Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan Iptek Dalam Tinjauan

Hukum Islam

Abstrak:

Islam sangat mendukung umatnya untuk menemukan dan


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dalam hal
pengembangan Iptek, umat Islam dapat mempelajarinya dari orang-
orang no-Islam, disamping juga dapat mengembangkan Iptek dari
spirit ajaran Islam sendiri. Oleh karena produk keilmuan yang datang
dari orang-orang non-Islam –secara umum- bersifat sekuleristik, maka
setelah dipelajari, sebelum diadopsi dan diterpkan di dunia Islam,
penting untuk terlebih dahulu diberikan nilai-nilai keislaman, agar
tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran hukum Islam. Ajaran hukum
Islam secara normatif dan empirik sangat memulyakan orang-orang
yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat. Dalam ajaran
hukum Islam, ditegaskan bahwa tidak sama antara orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu. Orang yang berilmu jelas lebih baik
dan lebih utama daripada orang yang tidak berilmu. Dengan demikian,
pengembagan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ragam
modelnya (misal dengan bahasa Islamisasi Iptek) sangat dianjurkan
oleh ajaran hukum Islam.

Kata kunci: ilmu, islamisasi ilmu, dan hukum islam

PENDAHULUAN
Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi. Misalnya teknologi telah menghasilkan berbagai inovasi dalam
mempermudah
kegiatan manusia seperti jam, telepon genggam, televisi, kendaraan, dan
sebagainya. Saat ini,
perkembangan teknologi, khususnya di indonesia sudah semakin pesat.
Hal ini dikarenakan
perkembangan pada revolusi industri 4.0 dan revolusi sosial 5.0 yang
membantu segala
aspek kehidupan manusia pada era modern.. Hal ini selaras dengan tujuan
dari Revolusi
Sosial 5.0 dimana untuk membuat kehidupan bermasyarakat berfokus
pada manusia dimana
antara pengembangan teknologi dan resolusi dari bermasyarakat sudah
dapat diraih dan
masyarkat dapat menikmati sebuah kehidupan yang memiliki kualitas
hidup yang terbaik
dimana sangat aktif dan nyaman (Fukuyama, 2018).
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era revolusi industri 4.0 dan sosial
5.0
mengalami perubahan yang sangat drastis, sementar agama sendiri
mengalami perubahan
yang relatif lambat. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya
ketidakharmonisan antare ilmu
pengetahuan dan agama. Padahal, hakikat ilmu sebenarnya ialah segala
ilmu di dunia ini
ridak boleh terpisah daripada nilai Islam dan ilmu tersebut baik
merupakan ilmu yang
terpuji atau ilmu yang terkeji.
Dilansir dari ennindonesin.com (09/05/2020), Wakil Ketua Lembaga
Perguruan
Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU). Dr. Phil. Syafig Hasyim, MA.,
untuk menuju

perkembangan pada iptek dalam islam, hal pertama yang dapat dilakukan yaitu evaluasi
dan
refleksi terhadap faktor-faktor yang menjadi kemunduran iptek dalam islam. Pertama,
salah
satunya adalah Karena kita jauh dari moral pengetahuan dan ke-Islam-an yang dianjurkan
oleh Alguran dan sunnah Nabi, faktor ini sebagai modal utama. Kedua, masyarakat harus
menghilangkan pertentangan-pertentangan ideologis dan politik di antara sesama anak
manusia dari berbagai bangsa dan negara. Ketiga, masyarakar harus mengembangkan
tradisi
berpikir, bebas, dan independen. Tradisi ini bisa memicu orang untuk mencari dan
menggali informasi dalam rangka membentuk ilmu pengetahuan yang kita kehendaki.
Terakhir, masyarakat harus mengembangkan sistem pendidikan yang memperkuat
pengetahuan dan kemanusiaan. Dengan cam ini, ilmu pengetahuan yang berkembang
dalam
Islam tak hanya berguna bagi agama kita, tapi juga berguna bagi kemanusiaan.
Selain itu, islam juga mendorong umatnya agar melakukan penclitian gang juga
«enantiasa meniadikan Al-Ouran menjadi sebuah pedoman ilmu pengetahuan. Hal ini
jugalah vang mendorong umat muslim harus memiliki sifat-sifat ilmuwan, yakni kritis (QS.
Al-Isra/17: 36), terbuka menerima kebenanan dari manapun datangnya ilmu tersebut (QS.
A%-Zumar/39: 18), dan senantiasa menggunakan akal pikirannya untuk berpikir secara
kritis
(OS. Yunus/10: 10). Inilah yang mengantarkan pada sebush keharusan bagi setiap umat
muslim agar mampu unggul dalam bidang. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
sebagai sarana kehidupan yang harus diutamakan untuk mencapar kebahagiann bak di
cunia
maupun di akhirat Q)S. Al-Qashash/28: 77; QS. An-Nahl/16: 43; Q5. Al-Mujadilah/58: 11;
05. Ar-Taubah/9: 122).
PEMBAHASAN

1. Pengertian iptek dan kaitannya dengan islam


Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu
beberapa pengertian dasar. Ilmu pengetahuan
(sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam
yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah (scientifie method) .Sedangkan
teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan
yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan manusia schari-hari.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala
langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah
bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan
tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana
pun juga bentuknya. Iptek yang bolch
dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan
syariah Islam.

Anda mungkin juga menyukai