Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1.Pemimpin mempunyai power yang lebih besar dibandingkan dengan yang dipimpin. Power
tersebut datang dari beberapa sumber. Sebutkan dan jelaskan sumber power tersebut menurut
John R.P.French dan Berthram Raven

Menjelaskan sumber kekuasaan menurut French and Raven


a)  Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)

Kekuasaan penghargaan merupakan kekuasaan yang berasal dari kemampuan seorang


pemimpin untuk memberikan penghargaan, yang merupakan sesuatu yang berarti dan
dibutuhkan, kepada mereka yang membutuhkan.Dengan kata lain, kekuasaan penghargaan
berkaitan dengan kemampuan seorang pemimpin untuk memepengaruhi bawahan dengan
memberikan ganjaran atas perilaku mereka yang positif atau perilaku yang sesuai dengan
yang dikehendaki pemimpin.
Letak kekuatan dari kekuasaan ini bergantung pada daya pikat dan tingkat kepastian akan
kontrol seorang pemimpin atas ganjaran tersebut. Yulk (2010:178) mengemukakan salah satu
bentuk kekuasaan memberikan penghargaan terhadap bawahan adalah wewenang
memberikan kenaikan gaji, bonus atau insentif ekonomi yang pantas bagi bawahan.

b)  Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)


Luthans (1989:431) mengemukakan "source of coercive power depends on fear". Kekuasaan
paksaan merupakan kekuasaan yang berasal dari ketakutan pihak lain akan hukuman yang
diberikan pimpinan kepada mereka yang tidak patuh terhadap apa yang dikehendakinya.
Dengan kata lain, kekuasaan paksaan merupakan kemampuan pemimpin untuk
memepengaruhi perilaku bawahan dengan memberikan sanksi atas tindakan mereka yang
tidak sesuai dengan kehendak pemimpin. Kekuatan kekuasaan ini terletak pada beratnya
hukuman dan kemungkinan untuk menghindari hukuman itu.

c)  Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power)


Kekuasaan legitimasi adalah kekuasaan yang lahir dari kedudukan formal seseorang dalam
organisasi. Dengan jabatan formal tersebutlah seorang pemimpin dapat mempengaruhi
bawahannya dan bawahan akan patuh kepadanya. Bawahan mengetahui bahwa pimpinan
memiliki hak untuk memberikan perintah dan mereka memiliki kewajiban untuk
mentaatinya. Kekuasaan legitimasi ini merupakan sumber otoritas (Hoy, 2007: 203).

d)  Kekuasaan Referen (Reverent Power)


French dan Raven (dalam Yulk, 2010:181) menjelaskan kekuasaan berdasarkan referensi
diperoleh dari keinginan orang lain untuk menyenangkan seorang agen yang kepadanya
mereka memiliki perasaan kasih, penghormatan, dan kesetiaan yang kuat. Kekuasaan
referen/referensi merupakan kekuasaan yang lahir karena seseorang memiliki daya tarik atau
kharisma tertentu.Dengan kata lain, kekuasaan referen merupakan kemampuan pimpinan
untuk mempengaruhi perilaku bawahan berdasarkan kegemaran dan identifikasi diri bawahan
dengan pimpinannya. Orang yang memiliki kekuasaan referen akan dikagumi, dihormati dan
dijadikan model untuk diteladani. Sumber kekuasaan referen adalah kepribadian dan
kecerdasan interpersonal yang luar biasa yang dimiliki seorang individu.
e)  Kekuasaan Ahli (Expert Power)
Kekuasaan ahli merupakan kekuasaan yang muncul karena seseorang memiliki keahlian atau
kemampuan khusus (Hoy dan Miskel, 2005:210). Setiap pengikutnya akan patuh pada apa
yang dikatakannya karena merasa bahwa ia memiliki pengetahun dan keterampilan yang
lebih dari yang mereka miliki dan bahwa apa yang dimiliki tersebut akan bermakna dan
membantu mereka. Yulk (2010:183) mengidentifikasi bukti dari keahlian seseorang dapat
terlihat dari ijasah, lisensi, dan piagam penghargaan. Akan tetapi, cara yang paling
menyakinkan dalam memperlihatkan keahlian dengan menyelesaikan masalah penting,
membuat keputusan yang tepat, memberikan petunjuk yang bagus, dan berhasil
menyelesaikan tantangan dari proyek yang sangat sulit.

2.Pengendalian atau pengawasan kadang -kadang mempunyai kesan negative, yaitu


pengendalian membatasi aktivitas seseorang yang diawasi. Pada dasarnya ada tiga
pengendalian atau pengawasan yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasan ya/tidak dan
pengawasan umpan balik, jelaskan ketiga pengendalian (pengawasan ) tersebut.
Berdasarkan dua tipe tersebut terdapat jenis jenis pengawasan yang perlu diketahui sebagai
berikut :

1. Preventif dan Represif. Pengawasan preventif dilaksanakan sebelum suatu aktivitas


maupun program dijalankan. Pengawasan ini memiliki tujuan agar mencegah
penyimpangan dalam suatu kegiatan. Sebagai contoh pengawasan dalam perusahaan
pada bidang keuangan terkait penyusunan usulan anggaran, laporan keuangan (neraca
dan laporan laba rugi). Pengawasan ini dilaksanakan sebagai usaha menghindari
adanya penyelewengan anggaran dalam keberjalanan program yang akan merugikan
perusahaan. Adapun pengawasan represif yaitu pengawasan yang dilaksanakan pada
aktivitas setelah aktvitas tersebut telah selesai dijalankan. Contohnya pengawasan
yang dilakukan pada akhir tahun anggaran baik pengawasan dana desa hingga
anggaran nasional dimana dana telah ditetapkan saat perencanaan kemudian telah
dilaksanakan kegiatan hingga laporan pertanggungjawabannya.

2. Aktif dan Pasif. Pengawasan aktif disebut juga pengawasan dekat. Pengawasan ini
dijalankan langsung di lokasi kegiatan yang akan diawasi. Sedangkan pengawasan
pasif dilakukan dari jarak jauh seperti pengawasan dengan penelitian dan pengujian
pada surat ataupun laporan hasil kegiatan yang disertai bukti-bukti terkait dengan
pelaksanakan kegiatan.
3. Pengawasan Kebenaran Formil. Jenis pengawasan ini merupakan pengawasan
menurut menurut hak (rechtimatigheid) dan memeriksa kebenaran materiil terkait
tujuan dilakukannya pengeluaran (doelmatigheid).

Anda mungkin juga menyukai