Anda di halaman 1dari 13

TATA oleh:

GUNA Adrian Nugroho Pamungkas

19/440252/TK/48579

TANAH
Perbedaan Tutupan
Lahan dan Penggunaan
Lahan

Tata Guna Tanah


Tutupan Lahan

Secara umum dapat didefinisikan sebagai kenampakan

yang ada dipermukaan bumi baik berupa vegetasi (alami

atau ditanam) atau konstruksi buatan manusia (seperti

bangunan, infrastruktur dll). Penutup lahan tidak

menjelaskan bagaimana penggunaan lahan dan

penggunaan lahan mungkin dapat berbeda untuk lahan

dengan tipe tutupan yang sama. Contoh dari tutupan

lahan antara lain: hutan, sungai, danau, dll.

Tata Guna Tanah


Penggunaan Lahan
Secara umum dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan di atas

permukaan bumi yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan

mendapatkan hasil dan/atau manfaat melalui penggunaan sumber

daya lahan. Penggunaan lahan mengacu pada tujuan fungsi lahan,

misalnya rekreasi, habitat satwa liar atau pertanian. Contoh dari

penggunaan lahan antara lain: perkebunan, pertanian, permukiman,

pariwisata, tambak udang, dll.

Tata Guna Tanah


Perbedaan Klasifikasi
Guna Lahan untuk
skala RDTR Kota
(1:5000) dan skala
RTRW Kota (1:25000)

Tata Guna Tanah


Perbedaan RDTR Kota (1:5.000)
dan RTRW Kota (1:25.000)
Perbedaan RDTR Kota (1:5.000) RTRW Provinsi (1:25.000)
Jenis Rencana Rencana Detail Tata Ruang Kota Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Skala Minimal 1:5.000 1:25.000

Kriteria Rencana Pola Ruang a. Mengacu pada rencana pola ruang a. Merujuk rencana pola ruang yang
yang telah ditetapkan dalam ditetapkan dalam RTRWN beserta
RTRW; rencana rincinya;
b. Memperhatikan rencana pola b. Merujuk rencana pola ruang yang
ruang bagian wilayah yang ditetapkan dalam RTRWP beserta
berbatasan; rencana rincinya;
c. Memperhatikan mitigasi bencana c. Menagkomodasi kebijakan
dan adaptasi bencana pada BWP, pengembangan kawasan andalan
termasuk dampak perubahan iklim; nasional yang berada di wilayah
d. Menyediakan RTH dan RTNH kabupaten/kota bersangkutan;
untuk menampung kegiatan sosial, d. Memperhatikan rencana pola
budaya, dan ekonomi masyarakat. ruang wilayah kabupaten/kota
yang berbatasan;
e. Mengacu pada klasifikasi pola
ruang wilayah kabupaten/kota
yang terdiri atas kawasan lindung
dan kawasan budidaya.
Perbedaan RDTR Kota (1:5.000)
dan RTRW Kota (1:25.000)
Perbedaan RDTR Kota (1:5.000) RTRW Provinsi (1:25.000)
Unsur-unsur a. Perairan berupa laut beserta a. Perairan berupa laut beserta
unsur-unsur di perairan pantainya, unsur-unsur di perairan pantainya,
garis pantai, sungai, terusan, garis pantai, sungai, danau, waduk
saluran air, danau, waduk atau atau bendungan yang digambarkan
bendungan yang digambarkan dengan skala untuk lebar minimal
dengan skala untuk lebar minimal 2,5 meter;
0,5 meter; b. Permukiman;
b. Permukiman; c. Jaringan transportasi berupa jalan
c. Jaringan transportasi berupa jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, jalur
tol, jalan arteri, jalan koletor, jalan kereta api, bandar udara, dan
lokal, jalan lain, jalan setapak, jalur pelabuhan;
kereta api, bandar udara, dan d. Batas administrasi berupa batas
pelabuhan; negara, batas provinsi, batas
d. Batas administrasi berupa batas kabupaten/kota, batas
negara, batas provinsi, batas kecamatan/distrik;
kabupaten/kota, batas e. Garis kontur dengan selang kontur
kecamatan/distrik, batas yang memiliki kelipatan 12,5 meter
desa/kelurahan; dan titik ketinggian;
e. Garis kontur dengan selang kontur f. Nama rupabumi/toponim
yang memiliki kelipatan 2,5 meter
dan titik ketinggian;
f. Nama rupabumi/toponim.
Rencana Pola Ruang RDTR Kota
(1:5.000)
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
1. zona hutan lindung; 1. zona perumahan, yang dapat dirinci ke dalam perumahan
2. zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di dengan kepadatan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
bawahnya, yang meliputi zonabergambut dan zona resapan sangat rendah (bila diperlukan dapat dirinci lebih lanjut ke
air; dalam rumah susun, rumah kopel, rumah deret, rumah
3. zona perlindungan setempat, yang meliputi sempadan tunggal, rumah taman, dan sebagainya); zona perumahan
pantai, sempadan sungai, zona sekitar danau atau waduk, juga dapat dirinci berdasarkan kekhususan jenis perumahan,
zona sekitar mata air; seperti perumahan tradisional,rumah sederhana/sangat
4. zona RTH kota yang antara lain meliputi taman RT, taman sederhana, rumah sosial, dan rumah tinggal;
RW, taman kota dan pemakaman; 2. zona perdagangan dan jasa, yang meliputi perdagangan jasa
5. zona suaka alam dan cagar budaya; deret dan perdagangan jasa tunggal (bila diperlukan dapat
6. zona rawan bencana alam, yang antara lain meliputi zona dirinci lebih lanjut ke dalam lokasi PKL, pasar tradisional,
rawan tanah longsor, zona rawan gelombang pasang, dan pasar modern, pusat perbelanjaan, dan sebagainya);
zona rawan banjir;dan 3. zona perkantoran, yang meliputi perkantoran pemerintah
7. zona lindung lainnya. dan perkantoran swasta;
4. zona sarana pelayanan umum, yang antara lain meliputi
sarana pelayanan umum pendidikan, sarana pelayanan
umum transportasi, sarana pelayanan umum kesehatan,
sarana pelayanan umum olahraga, sarana pelayanan umum
sosial budaya, dan sarana pelayanan umum peribadatan;
Rencana Pola Ruang RDTR Kota
(1:5.000) ... (lanjutan)
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
5. zona industri, yang meliputi industri kimia dasar, industri
mesin dan logam dasar, industri kecil, dan aneka industri;
6. zona khusus, yang berada di kawasan perkotaan dan tidak
termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksud pada angka
1 sampai dengan angka 6 yang antara lain meliputi zona
untuk keperluan pertahanan dan keamanan, zona Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL), zona TempatPemrosesan
Akhir (TPA), dan zona khusus lainnya;
7. zona lainnya, yang tidak selalu berada di kawasan perkotaan
yang antara lain meliputi zona pertanian, zona
pertambangan, dan zona pariwisata; dan
8. zona campuran, yaitu zona budidaya dengan beberapa
peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu, seperti
perumahan dan perdagangan/jasa,perumahan,
perdagangan/jasa dan perkantoran
Rencana Pola Ruang RTRW Kota
(1:25.000)
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
1. kawasan hutan lindung; 1. kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi
2. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan kawasan peruntukanhutan produksi terbatas, hutan
bawahannya, meliputi: kawasan bergambut dan kawasan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi;
resapan air; 2. kawasan hutan rakyat;
3. kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, 3. kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi
sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan peruntukanpertanian lahan basah, pertanian lahan
kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual kering, tanaman pangan, dan hortikultura;
dan kearifan lokal lainnya; 4. kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan
4. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten;
meliputi: kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan 5. kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi
perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa kawasan peruntukanperikanan tangkap, budidaya
laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai perikanan, dan pengolahan ikan;
berhutan bakau, taman nasional dan taman nasional laut, 6. kawasanperuntukan pertambangan, yang dirinci meliputi
taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata kawasan peruntukanmineral dan batubara, minyak dan gas
alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan; bumi, panas bumi, serta air tanah di kawasan pertambangan;
5. kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan 7. kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi
tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasanperuntukan industri besar, industri sedang, dan
kawasan rawan banjir; industri rumah tangga;
Rencana Pola Ruang RTRW Kota
(1:25.000) ... (lanjutan)
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
6. kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam 8. kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi
geologi,kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan kawasan peruntukanpariwisata budaya, pariwisata alam,
yang memberikan perlindungan terhadap air tanah; dan dan pariwisata buatan;
7. kawasan lindung lainnya, meliputi: cagar biosfer, ramsar, 9. kawasan peruntukan permukiman, yang dirincimeliputi
taman buru, kawasan perlindungan plasma-nutfah, kawasan Kawasan peruntukanpermukiman perkotaan dan
pengungsian satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor peruntukan permukiman perdesaansebagai kawasan budi
bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi. daya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan
fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan
dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran
tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya; dan
10. kawasan peruntukan lainnya.memuat kawasan-kawasan
yang diprioritaskan pengembangannya dan kawasan-
kawasan yang diprioritaskan untuk dilindungi fungsinyajelas,
realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu
perencanaan padawilayah kabupaten/kota bersangkutan
Contoh RDTR Kota
(1:5.000)
Contoh RTRW Kota
(1:25.000)

Anda mungkin juga menyukai