Anda di halaman 1dari 70

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Bayi

1. Definisi

a. BBL ( Bayi Baru Lahir)

Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses

kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi

berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan

intrauteri ke kehidupan ekstraurine) dan tolerasi BBL untuk dapat

hidup dengan baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus

merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja

mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan

penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan

ekstrauterin (WHO, 2013)

b. Neonatus

Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan

(Rudolph, 2015). Neonatus adalah usia bayi sejak lahir hingga akhir

bulan pertama (Koizer,2011). Neonatus adalah bulan pertama

kelahiran. Neonatus normal memiliki berat 2.700 sampai 4.000 gram,

panjang 48-53 cm, lingkar kepala 33-35cm. Dari ketiga pengertian

diatas dapat disimpulkan neonatus adalah bayi yang lahir 28 hari

pertama.

c. Bayi
Bayi merupakan suatu tahap perkembangan manusia setelah

dilahirkan (Puspita, 2010)

2. Fisiologi Bayi

a. Sistem pernafasan

Saat bayi dilahirkan maka beberapa cairan paru seperti diperas

keluar dari paru. Bernafasnya bayi untuk pertama kali akibat dari

reflek yang dipicu perbedaan tekanan antara intrauterindan

ekstrauterin.

b. Sistem kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mengalami perubahanyang mencolok

saat bayi lahir. Saat bayi bernafas pertama kali paru-paru akan

mengembang sehingga mengurangi resistensi arteri pulmonaris.

c. Sistem hematopoetik

Saat bayi lahir darah bayi mengandung rata rata 70%

hemoglobin janin,tetapi hemoglobin janin berumur pendek

sehinggasemakin bertambah umur bayi semakin berkurang

kandungan kadar hemoglobin janin, kadang anemia fisiologis dapat

terjadi saat bayi berusiasekitar 4-5 bulan.

d. Sistem gastrointestinal

Pada bayi baru lahir hanya mampu mencerna, memetabolisme

protein dan karbohidrat sederhana,serta mengemulsi lemak seperti

yang terdapat pada ASI (air susu ibu).

3. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang


Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan

menjadi 3 kebutuhan dasar:

a. Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh) Meliputi

1) Pangan / gizi

2) Perawatan kesehatan dasar

3) Tempat tinggal yang layak

4) Sanitasi

5) Sandang

6) Kesegaran jasmani / rekreasi

b. Kebutuhan emosi / kasih saying (Asih)

Pada Tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra

dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan syarat yang

mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental

maupun psikososial. Berperannya dan kehadiran orang tua terutama ibu

sedini dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini

diwujudkan dengan kontak fisik (kulit / mata) dan spikis sedini mungkin.

Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat (bonding)

dan kepercayaan dasar (basic trust).

c. Kebutuhan akan stimuli mental (Asah)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar

(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental

inimengembangkan perkembanga mental psikososial: kecerdasan,

keterampilan, kemandirian, kretivitas, agama, kepribadian, moral-etika,

produktivitas dan sebagainya.


4. Masalah – masalah yang lazim terjadi pada bayi

a. Muntah

1) Pengertian

Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik

cairan maupun makanan yang sebelumnya telah dicerna melalui gerak

peristaltik otot lambung.

2) Etiologi

Muntah biasa disebabkan karena berbagai hal seperti:

a) Infeksi pada saluran pencernaan.

b) Cara pemberian makanan yang salah.

c) Keracunan.

3) Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi adalah:

a) Dehidrasi atau alkalosiskarena kehilangan cairan tubuh/ elektrolit

b) Ketosisi karena tidak makan dan minum

4) Penanganan

a) Kaji factor penyebab dan sifat muntah

b) Berikan pengobatan yang bergantung pada factor penyebab

c) Ciptakan suasana tenang

d) Perlakukan bayi dengan baik dan hati


b. Diare

1) Pengertian

BAB dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai

perubahan tinja / feses menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah

yang terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat.

2) Etiologi

a) Infeksi

(1) Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan

dan merupakan penyebab utama terjadinya diare.

