Anda di halaman 1dari 30

Close Next

Daftar Materi Pokok

Statika Fluida

Dinamika Fluida

Back Next
A. Statika Fluida

Berisi kajian tentang konsep-


Statika Fluida konsep yang berkaitan dengan
fluida diam (tidak mengalir)

Back Next
Tekanan Hidrostatis

 Tekanan zat cair yang hanya disebabkan


oleh beratnya disebut tekanan hidrostatis.

Home Back Next


Hukum Pascal

 Persamaan hukum Pascal:

 Karena A2 > A1, maka gaya


F2 lebih besar dari F1.

 Hukum Pascal berbunyi: “Tekanan yang


diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan ke segala arah sama besar.”

Home Back Next


Penerapan Hukum Pascal

Home Back Next


Hukum Pokok Hidrostatis

 Dalam suatu zat cair, tekanan hidrostatis pada suatu titik hanya bergantung
pada letak titik tersebut dari permukan zat cair, sehingga dapat disimpulkan
bahwa “semua titik yang terletak pada bidang datar di dalam satu jenis zat cair,
memiliki tekanan yang sama.” Pernyataan ini dikenal dengan hukum pokok
hidrostatis.
 Penggunaan hukum pokok hidrostatis:

Home Back Next


Tekanan Atmosfer

 Atmosfer adalah lapisan udara yang


menyelimuti bumi.
 Semakin tinggi suatu tempat dari
permukaan bumi semakin kecil
tekanan atmosfernya dan semakin
rendah suatu tempat dari
permukaan bumi semakin besar
tekanan atmosfernya.
 Tekanan pada suatu kedalaman
tertentu dalam zat cair dipengaruhi
oleh tekanan atmosfer.

Home Back Next


Hukum Archimedes

 Hukum Archimedes berbunyi: “Suatu benda yang tercelup ke dalam fluida akan
mengalami gaya ke atas seberat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.”
 Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida adalah sama dengan
selisih berat benda di udara dengan berat benda dalam fluida (zat cair).

Home Back Next


 Persamaan hukum Archimedes:

Home Back Next


Benda tenggelam, melayang, dan mengapung.

Tenggelam Melayang Mengapung


• Benda yang tenggelam • Benda yang melayang • Benda yang menga-
dalam fluida (zat cair), dalam fluida (zat cair), pung dalam fluida (zat
mempunyai berat (w) mempunyai berat (w) cair) mempunyai berat
yang lebih besar dari yang sama dengan (w) yang sama dengan
gaya ke atas (Fa) yang gaya ke atas yang gaya ke atas (Fa),
dialami benda. dialami benda (Fa). tetapi volume benda
• Pada kasus tenggelam • Pada kasus melayang yang tercelup lebih
massa jenis benda massa jenis benda kecil dari volume
lebih besar dari massa sama dengan massa benda, sehingga
jenis fluida (zat cair). jenis fluida. massa jenis benda
lebih kecil dari massa
jenis fluida.

Home Back Next


Penerapan Hukum Archimedes

Home Back Next


Tegangan Permukaan

 Tegangan permukaan zat cair adalah kecende-


rungan permukaan zat cair untuk meregang,
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu
lapisan elastis.

 Tegangan permukaan zat cair disebabkan oleh adanya gaya tarik-


menarik antarpartikel zat cair (kohesi) dan gaya-gaya ini
mengakibatkan adanya resultan gaya yang mengarah ke bawah pada
permukaan zat cair.

 Resultan gaya inilah yang menyebabkan sejumlah zat cair cenderung


mengambil bentuk dengan permukaan sesempit mungkin (terjadi
tegangan permukaan).

Home Back Next


Sudut Kontak
 Permukaan zat cair dalam tabung akan melengkung pada bagian yang
menempel pada dinding tabung. Kelengkungan permukaan zat cair dinamakan
dengan meniskus.
 Meniskus zat cair disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik-menarik
antarpartikel zat sejenis dan gaya adhesi (gaya tarik-menarik antarpartikel zat
yang berbeda jenis.
 Permukaan air dalam tabung kaca mengalami meniskus cekung, hal ini karena
kohesi antarpartikel air lebih kecil dari adhesi antara partikel air dengan partikel
kaca. Pada kasus ini dalam tabung kaca ini, resultan gaya kohesi (Fk ) dengan
gaya adhesi (FA ) mengarah keluar dan air yang menempel ke kaca tegak lurus
dengan resultan gaya (F) ini.

Home Back Next


 Permukaan raksa dalam tabung kaca mengalami meniskus cembung hal ini
karena kohesi antarpartikel raksa lebih besar dari adhesi antara partikel raksa
dengan partikel kaca. Pada kasus raksa dalam tabung kaca ini, resultan gaya
kohesi (Fk ) dengan gaya adhesi (FA ) mengarah ke dalam dan raksa yang
menempel pada dinding kaca tegak lurus dengan resultan gaya (F) ini.

 Zat cair yang mempunyai meniskus cekung pada suatu tempat akan membasahi
tempat tersebut dan zat cair yang mempunyai meniskus cembung tidak
membasahi tempatnya.

