Anda di halaman 1dari 2

MEMBULLY SESEORANG MERUPAKAN PELANGGARA ETIKA PAWONGAN

Oleh
Ni Nengah Wulan Somendari (A1C118103)
Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Mataram

“Atithisca apawadi ca dwa aweta mama bandhawah. Apawadi haret paapam atithi
Wargagaamakah”

(Slokantara 81)

Terjemahan: 

“Baik tamu yang memuji atau orang yang menghina, itu keduanya kawan menolong
kita. Orang yang menghina kita itu membersihkan kita dari dosa yang ada pada diri kita.
Tamu yang memuji itu membawa kita ke surga”

Orang-orang yang menghina maupun memuji kita, adalah penolong kita. Orang orang
yang mecela kita, dia telah membantu kita untuk mengurangi dosa kita, ketika dia menghina
kita, dia juga mengambil dosa yang kita miliki.

Membully adalah merupakan sebuah tindakan mencela, menghina, mengejek sebuah


kekurangan seseorang baik itu fisik, materi, dan lainnya yang ada pada diri seseorang. Hal
tersebut dapat berakibat fatal, karena korban yang di bully merasa tidak percaya diri, stress,
depresi bahkan ada yang sampai bunuh diri karena di bully oleh orang-orang disekitarnya.
Saat ini kasus pembullyan sering sekali terjadi, terutama yang dilakukan oleh anak-anak
muda, baik itu dengan temannya atau bahkan orang yang tidak dikenalnya sekalipun.
Membully tidak saja melalui ucapan, tapi bisa melalui komentar-komentar di media sosial
yang di berikan oleh orang lain terhadap sesuatu.

Pelanggaran etika ini, hal ini merupakan hal sudah biasa terjadi di lingkungan
masyarakat, mulai dari anak anak sampai orang dewasa pasti pernah membully seseorang
baik itu secara di sengaja ataupun tidak disengaja dan baik itu secara lisan maupun tulisan.
Pembullyan ini dilakukan seseorang tanpa pernah memikirkan perasaan korban, ejekan yang
diucapkan melewati batas sehingga bisa membuat orang menjadi sedih. Seperti kasus yang
baru baru ini terjadi yaitu kasus pembullyan Audrey, anak SMP yang di bully oleh orang
yang lebih besar darinya yang menyebabkan dia sampai masuk rumah sakit karena depresi.
Itu merupakan salah satu contoh kasus dari beberapa kasus pembullyan lainnya.
untuk masalah ini, dilihat dari akibat yang disebabkan memang ada yang parah
sampai bunuh diri karena tidak tahan dibully atau dihina mengenai kekurangannya.
Solusinya, orang yang sering menghina sebaiknya ingat dengan hukum karma, bagaimana
kita mencela orang nanti bisa saja berbalik kepada kita, mungkin tidak sekarang tapi suatu
saat nanti, kemudian dapat juga melalui bimbingan orang tua yang memberitahu anaknya
bahwa apa yang dia lakukan itu tidak baik dan bisa membuat orang menjadi sedih dan tidak
percaya diri. Peran orang tua sangat penting, sebenernya orang tua yang senang membanding-
bandingkan anaknya dengan orang lain, menyebabkan anak di luar lingkungan rumahnya
menjadi sering membully orang atau menghina orang

Ketika kita bercanda, lihatlah siatuasi dan kondisi yang sedang terjadi, jangan juga
fisik seseorang dijadikan sebuah candaan yang membuat orang sakit hati, sebelum kita
mencela kita lihat dulu ke diri kita sendiri apakah kita sudah sempurna dan tidak memiliki
kekurangan lalu mencela kekurangan seseorang? jika kamu menghina seseorang sama saja
kamu menghina ciptaan Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Dan untuk yang di bully, kita
harus bisa menerima bagaimana kekurangan kita, jika ada seseorang mengejek, menghina,
mencela tentang keluarga, fisik, materi, bahkan lingkungan tempat tinggal mu, jadikan itu
sebuah motivasi untuk diri kita kedepannya, orang cacat bisa sukses, orang miskin bisa
sukses, orang buta bisa sukses, kuncinya hanya rajin dan tidak malas, karena jika kita malas
sesempurna apapun kita, kita tetap akan berada di bawah, buktikan kepada mereka yang
menghina kekuranganmu bahwa kamu dapat menjadi orang yang sukses melalui kekurangan
yang kamu miliki tersebut.

Anda mungkin juga menyukai