(2) Parenteral, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat

pencernaan

b) Malabsorbsi

(1) Karbohidrat

(2) Lemak

(3) Protein

c) Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.

d) Psikologi, misalnya rasa takut atau cemas.

3) Tanda dan gejala

a) Cengeng

b) Gelisah

c) Nafsu makan menurun

d) Dehidrasi

4) Penanganan

a) Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit.


b) Melakukan terapi rehidrasi.

c) Melakukan kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik yang

sesuai dengan kuman penyebabnya.

d) Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk

mencegah penularan

c. Diaper Rush (Ruam Popok)

1) Pengertian

Diaper rush atau ruam popok adalah adanya keluhan bintik merah

pada kelamin dan bokong bayi atau anak dengan pempers diakibatkan

oleh gesekan-gesekan kulit dengan pampers (marmi dan raharjo,

2012).

2) Etiologi

Kondisi Ruam Popok dapat berasal dari berbagai hal, antara lain:

a) Iritasi kulit karena paparan feses dan urine

Paparan urine dan feses dapat mengiritasi kulit bayi yang

sensitif. Bayi akan lebih rentan terhadap ruam popok jika sedang

diare, karena kotoran (feses) bisa lebih mengiritasi dibandingkan

urine.

b) Gesekan atau lecet

Popok atau pakaian ketat dapat menyebabkan gesekan pada

kulit, sehingga menimbulkan lecet yang akhirnya menjadi ruam.

c) Iritasi kulit karena produk baru

Kulit bayi dapat bereaksi terhadap produk baru yang

digunakan, misalnya tisu bayi, popok dengan merek berbeda,


detergen, pemutih maupun pelembut buatan pabrik untuk mencuci

popok kain. Zat tambahan dalam baby lotion, bedak, atau minyak

untuk bayi juga dapat mengiritasi kulit.

d) Infeksi bakteri atau jamur

Area yang tertutup popok, seperti bokong, paha dan alat

kelamin, biasanya rentan terkena infeksi karena lembap dan

hangat. Kondisi ini menjadikannya sebagai area yang cocok untuk

perkembangan bakteri atau jamur. Ruam dan bintik merah dapat

muncul pada area yang memiliki lipatan kulit seperti di pangkal

paha.

e) Pengenalan terhadap makanan baru

Perubahan dalam menu makanan dapat meningkatkan

frekuensi buang air besar dan mengubah komposisi feses, yang

akhirnya menyebabkan ruam popok.

f) Kulit sensitif

Bayi dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik (radang

kulit akibat alergi) akan lebih rentan terhadap ruam popok.

g) Penggunaan antibiotik

Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri yang ada

dalam tubuh. Terkadang, selain membunuh bakteri jahat penyebab

penyakit, antibiotik juga malah melawan bakteri baik yang

menjaga pertumbuhan jamur dalam tubuh. Akibatnya, bayi rentan

terhadap ruam popok karena infeksi jamur.


3) Tanda Dan Gejala

a) Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagian crytaema.

b) Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat

kemaluan, perut bawah paha atas.

c) Pada keadaan lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa,

vasikula dan uleerasi.

d) Kurangnya menjaga hygiene, popok jarang diganti atau terlalu

lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB.

4) Klasifikasi

Menurut Silmiaty (2012) Dermatitis atau sering disebut diapers

rush umumya dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :

a) Dermatitis popok iritan

Dermatitis ini biasanya dijumpai pada balita yang

menggunakan popok. Dermatitis popok iritan memberi gejala

berupa bercak kemerahan, lembab dan kadang bersisik pada

daerah bokong dan genetalia yang menonjol. Kelainan ini dapat

tidak bergejala sehinga terasa perih pada daerah yang terkena

iritasi.

b) Dermatitis popok candida

Merupakan tipe dermatitis kedua yang sering dijumpai dan

ditandai dengan bercak kemerahan yang lebih terang dan bintik-

bintik yang sering dijumpai di daerah selakangan, kadang

dijumpai bercak keputihan dimukosa mulut. Infeksi jamur

candida sering di jumpai pada dermatitis popok yang telah


berlangsung selama 3 hari (biasanya di picu oleh keadaan diare)

keadaan lembab.

