Mekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
NORMAL
Selasa, 24 Juni 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul MEKANISME PERSALINAN
NORMAL Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
BIOLOGI REPRODUKSI di Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan D-IV Kebidanan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada, sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 2
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………………………………………………. 3
B. Diameter janin…………………………………………………….. 3
C. Pembagian fase/kala persalinan…………………………………… 3
D. Tahapan dalam persalinan………………………………………… 8
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya,
tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun
janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang
memadai. Persalinan pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan
penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut. (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999:138).
Dalam persalinan terjadi perubahan-perubahan fisik yaitu, ibu akan merasa sakit
pinggang dan perut, merasa kurang enak, capai, lesu, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur enak,
sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan perubahan-perubahan psikis yaitu merasa
ketakutan sehubungan dengan dirinya sendiri, takut kalau terjadi bahaya atas dirinya pada saat
persalinan, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya, takut yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sudah lalu misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu. Ketakutan
karena anggapanya sendiri bahwa persalinan itu merupakan hal yang membahayakan (Cristina’s
Ibrahim, 1993;80).
Menurut Susan Martin Tucker masalah lain yang timbul dalam persalinan fisiologis
akibat dari perubahan fisik adalah resiko cedera terhadap ibu, resiko cidera terhadap janin dan
gangguan membran mukosa.
WHO melaporkan sekitar 99 % kematian ibu terjadi di negara berkembang. (2) Pada
tahun 1994 dari 95.866 persalinan terdapat 67 kematian ibu (69,9 / 100.000 kelahiran hidup). (3)
Jumlah kematian diluar rumah sakit sangat tinggi 73,3 % dan di dalam rumah sakit 26,7 %. (4)
Di Jawa Timur tahun 2000 angka kematian ibu 396 / 100.000 kelahiran hidup. (Depkes RI, 1997;
4).
Penyebab utama kematian ibu di negara yang sedang berkembang sebagian besar
adalah penyebab obstetri langsung yaitu; perdarahan post partum, eklamsia, sepsis dan
komplikasi dari keguguran. Penyebab kematian ini sebagian besar dapat dicegah, karena di
negara-negara dengan angka kematian ibu yang rendah penyebab kematian ini tidak didapatkan
lagi. (Depkes RI, DNPK-KR 2001).
Mengingat ibu merupakan satu kesatuan dari Bio Psiko sosial spiritual perlu
mendapatkan perhatian khusus dari bidan dalam menyiapkan fisik dan mental guna
meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Bidan merupakan salah satu
tenaga dari team pelayanan kesehatan yang keberadaanya paling dekat dengan ibu mempunyai
peran penting dalam mengatasi masalah melalui proses kebidanan. Dalam melaksanakan asuhan
kebidanan, bidan dituntut memiliki wawasan yang luas trampil dan sikap profesional. Tindakan
yang kurang tepat dapat menimbulkan komplikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas penulis mengambil rumusan masalah mengenai persalinan
normal, yaitu:
1. Pengertian mekanisme persalinan normal
2. Diameter janin
3. Gerakan-gerakan utama dalam mekanisme persalinan normal
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari mekanisme persalinan normal.
2. Mengetahui diameter janin
3. Mengetahui gerakan-gerakan utama dalam mekanisme persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin yang mengakomodasikan diri
terhadap panggul ibu. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin itu
harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia di dalam panggul. Diameter-diameter
yang besar dari janin harus menyesuaikan dengan diameter yang paling besar dari panggul ibu
agar janin bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan.
B. DIAMETER JANIN
1. Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin, dipakai di
dalam definisi penguncian (enggagment).
2. Diameter suboksipitobregmantika ialah jarak antara batas leher dengan oksiput ke anterior
fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala.
3. Diameter oksipitomental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala janin; ini adalah
diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.
2. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih
rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang
lebih kecil melalui jalan lahir: diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboksipito frontalis (11 cm).
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan
dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari
kekuatan ini adalah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari
moment yang menimbulkan defleksi.
3. Desensus
Pada nulipara, engagemen terjadi sebelum inpartu dan tidak berlanjut sampai awal
kala II; pada multipara desensus berlangsung bersamaan dengan dilatasi servik.
Penyebab terjadinya desensus :
a. Tekanan cairan amnion
b. Tekanan langsung oleh fundus uteri pada bokong
c. Usaha meneran ibu
d. Gerakan ekstensi tubuh janin (tubuh janin menjadi lurus)
Faktor lain yang menentukan terjadinya desensus adalah :
a. Ukuran dan bentuk panggul
b. Posisi bagian terendah janin
Semakin besar tahanan tulang panggul atau adanya kesempitan panggul akan
menyebabkan desensus berlangsung lambat.
a. Desensus berlangsung terus sampai janin lahir.
b. Putar paksi dalam- internal rotation
c. Bersama dengan gerakan desensus, bagian terendah janin mengalami putar paksi dalam pada
level setinggi spina ischiadica (bidang tengah panggul).
d. Kepala berputar dari posisi tranversal menjadi posisi anterior (kadang-kadang kearah posterior).
e. Putar paksi dalam berakhir setelah kepala mencapai dasar panggul.
DAFTAR PUSTAKA
Sastrowinata Sulaiman,(1983)Obstetri Fisiologi. Unpad. Bandung
Prawirohardjo Sarwono,(2009)Ilmu Kebidanan,Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,Jakarta
Widyastuti yani,Sumarah &Wiyati Nining,(2008)Perawatan Ibu Bersalin(Asuhan Kebidanan
pada ibu Bersalin),Yogyakarta
Neonatal, yayasan bidan pustaka sarwono,prawirohardjo, Jakarta
Diposkan oleh isma dunggio di 00.43 Tidak ada komentar: