Botanical Park Centre
Botanical Park Centre
Diajukan oleh:
FENNY PUSPITASARI
G1E017027
Diajukan oleh:
FENNY PUSPITASARI
G1E017027
Oleh:
FENNY PUSPITASARI
G1E017027
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping
i
PERNYATAAN ORISINIL
Merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan hasil duplikasi dari
Skripsi/Skripsi/Karya Ilmiah lainnya yang pernah dipublikasi dan/atau pernah
digunakan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di perguruan tinggi atau instansi
manapun, kecuali bagian sumber informasinya dicantumkan sebagaimana
mestinya.
Bengkulu,………………..
Yang Membuat Pernyataan,
Fenny Puspitasari
G1E017027
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Bengkulu,………………..
Yang menyatakan
FENNY PUSPITASARI
G1E017027
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 2
Tujuan ..................................................................................................... 2
Sasaran ................................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Lingkup Pembahasan ................................................................................ 3
1.5 Metode Desain .......................................................................................... 3
1.6 Keaslian Penulisan .................................................................................... 4
1.7 Alur Pikir .................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
2.1 Tinjauan Umum Objek ............................................................................. 6
2.2 Tinjauan Arsitektur Eco-Futuristic ........................................................... 7
Arsitektur Ecology .................................................................................. 7
Arsitektur Futuristic ................................................................................ 8
Arsitektur Eco-Futuristic ........................................................................ 9
2.3 Tinjauan Preseden ..................................................................................... 9
Waterfront Botanical Garden ................................................................. 9
Botanical Garden ................................................................................. 10
Vandusen Botanical Garden Visitor Centre ......................................... 11
BAB III TINJAUAN LOKASI ............................................................................. 13
3.1 Tinjauan Kabupaten Rejang Lebong ...................................................... 13
3.2 Kebijakan Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Rejang Lebong ........... 14
3.3 Data-data lainnya .................................................................................... 14
3.3.1 Batasan dan luasan tapak ...................................................................... 14
3.3.2 Kondisi topografi tapak ........................................................................ 15
v
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
3 LAMPIRAN ....................................................................................................... 22
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ABSTRAK
“BOTANIC PARK CENTRE DENGAN PENDEKATAN ECO-FUTURISTIC”
Oleh :
FENNY PUSPITASARI
G1E017027
(Program Studi Arsitektur)
ix
ABSTRACT
By
FENNY PUSPITASARI
(Program Study Architecture)
x
BAB I PENDAHULUAN
1
Perancangan Botanical Park Centre berada di Kabupaten Rejang
Lebong. Kabupaten Rejang Lebong terletak di Provinsi Bengkulu,
Indonesia merupakan daerah agraris yang memiliki tanah subur, serta
berada di kaki Gunung Bukit Barisan. Hasil bumi yang berlimpah,
kekayaan alam yang masih alami dan banyaknya destinasi wisata membuat
Kabupaten Rejang Lebong memiliki daya tarik tersendiri. Ruang terbuka
yang masih banyak di Kabupaten Rejang Lebong dapat dimanfaatkan
sebagai area konservasi, penelitian, serta rekreasi.
Oleh karena itu, perancangan Botanical Park Centre diharapkan
mampu membantu perlindungan dan pemeliharaan bagi tumbuhan. Selain
itu juga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk sarana penelitain dan
pembelajaran, serta tempat wisata yang mampu meningkatkan pendapatan
bagi Kabupaten Rejang Lebong.
Tujuan Umum
1. Menjadikan Perancangan Botanic Park Centre sebagai tempat
konservasi, pendidikan, dan rekreasi,
2. Menerapkan pendekatan eco-futuristic pada Perancangan
Botanic Park Centre.
Tujuan Khusus
1. Menyediakan fungsi ruang dan landscape yang dapat
mendukung kebutuhan dan kegiatan pengguna bangunan.
Terdiri dari fungsi edukasi (ruang penelitian, perpustakaan,
2
galeri bibit tumbuhan, dan area pameran tumbuhan), fungsi
wisata edukasi berbasis agrowisata (area konservasi), fungsi
penunjang lainnya (gift shop, restaurant, cafetaria, dan
tempat bermain anak).
2. Mengaplikasikan konsep tata massa bangunan yang bebas,
pemilihan material, dan teknologi ramah lingkungan yang
sesuai dengan konsep pendekatan eco-futuristic.
3
Mencari contoh dan wujud bangunan Botanic Park Centre,
serta mencari berbagai contoh tentang pendekatan eco-
futuristic.
1.5.3 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dipilih dan
disajikan secara sistematis dan informatif agar mudah dalam
tahap analisis data. Mengolah data terkait isu permasalahan,
analisa ruang, serta teori yang menjadai konsep dasar
perancangan Botanic Park Centre.
1.5.4 Perancangan
Setelah dilakukan analisis data dan teori yang mendukung,
kemudia hasil analsis digunakan sebagai dasar dalam merancang
dan sesuai dengan pendekatan eco-futuristic.
4
sebagai sarana edukasi dan penelitian yang atraktif bagi
masyarakat.
4. Redesain Terminal Penumpang Tangkoko di Bangka Belitung
“Arsitektur Eco-Futuristic” (Fahri Egha Randang, Surijadi
Supardjo, Raymond D. Ch. Tarore)
5. Perancangan Balai Pameran Perencanaan Wilayah dan Kota di
Surabaya Pendekatan Eco-Futuristic (Muhamad Khothibul Umam
– Universitas Islma Negeri Maulana Malik Ibrahim). Balai
Pameran yang digunakan sebagi wadah untuk lebih mengenal tata
kota Surabaya, perancangan menggunakan pendekatan eco-
futuristic.
Ada tiga tulisan yamg telah membahas botanical garden dan ada
dua tulisan tentang pendekatan eco-futuristic. Perbedaan tulisan yang
terdahulu dengan Botanic Park Centre adalah Botanic Park Centre
dirancang sebagai kawasan konservasi ex-situ yang dapat dimanfaatkan
sebagai tempat penelitian para peneliti dan sebagai tempat wisata
masyarakat umum. Selain itu juga, penggunaan pendekatan eco-futuristic
juga membantu para pekerja dalam memudahkan perawatan tumbuhan.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
okesigen, karbon, dan nitrogen yang berguna mengurangi polusi
udara. Fungsi pariwisata adalah wadah untuk kegiata wisata
outdoor, pengunjung dapat menenangkan diri dengan keberadaan
aneka jenis tumbuhan (Wahid, 2015).
Arsitektur Ecology
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos adalah
rumah tangga atau cara bertempat tinggsl, dan logos bersifat ilmu
pengetahuan. Jadi, ekologi berarti ilmu tentang rumah atau tempat
tinggal makhluk hidup.
Menurut Heinz frick, (1998), ekologi didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balikantara makhluk
hidup dan lingkungan. Eko-arsitektur adalah :
1. Holistis, berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai
suatu kesatuan yang lebih penting daripada sekedaar kumpul
bagian,
7
2. Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam
pembangunan) dan pengalamamn lingkungan lama terhadap
manusia,
3. Pembangunan sebagai proses dan bukan sebagai kenyataan
tertentu yang statis,
4. Kerja sama antaramanusia dengan alam sekitarnya
demikeselmatan kedua belah pihak
Arsitektur Futuristic
Futuristic atau futuristik (Indonesia) adalah kepercayaan
bahwa tujuan kehidupan dan keinginan seseorang terletak di masa
depan bukan pada masa sekarang ataupun masa lalu (Harcout,
2011 dalam Fadhilah, 2015). Futuristic adalah sesuatu yang
mengandung nilai dinamis, estetis, dan inovatif terutama dari segi
teknologi yang dipakai canggih dan ramah lingkungan. Futuristic
sejalan dengan perkembangan teknologi, semakin maju teknologi
yang diciptakan manusia maka keberadaan futuristic juga akan
semakin bekembang. Aspek futuristic :
1. Fleksibelitas : Tidak terikat oleh waktu, dapat mengikuti
zaman
8
2. Kapabilitas : Kemampuan desain untuk mengikuti
perkembangan zaman
Dua aspek tersebut harus ada dalam aristektur futuristic (Umam,
2017).
Arsitektur Eco-Futuristic
Berdasarkan kedua cabang arsitektur ecology dan futuristic,
didapat bahwa prinsip eco-futuristic yaitu :
1. Solusi desain didapat dari tapak.
2. Desain berasal dari kombinasi alam,
3. Sustainable.
4. Memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.
5. Pembaharuan SDA ke.
Eco-Futuriastic tidak harus dengan teknologi serba canggih,
namun solusi desain yang mengedepankan terhadap tanggap
lingkungan, hemat energi, dan ramah lingkungan. Perancangan
juga mempertimbangkan struktur, bahan yang ramah lingkungan,
kuat, efisien, keberlanjutan, serta memikirkan keindahan.
9
menjadi 23.5 hektar ruang publik yang subur dan berkelanjutan.
Taman ini memiliki ruang hijau dan pusat pendidikan tentang
konservasi dan keberlanjutan tumbuhan.
Fasad pada bangunan yang terletak di Waterfront Botanical
Garden menggunakan kayu dan mengoptimalkan pencahyaan
alami. Bangunan ini terdiri dari ruang pertemuan, inti bangunan,
dan ruang bebas atau fleksibel yang digunakan sebagai tempat
belajar.