5) Kriteria

a) Pada derajat ringan ruam tersebut berupa kemerahan di kulit

pada daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet

ringan.

b) Pada derajat sedang ruam berupa kemerahan dengan atau tanpa

adanya bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan

lecet-lecet pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan

tidak nyaman.

c) Pada kondisi yang berat ditemukan kemerahan yang disertai

bintik-bintik, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.

6) Mekanisme Terjadinya Ruam Popok

Ruam Popok terdiri dari kulit yang basah dan kotor. Keadaan

oklusi (tertutup oleh popok), kelembapan kulit, luka atau gesekan,

urine, jamur dan bakteri. Pada keadaan normal memang ada jamur dan

kuman pada tubuh kita, tetapi kalau kulit basah, kotor dan berlangsung

lama maka akan terjadi diaper rash. Penyebab diaper rash bersifat

multifaktorial, antara lain peranan urine, feses, gesekan, kelembapan

kulit yang tinggi, bahan iritan kimiawi, penggunaan jenis popok yang

tidak baik, dan adanya infeksi bakteri atau jamur. Dampak terburuk

dari penggunaan popok selain mengganggu kesehatan kulit juga dapat

mengganggu perkembangan pertumbuhan bayi. Bayi yang menderita


diaper rash akan mengalami gangguan seperti rewel dan sulit tidur

(Arifin, 2015).

7) Manisfestasi Klinis

Tanda dan gejala diaper dermatitis atau ruam popok yang timbul

diantaranya kemerahanpada daerah penggunaan popok, lecet, atau luka

ringan pada kulit, berkilap, kadang mirip luka bakar, timbul bintik-

bintik merah, kadang membasah dan bengkak pada daerah yang paling

lama berkontak dengan dengan popok seperti, paha, pantat, bokong.

Secara klinis dapat terlihat sebagai berikut:

a) Gejala yang ditimbulkan pada Ruam Popok karena kontak

dengan iritan yaitu kemerahan yang meluas, berkilat, kadang

mirip luka bakar, tibul bintik-bintik merah, lecet atau luka

bersisik, kadang basah, dan bengkak pada daerah yang paling

lama terkontak dengan popok, seperti pada paha bagian dalam

dan lipatan paha.

b) Gejala yang ditimbulkan akibat gesekan yang terus menerus

pada popok yaitu, bercak kemerahan berbentuk garis batas

popok pada paha dan perut.

c) Gejala yang ditimbulkan pada diapers rushkarena jamur

candida albicans yaitu bercak atau bintik kemerahan berwarna

merah terang, basah dengan lecet-lecet pada selaput lendir anus

dan kulit sekitar anus, dan terdapat lesi (Maryunani, 2017).


8) Komplikasi

Komplikasi berupa ulkus dapat timbul karena maserasi dan abrasi

kulit akibat gesekan popok secara terus menerus.

9) Faktor Resiko

Ada beberapa faktor penyebab yang diidentifikasi dan berperan

menimbulkan diaper rush antara lain faktor fisik, kimiawi, enzimnya

dan mikroba. Faktor tersebut berasal dari sejumlah hal yaitu

a) Pemakaian popok moderen dengan kulit anak, feses yang

bercampur menghasilkan zat yang menyebabkan peningkatan

PH (derajat keasaman) kulit dan enzim dalam kotoran. Tingkat

keasaman kulit yang tinggi ini membuat kulit lebih peka,

sehingga memudahkan terjadinya iritasi kulit.

b) Pemberian susu formula ternyata juga memungkinkan bayi

mengalami masalah diaper rush lebih besar dibandingkan

dengan ASI (air susu ibu) pada urin atau feses pada anak

(Marmi dan Raharjo, ( 2012).

c) Ruam Popok bisa terjadi saat, kebersihan kulit yang tidak

terjaga, udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas atau

lembab, akibat diare, reaksi kontak terhadap karet, plastik

deterjen.

10) Pemeriksaan Diagnostik

a) Pemeriksaan laboratorium

(1) Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan jika

muncul gejala sistemik seperti demam dan dicurigai


adanya infeksi sekunder. Jika ditemukan anemia

bersama dengan hepatosplenomegali dan timbul ruam

dapat dicurigai sebagai histiositosis sel Langerhans atau

sifilis kongenital.

(2) Pemeriksaan kerokan kulit dilakukan pada pasien yang

diduga candidiasis popok, pengikisan lesi papul atau

pustul menunjukkan adanya pseudohifa, hifa dan

blastospora dengan diameter 2-4 μm dengan

menggunakan larutan KOH 10%. KOH 10%diperlukan

untuk menentukan apakah ada superinfeksi dengan

Candida albicansdan pemeriksaan gram diperlukan

untuk mengetahui superinfeksi dengan bakteri seperti

Staphylococcus.

(3) Pemeriksaan histopatologi dengan melakukan biopsi

kulit untuk melihat struktur histologinya. Gambaran

histologi diaper rash umumnya seperti dermatitis iritan

primer dengan spongiosis epidermal dan inflamasi

ringan pada lapisan dermatitis.

11) Usaha Pencegahan Ruam Popok

Pengobatan atau pencegahan yang dapat diberikan untuk

mengurangi diaper dermatitis atau yang disebut ruam popok pada anak,

diantaranya dengan cara farmakologi misalnya pemberian salep seng

oksida (zinc oxide) (Handy, 2014). Sedangkan menurut Indivara (2015),

cara mengatasi ruam popok sebagai berikut :


a) Ganti popok bayi sesering mungkin, baik itu popok kain atau

diapers, begitu popok sudah basah segera ganti.

b) Bersihkan daerah popok secara lembut dengan air hangat,

keringkan dengan handuk lembut, angin-anginkan

sebentar. Jika sudah terjadi ruam popok oleskan krim bayi

yang kerna dengan ruam popok.

c) Pilih popok bayi yang berbahan lembut dan berdaya serap

tinggi.

d) Biarkan sekali-kali si bayi tidak memakai popok.

e) Ganti merk popok si kecil, mungkin dia alergi dengan jenis

popok tertentu.

f) Oleskan minyak zaitun pada area ruam popok untuk menjaga

kelembaban kulit. Dengan sifat minyak zaitun sebagai

antiseptik oil dapat mengurangi kemerahan pada ruam popok

dan dapat mencegah air berkontak langsung dengan kulit

yang terjadi ruam popok (Jelita, 2015).

g) Bisa menggunakan baby oil yang bertujuan untuk

melembabkan kulit, mencegah amonia menempel pada kulit

daerah perianal, dan mempermudah pengangkatan mekonium

(Hartini, 2015)

B. Asuhan Keperawatan Gangguan Integritas Kulit

1. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan

sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan


keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun

spritual dapat ditentukan. Tahap ini mencakup 3 kegiatan, yaitu

Pengumpulan data, Analisis data, dan Penentuan Masalah Kesehatan serta

keperawatan ( Ana Ratnawati, 2018).

a. Identitas pasien yang meliputi :

nama, umur, tempat tinggal, dan pekerjaan.

b. Keluhan utama

Bayi sering rewel dan susah tidur karena ada bintik- bintik

merah pada bokong dan kemaluan.

c. Riwayat penyakit sekarang

Terdapat bintik – bintik merah pada bokong dan kemaluan.

d. Riwayat penyakit terdahulu

keluarga mempunyai penyakit atau riwayat penyakit lainnya

yang dapat menularkan kepada anggota keluarga lain.

e. Riwayat kesehatan lingkungan

Meliputi tempat tinggal : lingkungan dengan kebersihan yang

baik dan terawat, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, serta

nutrisi ( gizi buruk)

f. Eliminasi

Meliputi sistem integument mengenai integritas kulitnya,

turgor kulit, hidrasi,dan juga suhu.

g. Aktivitas istirahat dan tidur

Pola tidur yang terganggu akibat luka diapers rash yang

mengakibatkan rewel dan susah tidur.


h. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembangnya

Mengenai motorik halus, motorik kasar, kemampuan bicara.

dan berbahasa kemampuan bersosialisasi.

i. Kenyamanan

Adanya ketidaknyaman karena terdapat bintik merah pada

daerah kemaluan dan bokong yang terasa gatal ataupun nyeri.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan

respon manusia ( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari

individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat

mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga

status kesehatan menurunkan , membatsi, mencegah, ( Ana Ratnawati,

2018).

a. Kerusakan integritas kulit b.d kelembaban ( Herdman &

Kamitsuru, 2018).

b. Resiko infeksi ( Herdman & Kamitsuru, 2018).

c. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit ( Herdman &

Kamitsuru)

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi merupakan tindakan yang dirancang untuk membantu klien

dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan

dalam hasil yang diharapakan ( Ana Ratnawati, 2018).

a. Diagnosa 1

1) Kerusakan integritas kulit b.d kelembaban


2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3x24 diharapkan kerusakan integritas kulit dapat

teratasi dengan

3) Kriteria hasil :

a) Lesi pada kulit mulai berkurang

b) Integritas kulit mulai berkurang

4) Intervensi

a) Mandi dengan menggunakan air hangat selama

15 – 20 menit

b) Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau

sabun untuk kulit sensitive

c) Segera oleskan olive oil sebanyak 2 atau 3 kali

per hari.

b. Diagnosa 2

1) Resiko infeksi

2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

diharapakan dapat teratasi dengan kriteria dengan

3) Kriteria hasil :

a) Kemerahan mulai berkurang

b) Rasa gelisah dapat teratasi

4) Intervensi

a) Ganti popok bayi sesering mungkin, baik itu

popok kain atau diapers, begitu popok sudah

basah segera ganti.


b) Ganti merk popok si kecil, mungkin dia

alergi dengan jenis popok tertentu.

c. Diagnosa 3

1) Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit

2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24

diharapakan gangguan rasa nyaman dapat teratasi

dengan

3) Kriteria hasil :

a) Gangguan pola tidur dapat teratasi

b) Rasa gelisah mulai berkurang

4) Intervensi

a) Berikan pelukan hangat kepada bayi

b) Gunakan pakaian yang berbahan sutra

c) Jangan gunakan lampu yang terlalu terang

4. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status

kesehatan (Ana Ratnawati, 2018).

a. Implementasi keperawatannya yaitu dengan melakukan

pemberian minyak zaitun dengan cara dioleskan pada

daerah bokong yang tampak kemerahan atau ruam popok,

lakukan tiap 2 jam atau tiap ganti popok.


5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan

keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan

kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses

keperawatan. (Ana Ratnawati, 2018).

a. Evaluasi keperawatannya adalah ruam popok dapat teratasi.


C. Asuhan Keperawatan Bayi

Nama mahasiswa :…………………………………………………


Tanggal Praktek : ……………………………………….

NPM : …………………………………………………

Ruang : …………………………………………………

Tanggal Pengkajian : …………………………………………………

Paraf :
(…………………………………………)

I. IDENTITAS DATA.

Nomer Rekam Medis : ……………………………………………

Tanggal masuk RS : ……………………

Nama Klien :

………………………………………………… …………

Nama Panggilan : …………………………………………………

…………

Tempat/tgl lahir : …………………………………………………

…………

Umur : …………………………………………………

…………
Jenis Kelamin : …………………………………………………

…………

Suku : …………………………………………………

…………

Bahasa yang dimengerti : …………………………………………………

………..

Orang tua / wali : …………………………………………………

…………

Nama Ayah/Ibu/Wali : …………………………………………………

…………

Pekerjaan Ayah/Ibu/wali : …………………………………………………

…………

Pendidikan : …………………………………………………

…………

Alamat ayah/ibu/wali :

……………………………………………………

……………………………………………………

……………………………….
……………………………………………………

……………………………………………………

………………………………

II. KELUHAN UTAMA

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

III. RIWAYAT KELUHAN SAAT INI

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

a. Prenatal :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

b. Peri natal dan post natal :

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

c. Penyakit yang pernah diderita

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………

d. Hospitalisasi/tindakan operasi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

e. Injury/kecelakaaan
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

f. Alergi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

g. Imunisasi dan tes laboratorium

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

h. Pengobatan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

VI. RIWAYAT SOSIAL

a. Yang mengasuh

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………
b. Hubungan dengan anggota keluarga

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

c. Hubungan dengan teman sebaya

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

d. Pembawaan secara umum

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

VII. RIWAYAT KELUARGA

a. Sosial Ekonomi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………
b. Lingkungan rumah

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………

c. Penyakit keluarga

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………

d. Genogram
VIII. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT INI ( gunakan

format Denver/DDST )

a. Personal social

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………

b. Adaptif Motorik halus

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………

c. Bahasa

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………
d. Motorik kasar

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………

Inteprestasi

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………
XI. PENGAKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAT INI

a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

b. Nutrisi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

c. Cairan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

……………………………………………

d. Aktivitas

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………

e. Tidur dan istirahat

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

f. Eliminasi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

g. Pola hubungan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

h. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

i. Kognitif dan persepsi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

j. Seksual dan menstruasi

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

k. Nilai

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

X. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum

 Tingkat kesadaran : ………………………………………………

 Nadi : ……………………… Suhu : ………………………

RR : ……………………… TD : ………………………

 Respon nyeri : ……………………… ………………………

…………………………………………………………………………

……………

 BB : ……………………… TB : ……………………… LLA :

……………………… LK : ………………………

b. Kulit

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

c. Kepala

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

d. Mata

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

e. Telinga

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

f. Hidung

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

g. Mulut

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

h. Leher

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

i. Dada

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

j. Payudara

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

k. Paru-paru

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

l. Jantung

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

m. Abdomen

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

n. Genetalia

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

o. Anus dan rectum

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

p. Musculoskeletal

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

q. Neurology

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………..

XII. INFORMASI LAIN ( mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi,

fisioterapis, medis, dll )

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
XIII. ANALISA DATA

I. Analisa Data

N Data Penunjang Masalah Diagnosis Keperawatan masalah

o Kolaboratif
XIV. PRIORITAS MASALAH

1. .

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

3. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..
……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

4. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

5. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..
……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

6. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

7. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..
……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

8. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

9. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..
……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

10. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

11. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..
……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

12. .

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

XV. RENCANA KEPERAWATAN

Terlampir

XVI. DAFTAR PUSTAKA


1..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

2..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………
3..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

4..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………
5..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………

6.……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………
7..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………..

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………

D. Konsep Olive Oil

1. Pengertian olive oil

virgin olive oil atau minyak zaitun murni adalah minyak yang

didapatkan dari buah pohon zaitun (Olea europaea L) dengan cara mekanik

atau secara fisik lainnya dengan kondisi tertentu, khususnya dalam suhu

tertentu, yang tidak menyebabkan perubahan pada minyak, dan tidak melalui

perlakukan apapun selain pencucian, dekantasi, sentrifugasi dan penyaringan

(International Olive Council, 2013).

2. Jenis-Jenis Minyak Zaitun Murni Yang Dapat Dikonsumsi Antara Lain:

a. Extra Virgin Olive Oil (EVOO)

Minyak zaitun murni yang mengandung asam oleat tidak lebih

dari 0,8 gram tiap 100 gram minyak.

b. Virgin Olive Oil


Minyak yang hampir menyerupai ekstravirgin oil, bedanya

ekstravirgin oil diambil dari buah yang lebih matangdan tingkat

keasamannya lebih tinggi. Minyak zaitun murni yang mengandung

asam oleat tidak lebih dari 2 gramtiap 100 gram minyak.

c. Ordinary Virgin Olive Oil

Minyak zaitun murni yang mengandung asam oleat tidak

lebih dari 3,3 gram tiap 100 gram minyak.

d. Revinet Olive oil

Merupakan minyak zaitun yang berasal dari penyulingan,

jenis ini tingkat keasamannya lebi dari 3,3%, aromanya kurang

begitu baik, dan rasanya kurang begitu menggugah lidah.

e. Pure Olive Oil

Minyak zaitun yang paling laris dijual dipasaran, warna,

rasanya, lebih ringan dari virgin olive oil.

f. Ekstra Light Olive Oil

Merupakan minyak zaitun murni dan hasil sulingan, sehingga

kualitasnya kurang baik, tetapi jenis ini lebih populer di pasaran karena

lebih murah dari jenis lainnya.

