Anda di halaman 1dari 5

BAB 30 RENCANA AUDIT YANG TANGGAP

“Rencana Audit yang Tanggap” merupakan terjemahan harafiah dari Responsive


Audit Plan. Istilah tanggap atau responsive merupakan reaksi auditor terhadap
risiko yang diidentifikasi dan dinilainya dalam Tahap 1 dari proses audit.

ISA 260.15

Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG (those charged with


governance) garis besar lingkup dan jadwal audit yang direncanakan.

ISA 300.9

Auditor wajib mengembangkan rencana audit yang harus meliputi penjelasan


tentang:

a) Sifat, waktu, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan,


sebagaimana ditetapkan ISA 315;

b) Sifat, waktu, dan luas prosedur audit selanjutnya yang direncanakan pada
tingkat asersi, sebagaimana ditetapkan ISA 330;

c) Prosedur audit lainnya yang direncanakan, sebagaimana diharuskan agar


penugasan sesuai dengan ISAs.

ISA 300.10

Auditor wajib memutakhirkan dan mengubah strategi audit secara keseluruhan


dan rencana auditnya jika diperlukan, selama auditnya berlangsung.

ISA 300.11

Auditor wajib merencanakan sifat, waktu, dan luas pengarahan serta supervisi
anggota audit dan mereviu pekerjaan mereka.

ISA 300.12

Auditor wajib memasukkan dalam dokumentasi audit, antara lain:


a) Strategi audit secara keseluruhan;

b) Rencana audit; dan

c) Setiap perubahan signifikan selama penugasan audit engagement terhadap


strategi secara keseluruhan atau rencana audit, dan alasan mengapa
perubahan dilakukan

ISA 330.5

Auditor wajib merancang dan mengimplementasi tanggapan menyeluruh atas


risiko salah saji material yang dinilai, pada tingkat laporan keuangan.

ISA 330.6

Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya yang


sifat , Waktu dan luasnya didasarkan atas dan bersifat menanggapi salah saji
material yang dinilai, pada tingkat asersi.

ISA 330.7

Dalam merancang prosedur audit selanjutnya yang akan dilaksanakan, auditor


wajib:

a) Mempertimbangkan alasan terhadap penilaian risiko salah saji material,


pada tingkat asersi untuk setiap jenis transaksi, saldo akun, dan disclosure,
termasuk kemungkinan salah saji material karena ciri-ciri khusus jenis
transaksi, saldo akun, atau disclosure (atau, risiko bawaan); dan apakah
penilaian risiko memperhitungkan pengendalian yang relevan (atau,risiko
pengendalian), dan karenanya mengharuskan auditor memperoleh bukti
audit untuk menentukan apakah pengendalian efektif (artinya, auditor
bermaksud untuk memercayai berfungsinya pengendalian yang efektif
untuk menentukan sifat,wakm dan luasnya prosedur substantif); dan

b) Memperoleh bukti audit yang lebih persuasif, semakin tingginya risiko


yang dinilai auditor.
ISA 330.8

Auditor wajib merancang dan melaksanakan uji pengendalian untuk memperoleh


bukti audit yang cukup dan tepat berfungsinya pengendalian yang relevan secara
efektif jika:

a) Penilaian atas risiko salah saji material, pada tingkat asersi untuk setiap
jenis transaksi saldo akun, dan disclosure, termasuk ekspektasi bahwa
pengendalian berfungsi secara efektif (artinya, auditor bermaksud untuk
memercayai berfungsinya pengendalian yang efektif untuk menentukan
sifat, waktu, dan luasnya prosedur substantif); atau

b) Prosedur substantif saja tidak dapat memberikan bukti audit yang cukup
dan tepat pada tingkat asersi.

ISA 330.9

Dalam merancang dan melaksanakan uji pengendalian, auditor wajib memperoleh


bukti audit yang lebih persuasif makin besar auditor memercayai efektifnya
pengendalian.

ISA 330.10

Dalam merancang dan melaksanakan uji pengendalian, auditor wajib:

a) Melaksanakan prosedur audit lainnya sehubungan dengan prosedur


bertanya (inquiry) untuk memperoleh bukti audit mengenai efektifnya
pengendalian, termasuk:

I. Bagaimana pengendalian tersebut diterapkan pada waktu-waktu


yang relevan selama periode yang diaudit;

II. Konsistensi penerapan pengendalian tersebut;

III. Oleh siapa dan dengan cara apa pengendalian itu diterapkan.

b) Menentukan apakah pengendalian yang akan diuji tergantung pada


pengendalian lain (pengendalian tidak langsung) dan, jika demikian
adanya, apakah perlu memperoleh bukti audit untuk mendukung
berfungsinya secara efektif pengendalian tidak langsung cersebut.

ISA 330.15

Jika auditor merencanakan untuk memercayai efektifnya pengendalian atas risiko


yang menufut auditor adalah risiko yang signifikan, auditor wajib menguji
pengendalian itu dalam periode berjalan.

ISA 330-18

Apa pun hasil penilaian risiko atas salah saji material, auditor wajib merancang
darI melaksanakan prosedur substantif untuk setiap jenis transaksi, saldo akun,
dan disclosure.

ISA 330.19

Auditor wajib mempertimbangkan apakah prosedur konfirmasi eksternal harus


dilaksanakan sebagai prosedur audit substantif.

ISA 330.20

Prosedur substantif auditor harus mencakup prosedur audit berikut yang


berhubungan dengan proses penutupan laporan keuangan.

a) Mencocokkan atau merekonsiliasi laporan keuangan dengan catatan


akuntansi / pembukuan yang mendasarinya.

b) Memeriksa journal entries dan adjustments lain yang material dan dibuat
ketika menyusun laporan keuangan.

ISA 330.21
Jika auditor menentukan bahwa risiko salah saji material yang dinilai pada tingkat
asersi adalah risiko yang signifikan, auditor wajib melaksanakan prosedur
substantif yang secara khusus menanggapi risiko tersebut. Ketika pendekatan
terhadap risiko yang signifikan hanya terdiri atas prosedur substantif, maka
prosedur tersebut harus memasukkan uji rinci.
ISA 330.22

Jika prosedur substantif dilaksanakan pada suatu tanggal interim (tanggal di


tengah tahun auditor wajib meliput periode sisanya (antara tanggal interim sampai
akhir tahun) dangan melaksanakan:

a) Prosedur substantifyang dikombinasikan dengan uii pengendalian untuk


periode sisa atau

b) Prosedur substantif selanjutnya saja yang memberikan dasar yang layak


untuk memperluas kesimpulan dari tanggal interim ke akhir tahun, jika
auditor menentukan bahwa itu sudah cukup.

ISA 330.24

Auditor wajib melaksanakan prosedur audit untuk mengevaluasi apakah


presentasi laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk disclosures terkait,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

ISA 500.6

Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat dalam
situasi (yang dihadapi) untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.

ISA 500.7

Ketika merancang dan melaksanakan prosedur audit, auditor wajib


mempertimbangkan relevansi dan keandalan informasi yang digunakan sebagai
bukti audit.

ISA 500.10

Ketika merancang uji pengendalian dan uji rincian, auditor wajib menentukan cara
memilih items untuk uji/sampel yang efektif untuk memenuhi tujuan prosedur
audit.

Anda mungkin juga menyukai