EKWAN
EKWAN
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan
lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari
lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh
karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik,
biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya.
Pada pembelajaran sains seperti halnya Ekologi Hewan, keberadaan laboratorium menjadi
sangat penting. Dalam kegiatan praktikum ekologi, pengumpulan data banyak melibatkan
pengukuran. Pengukuran cuplikan tersebut biasanya melibatkan alat-alat tertentu. Agar alat
yang akan kita gunakan dapat mengukur dengan tepat dan benar untuk memperoleh data
yang akurat dan rpfresentatif, kita diharpkan dapat mengenali alat yang akan digunakan
dengan baik sesuai dengan prosedur penggunaannya.
Prosedur operasional dari alat-alat yang digunakanan sesungguhnya bisa kita pelajari
secara manual yang selalu disertakan dalam alat tersebut. Dengan mempelajari manual
tersebut, diharapkan data yang diperoleh bisa lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga mencerminkan kondisi yang akurat (Kimball, 1983)
Alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum ekologi hewan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Alat untuk mengukur factor klimatik
Thermometer, thermometer minimum maksimum, atmometer, hygrometer suhu
basah kering (sling hygrometer), anemometer/ windmeter, luxmeter, sound meter
b. Alat untuk mengukur factor akuatik, altimeter
Depth thermometer, pHmeter, turbidimeter, DO meter (handy type, salinity-
conductivity meter, secchi disk, water sampler, net plankton (jarring plankton),
jarring surber, keruk Ekman, flow meter, water quality meter, environmental studi
chamber
c. Alat untuk mengukur pedoster
Soil tester, saringan bertingkat, soil correl, soil pHmeter, soil termometer
d. Perangkap dan alat untuk mengukur perilaku
Senteg (life trap), soil animal collector, pit fall trap, wormery, jarring serangga
(insect net), kotak preferensi
Semua alat yang disebutkan di atas, ada yang tersedia di laboratorium Biologi FITS
Institut Pendidikan Indonesia, oleh sebab itu kenali, kuasai sampai dengan prosedur
penggunaan alat dengan baik. Adapun hal yang diperlukan saudara dalam
pengenalan alat, diantaranya:
- Kenali nama alat yang digunakan
- Pelajari prinsip dan atau cara kerja alat dimaksud
- Gambarkan dengan sketsa atau foto agar tidak lupa
TABEL PENGAMATAN
Soil Thermometer
Life Trap
Hewan tanah adalah kelompok organisme
yang sangat beragam. Hewan tanah
dikelompokkan menjadi tiga kelompok
secara kasar menurut ukurannya. Hewan
tanah menjalankan beberapa fungsi di dalam
tanah yang menjadikannya bagian penting dari
semua ekosistem, termasuk pertanian. Hewan
tanah terlibat dalam:
pengurai bahan organik dan nutrisi
mineralisasi,
mengendalikan populasi patogen,
3.
memperbaiki dan memelihara
struktur tanah dan
pencampuran bahan organik melalui
tanah
Tanah dipenuhi dengan makhluk hidup
seperti arthropoda dan cacing, jika kita
membeli sekantong tanah subur, dan
mengambil segenggam, mungkin ada lebih
banyak makhluk hidup di dalamnya
daripada semua orang yang ada saat ini.
Insect net
7.
PEMBAHASAN
1. Soil Thermometer
Termometer tanah ada dua yaitu termometer tanah permukaan dan termometer
tanah bawah permukaan. Suhu tanah biasanya diamati pada kedalaman 5 ;10 ; 20 ;
50 dan 100 cm dari permukaan tanah.
Dafpust :
https://pdfcoffee.com/instrumen-klimatologi-dimas-swh1k013037pdf-pdffree.html
2. Life Trap
Alat ini biasa digunakan untuk penelitian, terbuat dari logam, ukuran
15x15x30 cm. Prinsip kerjanya pintu akan menutup saat ada hewan masuk dan
menarik umpan.