3. Kandungan Dalam Olive Oil

Adapun kandungan dari minyak zaitun itu sendiri adalah :

a. Lemak Jenuh

1) Asam palmitat 7,5 –20,0%

2) Asam stearat 0,5 –5,0%

3) Asam aracidat < 0,8%


4) Asam behenat < 0,1%

5) Asam mistrat < 0,1%

6) Asam lignocerat <1,0%

b. Lemak Tak Jenuh

1) MUFA terdiri atas oleat atau omega 9 55 -83% dan asam

palmitoleat 0,3 asam 3,5%

2) PUFA terdiri dari asam linoleat omega 6 3,5 -2,1% dan asam

lenoleta omega 3 < 1,5%

c. Vitamin E dan vitamin K

d. Senyawa oktioksidon fenol, tokoferol, sterol,

pigmenfitroestroge

e. Kandungan fenol tinggi dalam Olive Oil

fenol dikenal sebagai anti inflamasi,antioksidan,danantikoagulan.

Antioksi dan membantu menetralkan radikal bebas dan memperbaiki

kerusakan kulit.

f. Dosis normal konsumsi Olive Oil perhari 25-

40 ml atau 8-70 gram

4. Manfaat Dalam Olive Oil

Banyak pakar minyak zaitun mengatakan bahwa minyak zaitun dapat

digunakan untuk mengatasi ruam di negeri-negeri yang memproduksi zaitun,

seperti Umbria, italia. Minyak zaitun merupakan salah satu perawatan khusus

yang berkhasiat melawan terbakar matahari atau ruam pada pantat bayi. Minyak

obat yang digunakan adalah minyak zaitun extra virgin. Extra virgin olive oil

(EVOO) merupakan jenis minyak perasan pertama dengan proses perasan dingin,
yaitu perasan buah zaitun dengan digiling menggunakan batu atau baja dalam

waktu sekitar dua hari. Minyak zaitun ekstra memiliki keasaman oleat 0,8 gram

per 100 gram (0,8%). Unsur penunjang dalam extra virgin olive oil (EVOO)

antara lain Vitamin E, Asam lemak esensial, klorofil, senyawa fenol, fitoestrogen,

strerol. Extra virgin olive oil (EVOO) dianggap sebagai minyak zaitun dengan

kualitas terbaik karena tahapan proses produksinya sedikit sehingga kandungan

antioksidannya, terutama fenol dan vitamin E, sangat tinggi. Fenol dan vitamin E

ini mempunyai manfaat sebagai anti inflamasi (anti peradangan). Keunggulan

Olive Oil dapat dikonsumsi dalam bentuk cair,tanpa proses pemasakan.

5. Mekanisme kerja olive oil Terhadap Ruam Popok

Minyak zaitun akan menjaga kelembaban kulit. Dengan sifatnya sebagai

antiseptik oil dapat mengurangi kemerahan pada ruam popok dan mencegah air

melakukan kontak langsung dengan kulit yang terkena ruam popok. Secara teori

minyak zaitun (olive oil) bermanfaat untuk melembutkan kulit, mempertahankan

kekembaban dan elastisitas kulit, sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit.

Pemberian minyak zaitun (olive oil) yang diberikan pada anak yang mengalami

ruam sebanyak 2,5 ml setiap pagi dan sore hari (Nangili, 2013)

6. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemakaian Olive Oil

a. Pada daerah yang terkena diaper rash tidak boleh terkena air dan harus

dibiarkan terbuka dan tetap kering.

b. Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus

yang mengandung minyak.

c. Segera dibersihkan dan dikeringkan bila anak kencing atau berak.

d. Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit atau daerah yang iritasi.
e. Memperhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh bayi secara

keseluruhan (Sudarti & Khorunnisa,2016)

7. Efek Samping Yang Ditimbulkan Olive Oil

a. Jerawat

b. Alergi

c. Ruam kulit

8. Prosedur Tindakan

a. Pengertian : Membantu perawatan pada area genitalia, area sekitar anus,

lipatan paha serta pantat bayi.

