Oleh :
RENI SELAWATI (1810207030)
Menyatakan bahwa :
Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekan/plagiat, dan belum
pernah dipublikasikan di jurnal manapun.
1
Prodi Hukum Pidana Islam UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi Hukum Keluarga Islam UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
email:reniselawati12@gmail.com
Abstrak
Program pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi ini atas dasar Kerjasama mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dengan Desa Pelempang,
Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan untuk memberikan
pengajaran terkait Bullying di Sosial Media Yang tanpa sadar terkadang di lakukan oleh pemuda-
pemudi di desa Pelempang. berjumlah 20 orang. Tujuan adanya sosialisasi ini untuk meningkatan
kesadaran pemuda-pemudi desa Pelempang. Dengan metode penelitian menggunakan metode pra-
ekperimental dan wawancara kepada pemuda-pemudi desa Pelempang. Dengan hasil dari
penelitian ini sebelum diberikan penjelasan mengenai bullying di sosial media atau cyberbullying
masih banyak belum mengetahui apa perbuatan cyberbullying tersebut, dan setelah di berikan
penjelasan mengenai bullying di sosial media ini membuat mereka lebih memahami dan mengerti
mengenai cyberbullying.
Abstract
This community service program in the form of socialization is based on the collaboration of
students with Real Work Lecture at Raden Fatah State Islamic University Palembang with
Pelempang Village, Kelekar District, Muara Enim Regency, South Sumatra Province to provide
teaching related to Bullying on Social Media which is sometimes done by youths. -drivers in
Pelempang village. numbering 20 people. The purpose of this socialization is to increase
awareness of Pelempang village youth. With the research method using pre-experimental methods
and interviews with Pelempang village youth. With the results of this study, before being given an
explanation of bullying on social media or cyberbullying, many still do not know what
cyberbullying is, and after being given an explanation of bullying on social media, it makes them
better understand and understand cyberbullying.
1
Anastasia siwi fatmah Utami, pengaruh media sosial terhadap perilaku cyber bullying
pada kalangan remaja, jurnal humaniora, vol 18, no 2, september 2018
2
Rahmad Syah, Istiana Hermawati, Upaya Pencegahan Kasus Cyberbullying Bagi Remaja
Pengguna Media Sosial Di Indonesia, Jurnal PKS Vol 17, No 2, Juni 2018
tindakan agresi yang dilakukan secara diam-diam seperti bergosip atau menyebarkan
infomasi mengenai teman sebaya ataupun orang yang tidak dikenal.3
Cyberbullying juga diartikan sebagai bentuk intimidasi yang dilakukan pelaku
untuk melecehkan korbannya melalui perangkat teknologi. Pelaku menggunakan berbagai
cara untuk menyerang korban seperti mengirim pesan menyakitkan dan gambar yang
mengganggu dan disebarkan ke orang lain untuk mempermalukan korban. Selain itu,
pelaku tidak perlu menunjukan identitas aslinya. Anonimitas ini membuat pelaku lebih
mudah untuk menyerang korban tanpa harus memperlihatkan dirinya dan melihat respon
fisik secara langsung dari korban.
Dampak dari adanya fenomena cyberbullying ini memang terbilang cukup besar
bagi perkembangan psikologi seseorang khususnya remaja. Korban yang mengalami
cyberbullying dapat memunculkan prilaku depresi, kecemasan, ketidaknyamanan,
prestasi menurun, kurangnya minat dalam bergaul dengan teman sebaya, dan
menghindari lingkungan sosial. Tak hanya itu, korban yang mengalami cyberbullying
dalam jangka waktu cukup lama dapat dapat menimbulkan stres berat, hilangnya rasa
percaya diri yang dapat membuat korban memiliki perilaku menyimpang kabur dari
rumah, minum-minuman keras dan menggunakan narkoba.
Faktor-faktor penyebab munculnya cyberbullying pun beragam salah satunya
adalah faktor situasional berupa dukungan yang didapatkan dari lingkungan sekitar
seperti teman sebaya ataupun yang lainnya. Dan faktor lainnya juga di dapat dari keluarga
yang bermasalah, sekolah, dan tayangan televisi yang kurang mendidik sehingga
terjadinya cyberbullying.
Fenomena cyberbullying tentu didukung oleh teknologi kini yang terus menerus
berkembang. Pengetahuan tentang internet dan tentang cyberbullying seharusnya dimiliki
oleh semua pengguna internet, agar semua dapat menghindari tindakan tersebut. Namun
pada kenyataannya tidak semua orang dapat membedakan mana perbuatan yang
merupakan cyberbullying mana yang tidak. Sebagian dari mereka bahkan tidak
menyadari tentang adanya cyberbulling di internet.4
Seperti yang terjadi di kalangan pemuda-pemudi Desa Pelempang Kecamanat
Kelekar Kabupaten Muara Enim yang rata-rata mempunyai gadget dengan beragam
macam fitur dan mempunyai akses data untuk mengakses internet. Kemudian sebagian
besar dari mereka merupakan pengguna internet, bahkan mereka merupakan pengguna
3
Fllianti Muzdalifah, Fairuz Zanirah, Pengaruh Keterampiran Sosial Terhadap
Cyberbullying Pada Remaja Pengguna Instagram, Jurnal Penilitian dan Pengukuran Psikologi,
Volume 07, Nomor 2, Oktober 2018
4
Fasya Syifa Mutma, Deskripsi Pemahaman Cyberbullying Di Media Sosial Pada
Mahasiswa, Jurnal Komunikasi, Vol XIII, No 02, September 2019
aktif, yang setiap harinya selalu mengakses internet. Semua yang ada di internet
dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi Desa Pelempang Kecamatan Kelekar Kabupaten
Muara Enim untuk menunjang kemudahan hidupnya, seperti komunikasi, mecari
informasi terkait pekerjaan, saling berbagi cerita, dan lain-lain. Dengan adanya penelitian
ini bertujuan untuk mengethui sejauh mana pemahaman tentang bullying di sosial media
pada pemuda-pemudi Desa Pelempang Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim.
METODE
Penelitian merupakan kegiatan memecahkan masalah dan menemukan tafsir
(sebuat interprestasi) baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pra-ekperimental. Metode ini dapat digunakan untuk penelitian awal dalam menguji
orang. Dan kegiatan ini dilakuakan di balai desa Pelempang Kecamatan Kelekar
Kabupaten Muara Enim dengan pemuda-pemudi desa Pelempang. Uji coba yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan media pembelajaran untuk menyimak,
bentuk latihan dan angket relevan bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
proses dan hasil kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hanya
menggunakan satu kertas saja yaitu kertas eksperimen.
Dalam hal ini penulis memberikan Pretest dengan 5 soal berbeda untuk
mengukur pengetahuan pemuda-pemudi desa pelempang mengenai bullying di sosial
media sebelum diberikan pembelajaran tentang bullying di sosial media tersebut dan
setelah di berikan pembelajaran tentang bullying di sosial media tersebut maka penulis
memberikan Posttest dengan soal yang sama untuk mengetahui presentasi pengetahuan
setelah di berikan pembelajaran.Peneliti juga melakukan interview ke beberapa pemuda-
pemudi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
5
Berdasarkan Keterangan Yang Penulis Dapatkan Dari Pemudi Pelempang (Risa)
Saat Wawancara Di Balai Desa Pelempang Pada 23 Maret 2021 Pukul 10.30 WIB
Gambar 3. Penjelasam cyberbullying kepada pemuda-pemudi desa Pelempang
6
Berdasarkan Keterangan Yang Penulis Dapatkan Dari Pemudi Pelempang (Anggun) Saat
Wawancara Di Balai Desa Pelempang Pada 22 Maret 2021 Pukul 15.00 WIB
7
Berdasarkan Keterangan Yang Penulis Dapatkan Dari Pemuda Pelempang (Rio) Saat
Wawancara Di Balai Desa Pelempang Pada 22 Maret 2021 Pukul 15.15 WIB
memprivasi siapa saja yang bisa melihat sosial media kita supaya tidak terjadi
cyberbullying. Jika menghadapi bullying di sosial media dengan orang lain menjadi
korbannya, kita bisa membela memberikan nasihat dan dukungan kepadanya,
bahwasanya jika kita umat muslim walaupun setiap orang pasti berbeda-beda dalam
menanggapi cyberbullying, namun sebagai orang yang beragama Islam yang mana
Rasulullah SWT itu menjadi suri tauladan kita sebagaimana yng telah Allah Firmankan di
dalam Al-Qur’an, kita harus menelagani beliau. Bagimana Rasulullah SAW dulu
dilempar kotoran ketika sholat, diludahi, dibilang penyihir, dibilang gila namun
Rasulullah SAW menghadapinya dengan sabar, beliau tidak membalas apa yang
diperlakukan kepadanya, dia berdo’a kepada Allah. Kemudian memberikan masukan
kepada korban supaya tidak terjadi mental down, depresi, setres.