Ada banyak jenis hewan yang hidup di dalam tanah. Tanah adalah sumber
daya yang hidup dan dinamis. Ini membantu menumbuhkan makanan, serat, dan
bahan bakar. Namun, tidak satu pun dari proses ini yang benar-benar dapat
dilakukan tanpa bantuan hewan. Misalnya, pedagang keliling, penyu, hewan
penggali, dan serangga semuanya hidup di dalam tanah. Kondisi tanah sangat
penting bagi hewan karena berbagai alasan.
Hewan yang lebih besar ini bergantung pada tanah untuk perlindungan. Tanah
melindungi mereka dari cuaca dan predator. Salah satu hewan istimewa yang
banyak ditemukan di dalam tanah adalah cacing tanah. Cacing tanah adalah “bajak
alam”, aktif memutar, mencampur, dan mengaerasi tanah.
Liang cacing tanah bertindak seperti pori-pori besar yang memungkinkan air
dari hujan dan salju yang mencair menyusup ke dalam tanah, bukannya mengalir
dan menyebabkan erosi. Semut juga makhluk luar biasa yang hidup di
tanah. Mereka membuat beberapa terowongan yang mengagumkan dengan area
yang disebut kamar yang berfungsi sebagai ruang keluarga dan dapur. Pekerja di
koloni semut terus-menerus membangun sarangnya untuk menampung jumlah
mereka yang terus bertambah. Saat mereka melakukan ini, mereka membuat pori-
pori di tanah yang membantu tanaman mendapatkan udara dan air untuk tumbuh.
Dari besar ke kecil, makhluk hidup yang bergantung pada tanah juga
mengembalikan sesuatu ke tanah. Ini disebut sebagai hubungan yang
menguntungkan. Keanekaragaman hayati kehidupan di dalam tanah sangat
penting untuk tanah yang sehat dan dunia yang sehat. Manusia perlu menghormati
tanah dan makhluk yang bergantung padanya
https://soilsmatter.wordpress.com/2015/06/30/what-types-of-animals-live-in-the-
soil-why-is-soil-condition-important-to-them/ (Diakses pada tanggal 26 April
2021 pukul 23:40 WIB)
4. Pitfall trap
Dalam aplikasinya, metoda ini bersifat pasif dimana seorang peneliti harus
menunggu kedatangan dari hewan hingga terperangkap. Prinsipnya metoda ini
adalah jebakan berupa lubang yang dikombinasikan dengan dinding pengarah ke
jebakan tersebut dan jika hewan masuk jebakan, hewan tersebut tidak dapat
keluar. Peralatan yang dibutukan adalah wadah seperti kaleng, tongkat, terpal atau
plastik, sabun atau oli. Awalnya dibuat beberapa lubang jebakan dengan
kedalaman ± 30 cm dan dimasukkan kaleng yang telah diolesi oli, sabun atau
minyak. Tujuannya, hewan yang jatuh kedalam kaleng akan langsung
terperangkap dan akan sulit untuk melakukan perlawanan atau melarikan diri
sehingga memberikan seorang peneliti peluang yang besar untuk hasil tangkapan
yang lebih baik. Terpal atau plastik dipasang disekitar jebakan menyerupai
dinding pengarah untuk mengontrol dan mengarahkan gerakan hewan menuju
jebakan yang diikatkan pada sebuah pancang dengan tali (Abidin, 1987).
5. Wormery
Wormery Untuk mengatahui atau mengamati tingakah laku cacing
Sumber : Karoten, beta. 2014 (Online) tersedia di :
https://www.slideshare.net/nissarachm/pengenalan-lab (diakses pada tanggal
26 April pukul 22:02 WIB)
6. Insect net
Insect net / insect screen biasa digunakan pada dinding greenhouse (rumah
tanaman). Bahan ini banyak digunakan untuk mencegah serangga masuk kedalam
rumah, dipasang pada pintu, jendela atau lubang angin. Banyak juga digunakan
untuk mencegah serangan serangga hama pada lahan pertanian atau greenhouse.
Insect net berfungsi untuk menangkap serangga yang terbang maupun meloncat.
Penggunaan alat ini sederhana. Dengan mengarahkan mulut jaring ke serangga
yang dimaksud.
Prinsip kerja :
7. Kotak Preperensi