b. Tujuan : Menjaga kebersihan pada bayi, memberikan rasa nyaman pada

bayi, dan mencegah terjadinya ruam popok pada bayi.

c. Kebijakan : Bayi 0-12 bulan.

d. Peralatan :

1) Handuk

2) Sabun Bayi

3) Washlap

4) Kapas DTT

5) Olive oil

6) Baskom

7) Air

8) Bengkok

9) Popok kain bersih atau popok sekali pakai

10) Baju bersih


e. Prosedur Pelaksanaan

1) Tahap Pra interaksi

a) Mengecek kembali kelengkapan alat dan bahan

b) Hand hygiene (Hand Wash/ Hand Scrub)

2) Tahap Orientasi

a) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada ibu /keluarga

b) Menanyakan kesiapan ibu dan bayi.

3) Tahap Kerja

a) Menjelaskan kepada ibu pengertian perawatan perianal pada bayi

adalah perawatan daerah yang tertutup oleh popok atau daerah

kemaluan dan sekitarnya yaitu dengan membersihkan area genitalia,

area sekitar anus, lipatan paha serta pantat bayi.

b) Menjelaskan kepada ibu tentang tujuan perawatan perianal pada bayi

antara lain: menjaga kebersihan, memberikan rasa nyaman pada bayi,

dan mencegah terjadinya ruam popok pada bayi.

c) Mengajari ibu cuci tangan.

d) Menggunakan sarung tangan.

e) Memastikan bayi dalam posisi nyaman (terbaring).

f) Membuka popok bayi dengan hati-hati.

g) Membersihkan dengan kapas DTT pada bagian kulit dan perianal bayi

setelah BAB dengan cara mengusap dari depan ke belakang untuk

membersihkan kotoran agar mencegah infeksi

h) Membersihkan menggunakan washlap dengan air dan sabun.


i) Mengeringkan dengan handuk atau kain yang lembut dengan cara

menepuk-nepuknya.

j) Teteskan olive oil sebanyak 2 tetes, tunggu sampai 5 menit,

pemberian ini dilakukan sebanyak 4 kali sehari selama 7 hari.

k) Mengangin-anginkan area genetalia sebentar supaya benar-benar

kering.

l) Memakaikan popok kain atau popok sekali pakai. Apabila

menggunakan popok sekali pakai:

(1) Kendorkan perekat popok supaya tidak tampak membekas di

dekat pangkal paha bayi, ada beberapa bayi yang sensitif terhadap

jenis merek popok tertentu.

(2) Pada bayi laki-laki, saat akan menutup popok, posisikan penis ke

arah bawah.Jika tali pusat bayi belum lepas, pastikan bagian atas

popok tidak mengenai tali pusat.

m) Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan bedak bayi atau talk

karena dapat menyebabkan pori-pori tertutup oleh bedak.

n) Menjelaskan pada ibu cara perawatan perianal yang benar yaitu :

(1) Menganjurkan ibu untuk segera mengganti popok bayi jika bayi

setelah BAK dan BAB.

(2) Menganjurkan ibu untuk mengganti popok sekali pakai setelah 3-

4 jam pemakaian.

(3) Memelihara kebersihan pakaian dan alat-alat untuk bayi.

o) Memberitahu ibu apabila pada bayi mengalami tanda dan gejala ruam

popok seperti kemerahan ringan dikulit pada daerah genetelia bayi


disertai dengan lecet atau luka ringan pada kulit, berkilat, kadang mirip

luka bakar, timbul bintik-bintik merah dan kadang bengkak pada

daerah yang paling lama berkontak dengan popok seperti paha maka

menganjurkan ibu untuk segera datang ke tenaga kesehatan.

p) Melakukan evaluasi

q) Mencuci tangan

E. Kerangka Konsep

Asuhan Keperawatan Gangguan

Integritas Kulit pada Bayi

Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi

Pemberian olive oil

Masalah teratasi

Masalah teratasi sebagian


Masalah tidak teratasi

Keterangan Bagan:

= diteliti

= ada hubungan

Anda mungkin juga menyukai