Anda di halaman 1dari 6

Peran Pendidikan Agama Islam dalam Menyaring dan

Mengenalkan IPTEK Kepada Mahasiswa


Haidil Mahindra, 2011017210019@mhs.ulm.ac.id

Pendahuluan

Teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu


pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan IPTEK adalah hasil dari
segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK.

Peran Islam dalam perkembangan IPTEK pada dasarnya ada dua. Pertama, menjadikan
aqidah Islam sebagai tolak ukur perkembangan IPTEK. Sudah seharusnya aqidah Islam
dijadikan tolak ukur dalam perkembangan seluruh ilmu pengetahuan. Bukan berarti
menjadikan aqidah sebagai sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan, melainkan
menjadikan aqidah sebagai standar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Maka ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan syariah
Islam sebagai standar bagi pemanfaatan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam
boleh memanfaatkan IPTEK jika telah dihalalkan oleh syariat Islam. Sebaliknya jika suatu
aspek IPTEK dan telah diharamkan oleh syariat, maka tidak boleh umat Islam
memanfaatkannya, walau menghasilkan manfaat sesaat memenuhi kebutuhan manusia.

Saat ini IPTEK sendiri telah memberikan banyak dampak baik maupun dampak buruk.
Perkembangan IPTEK dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memperbaiki moral. Namun,
perkembangan IPTEK juga dapat merusak moral suatu bangsa. Sebagai contoh dalam sebuah
laporan yang berjudul 'Digital Civility Index (DCI)', Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32
negara yang disurvei untuk tingkat kesopanan, sekaligus menjadi yang terendah di Asia
Tenggara (Ikhsan, 2021). Oleh sebab itu diperlukannya pendidikan Agama Islam pada
lingkungan kampus dalam menyaring dan mengenalkan IPTEK kepada mahasiswa untuk
memberikan pengantar kepada mahasiswa tentang pentingnya pembelajaran IPTEK sekaligus
memberikan wanti-wanti kepada mahasiswa akan batasan IPTEK baik dalam segi aqidah dan
juga syariat Islam.
Pembahasan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Sebagai
contoh perusahaan Apple dengan ponsel pintarnya yang secara berkala terus mengembangkan
kembali fitur-fitur di dalam ponsel pintar tersebut, kemudian ada Facebook yang dapat
menghubungkan miliaran orang dengan tempat yang berbeda, Google yang dapat menjawab
banyak pertanyaan dan juga sekarang saya gunakan sebagai sumber informasi dalam mencari
referensi dalam pembuatan artikel ini, Netflix, YouTube dan beberapa aplikasi video lainnya
dengan logaritmanya yang seolah mengerti apa yang di butuhkan oleh kebanyakan orang di
era 4.0.
Kemajuan teknologi ini tidak terlepas dari perkembangan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan di masa sebelumnya yang menjadi dasar perkembangan teknologi kedepannya.
Salah satu ilmuwan yang memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi terutama di
bidang komputer adalah Al Khawarizmi. Salah satu pendiri perusahan teknologi terbesar
yaitu Mark Zuckerberg dalam salah salah satu komentarnya yang tersebar di medsos, ia
berkata, “Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya, padahal saya sangat
mengidolakan ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi karena tanpa Algoritma dan Aljabar, maka
jangan pernah bermimpi ada Facebook, WhatsApp, BBM, Line, games bahkan komputer.”
Dalam komentar tersebut terlihat bahkan seorang pendiri perusahaan besar adalah seorang
pengagum seorang ilmuan Muslim yaitu Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi adalah seorang
matematikawan yang menemukan Al-jabar dan juga disebut sebagai bapak Algoritma. Beliau
juga menulis sebuah buku yaitu, “Al Jabr W’Al-Muqabala” (Rules of Restoration and
Reduction), terbit 825 M. Lantas bagaimana dengan peradaban teknologi di dalam Islam
sebagai pewaris ilmu pengetahuan itu sendiri?

Perkembangan Teknologi dalam Dunia Islam

Salah satu bentuk kejayaan peradaban adalah sains dan teknologi. Bidang ini
mengalami beberapa fase. Mulai dari kemunculan, kemajuan hingga kemunduran. Berbicara
mengenai kejayaan sains dan teknologi dalam Islam, cukuplah kita menyebutkan beberapa
nama-nama seperti Jabir bin Hayyan, al-Kindi, al-Khawarizmi, ar-Razi, al-Farabi, at-Tabari,
al-Biruni, Ibnu Sina, dan Umar Khayyam. Tak seorang pun, baik di Timur ataupun di Barat,
yang meragukan kualitas keilmuan mereka. Dalam proses kemajuan sains dan teknologi sendiri
Islam pada saat itu didasari oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah agama
Islam, pemerintah yang berpihak pada ilmu pengetahuan, bahasa Arab, pendidikan,
penghormatan kepada ilmuwan, maraknya penelitian, dan perdagangan internasional.

Faktor Agama Islam. Adapun faktor agama ini didasari pada beberapa ayat yang
Alquran memerintahkan umat Islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat
alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surah Arrum [30] ayat 22;
Albaqarah [2] ayat 164; Ali Imran [3] ayat 190-191; Yunus [10] ayat 5; dan al-An’am [6] ayat
97.