Botanical Garden
10
bertujuan untuk memelihara koleksi tanaman secara global dan
meningkatkan spesies yang memiliki nilai biologis dan etnobotani
yang tinggi. 16 paviliun yang ada ditata menjadi enam set, yaitu :
akses selatan, auditorium terbuka, layanan budaya, green house,
layanan pendidikan, kuratorial, dan akses utara.
11
aluminum heat sink yang digunkan untuk mengubah sinar matahri
menjadi energi.
12
BAB III TINJAUAN LOKASI
13
3.2 Kebijakan Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Rejang Lebong
14
3.3.2 Kondisi topografi tapak
15
BAB IV KRITERIA PERANCANGAN
Mediterranean Zone
No. Nama Latin Nama Lokal
1. Phoenix dactylifera L. Pohon Kurma
2. Tulipa Bunga Tulip
3. Lavandula angustifolia Bunga Lavender
4. R. officinalis Rosemary
5. O. europaea Pohon Zaitun
6. Accacia auriculiformis Pohon Akasia
16
4.2 Pendekatan Eco-Futuristic
Kriteria terhadap pendekatan eco-futuristic diterapkan pada
teknologi yang digunakan dan penggunaan sumber daya yang dapat
dibarukan ditempat. Pada perancangan ini area konservasi diberikan atap
yang dapat dibuka secara otomatis menggunakan sensor cahaya matahari
agar dapat memaksimalkan cahaya untuk kebutuhan fotosintesis
tumbuhan.
17
BAB V KONSEP DESAIN ARSITEKTUR
5.1 Pendekatan Fungsional
5.1.1 Analisa Pelaku
Sasaran pengunjung Botanic Park Centre ini adalah para
peneliti dan masyarakat umum. Berdasarkan jenis kegiatannya
maka pengguna Botanic Park Centre adalah sebagai berikut:
a. Pelaku Tetap
Pelaku tetap adalah pengelola Botanic Park Centre.
Pengelola adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap
kepemilikan dan pengelolaan Botanic Park Centre. Staff dan
karyawan merupakan pengelola
b. Pelaku Tidak Tetap
Pelaku tidak tetap yaitu pengunjung dan event organozation.
Pengunjung adalah masyarakat umum yang mengunjungi
Botanic Park Centre. Sedangkan event organization adalah
kelompok tertentu yang mengadakan suatu kegiatan seperti
pameran, lokakarya, perlombaan ilmiah dalam skala yang
tidak kecil.
18
5.1.2 Kebutuhan Ruang
Standar Besar
No. Ruang Kapasitas Jumlah Sumber Luas
Ruang
1. Lobby 0,8 m2/orang 90 orang 1 unit ENAD ± 72,00 m2
2. Ruang 2 Meja dan Kursi 2 orang 1 unit ENAD ± 5,15 m2
Informasi
Sirkulasi 40% ± 2,06 m2
Total ± 7,21 m2
3. Tiket 1 unit
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku ;
Frick, H., & Suskiyanto, F. B. (1998). Dasar-dasar eko-arsitektur. Yogyakarta:
Kanisius.
Woolley, H., & Rose, S. (2004). The Value of Public Space. London: Cabe Space.
Skripsi, Thesis :
Gembong, R. D (2016) ORCHID BOTANICAL GARDEN DI KABUPATEN
SLEMAN. Tugas Akhir.
Noris, H. (2019). EDUWISATA PERTANIAN DI DESA
GENTINGKECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG.
Umam, M. K. (2017). PERANCANGAN BALAI PAMERAN PERENCANAAN
WILAYAH DAN KOTA DI SURABAYA PENDEKATAN ECO-
FUTURISTIC. Tugas Akhir.
Internet :
Archdaily. (2012). Retrieved from Botanical Garden / Tatiana Bilbao S.C.:
https://www.archdaily.com/410393/botanical-garden-tatiana-bilbao-s-c
Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong. (2020). Retrieved from
dispar.rejanglebongkab: https://dispar.rejanglebongkab.go.id/
20
Park and garden habitats. (2020). Retrieved from Forest Research:
https://www.forestresearch.gov.uk/tools-and-resources/urban-
regeneration-and-greenspace-partnership/greenspace-in-practice/benefits-
of-greenspace/park-and-garden-habitats/
Pintos, P. (2019). Archdaily Retrieved from Waterfront Botanical Gardens /
Perkins and Will: https://www.archdaily.com/933133/waterfront-
botanical-gardens-perkins-plus-will/
Vinnitskaya, I. (2012, Maret 20). Archdaily Retrieved from VanDusen Botanical
Garden Visitor Centre / Perkins+Will:
https:/www.archdaily.com/215855/vandusen-botanical-garden-visitor-
centre-perkinswill/
21
3 LAMPIRAN