Manfaat dari sosialisasi ini saya mendapatkan ilmu baru mengenai cyberbullying,
mengetahui bagaimana cara mengatasi ketika menjadi korban cyberbullying, mengetahui
cara menghidari supaya tidak terjadi cyberbullying, atau tidak menjadi pelaku dari pada
perbuatan cyberbullying.”8
Bullying sendiri terbagi dari bebrapa jenis diantaranya :
1. Bullying Fisik
Jenis penindasan secara fisik diantaranya adalah memukul, mencekik, menyikut,
meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi orang yang
ditindas hingga komposisi yang menyakitkan serta merusak dan menghancurkan
pakaian serta barang-barang milik orang yang ditindas.
2. Bullying Verbal
Penindasan verbal dapat berupa julukan nama, celaan, fitbah, kritik kejam,
penghinaan dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan
seksual.
3. Bullying Relasional
Penindasan relasional adalah pelemahan harga diri si korban penindasan secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau penghindaran. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan agresif, lirikan mata,
cibiran dan bahasa tubuh yang kasar.
4. Cyberbullying
Merupakan bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya
teknologi, internet dan media sosial. Pada intinya korban terus menerus
8
Berdasarkan Keterangan Yang Penulis Dapatkan Dari Pemudi Pelempang (Risa) Saat
Wawancara Di Balai Desa Pelempang Pada 22 Maret 2021 Pukul 15.30 WIB
mendapatkan pesan negative dari pelaku bullying baik dari SMS, Pesan Internet
dan Media Sosial Lainnya.9 Bentunya berupa : mengirim pesan yang
menyakitkan atau menggunakan gambar, meninggal pesan voicemail yang kejam,
membuat website yang memalukan bagi korban, dan lain-lain.
Hal yang harus di lakukan ketika menghadapi cyberbullying :
1. Jangan Membalas Dan Menulis Komentar Yang Sama Negatifnya Sebagai
Respon
Hal ini hanya akan memperparah situasi. Menuliskan komentar yang sama
negatifnya atau mempermalukan orang yang menulis komentar sebagai balas
dendam bisa membuat kamu berada dalam masalah.
2. Jangan Mengganggap Komentar Negatif Dan Kebencian Terlalu Serius
Komentar negatif dan kebencian tersebut sama sekali tidak benar dan
bukan diri kamu. Anggaplah komentar tersebut sebagai masalah orang yang
menulis komentar.
3. Block Dan Report Komentar
Kalau kamu ada waktu, block orang yang menuliskan komentar negatif,
tau report komentarnya. Jangan pula membacanya terus menerus karena hal ini
hanya akan membuat kamu semakin marah dan sedih.
4. Pahami Bahwa Tidak Semua Orang Punya Kepercayaan Dan Pandangan Yang
Sama
Coba bersikap terbuka terhadap pikiran dan opini orang lain. pahami
bahwa dikomentar negatif, mungkin ada orang yang benar. Coba perhatikan,
mungkin satu atau dua komentar negatif tersebut hanya orang lain yang sedang
mengekspresikan opini mereka yang berbeda.
5. Istirahan Dari Media Sosial Atau Teknologi
Jika cyberbullying yang kamu alami menjadi semakin parah, coba jauhkan
diri dan istirahat dari media sosial. Matikan telepon genggam dan komputer
selama satu hari saja, lalu lakukan aktifitas atau hobi yang kamu sukai.
6. Jangan Memendamnya Sendiri
Mungkin cyberbullying yang tidak ekstrim tidak memiliki dampak yang
berarti. Namun, kalau cyberbullying yang dialami sudah ekstrim, maka kamu bisa
terkena dampaknya secara Psikologi.
9
Ela Zain Zakiyah, Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying,
Jurnal Penelitian & PPM, Vol 4, N0 2, Juli 2017
Sanksi pidana penghinaan di media sosial :
Soal bullying dalam bentuk penghinaan yang dilakukan di media sosial di atur
dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Intormasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE) pada Pasal
27 Ayat (3) yang berbunyi : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentranmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.”
Adapun ancaman pidana bagi mereka yang memenuhi unsur dalam pasal 27 Ayat (3) UU
ITE adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Adapun tindakan yang dapat dilakukan korban bullying di media sosial, yaitu
pengaduan oleh korban penghinaan di media sosial dapat dilakukan melalui layabab
Aduan Konten Kementerian Komunikasi dan Informatika. Disamping itu, secara hukum
seseorang yang merasa nama baiknya dicemarkan dapat melakukan upaya pengaduan
kepada aparat penegak hukum setempat, yakni ke posian. Kita sebagai masyarakat yang
terlibat dalam perbuatan ujaran kebencian dapat meminta Polri untuk memediasi atau
mempertemukan pelaku dengan korban ujaran kebencian. Hal ini karena salah satu
kewajiban anggota Polri apabila ditemukan perbauatan yang berpotensi mengarah para
tindak pidana ujaran kebencian adalah mempertemukan pihak yang diduga melakukan
ujaran kebenciab dengan korban.
Anggota Polri perlu melakukan tindakan pencegahan dan apabila tindakan
pencegahan sudah dilakukan oleh anggota Polri namun tidak menyelesaikan masalah
yang timbal akibat dari tidakan ujaran kebencian, maka penyelesaian dilakukan salah
satunya melalui penegak hukum atau dugaan terjadinya tindak pidana ujaran kebencian.
KESIMPULAN
Dengan dilaksanakannya program sosialisasi ini dapat mengetahui pemahamana
pemuda-pemudi Desa Pelempang Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim sebelum
sesudahnya di lakukan sosialisasi, dimana sebelum adanya sosislisasi mereka hanya
mengetahui bullying hanya dilakukan secara langsung yaitu dengan cara menghina,
mengejek setelah adanya sosialisasi mengenai bullying di sosial media meraka sudah
mengetahui bagaimana cara menghadapi cyberbullying, bentuk-bentuk bullying, dan serta
faktor dari bullying.
Cyberbullying merupakan salah satu dari jenis bullying dan memiliki dampak
yang berbahaya diantaranay : seseorang dapat menarik diri dari lingkungan sosial, adanya
perasaan dikucilkan lingkungan, dan dapat mebuat kesehatan fisik dan mental terganggu
serta depresi hingga keinginan bunuh diri. Hal yang harus dilakukan ketika mengadapi
cyberbullying : jangan membalas komentar yang sama negatif, abaikan saja orang yang
mengirimkan pesan yang tidak baik, selalu perpikir positif dan istirahat sejanak dari sosial
media serta jangan pernah memendamnya sendiri. Tetapi ketika cyberbullying sudah
sangat sering terjadi maka hal yang harus dilakukan yaitu dengan melaporkanlah kepada
penegak hukum.
REFERENSI
Anastasia Siwi Fatmah Utami. (2018, September). Pengaruh Media Sosial Terhadap
Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja. Jurnal Humaniora. Vol 18. No 2.
Http://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Ejurnal/Index.Php./Cakrawala/Article/Download/3680/2
624 Pada Tanggal 3 April 2021
Rahmad Syah, Istiana Hermawati. (2018, Juni). Upaya Pencegahan Kasus Cyberbullying
Bagi Remaja Pengguna Media Sosial Di Indonesia. Jurnal PKS Vol 17. No 2.
http://ejournal.kemensos.go.id/index.php.jpks/article/view/1473/849 Pada Tanggal
3 April 2021
Ela Zain Zakiyah. (2017, Juli). Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan
Bullying. Jurnal Penelitian & PPM. Vol 4, N0 2.
http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/14352/6931 Pada Tanggal 3 April
2021
Lampiran-Lampiran
Hari /
No. Bentuk Kegiatan Foto
Tanggal
Penyerahan mahasiswa
oleh DPL kepada Kepala
Desa
Senin,
1. 01 Maret Survei wilayah
2021
Berkenalan dengan
anggota karang taruna dan
bermain voli bersama
Rapat pembahasan proker
Membeli kebutuhan
KKN.
Selasa,
2. 02 Maret
2021
Survei lokasi.
Silaturahmi ke SDN 3
Kelekar
Rabu,
3. 03 Maret
2021
Silaturahmi ke TK Al-
Hidayah
Mengunjungi Musholla
untuk meminta perizinan
mengajar di TPA
Silahturami ke TK
Cendrawasih
Menyebarkan undangan
perlombaan isra’ mi’raj
Jumat,
5. 05 Maret
2021 Membantu membersihkan
masjid
Memberikan bantuan
sosial (BANSOS)
bersama kapolsek
Gelumbang kepada
masyarakat kurang
mampu/berkebutuhan
khusus di desa Pelempang
Berkebun bersama ibu
PKK
Menyebarkan pamflet
lomba Isra Mi’raj.
Membantu acara
syukuran.
Berkunjung ke wisata
Pelempang.
Mempersiapkan kegiatan
Isra Mi’raj.
Senin,
8. 08 Maret
2021
Membuat taman baca
dengan anak-anak.
Mengahadiri acara
pernikahan serta survei ke
dusun 4 trans.
Sosialisai Covid-19 di
SDN 3 Kelekar.
Selasa,
9. 09 Maret
2021
Mempersiapkan
perlengkapan lomba Isra
Mi’raj.
Menyelenggarakan
Rabu, Kegiatan lomba.
10 Maret
10.
2021
Menyelenggarakan lomba
Kamis, Isra Mi’raj`
11. 11 Maret
2021
12. Jumat,
12 Maret
2021
Sabtu,
13. 13 Maret
2021
Menghadiri acara
marhaban
Selasa,
16. 16 Maret
2021
Mengadakan sosialisasi
Rabu, hidup sehat bersama
17. siswa SDN 3 Kelekar
17 Maret
2021 Mengajar di SDN 3
Kelekar
Rapat membahas proker
dan lomba umum
Silahurahmi ke rumah
salah satu staff tata usaha
Kamis, SDN 3 Kelekar
18. 18 Maret
2021
Jumat,
19. 19 Maret
2021
Mempersiapkan
Minggu,
keperluan lomba
21. 21 Maret
Membuat skate lomba
2021
volly dan takraw
Berkunjung sekaligus
meminta data ke TK
Cendrawasih dan Al –
Hidayah
Senin,
22. 22 Maret
2021 Melaksanakan lomba
volly dan takraw
Sosialisasi tantang
Bullying kepada pemuda-
pemudi desa Pelempang
Pelaksanaan lomba volly
dan takraw
Selasa,
23. 23 Maret
2021
Mengajar mengaji di TPA
Ulul Albab dan TPA Al –
Hidayah
Melanjutkan pelaksanaan
lomba volly dan takraw
Rabu,
24. Berziarah ke TPU
24 Maret
2021
Kamis,
Gotong royong di SDN 3
25. 25 Maret Kelekar dan posko
2021
Melanjutkan pelaksanaan
lomba volly dan takraw
Sosialisasi ke TK Al-
Hidayah tentang belajar
sambil bermain
Jumat,
Melanjutkan pelaksanaan
26. 26 Maret lomba volly dan takraw
2021
Sabtu,
27. 27 Maret Final Takraw
2021
Senin,
29. 29 Maret Final voli
2021
Membantu
mempersiapkan ruahan
Pak Kepala Desa
Membersihkan dermaga
Selasa,
30. 30 Maret Membuat plang nama
2021 tempat
Acara perpisahan
mahasiswa KKN dengan
masyarakat Pelempang
Memberikan cinderamata
ke pihak – pihak yang
turut serta dalam
pelaksanaan KKN
Kamis,
32. 1 April
2021
Memberikan sumbangan
sembako ke salah satu
rumah warga tidak
mampu
Jumat,
Penjemputan mahasiswa
33. 2 April KKN di desa Pelempang
2021 untuk kembali ke
Palembang