Dampak Perkembangan Iptek

Dengan semakin pesat perkembangan teknologi maka semakin banyak pula kemudahan
yang dapat kita dapatkan dalam melakukan sesuatu. Bahkan dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi juga mempermudah kita dalam mencari sesuatu informasi,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu dalam melakukan sosialisasi, bahkan juga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan. Akan tetapi dampak positif dari semakin berkembangnya
teknologi ini juga menimbulkan dampak negatif bagi kita. Adapun dampak negatif
perkembangan teknologi seperti banyaknya kejahatan lintas internet seperti cybercrime,
menumbuhkan sikap anti sosial dan bahkan penyalahgunaan teknologi juga dapat berdampak
kepada banyak kejahatan pada media sosial seperti pelecehan nama baik, sikap tidak
menghargai orang lain yang pada akhirnya akan juga menyebabkan kerugian kepada diri kita
sendiri.

Sekarang yang menjadi persoalan sekaligus pertanyaan bagi kita adalah bagaimana
dengan eksistensi pendidikan Islam dalam menghadapi arus perkembangan IPTEK yang sangat
pesat tersebut. Bagaimanapun juga pendidikan Islam (terutama lembaganya) dituntut untuk
mampu mengadaptasikan dirinya dengan kondisi yang ada. Di samping dapat mengadaptasi
dirinya, pendidikan Islam juga dituntut untuk menguasai iptek dan kalau perlu merebutnya.

Hakikat Pendidikan Islam


Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bersifat universal, mengandung aturan yang
berisi mengenai seluruh aspek kehidupan manusia dengan tuhannya dan juga kehidupan
manusia dengan sesamanya. Pendidikan Islam juga banyak ditunjukkan pada perbaikan sikap
mental yang terwujud dalam amal perbuatan. Pendidikan Islam juga merupakan bimbingan
agar seseorang dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu
dunia dan akhirat. Beberapa sumber pendidikan Islam sendiri adalah Al-quran, hadist, As-
sunnah dan Ijtihad. Kemudian setiap sumber pendidikan tersebut berkesinambungan antara
satu dengan lainnya.
Adapun fungsi pendidikan Agama Islam antara lain adalah sebagai pengembang,
penyalur, perbaikan, pencegahan, penyesuaian dan memberikan pedoman hidup untuk
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai salah satu sumber ilmu bagi
seorang Muslim, pendidikan agama Islam sendiri juga berperan dalam mengenalkan dan
menyaring perkembangan teknologi bagi umat muslim. Dengan pendidikan sains dan teknologi
kita tau apa itu teknologi, dengan pendidikan sains dan teknologi juga kita lebih banyak tentang
alam semesta. Tapi perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat juga dapat
berdampak buruk seandainya disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pendidikan agama Islam bukan hanya pendidikan yang berfokus atau menitik beratkan
pendidikan kepada pendidikan rohani semata, pendidikan agama islam sesuai dengan
fungsinya sebagai pengenal juga berperan sebagai media untuk mengenalkan teknologi bagi
umatnya. Selain itu, dengan pendidikan agama mengenalkan teknologi, pendidikan agama
islam ini juga dapat memberikan wawasan tambahan kepada para pengguna teknologi
mengenai batasan syariat dan aqidah islam terhadap perkembangan teknologi yang
perkembangannya yang saat ini semakin pesat. Dengan demikian besarnya peran pendidikan
agama Islam maka secara tidak langsung maka Pendidikan agama Islam dituntut untuk dapat
beradaptasi dengan kondisi yang ada dan juga dapat menguasai teknologi.

Kesimpulan
Saat ini perkembangan teknologi dan sains sangatlah luar biasa, perkembangan
teknologi dan sains ini juga memberikan dampak positif yang cukup signifikan di dalam
kehidupan bermasyarakat. Namun, perkembangan sains dan teknologi juga dapat memberikan
dampak negatif kepada masyarakat. Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu penyangga
bagi kita dalam mengenali batasan-batasan kita dalam beradaptasi dengan kondisi terkini
memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembang, penyalur, perbaikan, pencegahan,
penyesuaian dan memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
di akhirat. Sebagai pewaris dari perkembangannya sains dan teknologi, tidak seharusnya kita
membatasi diri kita terhadap perkembangan sains dan teknologi. Di sinilah peran pendidikan
islam sebagai pengembangan , penyalur, perbaikan, pencegahan, penyesuaian dan memberikan
pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Karena pada
teknologi harus terkandung etika yang menyertai hsil dari teknologi saat diterapkan. Menguasai
teknologi memanglah hal yang luar biasa, tapi jika diniatuntuk membuat kerusakan dan
kehancuran sangatlah dilarang dalam Islam. “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash:
77).
Daftar Pustaka

Ali, K. M., 2016. INTEGRITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP. IPTEK, II(1), p. 14.

Faridah, N., 2017. Iptek dalam Perspektif Islam. [Online]


Available at: https://m.lampost.co/berita-iptek-dalam-perspektif-
islam.html#:~:text=ISLAM%20mendorong%20umatnya%20untuk%20mengembangkan,iptek%20unt
uk%20menjadi%20sarana%20ibadah
[Accessed 28 April 2021].

Ikhsan, M., 2021. Riset: Netizen di Indonesia Paling Tak Sopan se-Asia Tenggara. [Online]
Available at: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210225115954-185-610735/riset-netizen-
di-indonesia-paling-tak-sopan-se-asia-tenggara
[Accessed 22 April 2021].

Julio, A., 2020. Biografi Al khawarizmi, Bapak Algoritma dan Penemu Aljabar. [Online]
Available at: https://www.dicoding.com/blog/al-khawarizmi/
[Accessed 28 April 2021].

Riadi, M., 2014. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam. [Online]
Available at: https://www.kajianpustaka.com/2014/04/pengertian-dasar-tujuan-pendidikan-
islam.html#:~:text=Pendidikan%20Islam%20adalah%20usaha%20orang,2001%2C%20154%2D155
[Accessed 28 April 2021].

Anda mungkin juga menyukai