Anda di halaman 1dari 2

Standar Audit 330

Standar Audit (SA) 330


Standar Audit ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang dan menerapkan respons
terhadap risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor dalam suatu audit
atas laporan keuangan.

Tujuan
Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat yang berkaitan dengan
penilaian risiko kesalahan penyajian material, melalui pendesainan dan penerapan respons yang tepat
terhadap risiko tersebut.

Definisi
Untuk tujuan SA ini, istilah-istilah berikut mempunyai arti yang dijelaskan seperti di bawah ini:
(a) Prosedur substantif: Suatu prosedur audit yang dirancang untuk mendeteksi kesalahan penyajian material
pada tingkat asersi. Prosedur substantif terdiri dari:
(i)  Pengujian rinci (dari setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan); dan
(ii) Prosedur analitis substantif.
(b) Pengujian pengendalian: Suatu prosedur audit yang dirancang untuk mengevaluasi efektivitas operasi
pengendalian dalam mencegah, atau mendeteksi danmengoreksi, kesalahan penyajian material pada
tingkat asersi.

Ketentuan
1.    Respons Keseluruhan
     Auditor harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko
kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan.
2.    Prosedur Audit Sebagai Respons terhadap Risiko Kesalahan PenyajianMaterial yang Telah Dinilai pada
Tingkat Asersi
     Auditor harus merancang dan mengimplementasikan prosedur audit lebih lanjut yang sifat, saat, dan
luasnya didasarkan pada dan merupakan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah
dinilai pada tingkat asersi.
3.    Kecukupan Penyajian dan Pengungkapan
Auditor harus melaksanakan prosedur audit untuk menilai apakah penyajian menyeluruh laporan
keuangan, termasuk pengungkapan yang bersangkutan, adalah sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
4.    Evaluasi terhadap Kecukupan dan Ketepatan Bukti Audit
     Auditor harus menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh. Dalam
menyatakan suatu opini, auditor harus mempertimbangkan semua bukti audit relevan, tanpa
memperhatikan apakah bukti tersebut mendukung atau bertentangan dengan asersi dalam laporan
keuangan.
5.    Dokumentasi
Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi audit:2
a.    Respons keseluruhan untuk menanggapi risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada
tingkat laporan keuangan, dan sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut yang dilaksanakan;
b.    Hubungan antara prosedur audit dengan risiko yang telah dinilaipada tingkat asersi; dan
c.    Hasil prosedur audit, termasuk kesimpulan ketika prosedur audit belum memberikan hasil yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai