Anda di halaman 1dari 1

Nama : Bayu Riyanto

NIM : 836620711

Pokjar : SMP 3 Muhammadiyah Purwokerto

MODUL 2

Model-model Pembelajaran IPA

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tugas guru dalam mengajar terutama adalah membantu transfer belajar. Tujuan melakukan transfer
belajar adalah menerapkan hal-hal yang sudah dipelajari pada situasi baru. Caranya dengan
menjadikannya lebih bersifat umum. Terdapat perbedaan mendasar antara pendapat penganut teori
belajar perilaku dengan penganut teori belajar kognitif. Perbedaan tersebut terutama dalam hal
perubahannya. Menurut teori belajar perilaku belajar melibatkan perubahan perilaku, sedangkan
menurut teori belajar kognitif belajar melibatkan peerubahan pemahaman. Pandangan konstruktivis
lebih menekankan belajar sebagai upaya membangun konsep atau argument yang harus dilakukan
sendiri oleh siswa yang belajar ( dengan bantuan guru atau orang dewasa ). Konsepsi awal siswa
mendapat perhatian dalam pembelajaran berdasarkan pandangan konstruktivis. Tugas guru adalah
menciptakan situasi konflik setelah siswa mengemukakan gagasannya, dan memberi kesempatan
kepada siswa untuk melakukan eksperimen atau observasi ( atau membaca ) melalui interaksi social,
mengemukakan konsepsi barunya dan menerapkannya pada situasi baru. Agar belajar IPA menjadi
bermakna, maka perlu ada konteks ekologi konsepsi yang sesuai, seperti rasa tidak puas kepada anak
dengan gagasan yang dimilikinya; gagasan baru yang dapat dimengerti (inteligible); konsepsi baru yang
masuk akal (plausible); dan konsepsi baru yang bermanfaat (fruitful).

KEGIATAN BELAJAR 2

Menurut pandangan konstruktivis dalam proses pembelajaran IPA seyogianya disediakan serangkaian
pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan kemungkinan terjadi
interaksi social . Jadi, saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam
kegiatan nyata. Pembentukan pengetahuan mewarnai pembentukan system konseptual IPA bagi yang
mempelajarinya. Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai pengetahuan deklaratif
maupun pengetahuan prosedual. Komponen-komponen pembentuk model pembelajaran dirumuskan
sesuai dengan sifat model pembelajaran yang disusun dan terutama ditentukan oleh tujuan yang ingin
dicapai melalui pembelajaran tersebut. Model interaktif, CLIS, siklus belajar, dan pembelajaran terpadu
memiliki persamaan yang mendasar, walaupun memiliki tahapan atau fase yang berbeda-beda.
Kesamaan itu terutama terletak pada kesempatan siswa untuk memperoleh pengalaman langsung
dengan objek dan interaksi social dalam kelompoknya saat mencocokkan konsepsi awalnya dengan
konsep yang disepakati ilmuwan. Guru perlu mempersiapkan bahan lebih awal dan melibatkan siswa
agar siswa juga merasa berperan dalam pembelajaran IPA.

Anda mungkin juga menyukai