan warna. (Sari et al., 2019).
Tabel 2.2 Komposisi tandan buah segar (TBS) dan buah berondolan dari buah
kelapa sawit
No. Uraian Tandan Buah Buah
Segar (TBS) Berondolan
1 Minyak 20-25% 30-34%
2 Inti (Kernel) - 4-6%
3 Biji (nut) 15-17% -
4 Cangkang 5-9% -
5 Tandan Kosong (empty 20-22% -
fruit bunch)
6 Serat(fibre) 12-14% 14-30%
7 Sampah - 2-10%
(Fricke, 2009)

2.3 CPO (CRUDE PALM OIL)

Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) adalah minyak nabati
edible yang didapat dari inti buah pohon kelapa sawit. Minyak sawit secara alami
berwarna merah karena kandungan β-karoten yang tinggi. Kelapa sawit harus

7
mengalami beberapa tahap pengolahan untuk menghasilkan minyak kelapa sawir
(CPO) (Maulidna & Mawarni, 2019). Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak sawit
yang diperoleh dari proses ekstraksi atau kompresi daging buah kelapa sawit dan
belum dimurnikan. Namun, sebelum CPO digunakan sebagai pangan, terlebih
dahulu harus melalui proses pemurnian. CPO merupakan minyak yang di sintetis
dalam buah sawit sehingga berumur 22-24 minggu setelah pembuahan. CPO
diekstraksi dari bagian mesokratis buah sawit secara mekanis dan fisik di pabrik
kelapa sawit yaitu fraksi cair dan padat yang disebabkan oleh triglesirida yang
mengandung komponen utama asam palmitat dan asam oleat dengan komposisi
yang seimbang (Syafrianti et al., 2021)

Tabel 2.3 Kriteria uji minyak kelapa sawit mentah (CPO)


No Kriteria Satuan Persyaratan
.
1 Warna - Jingga Kemerahan
2 Kadar air dan kotoran %fraksi masa 0,5 maks
3 Asam Lemak Bebas (sbg asam %fraksi masa 0,5 maks
palmitat
4 Bilangan yodium g yodium/100g 50-55
(BPS, 2006)

2.4 Sifat Bahan Baku dan Produk

Bahan baku yang di gunakan dalam pembuatan Crude Palm Oil atau
minyak sawit pada perancangan pabrik ini melipuni bahan baku kelapa sawit
sebagai bahan utama.
2.4.1 Bahan Baku Utama
2.4.1.1 Kelapa sawit
Buah kelapa sawit berkualitas baik adalah buah yang dipanen pada tingkat
kematangan yang teoat. Warna buah kelapa sawit serta banyaknya buah yang
lepas dari tandan menjadi penentu kematangan buah yaitu:
1. Buah mentah, jika buah bewarna hitam dan tidak ada yang lepas dari
tandan.
2. Buah cukup matang, jika buah bewarnya kemerahan dan lepas dari
tandan sebanyak 12,5%-25%.

8
3. Buah matang, jika buah bewarna merah mengkilat dan lepas dari
tandan sebanyak 26-50%.
(Himmah et al., 2020).
2.4.2 Produk Utama
2.4.2.1 Minyak Sawit (Crude Palm Oil)
Crude Palm Oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit merupakan hasil
proses pengepressan buah sawit yang bewarna kuning jingga bewarna cair. Sifat
fisik CPO pada suhu 25oC memiliki densitas antara 0,909-0,917 g/mL dan untuk
55oC densitas CPO sebesar 0,888-0,892 g/mL.
Sifat fisis:
- Berat Molekul : 847,28 g/mol
- Wujud : Cair
- Sg : 0,9
- Rumus Molekul : C3H5(COOR)3
- Titik Didih : 298oC
- Titik Beku : 5oC
- Panas Jenis : 0,497 kal/KgoC
- Densitas : 0,895 g/c
- Kenampakan : Cairan kuning jingga
- Kemurnian : 98%
(Rahardja et al., 2019).
2.4.2.2 Air
- Fase : Cair
- Rumus Molekul : H2O
- Berat Molekul : 18 kg/kmol
- Densitas : 1,429
- Titik Didih : 100oC pada 1 atm
Titik Beku : 0oC pada 1 atm
2.4.3 Produk Samping
2.4.3.1 Kernel
- Berat jenis : 2584 g/mol
- Wujud : Cair

9
- Rumus Molekul : C142H312O22
- Titik Didih : 298.9oC
- Titik Beku : 11,5oC
- Viskositas : 115,55 cP
- Densitas : 886 kg/m3
- Kenampakan : Kuning
- Kemurnian : 96%
(Syahputra, Ardian, 2021)
2.4.3.2 Tandan Kosong Kelapa Sawit
- Selulosa : 59,7%
- Hemiselulosa : 22,1%
- Lignin : 18,1%
(Abdullah & Bridwater, 2006)
 Selulosa
- Fase : Padat
- Rumus Molekul : (C6H10O5)n
- Berat Molekul : 162,14 kg/kmol
(Perry & Green, 1997)
 Hemiselulosa
- Fase : Padat
- Rumus Molekul : (C5H8O4)n
- Berat Molekul : 132,11 kg/kmol
- Specific grafity : 1,429 pada 15oC
- Titik didih : 200oC pada 1 atm
- Titik lebur : 97,5oC pada 1 atm
- Kelarutan : 63,9 g dalam 100 g dalam air pada 20oC
(Perry & Green, 1997)
 Lignin
- Fase : Padat
- Rumus Molekul : (C24H22O8)n
- Specific grafity : 1,429
- Titik didih : 200oC pada 1 atm

10
- Titik lebur : 97,5oC pada 1 atm
- (Perry & Green, 1997)

BAB III
DESKRIPSI DAN FLOWSHEET PROSES

3.1 Deskripsi Proses

3.1.1 Stasiun Penerimaan Buah


Proses dimulai dengan Penimbangan Buah (JT-501), kemudian Tandan
Buah Segar (TBS) dibawa truk pengangkut untuk dipindahkan ke tempat
penampungan (LR-101). Pada tempat penampungan (LR-101) dilakukan
pemilihan buah yang dibutuhkan untuk produksi.
3.1.2 Stasiun Pemasakan (Sterilizer)
TBS dari tempat penampungan (LR-101) dimasukkan ke dalam drum lalu
dimasukan ke dalam Stasiun Perebusan (CS-201) untuk proses perebusan yang
berlangsung selama 90 menit dengan bantuan uap panas yang berasal dari ketel
dengan uap jenuh temperatur 132oC. TBS memiliki kandungan 25% minyak, 26%
biji, 22% tandan kosong, serat 14% dan kotoran 13%. Setelah melalui perbusan
kadar air pada TBS akan meningkat dan Stasiun Perebusan (CS-201) akan
mengeluarkan air kondensat sebanyak 7,5% dengan kandungan minyak 0,5%,
kotoran 2,29% dan air 97,21%.
3.1.3 Stasiun Pelepas Berondolan
Setelah dari stasiun perbusan, pemisahan buah sawit dengan tandannya
terjadi pada alat Pelepas Berondoloan (TH-301). Dimana TBS akan terbanting
karena putaran pada alat ini, sehingga buah akan terlepas. Buah yang terlepas
pada alat ini sebesar 77,55% dengan kandungan minyak 32 %, biji 33%, serat
18%, kotoran 16 %, dan air 0,02% dan tandan kosong yang terlepas 22,45%.
3.1.4 Stasiun Penghancur Berondolan
Pada stasiun ini terdiri dari dua alat proses yaitu alat Pelumat Berondolan
(DG-401) dan alat Penekan (SP-401). Pada Pelumat Berondolan (DG-401)
dilengkapi dengan pisau pengaduk yang berfungsi sebagai pelumat buah sawit.
Kemudian lumatan buah yang berupa serat masuk ke dalam Alat Penekan (SP-
401) dan diberi air untuk diperas dan akan menghasilkan minyak kasar. Tandan

11
akan terlepas pada alat Pelumat Berondolan (DG-401) sedangkan pada Alat
Penekan (SP-401) serabut dan cangkang sebesar 42% dan mengahasilkan minyak
kasar 58%.
3.1.5 Stasiun Penyaring
Buah sawit yang telah di peras di mesin penekan akan menghasilkan
minyak kasar dan akan masuk ke alat tangki Penangkap Pasir (ST-401) yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak kasar tersebut dengan
ditambahkan uap panas agar minyak tersebut akan menguap dan pasir sebanyak
1% akan keluar dari alat tersebut. Setelah melalui tangki penangkap pasir, minyak
kasar tersebut akan mengalir ke Ayakan Getar (VS-401) yang berfungsi untuk
memisahkan padatan yang terkandung dalam minyak kasar dengan cara di ayak /
di getar pada media saringan dengan ukuran ayakan tertentu. Proses penyaringan
dan pengayakan ini dibantu dengan pemberian air panas sebagai pencuci dengan
suhu 90oC. Setelah minyak kasar di saring di ayakan getar, minyak kasar akan
mengalir ke Tangki Sedimentasi (VT-501) dan diberi uap jenuh (saturated steam)
dan dibiarkan sehingga lumpur yang ada pada minyak kasar akan dipisahkan
dengan perbedaan densitas dan minyak sawit yang telah di proses akan mengalir
ke alat Pengeringan Vakum (VD-401) untuk mengurangi kadar air dan dalam
minyak.
3.1.6 Penyimpanan
Setelah melalui proses pemurnian minyak akan dialirkan ke Tangki
Penyimpanan (SR- 501) yang tetap diberi uap panas untuk menjaga suhu tangki
agar CPO yang ada tidak rusak.

12
Gambar 3.1 Flowsheet Proses Pembuatan Crude Palm Oil

13
Gambar 3.2 Blok Flow Diagram Proses Pembuatan Crude Palm Oil

14
DAFTAR PUSTAKA
Alfianisa, I. N. (2021). Diplomasi Ekonomi Indonesia Dalam Merespon
Kebijakan Red Ii. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(1), 1–8.
Arifin, B., Audina, K., & Putri, P. (2019). Bustanul Arifin, Komang Audina
Permana Putri. Andalas Journal of International Studies|, 8(2), 203–223.
https://doi.org/10.25077/ajis.8.2.203-223.2019
BPS, 2006. (2006). minyak sawit SNI.
Dianto, F., Efendi, D., & Wachjar, A. (2017). Pengelolaan Panen Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) Pelantaran Agro Estate, Kota Waringin Timur,
Kalimantan Tengah. Buletin Agrohorti, 5(3), 410–417.
https://doi.org/10.29244/agrob.v5i3.19574
Ditjenbun. (2021a). Produksi Teh Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021.
ArtikelOnline,2021
Ditjenbun. (2021b). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-2021.
Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
1–88. https://ditjenbun.pertanian.go.id/template/uploads/2021/04/BUKU-
STATISTIK-PERKEBUNAN-2019-2021-OK.pdf
Fricke, T. B. (2009). Buku Panduan Pabrik Kelapa Sawit Skala Kecil Untuk
Produksi Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (BBN). 497, 1–47.
Himmah, E. F., Widyaningsih, M., & Maysaroh, M. (2020). Identifikasi
Kematangan Buah Kelapa Sawit Berdasarkan Warna RGB Dan HSV
Menggunakan Metode K-Means Clustering. Jurnal Sains Dan Informatika,
6(2), 193–202. https://doi.org/10.34128/jsi.v6i2.242
Indah, V., Melinda, N., Widia, F., & Trimei, R. (2019). Strategi perencanaan
produksi dan pengendalian bahan baku pada pabrik kelapa sawit (PKS)
PTPNusantara VI Rimbo Dua Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Jurnal
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, 6(4), 1–16.
Ismai. (2017). Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Dalam Perspektif
Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 43(1), 81–
94. http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/717/521
Krisdiarto, A. W., Sutiarso, L., & Widodo, K. H. (2017). Optimasi Kualitas
Tandan Buah Segar Kelapa Sawit dalam Proses Panen-Angkut Menggunakan

15
Model Dinamis Optimization of Oil Palm Fresh Fruit Bunch Quality in
Harvesting-Transportation Process Using A Dynamic Model. Jurnal Neliti,
37(1), 101–107.
Maulidna, & Mawarni, T. (2019). Perhitungan Perolehan Crude Palm Oil (CPO)
Pada Proses Pemurnian Di Stasiun Klarifikasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
PTPN II Pagar Merbau. Ready Star, 2(1), 85–89.
https://ptki.ac.id/jurnal/index.php/readystar/article/view/40
Mutmainah, H., -, I., Altanto, T., -, H., & Anggoro Adi, R. (2020). Analisa
Tumpahan Crude Palm Oil (CPO) di Teluk Bayur Sumatera Barat, 28
September 2017. Jurnal Kelautan Nasional, 15(1), 37–44.
https://doi.org/10.15578/jkn.v15i1.7853
Patone, C. D., Kumaat, R. J., & Mandeij, D. (2020). Analisis Daya Saing Ekspor
Sawit Indonesia Ke Negara Tujuan Ekspor Tiongkok Dan India. Jurnal
Berkah Ilmiah Efisiensi, 20(3), 22–32.
Perry, R. H., Green, D. W. (1997). Perry's Engginer's Handbook. in Perry's
Engineers' Handbook. http;//pubs.acs.org/doi/pdf/10.1021/ed027p533.1
Rahardja, I. B., Sukarman, & Ramadhan, A. I. (2019). Analisis Kalori Biodiesel
Crude Palm Oil (CPO) Dengan Katalis Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit
(ATKKS). Jurnal UMJ, 3, 1–12.
Rifqi, M., & Suharjito. (2021). Deteksi Kematangan Tandan Buah Segar (Tbs)
Kelapa Sawit Berdasarkan Komposisi Warna Menggunakan Deep Learning.
Jurnal Teknik Informatika Atmaluhur, 6(1), 40.
Sari, N., Shiddiq, M., Fitra, R. H., & Yasmin, N. Z. (2019). Ripeness
Classification of Oil Palm Fresh Fruit Bunch Using an Optical Probe.
Journal of Aceh Physics Society, 8(3), 72–77.
https://doi.org/10.24815/jacps.v8i3.14122
Syafrianti, A., Lubis, Z., & Elisabeth, J. (2021). Study of Crude Palm Oil (CPO)
Handling and Storage Process in Palm Oil Mills in an Effort to Improve CPO
Quality and Reduce the Risk of Contaminants Formation. Journal of Food
and Pharmaceutical Sciences, 9(2), 461–470.
https://doi.org/10.22146/jfps.2091
Syahputra, Ardian, D. W. . (2021). PRA Rancangan Pabrik Biodiesel dari CPKO

16
Menggunakan katalis Kalium Hidroksida dengan Kapasitas 300.000 Ton/
Tahun. In Skripsi (Issue February).

17

Anda mungkin juga menyukai