Home Back Next


 Sudut yang dibentuk oleh garis pada ujung kelengkungan zat cair dengan
dinding vertikal tabung disebut sudut kontak.
 Jika pada suatu tabung, zat cair mempunyai meniskus cekung, maka sudut
kontaknya adalah sudut lancip (ɵ < 90o).
 untuk meniskus cembung, sudut kontaknya adalah sudut tumpul (90o< ɵ < 180o).

Home Back Next


Kapilaritas

 Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit) disebut
dengan gejala kapiler atau kapilaritas.
 Zat cair yang mempunyai meniskus cekung akan naik pada pipa kapiler dan zat
cair yang mempunyai meniskus cembung akan turun pada pipa kapiler.

Home Back Next


 Kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler:

Home Back Next


Viskositas

 Viskositas adalah kekentalan fluida lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan


tersebut bergeser satu sama lain.
 Besarnya viskositas suatu fluida dinyatakan dengan besarnya gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida seluas A dengan kelajuan
tetap v dan letaknya pada jarak y dari suatu permukaan yang tidak bergerak.

 Zat cair (fluida) yang kental mempunyai yang lebih besar dibandingkan dengan
zat cair yang encer.
 Menurut hukum Stokes: “Benda yang bergerak dengan kecepatan (v) tertentu
dalam fluida kental, akan mengalami gaya gesekan oleh fluida.”

Home Back Next


 Nilai k bergantung pada bentuk geometri benda. Untuk benda yang berbentuk
bola k = 6π r, sehingga:

 Benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya semakin
besar dan pada suatu saat dicapai kecepatan terbesar yang nilainya tetap dan
kecepatan tetap ini disebut kecepatan terminal (vT ).
 Pada saat benda mempunyai kecepatan terminal, maka percepatanya adalah
nol, sehingga:

Home Back Next


B. Dinamika Fluida

Berisi kajian tentang konsep-


Dinamika Fluida konsep yang berkaitan dengan
fluida bergerak (mengalir)

Home Back Next


Konsep-Konsep Aliran Fluida

 Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (non-steady).
Aliran tunak adalah aliran fluida yang kecepatan suatu titik pada fluida tersebut
adalah tetap terhadap waktu, sedangkan aliran fluida tak tunak kecepatan titik
tersebut berubah terhadap waktu.

 Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan


(incompressible). Aliran compressible tidak mengalami perubahan volum atau
massa jenis, sedangkan aliran incompressible mengalami perubahan volum
atau massa jenis.

 Aliran fluida dapat berupa aliran kental (viscous) atau tidak kental (non-viscous).

 Fluida ideal adalah fluida yang alirannya termampatkan (compressible) tak


kental (non-viscous), dan merupakan aliran tunak (steady).

Home Back Next


 Lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida yang mengalir disebut
garis alir (flow line). Garis alir terdiri dari dua jenis, yaitu garis arus (aliran
laminar) dan aliran turbulen.

Aliran Laminar Aliran Turbulen

Garis aliran fluida yang mengikuti Aliran berputar dan arah gerak
suatu garis lurus atau melengkung partikel-partikelnya berbeda-beda.
yang jelas ujung dan pangkalnya
tanpa ada yang bersilangan.

Home Back Next


Persamaan Kontinuitas

 Jika suatu fluida mengalir melalui pipa dengan aliran tunak, maka massa fluida
yang masuk ke salah satu ujung pipa akan sama dengan massa fluida yang
keluar pada ujung pipa lainnya.

 Jadi, pada fluida yang termampatkan, hasil kali antara laju aliran fluida dengan
luas penampangnya selalu tetap.
Home Back Next
 Besaran hasil perkalian antara luas penampang (A) dengan lajunya (v)
dinamakan debit aliran. Dalam hal ini, debit adalah volum fluida yang mengalir
tiap satuan waktu.

Home Back Next


Asas Bernoulli

 Asas Bernoulli menyatakan bahwa: “Pada pipa horizontal, tekanan yang paling
kecil adalah pada bagian yang kelajuannya paling besar dan tekanan yang
paling besar adalah pada bagian yang kelajuannya paling kecil.”

 Persamaan asas Bernoulli menyatakan bahwa: “Jumlah tekanan, energi kinetik


tiap satuan volum, dan energi potensial per satuan volum selalu bernilai sama
pada setiap titik sepanjang garis lurus.”

Home Back Next


Penerapan Asas Bernoulli

 Untuk kasus fluida yang mengalir pada pipa horizontal (h1 = h2), persamaan
Bernoulli menjadi:

 Kecepatan semburan zat cair melalui lubang kecil yang luasnya dapat diabaikan
terhadap luas tangki:

Home Back Next


 Venturimeter tanpa manometer:

 Venturimeter dengan manometer:

Home Back Next


 Tabung pitot (alat ukur kecepatan aliran gas):

Home Back Next


 Pesawat Terbang:

 Desain pesawat terbang menyebabkan garis arus udara pada bagian atas lebih
rapat dari bagian bawahnya, sehingga laju aliran udara di atas (v2) lebih besar
dari laju aliran udara di bawah (v1). Berdasarkan asas Bernoulli, keadaan ini
menyebabkan tekanan dari bagian bawah sayap (p1) lebih besar dari tekanan di
bagian atasnya (p2). Selisih kedua tekanan ini menghasilkan gaya angkat
pesawat .

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai