Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PEKANBARU

STRATEGI PUBLIC RELATIONS HUMAS PT.RAPP MENANGANI


KONFLIK SENGKETA LAHAN DI DESA GIRI SAKO KAB
KUANSING

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :

ROY AGUSTA PRATAMA

NIM. 2001111011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2023

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, peneliti ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada


Tuhan Yang Maha Esa sehingga peneliti mampu menyelesaikan proposal
penelitian ini. Proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak kepada peneliti. Untuk itu, peneliti juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu Ikhma Zurani, S.I.Kom, M.I.Kom
sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Seminar-Seminar Masalah
Manajemen Komunikasi yang senantiasa memberikan bimbingan dalam
pembuatan proposal. Penyusunan proposal penelitian yang berjudul “strategi
public relations humas pt.rapp (riau andalan pulp & paper) pangkalan kerinci
dalam menangani konflik sengketa lahan di sungai jernih kab kuantan singingi”
tidaklah mudah untuk dilakukan. Namun, peneliti berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukannya.
Ucapan Salawat serta salam Allahuma Sholli’ala Muhammad Wa’ala
alihi Washohbihi Rosullillahi Ajma’in, penulis ucapkan buat junjungan alam
Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa risalah yang benar disisi
Allah SWT, dan sebagai suri tauladan yang benar bagi seluruh umat manusia.
Disatu sisi, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini merupakan karya
tulis yang ideal yang masih jauh dari kesempurnaan. Namun, penulis selalu
berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dalam penulisan skripsi ini.
Disamping itu, dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung,
sumbangan moril maupun materil. Dan sudah sewajarnya pula penulis terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
Apabila dalam penulisan proposal penelitian ini terdapat beberapa
kesalahan baik dari segi teknis maupun isi, peneliti menghaturkan permohonan
maaf. Besar harapan proposal penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi bagi
studi terkait dan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Pekanbaru, 27 Februari 2023

Peneliti

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ..................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH............................................. 3
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................................. 5
D. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................................................ 6
E. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................... 7
1. Tinjauan Penelitian Sejenis Terdahulu ..................................................................... 7
2. Tinjauan Teoritis .................................................................................................... 11
3. Tinjauan Koseptual ................................................................................................ 15
4. Kerangka Pemikiran............................................................................................... 16
F. METODE PENELITIAN ................................................................................................. 17
1. Pendekatan Atau Paradigma Penelitian .................................................................. 17
2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................. 18
3. Subjek Dan Objek Peneltian................................................................................... 18
4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 20
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 25

iii
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Tanah memiliki arti dan peran yang sangat penting dalam kehidupan Orang-

orang, karena setiap orang membutuhkan tanah di beberapa titik dalam hidup

mereka meninggal dan mengingat struktur kehidupan dan pola ekonomi

Sebagian besar masih bercocok tanam. tanah bagi kehidupan manusia memiliki

makna multidimensi. Pertama dari sisi ekonomi negara merupakan alat produksi

yang dapat mendatangkaN kemakmuran. Kedua, Secara politis, negara dapat

menentukan status seseorang dalam profesinya keputusan komunitas. Ketiga,

modal budaya dapat menentukan ketinggian status sosial pemilik yang buruk.

Keempat, tanah berarti keramat karena keramat Di akhir hidup mereka, semua

orang kembali ke bumi.

Tugas public relation sehari-hari adalah melakukan komunikasi dua arah

antara perusahaan atau lembaga dengan publik dengan tujuan menciptakan

saling pengertian dan dukungan untuk mencapai tujuan tertentu. Saling

ketergantungan individu dan bisnis serta pemerintah dan organisasi sosial

menciptakan kebutuhan akan filosofi dan manajemen yang dikenal sebagai

hubungan masyarakat.

Setiap perusahaan memiliki departemen/departemen, salah satunya adalah

departemen PR. Setiap divisi harus menyusun strateginya masing-masing untuk

mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Jadi PR membutuhkan strategi.

Strategi adalah jenis perencanaan dan manajemen yang berbeda yang

diterapkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Saat ini, sengketa tanah telah menjadi isu nasional. Masalah pertanian atau

1
yang lebih dikenal dengan sengketa tanah muncul akibat kurangnya koordinasi

antara pengusaha dan pemerintah dengan masyarakat dan dapat menimbulkan

konflik yang dapat berujung pada tindakan kekerasan. Kabupaten Riau

merupakan salah satu daerah yang banyak terjadi sengketa tanah antara

pemerintah kota dan perusahaan dan jika tidak dihitung. Oleh karena itu,

pemerintah diminta bersikap tegas dan proaktif saat perusahaan pelanggaran

harus disikapi sedemikian rupa agar tidak terbawa ego sektoral yang nantinya

dapat memperkeruh suasana di tingkat akar rumput. Laporan data Scale Up

(2011) mengidentifikasi 34 kasus sengketa lahan di sektor HTI (Hutan Tanaman

Industri), seperti sengketa lahan antara masyarakat dengan PT RAPP dan

mitranya (APRIL Group).

