Juli-Desember 2018
i
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
Penanggung Jawab
Falih Suaedi (Ex Officio Dekan Fisip Unair)
Pimpinan Umum
Sulikah Asmorowati (Ketua Departemen Administrasi)
Mitra Bestari
Bintoro Wardiayanto (Universitas Airlangga)
Selfi Budi Helpiastuti (Universitas Jember)
Intam Kurnia (Universitas Tadulako)
Muhammad Nuh (Universitas Brawijaya)
Ahmad Buhari (Universitas Padjajaran)
Pimpinan Redaksi
Pilipus Keban
Sekretaris Redaksi
Nanang Haryono
Redaktur Pelaksana
Erna Setijaningrum
Antun Mardiyanta
Wahyuni Triana
Sunaryo
Putu Aditya Ferdian Aryawantara
Percetakan
Airlangga University Press (RK 466/12.15/AUP-A25E)
Kampus C Universitas Airlangga
Mulyorejo Surabaya 60115
Telpin (031) 5992246, 5992247
Fax (031) 5992248
Email: aup.unair@gmail.com
Bekerjasama dengan
Departemen Admistrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga
Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan 4-6 Surabaya
ii
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................. i
Halaman Penanggung Jawab ...................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................... ................... iii
Pengantar Redaksi ........................................................................................ iv
Ketentuan Gaya Penulisan Ilmiah .............................................................. v
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif Untuk
Mendukung Pariwisata Desa Berkelanjutan
Nanang Haryono; M. Nilzam Aly; Yayan Sakti Suryandaru .................... 1283
Perumusan Model Instrumen Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (PLP2B) di Kabupaten Jombang
Chris Maya Rinelda ........................................................................................ 1294
Keterlibatan Stakeholder Dalam Implementasi Program Dana Bergulir
Sebagai Upaya Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di
Kabupaten
Hendra Sukmana ............................................................................................ 1315
Studi Implementasi Peraturan Keamanan Penerbangan: Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/2765/XII/2010
Tentang Tata Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel
Pesawat Udara dan Barang Bawaan Yang Diangkut dengan Pesawat
Udara dan Orang Perseorangan
Munawir Khairil Anwar ............................................................................... 1325
Analisis Stakeholder Dalam Kebijakan Penyelenggaraan Jaringan
Utilitas di Kota Surabaya
Berliana Mustika Rani ................................................................................... 1325
Implementasi Kebijakan E-Learning dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
Endang Sholihatin, Kusnarto , Arista Pratama ........................................... 1356
Dinamika Tata Kelola BUMDES dan Persoalan Nilai Tambah Produk:
Studi atas BUMDES Desa Kembiritan, Banyuwangi
Philipus Keban; Rendy Pahrun Wadipalapa ............................................... 1367
iii
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
PENGANTAR REDAKSI
Penerbitan Jurnal Jejaring Administrasi Publik telah memasuki Vol. 10 No 2
Tahun 2018. Pada edisi ini terdiri atas 7 artikel. Dalam kerangka mewujudkan
atmosefir akademik Ilmu Administrasi Negara, maka penyediaan jurnal ilmiah yang
dikelola secara profesional, madiri dan independen sesuai dengan persyaratan tim
akreditasi jurnal ilmiah menjadi sangat penting. Eksisting Jurnal ilmiah dapat menjadi
sebuah media, wadah serta sarana komunikasi secara dialogis diantara sesama
akademisi, maupun antara akademis dan praktisi pemerintahan dalam kerangka ikut
memecahkan persoalan bangsa dan negara.
Artikel pada terbitan Vol. 10 No. 2 Tahun 2018 Jejaring Administrasi Publik
antara lain: (1) Pengembangan Model Instrumen Kebijakan: Studi Tentang Instrumen
Kebijakan Pemanfaatan Aspal Buton dalam Pembangunan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Jalan di Kabupaten Buton (Adam Amin Bahar; Jusuf Irijanto; Gitadi
Tegas S); (2) Perumusan Model Instrumen Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (PLP2B) di Kabupaten Jombang (Chris Maya Rinelda); (3)
Keterlibatan Stakeholder Dalam Implementasi Program Dana Bergulir Sebagai Upaya
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Sidoarjo (Hendra
Sukmana); (4) Studi Implementasi Peraturan Keamanan Penerbangan: Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/2765/XII/2010 Tentang Tata
Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel Pesawat Udara dan Barang
Bawaan Yang Diangkut dengan Pesawat Udara dan Orang Perseorangan (Munawir
Khairil Anwar); (5) Analisis Stakeholder Dalam Kebijakan Penyelenggaraan Jaringan
Utilitas di Kota Surabaya (Berliana Mustika Rani) dan (6) Implementasi Kebijakan E-
Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Endang Sholihatin, Kusnarto ,
Arista Pratama). (7) Dinamika Tata Kelola BUMDES dan Persoalan Nilai Tambah
Produk: Studi atas BUMDES Desa Kembiritan, Banyuwangi (Philipus Keban; Rendy
Pahrun Wadipalapa).
Harapan kami, Terbitan Jejaring Administrasi Publik (JAP) Vol. 10 No.2 Tahun
2018 dapat menambah wawasan dan sekaligus menjadi media diskursus bagi para
pemerhati keilmuan administrasi negara dan atau publik, pemerhati masalah birokrasi
pemerintahan dan pihak penyelenggara pemerintahan agar lebih empati dalam
memahami dinamika yang sedang terjadi.
Tim Redaksi
iv
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
Sumbangan Pemikiran
Sumbangan pemikiran yang dituliskan dalam bentuk artikel dapat mengupas
mengenai aspek filosofi, diskursus teori, analisis maupun dunia praktik, baik dalam
organisasi kemasyarakatan, bisnis maupun pemerintahan. Beberapa hal ketentuan
dalam penulisan ini, antara lain :
a. Judul Artikel harus mampu menggambarkan isi artikel, dan jumlah kata sekitar 8
sampai 14.
b. Abstrak ditulis dalam satu paragraf yang diikuti dengan Kata Kunci (keyword)
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abtrak ditulis kurang lebih 150-200
kata dan memuat latar belakang penulisan, tujuan penulisan, pembahasan dan
kesimpulan.
c. Isi artikel harus memiliki relevansi dengan bidang ilmu administrasi negara atau
administrasi publik dan dikuasai oleh penulis.
d. Isi artikel harus orisinil dan belum pernah dimuat di media penerbitan
Teknik Penulisan
Untuk menunjang bangunan tulisan jurnal ilmiah, maka teknik penulisan harus
memperhatikan beberapa hal, antara lain:
a. Artikel ditulis dalam bentuk essay, sehingga tidak ada format numerik (atau
abjad) yang memisahkan antar bab/bagian, ataupun untuk menandai bab/bagian
baru.
b. Untuk memadatkan dan mengefisiensikan tulisan isi artikel, digunakan running
note, bukannya footnote atau endnote, misalnya:
..........(Hill & Hupe, 2001; Thompson, 2005: 120-123).
..........(Porter et al, 2004)
……..(Hogwood,1981 dalam Gunn, 1984)
c. Kesimpulan tidak dirinci dalam poin-point, tetapi berupa paragraph
d. Bila ada Tabel/Grafik atau Gambar dikirimkan dalam file yang berbeda dengan
teks artikel dalam bentuk tab-delimited.
e. Penulisan Tabel 1 dan seterusnya diatas tabel, kemudian dilanjutkan Judul Tabel
f. Gambar 1 dan seterusnya dibawah gambar, dilanjutkan keterangan gambar.
Daftar Pustaka
Penulisan untuk daftar pustaka menggunakan sistem “nama-tahun” (bukan ”acu-
urut”), dengan urutan sesuai dengan abjad family name (nama belakang). Terkait
v
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
dengan kutipan pustaka yang diambil dari beberapa sumber, maka ada beberapa
kententuan cara mengutip beberapa sumber, yakni :
o Buku
Higgins, J.(1981) State of Welfare. Oxford: Blackwell
o Buku (edited)
Hill, M. (ed) (1993) New Agendas in the Study of Policy Process. Hemel
Hempstead: Harvester Wheatsheaf.
o Chapter dalam buku
Immergut, E.M. (1992) „The rules of the game: The Logic of health policy-
making in France‟. Dalam Steinmo, S.,(eds) Structuring Politics:
Historical Institutionalism in Comparative Analysis. Cambridge:
Cambridge University Press.
o Journal article
Hoggett, P.(1996) “New modes of control in public service‟. Public
Administration Review 74(1): 8-34
o Thesis dan desertasi
Gill,M.R.(1997) The relationship between the physical properties of human
articular cartilage and tissue biochemistry and ultrastructure. Desertasi,
University of Leeds.
o Website tanpa author
Feminist Collections A Quarterly of Women‟s Studies Resources (2000) [Diakses
10 Januari 2009]. Http://www.library.wisc.edu/libraries/Women Studies/ fcmain.
htm.
