Anda di halaman 1dari 5

wAnalisis Kode Etik Kasus Penggunaan Narkoba oleh Jaksa Rifki

Firmansyah di Lumajang
Nama: Aulia Abdurrahman
NPM : 1806219381
Kelas : ETJP Reg B
Jaksa memiliki tanggungjawab tertentu untuk menjamin proses penegakkan hukum. 1 Hal ini
bisa di pahami dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 16 tahun 2004 tentang KeJaksaan
yang berbunyi sebagai berikut; “Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-
undang”.2 Dimana KeJaksaan Republik Indonesia adalah sebuah Lembaga negara yang
melakukan fungsi kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan.

Seorang Jaksa tidak bisa bertindak semena-mena karena Jaksa merupakan sebuah profesi
yang menjadi pilar dari penegakan hukum di Indonesia, maka diterapkan sebuah aturan
mengenai pola perilaku yang mengatur tentang sikap tindak seorang Jaksa. Garis besar dari
pola perilaku yang diharapkan dari seorang Jaksa sebenarnya telah tertuang didalam Pasal 8
ayat 4 UU Nomor 16 Tahun 2004 Tentang KeJaksaan Republik Indonesia yaitu: “dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, Jaksa senantiasa bertindak berdasarkan hukum
dengan mengindahkan norma-norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan, serta wajib
menggali dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hidup dalam masyarakat,
serta senantiasa menjaga kehormatan dan martabat profesinya”.3

Terlebih lagi Sebelum memangku jabatannya, Jaksa wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Jaksa Agung. Sedikit kutipan janji atau sumpah seorang Jaksa
sesuai Pasal 10 Ayat 2 UU Nomor 16 Tahun 2004: “Saya bersumpah/berjanji: bahwa saya
akan setia kepada dan mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, serta
mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, serta melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi negara Republik Indonesia”.4

1
Imron, Ali. Peran dan kedudukan empat pilar dalam penegakan hukum hakim jaksa polisi serta advocat
dihubungkan dengan penegakan hukum pada kasus korupsi dalam Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika
Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 6 No.1, Maret 2016
2
Undang-undang No. 16 tahun 2004, pasal 1 ayat 1 tentang KeJaksaan
3
Ibid., pasal 8 ayat 4
4
Ibid., pasal 10 ayat 2
Berdasarkan sumpah tersebut, Maka seorang Jaksa dituntut untuk selalu mengamalkan serta
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia ini. Namun
demikian, selalu saja dalam sebuah institusi terdapat pelaku atau oknum yang tidak
melakukan tugasnya seperti apa yang telah ia sumpahi pada pengukuhannya sebelum ia
mengemban jabatan Jaksa. Salah satu contohnya adalah Rifki Firmansyah, seorang Jaksa
yang berada didalam lingkungan KeJaksaan Negeri Lumajang yang kedapatan tertangkap
oleh Tim kepolisian daerah lumajang saat sedang mengkonsumsi narkoba.5

Sesuai dengan Putusan Nomor 264/pid.Sus/2019/PN Lmj, Jaksa Rifki Firmasyah dijatuhi
hukuman pidana penjara 1 tahun setelah pengadilan memutuskan bahwa Jaksa Rifki
Firmasnyah terbukti melakukan Perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, berjenis Shabu seberat 0,42 (nol koma
empat dua) gram, dan tidak mempunyai izin dari pejabat yang berwenang.6 Sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika Jo pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.

Terlepas dari sanksi Pidana yang Jaksa Rifki Firmansyah terima, tulisan ini akan membahas
mengenai Kode Etik Jaksa yang Jaksa Rifki Firmansyah telah langgar dan apa sanksi
administratif yang mungkin ia dapatkan akibat melakukan pelanggaran tersebut.