PT.Riau Andalan Pulp and Paper Kerinci adalah perusahaan kertas dan

pulp. PT.RAPP merupakan partner dari perusahaan besar Asia Pacific

Resources International Limited (APRIL), berlokasi di Indonesia (Kerinci) dan

China (Rhizao). PT.RAPP memulai produksi pada tahun 1995 dengan pulp dan

kertas pada tahun 1998 dengan kertas. Konflik tanah antara RAPP dan warga

desa konflik sengketa lahan di sungai jernih kab kuantan singing. Masalahnya,

perusahaan tidak mengimplementasikan Permenhut 21 Tahun 1996 Kepmenhut

No. 246 tentang co-residential station tahun 2006, yang mewajibkan perusahaan

menyediakan lahan pemukiman bagi masyarakat di areal konsesi.

Sengketa lahan merupakan masalah utama di sektor kehutanan, di kedua

perkebunan tersebut dan perkebunan pohon industri Adanya hubungan

masyarakat dari kasus-kasus tersebut seperti PT.RAPP dianggap sangat penting

2
semua kegiatan PR PT.RAPP berhasil mengalahkan dan menghambat kegiatan

mereka Konfrontasi di lingkungan internal dan eksternal atau di perusahaan

dampak positif berupa respon positif dari masyarakat (Rosady, 2003:98).

Konflik yang muncul adalah konflik penggunaan sumber daya alam yang

muncul sebagai konflik sengketa lahan (Grimbel dan Wellard 2002). Strategi

penyelesaian konflik merupakan langkah-langkah yang akan diambil oleh

PT.RAPP PR untuk mendukung pelaksanaan tujuan perusahaan, yaitu strategi

manajemen konflik adalah desain PT.RAPP (Rencana Humas). Tentang

manajemen rencana Strategi PR, tujuan perusahaan menjadi dasar untuk

memilih strategi yang tepat akan dieksekusi. Sebagaimana dijelaskan dalam

kaitannya dengan strategi PR Ahmad S. Adnanputra, presiden, Institut Bisnis

dan Manajemen Jakarta, Rajat Memahami strategi PR adalah “Pilihan optimal

dipilih Mencapai tujuan Public relation dalam rencana public relation.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji secara ilmiah masalah ini.

Berdasarkan latar belakang Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN STRATEGIS PT.

RAPP (RIAU ANDALAN PULP AND PAPER) TERHADAP

PENGELOLAAN UTAMA KONFLIK PANGKALAN KERINCI. DI DESA

SUNGAI JERNIH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI”.

B. RUMUSAN MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana menyelesaikan konflik sengketa lahan yang terjadi di RAPP agar

3
tercapai keadilan bagi semua pihak yang terlibat?

2. Apa hambatan lembaga adat dalam menyelesaikan konflik tanah ulayat

masyarakat desa giri sako dengan PT. RAPP.?

Identifikasi Masalah Konflik Sengketa Lahan di RAPP :

Konflik sengketa lahan yang terjadi di RAPP disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain:

1. Ketidakjelasan status kepemilikan lahan: Seringkali terjadi sengketa lahan

di RAPP karena status kepemilikan lahan tidak jelas. Hal ini disebabkan oleh

ketidaktahuan masyarakat tentang batas-batas lahan yang dimiliki serta

kurangnya dokumen dan legalitas yang menyatakan kepemilikan lahan tersebut.

2. Penggunaan lahan secara tidak sah: Terdapat beberapa pihak yang

menggunakan lahan secara tidak sah tanpa memiliki izin atau legalitas yang

sesuai. Hal ini menjadi sumber konflik karena pihak yang memiliki hak atas

lahan merasa dirugikan oleh penggunaan lahan secara tidak sah oleh pihak lain.

3. Konflik kepentingan: Konflik sengketa lahan juga dapat terjadi akibat adanya

konflik kepentingan antara pihak yang memiliki hak atas lahan dan pihak lain

yang memiliki kepentingan yang berbeda seperti kepentingan ekonomi, sosial,

dan lingkungan.

4. Kurangnya regulasi dan penegakan hukum yang efektif: Kurangnya

regulasi dan penegakan hukum yang efektif juga menjadi faktor penyebab

konflik sengketa lahan di RAPP. Hal ini memungkinkan terjadinya tindakan

4
ilegal seperti perusakan hutan dan lahan yang dapat merusak lingkungan serta

mengancam keberlangsungan hidup masyarakat setempat.

5. Keterlibatan pihak-pihak yang memiliki kepentingan: Konflik sengketa

lahan di RAPP juga dapat dipengaruhi oleh adanya keterlibatan pihak-pihak

yang memiliki kepentingan dalam konflik tersebut, seperti pengusaha atau

politisi yang berusaha memperoleh keuntungan dari penggunaan lahan.

6. Kurangnya akses terhadap informasi: Masyarakat yang terlibat dalam

konflik sengketa lahan di RAPP seringkali kurang memiliki akses terhadap

informasi tentang regulasi dan kebijakan yang terkait dengan penggunaan

lahan.

Dengan demikian, untuk menyelesaikan konflik sengketa lahan di RAPP,

perlu dilakukan upaya untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut serta

memperkuat regulasi dan penegakan hukum yang efektif. Selain itu, diperlukan

juga upaya untuk meningkatkan akses terhadap informasi bagi masyarakat dan

memperkuat partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan terkait

penggunaan lahan.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa saja strategi tersebut Manajemen Humas PT.RAPP dalam

Penyelesaian Sengketa Tanah di Desa sungai jernih kabupaten Kuantan singingi.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan lembaga adat dalam

5
menyelesaikan konflik tanah ulayat masyarakat Di desa sungai jernih dengan PT.

RAPP

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Keunggulan teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut untuk

mengetahui peran lembaga konvensional dalam penyelesaiannya Konflik tanah

ulayat antara masyarakat Di sungai jernih dengan PT. RAPP di

Kabupaten Kuantan Singingi

2. Manfaat praktis

A.) untuk lembaga konvensional. Studi ini harus menggembirakan

semangat lembaga adat lainnya untuk lebih memperjuangkan haknya hadirin

B.) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk

hal tersebut Penelitian adalah berpikir secara ilmiah melalui analisis data objek

yang akan diselidiki.

C.) Semoga para peneliti dan pembaca berkenan informasi lebih lanjut dan

memberikan informasi.

D.) Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

6
E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan penelitian sejenis terdahulu

Tabel 1 Penelitian Sejenis Terdahulu

TEORI /
NO JUDUL / NAMA / TUJUAN
METODE HASIL PENELITIAN
SUMBER PENELITI
PENELITIAN

1. STRATEGI PUBLIC tujuan dari penelitian Adapun teknik pemerintah sebagai

RELATIONS PT.RAPP ini adalah untuk analisis data Mediator

(RIAU ANDALAN mengetahui apa saja yang


adalah pihak ketiga yang
PULP &PAPER) Strategi digunakan
kedudukannya lebih
PANGKALAN penulis dalam
Humas PT.RAPP tinggi dari Source
KERINCI DALAM penelitian ini
dalammenangani (PT.RAPP) dan
MENANGANI adalah
konflik sengketa
receiver (masyarakat).
KONFLIK
lahan di Desa Gunung deskriftif
Pemerintah sebagai
SENGKETA LAHAN Sahilan dan kualitatif. Data
peranntara kedua belah
DI DESA GUNUNG bersifat
Sahilan Darussalam pihak untuk
SAHILAN DAN kualitatif
Kabupaten Kampar
penyelesain konflik yang
SAHILAN digambarkan
terjadi. Kemudian, Source
dengan kata-
DARRUSALAM
(PT.RAPP) melakukan
kata atau
KABUPATEN
komunikasi
kalimat

7
KAMPAR / BERRY
yang dua arah timbal balik
FIRMANSYAH /
dipisahkan terkait tuntutan Receiver

menurut (masyarakat) yang

kategori, untuk menjadi penyebab

memperoleh
konflik. Mediatormelalui
kesimpulan
masing-masing pihak

yang telibat dalam konflik

melalui

proses negosiasi

diharapkan tercapainya

kesepakatan untuk

berdamai. Hasil

kesepakatan digunakan

untuk menyelesaikan

konflik yang terjadi antara

kedua belah

pihak. Kesepakatan

berdamai disetujui untuk

mengurangi kepentingan-

kepentingan

tertentu agar terciptanya

8
satu kepentingan bersama

2. ANALISIS PERANAN 1. Untuk mengetahui Jenis penelitian Membantu Pemerintah

LEMBAGA ADAT Peranan Lembaga ini adalah dalam Bidang

DALAM adat dalam penelitian Kemasyarakatan,

MENYELESAIKAN menyelesaikan deskriptif Mengatur dan

KONFLIK TANAH konflik tanah Ulayat kualitatif yaitu menetapkan pembagian

ULAYAT (STUDI masyarakat Gunung penelitian tanah ulayat untuk

KASUS KONFLIK Sahilan dengan PT. dengan cara


anggota persekutuan
TANAH ULAYAT RAPP di kabupaten mengumpulkan
melalui musyawarah,
MASYARAKAT Kampar. data dan fakta,
Mengurus mengatur
ADAT KENEGERIAN mengolah,
2. Untuk mengetahui ketentuan dalam hukum
GUNUNG SAHILAN menyajikan
hambatan-hambatan adat, terhadap hal-hal
DENGAN dan
lembaga adat dalam yang menyangkut tanah
menganalisa.
PT. RAPP DI menyelesaikan ulayat dalam persekutuan,

KABUPATEN konflik tanah ulayat guna kepentingan

KAMPAR) /ROMY masyarakat keperdataan adat juga dala

SYAFRIL Kenegerian Gunung hal adanya persengketaan

Sahilan dengan PT. atau perkara adat

RAPP Menjaga, memelihara dan

memanfaatkan tanah

ulayat untuk

kesejahteraan anggota

persekutuan .

9
3. KECENDERUNGAN Tujuan yang ingin Dalam Pemerintah daerah dalam

PEMBERITAAN dicapai dalam penelitian ini bidang

KONFLIK WARGA penelitian ini adalah menggunakan kemasyarakatan.Dalam

PULAU PADANG mengetahui Teknik analisis selama ini lembaga adat

KABUPATEN bagaimana data selalu bersikap transparan

MERANTI DENGAN kecenderungan menggunakan oleh karena itu selalu

PT. RAPP DI HARIAN pemberitaan konflik metode


melibatkan masyarakat
RIAU POS DAN warga Pulau Padang deskriftif
dalam proses membantu
TRIBUN Kabupaten Kepulauan kualitatif,
pemerintah dalam bidang
PEKANBARU Meranti dengan PT
kemasyarakatan sepertin
RAPP di Harian Riau
(ANALISIS FRAMING halnya penyelesaian
Pos dan Harian
BERITA EDISI 1 – 7 konflik masyarakat
Tribun Pekanbaru
JUNI 2011) /ARIE Gunung Sahilan dengan
ditinjau dari teori
GUNAWAN PT. RAPP, lembaga adat
framing pemberitaan
membentuk Tim
yang dikemukakan
penyelesai konflik dari
oleh Robert N
masyarakat yang juga
Entman.
berguna menyampaikan

ataupun mengawasi

lembaga adat Kenegerian

Gunung Sahilan dalam

memfasilitasi masyarakat

10
2. Tinjauan teoritis

Penelitian tentang "strategi" secara umum telah diteliti beberapa orang

Saya seorang peneliti dan saya juga sedang meneliti tentang "Strategi Humas

PT.RAPP dalam menangani sengketa tanah di desa-desa" sungai jernih

kabupaten Kuantan singingi" dalam judulnya pelajaran ini. Secara keseluruhan,

penelitian ini membahas “bagaimana Strategi Humas PT.RAPP dalam

menangani sengketa tanah desa sungai jernih kabupaten Kuantan singing.

Sehingga permasalahan penelitian ini mudah dipahami Pernyataan ahli

tentang “Strategi, PR dan Konflik.” Tujuan dari pembahasan kerangka teori ini

adalah untuk menjelaskan atau menjelaskan konsep teoritis yang berkaitan

dengan masalah internal untuk mempelajari.

Teori komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi merupakan kajian pada teori public relations,

menyatakan bahwa upaya yang dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan menyeluruh oleh suatu organisasi. Upaya ini dilakukan

untuk menciptakan serta memelihara niat baik agar saling mengerti antara

organisasi dan orang di dalamnya.

A. Strategi Humas

Strategi merupakan bagian integral dari rencana (plan), sedangkan rencana

merupakan hasil dari perencanaan (planning), yang pada akhirnya adalah

perencanaan merupakan salah satu tugas pokok manajemen, kata AhmadS.

Adnanputra (dalam Rosady, 2005:123).


11
Seperti yang sudah disebutkan, ada strategi Faktor-faktor yang mendukung

keberhasilan tindakan PR yang bertujuan untuk meningkatkan dan menciptakan

citra positif bagi organisasi bagi perusahaan atau barang dan jasa bagi pemangku

kepentingan (mereka yang pemangku kepentingan) tujuan terkait, d. H.

kelompok sasaran eksternal dan internal. Untuk Untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi PR harus diselaraskan Upaya untuk menggarap pendapat para

pemangku kepentingan. Jadi saat budidaya ini sukses, sikap dan tindakan positif

didukung oleh para pemangku kepentingan. Akhirnya muncul opini dan citra

positif yang bermanfaat bagi perusahaan-Perusahaan (Rosady, 2005:124).

Tugas PR adalah mempromosikan hubungan internal dan eksternal :

1) Menjaga hubungan (audiens internal)

Audiens internal mengacu pada audiens yang merupakan bagian Persatuan

atau komunitas itu sendiri. Serta mampu mengidentifikasi atau mengidentifikasi

hal-hal yang dapat menimbulkan atau menimbulkan citra negative dilakukan

sebelum politik atau oleh organisasi Soemirat dan Ardianto (2004).

2) Promosi hubungan eksternal (publik eksternal)

Ujchana (1993) mengacu pada masyarakat umum melalui masyarakat

eksternal (Masyarakat) berupaya menciptakan sikap dan citra positif di

kalangan masyarakat kepada lembaga/perusahaan yang diwakilinya, yaitu peran

Humas dua arah, diarahkan masuk dan keluar. Ada banyak definisi public

Hubungan, tetapi pertanyaan pada tingkat umum: Pembentukan niat baik, saling

menguntungkan.

12
Secara umum, strategi perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan di

sini dari masyarakat di luar perusahaan. Begitulah strategi publik eksternal

perusahaan berisi:

a) Strategi PR melalui kerja media.

Strategi PR sangat efektif dalam proses penyebaran informasi tentang

perusahaan di media massa, baik cetak maupun elektronik menciptakan citra

dan memberikan umpan balik positif dari pemangku kepentingan Silih Agung

Wasesa (Strategi Humas, 2005: 68) paling tidak Profesional PR mulai

memposisikan diri sebagai mitra media strategis Banyak sehingga informasi

yang mereka miliki dikelola untuk penggunaan professional Informasi yang

dibutuhkan oleh publik.

Upaya ini juga menghemat atau secara otomatis mengurangi biaya beli

tanah di media karena media suka secara sukarela mengisi halaman dengan

informasi yang diberikan oleh departemen Public relation. Semua ini bisa terjadi

karena Public relation berhenti bekerja. Informasi sebagai benda mati

disebarluaskan sebagai asli yang utuh. Publik Hubungan harus berubah sesuai

dengan target audiens informasi.

b) Strategi PR melalui hubungan masyarakat.

Menurut Rhenald Kasal (2005: 127) yang merupakan komunitas local

masyarakat yang tinggal atau instansi terkait yang berada di sekitar perusahaan

atau nilai-nilai perusahaan lainnya, masyarakat setempat dianggap sebagai satu

kesatuan dengan perusahaan yang saling menawarkan keuntungan. hubungan

13
timbal balik bukan berarti suatu komunitas adalah sekumpulan orang – orang

yang saling berbagi Kemungkinan kedua, masyarakat adalah organisme social

yang saling berinteraksi.

Banyak hal yang diuntungkan dari hubungan yang harmonis masyarakat

sekitar, yaitu sebagai pendukung operasional perusahaan, siapa tahu dekat

dengan perusahaan dan tetap dekat dengan perusahaan yang salah.

c) Strategi Humas Republik Rakyat Tiongkok (Image Reality Perception).

Seperti yang disebutkan oleh Kotler dalam bukunya Marketing

Management (1999). Silih Agung Wasesa (2005: 13) mendefinisikan

pengamatan ini sebagai suatu proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan

menafsirkan informasi yang muncul di pikiran menjadi satu gambaran besar itu

penting. Sun Silih Agung Wasesan (2005: 15) berapa banyak Opini yang

terbentuk dalam jangka waktu yang panjang sangat ditentukan oleh cara kerja

Public relation mampu mengkonstruksi persepsi berdasarkan realitas yang

terjadi.

Persepsi realitas citra harus dibangun atas dasar yang kredibel,

berdasarkan persepsi realitas visual yang tidak hanya didasarkan pada

pengetahuan realitas dengan cara yang sangat dapat dipercaya menghasilkan

citra yang lemah. Risiko karena informasi yang hilang Kredibilitas adalah

banyaknya lubang yang dapat dilihat oleh publik, termasuk pihak lain memiliki

kepentingan yang sedikit bertentangan.

14
3. Tinjauan koseptual

Bisa kita lihat dengan jelas kerangka teori penelitian di atas, oleh karena

itu, untuk mengikuti kerangka teori, perlu untuk memperkenalkan, untuk

memudahkan pencarian strategi solusi yang tepat Konflik. Hingga strategi itu

diimplementasikan melalui proses pemilu Dalam konflik, para aktor yang

terlibat konflik harus diketahui terlebih dahulu. Pemangku kepentingan

tersebut adalah masyarakat, tokoh masyarakat, perusahaan PT.RAPP, LSM dan

pemerintah daerah terkait. kemudian ditentukan oleh hubungan antara strategi

dan konflik perusahaan Indikator strategi penyelesaian konflik di perusahaan

(Uchjana, 1993: 150), yaitu:

A. akses ke media

1) Hal ini dilakukan dengan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam suatU

kegiatan yang dibuat oleh perusahaan.

2) Kirim siaran pers untuk mengoreksi penyebaran informasi negative dalam

masyarakat.

3) Menyebarluaskan informasi tentang kinerja dan partisipasi pimpinan mencoba

menyelesaikan konflik. B. Jangkau pemangku kepentingan/masyarakat dengan

mengundang Ninik Mamak atau sesepuh setempat bernegosiasi untuk mencari

solusi konflik yang dihasilkan.

C. Akses ke Pemerintah

1) Pemerintah sebagai pihak ketiga dalam penyelesaian konflik

15
2) Undangan Direksi pada setiap acara perusahaan dalam bentuk sosialisasi hokum

mencegah organisasi bertindak dalam situasi konflik kebijakan hukum Ordo itu

sendiri.

4. Kerangka pemikiran

1. Konteks

Identifikasi latar belakang sengketa lahan RAPP, termasuk lokasi

geografis dan karakteristik lingkungan yang terlibat dalam sengketa ini.

Identifikasi pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam sengketa ini,

seperti pemerintah, masyarakat lokal, RAPP, LSM, dan lain-lain.

2. Penyebab

Analisis faktor penyebab utama konflik, seperti perbedaan interpretasi

mengenai hak atas tanah, kebijakan pemerintah, peran perusahaan, tuntutan

masyarakat lokal, dan faktor sosial-ekonomi lainnya. Identifikasi bagaimana

konflik sengketa lahan RAPP terkait dengan isu-isu yang lebih luas, seperti hak

asasi manusia, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.

3. Dampak

Tinjau dampak dari konflik sengketa lahan RAPP terhadap pemangku

kepentingan utama yang terlibat, seperti masyarakat lokal, lingkungan, ekonomi

lokal, dan lain-lain. Tinjau bagaimana dampak konflik sengketa lahan RAPP

berkaitan dengan isu-isu yang lebih luas, seperti hak asasi manusia, pengelolaan

16
sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.

4.Solusi

Tinjau berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan sengketa

lahan RAPP, baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat lokal.

Analisis keberhasilan dan kegagalan dari upaya-upaya tersebut, dan identifikasi

faktor yang mempengaruhi hasil dari upaya tersebut. Tinjau opsi-opsi solusi

yang dapat diambil untuk menyelesaikan sengketa lahan RAPP, dan evaluasi

kelebihan dan kekurangan dari masing-masing opsi tersebut.

5. Rekomendasi

Berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dilakukan, berikan

rekomendasi mengenai tindakan yang paling tepat untuk menyelesaikan

sengketa lahan RAPP. Tinjau implikasi dari rekomendasi tersebut terhadap

pemangku kepentingan yang terlibat, dan identifikasi tindakan lanjutan yang

harus diambil untuk menerapkan rekomendasi tersebut secara efektif.

F. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Atau Paradigma Penelitian

Metode penelitian pada hakekatnya adalah metode ilmiah untuk

memperoleh informasi guna tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan penelitian kualitatif

menurut Saryono adalah penelitian yang menyelidiki, menemukan,

17
mendeskripsikan dan menjelaskan ciri-ciri atau ciri-ciri efek sosial yang tidak

dapat dijelaskan, diukur atau dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif.

(Nursapiah, 2020).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang

bertujuan untuk memahami dan menginterpretasikan subjek serta menonjolkan

gejala-gejala yang terlihat dan menginterpretasikan apa yang ada di balik gejala

tersebut. Artinya, kami menjelaskan secara rinci apa, siapa, di mana, kapan,

bagaimana, mengapa dan sejenisnya tentang topik yang diteliti.

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di kelurahan sungai jernih, kecamatan logas

tanah darat kabupaten Kuantan singing, Riau. Penelitian ini akan dilaksanakan

pada periode agustus 2023 hingga februari 2024.

3. Subjek Dan Objek Peneltian

A. Subjek Penelitian

subjek penelitian adalah atribut atau ciri atau nilai asal dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang harus diteliti dan ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 32). Subjek penelitian merupakan poin

penting dan sangat penting dalam penelitian, bisa berupa benda, orang atau

benda.

18
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti

adalah purposive sampling. Peneliti menggunakan purposive sampling untuk

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber dan desain

(konstruksi). Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi fitur-

fitur karakteristik yang ada dalam kombinasi konteks yang unik (Moleong,

2005).

Mengenai teknik pengambilan sampel yang tepat, pertimbangan

diperlukan saat memilih dan menentukan sampel. Peneliti harus memilih

sampel yang dianggap mengetahui masalah yang dihadapi dan apa yang

diharapkan dari penelitian.

Oleh karena itu, topik penelitian dari penelitian ini adalah;

1. konflik yang sedang terjadi di kelurahan sungai jernih, kecamatan

logas tanah darat, kabupaten Kuantan singing.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah semua permasalahan yang akan diteliti

(Alwasilah, 2011:115). Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok

perhatian penelitian. Yang menjadi perhatian adalah suatu materi atau substansi

yang permasalahannya dikaji dengan menggunakan teori yang dipilih.

Penelitian ini mengkaji bagaimana konflik yang terjadi di kelurahan sungai

jernih kabupaten Kuantan singing.

19
4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Maryadi dkk (2010:14), Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik yang memungkinkan

diperolehnya informasi secara rinci dalam waktu yang relatif lama. Menurut

Sugiyono (2005:62), “ Teknik pengumpulan data merupakan tahapan

penelitian yang paling strategis karena tujuan utama penelitian adalah untuk

memperoleh informasi”.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data merupakan teknik

yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

dari sumber yang memakan banyak waktu. Pengumpulan data oleh peneliti

sangat diperlukan dalam penelitian ilmiah. Dengan informasi yang tepat,

diperoleh informasi yang dapat dipercaya, dan informasi penelitian kualitatif

diperoleh dengan berbagai cara, antara lain wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

C. wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu, percakapan dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewee) yang mengajukan pertanyaan dan

interviewee (interviewee) yang menjawab pertanyaan. Wawancara adalah

proses percakapan yang dilakukan oleh dua pihak untuk mengumpulkan

informasi tentang orang, peristiwa, kegiatan, organisasi, motif, perasaan, dll.

Menurut (Moleong, 2005:186), wawancara mendalam adalah proses di mana

informasi digali secara mendalam, masalah dan objek penelitian digunakan

20
secara terbuka dan bebas, serta diarahkan ke pusat-pusat penelitian. Dalam hal

ini, kuesioner pra-dibangun digunakan untuk melaksanakan metode wawancara

rinci.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.

Dengan kata lain, wawancara yang dilakukan dikatalogkan secara sistematis

karena responden tahu persis topik apa yang ingin mereka gali. Pihak yang

diwawancarai terbagi atas masyarakat, dan HUMAS dari PT RAPP yang

berada di daerah desa sungai jernih tersebut.

b. Observasi

Menurut W. Gulo (2002) merupakan metode pengumpulan data dimana

peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama

penelitian. Observasi melibatkan dua komponen yaitu si pelaku observasi atau

observer, dan obyek yang diobservasi atau observer.

Observasi adalah salah satu dari berbagai metode pengumpulan data yang

dapat digunakan bukan saja untuk memperkirakan sikap responden (kuesioner

dan wawancara), tetapi juga menagkap ragam kejadian atau fenomena (situasi,

kondisi) yang terjadi. Guna teknik ini yaitu untuk menyelidiki berbagai

kelakuan manusia, proses kerja, tanda-tanda alam, danmemiliki responden

yang tidak terlalu tinggi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan

dan observasi secara langsung di sungai jernih kabupaten kuanta singing.

C.Dokumentasi

Dokumentasi dibagi menjadi dua bagian yaitu dokumen pribadi dan


21
dokumen resmi. Catatan pribadi adalah catatan tertulis atau kompilasi dari

tindakan, pengalaman, dan keyakinan seseorang. Dokumen pribadi termasuk

buku harian, surat pribadi, dan otobiografi. Dokumen resmi dibagi menjadi

dokumen internal dan eksternal. Dokumen internal berupa catatan, komunikasi,

instruksi. Dokumen eksternal mencakup materi informasi yang dihasilkan oleh

organisasi sosial, seperti majalah, buletin, pernyataan, dan pesan yang dikirim

ke media. (Moleong, 2005).

Dalam penelitian ini dokumen digunakan untuk melengkapi hasil

penelitian, sedangkan dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semua hal komunikasi tentang sengketa lahan yang terjadi di sungai jernih

kabupaten Kuantan singingi.

5. Teknik Analisis Data (Unit Analisis Data)

Analisis data adalah proses dan upaya untuk mengubah data menjadi

informasi baru. Analisis data juga bertujuan untuk mengorganisasikan data

untuk membantu peneliti menemukan solusi atas masalah mereka.

Manfaat bagi seorang peneliti dalam menganalisis data secara tepat dan

akurat adalah peneliti dapat mengidentifikasi bagian-bagian yang penting.

Selain itu, analisis memberikan hasil pengukuran yang jelas. Peneliti harus

memperhatikan jenis data yang akan dianalisis, hipotesis dan model analisis

yang digunakan dalam konteks desain penelitian.

Ada beberapa jenis ahli yang banyak digunakan dalam penelitian


22
kualitatif. Menurut Milles dan Huberman, analisis data terdiri dari reduksi,

penyajian, dan penarikan kesimpulan, dan format penyajian data tentunya

menghasilkan informasi yang lebih terstruktur. Milles dan Hubermen membagi

analisis data menjadi tiga tahap. Reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/validasi.

D. reduksi data

Reduksi data adalah proses pengumpulan bahan penelitian yang dapat ditemukan

peneliti sewaktu-waktu untuk memperoleh banyak informasi dengan mengetahui cara

menggunakan metode observasi, wawancara atau berbagai dokumen tentang subjek yang

diteliti. Peneliti harus mampu mengumpulkan data lapangan berupa catatan lapangan,

menafsirkan atau menyeleksi data apapun yang relevan dengan fokus masalah yang

diteliti (Kriyantono, 2009).

E. penyajian informasi

Setelah minimisasi, langkah selanjutnya adalah menampilkan data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat, diagram, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal itu, Miels dan Huberman (1984)

menemukan bahwa “representasi paling umum dari data penelitian kualitatif secara

historis adalah teks naratif”. Dalam penelitian kualitatif, materi paling sering disajikan

dalam teks naratif.

F. penarikan kesimpulan

Langkah terakhir dalam menganalisis data ini adalah menarik kesimpulan. Dalam

penelitian kualitatif, verifikasi data terjadi secara terus menerus sepanjang proses
23
penelitian. Kesimpulan awal yang disajikan masih bersifat awal dan akan berubah kecuali

ditemukan bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data selanjutnya. Namun jika

kesimpulan awal tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang disajikan

merupakan kesimpulan yang masuk akal.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Validitas mengacu pada seberapa akurat dan tepat suatu metode untuk

mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Jika valid, berarti hasil yang

diperoleh konsisten dengan ciri-ciri, ciri-ciri, dan perubahan nyata dalam dunia

fisik atau sosial. Oleh karena itu, cari tahu seberapa baik hasil sebenarnya dengan

mengukur apa yang dirancang untuk diukur. Pengukuran yang akurat biasanya

dapat diandalkan. Jika tes memberikan hasil yang akurat, itu harus diulang. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi.

Triangulasi adalah metode yang paling umum digunakan untuk

memastikan validitas data dalam penelitian kualitatif. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan kebenaran data dengan menggunakan sesuatu selain data itu untuk

memeriksa atau membandingkan data. Triangulasi didefinisikan sebagai teknik

yang menggabungkan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data

yang ada. Peneliti yang melakukan triangulasi tentunya memiliki tugas khusus

yang harus dilakukan. Selain mengumpulkan bahan penelitian, peneliti juga

melakukan tes Kredibilitas informasi melalui teknik pengumpulan data yang

berbeda dan sumber data yang berbeda. Triangulasi bertujuan untuk menelusuri

perbedaan antara informasi yang diterima oleh seorang informan (informan)


24
dengan informan lainnya. (Sugiyono, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Hamdan, Hafied Canggara. Prinsip-prinsip hubungan Dengan


Masyarakat, Surabaya, 1996 Kasali, Rhenal. Manajement Public Relation,
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Nurullah, 1999 Tanah Ulayat Menurut Ajaran Adat Minangkabau. PT


Singgalang Press, Padang

Wasesa, Silih Agung. Strategi Public Relation, Jakarta : Bumi Aksara,


2008

Onong, Uchjana Effendy. Human Relation dan Public Relation. Bandung


: Bandar Maju Bandung, 1993.

Kasali, Rhenal. Manajement Public Relation, Konsep dan Aplikasinya di


Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2003

Harsono, Boedi, 2005, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan


Undang- Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jambatan, Jakarta.

Murad, Rusmadi, 1991, Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah,


Bandung Maju, Bandung.

25

Anda mungkin juga menyukai