o Website dengan author
Hawking,S.(2000) Professor Stehen Hawking’s website. [Diakses 9 Mei 2009].
http:// www.hawking.org.uk/home/hindex.html
Penulis
Bagi para penulis yang berkeinginan menulis dan mengirimkan artikel kepada
redaksi JAP harus menyertakan beberapa kelengkapan, antara lain:
o Nama penulis harus konsisten dalam bentuk dan ejaan, tanpa menyertakan gelar serta
mencantumkan alamat pribadi/ lembaga penulis untuk berkorespondensi email dan
telepon.
o Tulisan artikel diketik dalam MS Word dengan jenis huruf Times New Roman 12
dan diketik 2 (dua) spasi pada kertas A4, sepanjang 15-20 halaman. Tulisan
artikel yang dikirim harus berbentuk print-out artikel dan disertai dengan copy-
CD.
o Tulisan artikel dikirim ke Redaksi JAP. Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan 4-6
Surabaya. 60286. Surabaya. Website: http://www.depan-fisip-unair.com
vi
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
Abstract
The development of information and computer technology to support the education sector received a positive
response in the community. Implementation of Information and Communication Technology in the world of
education is known as e-learning. E-learning as a new learning model in education provides a great role and
function for the world of education. This is to answer the shortcomings and weaknesses of conventional
education including the limitations of space and time in the process of conventional education. The focus of this
study is how the implementation of e-learning in vocational high schools and how the obstacles in the
implementation of e-learning in vocational schools. This study uses a qualitative descriptive approach to case
studies in 2 Magetan Vocational Schools and Poncol Vocational Schools. The research subjects were the
education office, school principals, teachers and students. Data collection techniques used are observation,
interviews, and documentation. The validity of the data is tested using source triangulation, which is to re-
examine the data obtained through several sources. Data analysis techniques with interactive model qualitative
data analysis. The conclusion of the study is the implementation of e-learning in 2 Magetan vocational
secondary schools and Poncol vocational secondary schools is not optimal. Constraints in implementing
elearning in vocational education include the lack of internet network infrastructure related to capacity that can
serve all students together, lack of budgetary resources for elearning management, lack of human resource
capabilities, lack of alignment of policy makers in elearning development in schools.
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dan komputer untuk menunjang bidang pendidikan mendapat sambutan
positif di masyarakat. Implementasi Information and Communication Technology pada dunia pendidikan
dikenal dengan istilah e-learning. E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan memberikan
peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan. Hal ini untuk menjawab kekurangan dan kelemahan
pendidikan konvensional diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan
konvensional. Fokus penelitian ini adalah bagaimana implementasi elearning di sekolah menengah kejuruan dan
bagaimana kendala dalam implementasi elearning di SMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif studi kasus pada SMK 2 Magetan dan SMK Poncol. Subjek penelitian adalah dinas pendidikan,
kepala sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan menggunakan trianggulasi sumber, yaitu memeriksa kembali data
yang diperoleh melalui beberapa sumber. teknik analisis data dengan analisis data kualitatif model interaktif.
Kesimpulan penelitian adalah implementasi elearning di sekolah menengah kejuruan 2 Magetan dan sekolah
1356
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
menengah kejuruan Poncol belum optimal. Kendala dalam implementasi elearning di pendidikan SMK
diantaranya adalah kurangnya infrastruktur jaringan internet terkait kapasitas yang bisa melayani semua siswa
secara bersama, kurangnya sumberdaya anggaran untuk pengelolaan elearning, kurangnya kemampuan sumber
daya manusia, kurangnya keberpihakan pengembil kebijakan dalam pengembangan elearning di sekolah.
1357
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
agar standar mutu pendidikan dapat dihadapi oleh pihak sekolah dan guru
ditingkatkan, karena e-learning adalah keterbatasan sumber daya, baik
merupakan satu penggunaan teknologi sumber daya fisik, sumber daya manusia
internet dalam penyampaian pembelajaran maupun sumber belajar berbasis teknologi
dalam jangkauan luas yang berlandaskan komputer dan telekomunikasi. Data
tiga kriteria yaitu: (1) e-learning Departemen Pendidikan Nasional
merupakan jaringan dengan kemampuan menunjukkan bahwa sebanyak 95% SMU
untuk memperbaharui, menyimpan, dan SMK telah memiliki komputer.
mendistribusi dan membagi materi ajar Namun demikian, kurang dari 25% SMU
atau informasi, (2) pengiriman sampai ke dan 10% SMK yang telah terhubungan
pengguna terakhir melalui komputer dengan Internet (Mohandas, 2003).
dengan menggunakan teknologi internet Berkaitan dengan implementasi
yang standar, (3) memfokuskan pada pembelajaran berbasis teknologi informasi
pandangan yang paling luas tentang dan komunikasi, terutama pemanfaat e-
pembelajaran di balik paradigma learning sebagai media alternatif
pembelajaran tradisional (Rosenberg 2001; pembelajaran, sekolah perlu melakukan
28), dengan demikian urgensi teknologi analisis kebutuhan, penyiapan kebutuhan
informasi dapat dioptimalkan untuk yang diperlukan, perancangan model
pendidikan. pembelajaran serta pengembangannya.
SMK sebagai salah satu lembaga LearnFrame.Com dalam Glossary of e-
pendidikan perlu membekali siswa dan learning Terms (Farhad, 2001)
lulusannya dengan keterampilan yang menyatakan bahwa e-learning adalah
memadai termasuk kompetensi ICT. sistem pendidikan yang menggunakan
Tuntutan yang harus dilaksanakan sekolah aplikasi elektronik untuk mendukung
dalam pelaksanaan proses pembelajaran belajar mengajar dengan media Internet,
yang memanfaatkan teknologi informasi jaringan komputer dan komputer. Untuk
dan komunikasi menghadapi berbagai mengetahui pemanfaatan e-learning oleh
kendala yang tidak sederhana. Masalah guru sebagai media pembelajaran perlu
utama yang seringkali dihadapi oleh pihak dilakukan kajian secara mendalam.
sekolah dan guru adalah keterbatasan Pengembangan pembelajaran e-learning
sarana prasarana, sumber daya manusia bertujuan untuk membangun orang-orang
dan sumber belajar. generasi muda Bangsa Indonesia dengan
Tuntutan yang harus dilaksanakan basis skills pada kemampuan
oleh guru dan sekolah dalam pelaksanaan menggunakan dan mengambangakan
proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Berikut model
teknologi informasi dan komunikasi peningkatan mutu pendidikan melalui e-
menghadapi berbagai kendala yang tidak learning
sederhana. Masalah utama yang seringkali
:
1358
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1359
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1360
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
daya saing disebut sebagai berikut: pemanfaatan TIK secara bertahap untuk
”Dengan mempertimbangkan pesatnya memudahkan manajement pendidikan
perkembangan pemanfaatan ICT dalam pada SMP dan sekaligus untuk mendukung
berbagai sektor kehidupan, pemerintah proses pembelajaran di seluruh wilayah
akan terus mengembangkan pemanfaatan indonesia” (Djadja Sardjana, 2010,
dalam ICT, untuk sistem informasi http://edukasi.kompasiana,com)
persekolahan dan dan pembelajaran secara
elektronik (e-learning)”. Dasar kebijakan Implementasi Kebijakan Elearning
elearning adalah Undang-Undang Sistem Solichin Abdul Wahab, (1997:64)
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun menuliskan pengertian implementasi
2003. Pada bab VI jalur, jenjang, dan jenis menurut kamus webster dirumuskan secara
pendidikan bagian kesepuluh pendidikan pendek, dimana “to implementasi"
jarak jauh pasal 31 disebutkan bahwa (mengimplementasikan) berarti “to
pendidikan jarak jauh berfungsi provide means for carrying out; to give
memberikan layanan pendidikan kelompok practical effec to” (menyajikan alat bantu
masyarakat yang tidak dapat mengikuti untuk melaksanakan; menimbulkan
pendidikan secara tatap muka/reguler. dampak/berakibat sesuatu). Dalam studi
Kebijakan diatas diterjemahkan dalam kebijakan publik, dikatakan bahwa
Keputusan Sekertaris Jendral Departemen implementasi bukanlah sekedar bersangkut
Pendidikan Nasional No.3250/A/06 paut dengan mekanisme penjabaran
Tentang Pembentukan Tim Pengembangan keputusan-keputusan politik ke dalam
Program SIM, ICT, dan TV Edukasi prosedur-prosedur rutin melalui saluran-
Depdiknas. saluran birokrasi, melainkan lebih dari itu
Untuk mendukung kebijakan implementasi menyangkut masalah
tersebut, pemerintah sejak 2009 menyusun konflik, keputusan, dan siapa yang
langkah-langkah diantaranya adalah (a) memperoleh apa dari suatu kebijakan.
merancang sistem jaringan yang mencakup Oleh karena itu tidaklah terlalu salah jika
jaringan internet, yang menghubungkan dikatakan bahwa implementasi kebijakan
sekolah-sekolah dengan pusat data dan merupakan aspek yang sangat penting
aplikasi, serta jaringan intranet sebagai dalam keseluruhan proses kebijakan.
sarana dan media komunikasi dan Pengertian yang sangat sederhana tentang
informasi intern sekolah, (b) merancang implementasi adalah sebagaimana yang
dan membuat aplikasi database, yang diungkapkan oleh Charles O. Jones (1991),
menyimpan dan mengolah data dan dimana implementasi diartikan sebagai
informasi persekolahan, manajemen "getting the job done" dan "doing it".
persekolahan dll, (c) merancang dan Tetapi di balik kesederhanaan rumusan
membuat aplikasi pembelajaran berbasis yang demikian berarti bahwa implementasi
portal, web, multimedia interaktif dll, (d) kebijakan merupakan suatu proses
pengoptimalan TV edukasi sebagai sarana kebijakan yang dapat dilakukan dengan
penunjangan peningkatan mutu mudah. Namun pelaksanaannya, menurut
pendidikan, (e) mengimplementasikan Jonse, menuntut adanya syarat yang
1361
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
antara lain: adanya orang atau pelaksana, kegiatan sebagaimana pendapat Soetomo
uang dan kemampuan organisasi atau yang (2002) dalam Poppy (2010, 145), yakni;
sering disebut dengan resources, Lebih a. Administrasi data staf edukasi,
lanjut Jones merumuskan batasan karyawan, kurikulum, mata kuliah,
implementasi sebagai proses penerimaan data peserta didik.
sumber daya tambahan, sehingga dapat b. Proses belajar mengajar meliputi
mempertimbangkan apa yang harus upload dan download materi
dilakukan. pembelajaran, proses pemeliharaanya,
Ahli lain Van Meter dan Horn tugas akhir, ujian.
(1978:70) mendefinisikan implementasi c. Pembentukan iklim ilmiah dalam
kebijakan sebagai berikut: “Policy pembelajaran meliputi menyusun
implementation encompasses those actions materi pembelajaran yang menarik,
by public and private individuals (and menciptakan materi pembelajaran
groups) that are directed at the yang menarik, menciptakan susana
achievement of goals and objectives set belajar yang kondusif.
forth in prior policy decisions. “Definisi d. Juga dalam pengelolaan uang yang
tersebut memberikan makna bahwa sudah tidak sulit lagi.
implementasi kebijakan adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh individu- Implementasi E-Learning di SMKN 2
individu (dan kelompok) pemerintah dan Magetan dan SMK Poncol Magetan
swasta yang diarahkan pada pencapaian Kebijakan e-learning tidak akan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. berhasil dengan baik tanpa adanya peran
Tindakan-tindakan ini, pada suatu saat dan keterlibatan Guru dalam pembelajaran.
berusaha untuk mentransformasikan Guru merupakan faktor penting dalam
keputusan-keputusan menjadi pola-pola pengimplementasian kebijakan elearning
operasional, serta melanjutkan usaha-usaha di sekolah. Oleh karena itu perlu ditinjau
tersebut untuk mencapai perubahan, baik faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
yang besar maupun yang kecil, yang terhadap keberhasilan implementasi e-
diamanatkan oleh keputusan kebijakan. learning. Kegiatan Guru dalam
implementasi e-learning adalah suatu menggunakan e-learning pada
kegiatan yang awalnya adalah sebuah pembelajaran baru terbatas untuk mencari
kebijakan semata yang direlisasikan atau materi dan memaparkanya dalam tampilan
dituangkan dalam suatu kegiatan dimana presentasi yang lebih menarik.
proses penyelenggaraan elearning tersebut Pemanfaatan internet masih
terlaksana di suatu lembaga atau instansi. mengalami kendala, masih ada guru yang
Penyelenggaraan e-learning belum bisa menggunakan internet, akan
membutuhkan dukungan sistem tetapi sebagian besar guru sudah mampu
administrasi dan manajement. Sistem menggunakan dan menerapkan dalam
administrasi dan manajemen dapat pembelajaran. Bahkan pembelajaran
diselenggarakan dengan memanfaatkan menggunakan e-learning memudahkan
sisitem informasi, meliputi beberapa siswa dalam memahami isi dari materi
1362
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1363
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1364
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1365
Jejaring Administrasi Publik, Vol. 10, No. 2. Juli-Desember 2018
1366