Pertama, diatur didalam Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Per-
014/A/JA/11/2012 Tentang Kode Perilaku Jaksa Pasal 4 huruf B bahwa seorang Jaksa harus
menjunjung tinggi sumpah dan/atau janji jabatan Jaksa. Dalam kasus ini, Jaksa Rifki
Firmansyah telah melanggar sumpah nya dengan menggunakan Narkoba tanpa izin sehingga
secara langsung telah melanggar peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, yaitu
Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Maka dapat disimpulkan
bahwa Jaksa Rifki Firmansyah telah melanggar Kode Etik Jaksa tentang menjunjung tinggi
sumpah jabatan seorang Jaksa

Kedua, Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Per-014/A/JA/11/2012 Tentang


Kode Perilaku Jaksa Pasal 5 huruf a mengatur bahwa seorang jaksa wajib menjunjung tinggi
kehormatan dan martabat profesi dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya dengan
integritas, profesional, mandiri, jujur dan adil. Dalam kasus ini Jaksa Rifki Firmansyah telah
5
https://www.antaranews.com/berita/1027290/polres-lumajang-tangkap-oknum-Jaksa-saat-gelar-pesta-
narkoba
6
Putusan Nomor 264/Pid.Sus/2019/PN Lmj.
merusak martabat profesi Jaksa yang seharusnya meruoakan sosok berintegritas, professional,
mandiri, jujur dan adil dengan menyalahgunakan obat-obatan terlarang sehingga tidak
menampilkan citra yang baik atas seorang Jaksa terhadap masyarakat luas.

Ketiga, Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Per-014/A/JA/11/2012 Tentang


Kode Perilaku Jaksa Pasal 6 huruf b, yaitu seorang Jaksa wajib menerapkan pola hidup sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kasus ini, penggunaan dan
penyalahgunaan obat-obatan terlarang tentu melanggar nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Oleh karena itu tentu Jaksa Rifki Firmansyah perlu mendapatkan sanksi
administratif sesuai dengan peraturan yang ada.

Tindakan administratif sendiri didalam Pasal 13 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor Per-014/A/JA/11/2012 Tentang Kode Perilaku Jaksa adalah sebagai berikut:

(1) Tindakan administratif terdiri dari :


a. pembebasan dari tugas-tugas Jaksa, paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling
lama (1) satu tahun; dan/atau
b. pengalihtugasan pada satuan kerja yang lain, paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 2 (dua) tahun.
(2) Apabila selama menjalani tindakan administratif diterbitkan Surat Keterangan
Kepegawaian (Clearance Kepegawaian) maka dicantumkan tindakan administratif
tersebut.
(3) Setelah selesai menjalani tindakan administratif, Jaksa yang bersangkutan
dapat dialihtugaskan kembali ketempat semula atau kesatuan kerja lain yang
setingkat dengan satuan kerja sebelum dialihtugaskan.

Namun, apabila berdasar pada pasal 13 ayat 1 UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang kejaksaan
Republik Indonesia yang berbunyi: “Jaksa diberhentikan tidak dengan hormat dari
jabatannya dengan alasan: a. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan,
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap”. 7

Maka Jaksa Rifki Firmansyah sebenarnya dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari
jabatannya dengan alasan bahwa ia telah dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana
kejahatan, berdasarkan putusan pengadilan Nomor 264/pid.Sus/2019/PN Lmj yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap

7
Perja Nomor Per-014/A/JA/11/2012, Pasal 13 ayat 1
Sebagai kesimpulan, Jaksa Rifki Firmansyah setidaknya telah melanggar tiga pasal didalam
peraturan tentang Kode Etik Jaksa. Yaitu Pasal 4 huruf B, Pasal 5 huruf a, serta Pasal 6 Huruf
B. Selain itu, Rifki Firmansyah juga berhak untuk medapatkan sanksi berupa pemberhentian
secara tidak hormat karena telah melanggar Pasal 13 Ayat 1 UU Nomor 16 Tahun 2004
tentang kejaksaan Republik Indonesia karena ia telah terbukti bersalah dan mendapatkan
hukuman berupa 1 tahun pidana penjara dengan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Putusan Nomor 264/Pid.Sus/2019/PN Lmj.


Pemerintah Indonesia.2004 Undang-undang No. 16 tahun 2004 Tentang KeJaksaan Republik
Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Per-
014/A/JA/11/2012 Tentang Kode Perilaku Jaksa. Jakarta: Sekretariat Negara.

Imron, Ali. Peran dan kedudukan empat pilar dalam penegakan hukum hakim jaksa polisi
serta advocat dihubungkan dengan penegakan hukum pada kasus korupsi dalam
Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 6 No.1,
Maret 2016

https://www.antaranews.com/berita/1027290/polres-lumajang-tangkap-oknum-Jaksa-saat-
gelar-pesta-narkoba

Anda mungkin juga menyukai