Statika Fluida
Dinamika Fluida
Back Next
A. Statika Fluida
Back Next
Tekanan Hidrostatis
Dalam suatu zat cair, tekanan hidrostatis pada suatu titik hanya bergantung
pada letak titik tersebut dari permukan zat cair, sehingga dapat disimpulkan
bahwa “semua titik yang terletak pada bidang datar di dalam satu jenis zat cair,
memiliki tekanan yang sama.” Pernyataan ini dikenal dengan hukum pokok
hidrostatis.
Penggunaan hukum pokok hidrostatis:
Hukum Archimedes berbunyi: “Suatu benda yang tercelup ke dalam fluida akan
mengalami gaya ke atas seberat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.”
Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida adalah sama dengan
selisih berat benda di udara dengan berat benda dalam fluida (zat cair).
Zat cair yang mempunyai meniskus cekung pada suatu tempat akan membasahi
tempat tersebut dan zat cair yang mempunyai meniskus cembung tidak
membasahi tempatnya.
Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler (pipa sempit) disebut
dengan gejala kapiler atau kapilaritas.
Zat cair yang mempunyai meniskus cekung akan naik pada pipa kapiler dan zat
cair yang mempunyai meniskus cembung akan turun pada pipa kapiler.
Zat cair (fluida) yang kental mempunyai yang lebih besar dibandingkan dengan
zat cair yang encer.
Menurut hukum Stokes: “Benda yang bergerak dengan kecepatan (v) tertentu
dalam fluida kental, akan mengalami gaya gesekan oleh fluida.”
Benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya semakin
besar dan pada suatu saat dicapai kecepatan terbesar yang nilainya tetap dan
kecepatan tetap ini disebut kecepatan terminal (vT ).
Pada saat benda mempunyai kecepatan terminal, maka percepatanya adalah
nol, sehingga:
Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tak tunak (non-steady).
Aliran tunak adalah aliran fluida yang kecepatan suatu titik pada fluida tersebut
adalah tetap terhadap waktu, sedangkan aliran fluida tak tunak kecepatan titik
tersebut berubah terhadap waktu.
Aliran fluida dapat berupa aliran kental (viscous) atau tidak kental (non-viscous).
Garis aliran fluida yang mengikuti Aliran berputar dan arah gerak
suatu garis lurus atau melengkung partikel-partikelnya berbeda-beda.
yang jelas ujung dan pangkalnya
tanpa ada yang bersilangan.
Jika suatu fluida mengalir melalui pipa dengan aliran tunak, maka massa fluida
yang masuk ke salah satu ujung pipa akan sama dengan massa fluida yang
keluar pada ujung pipa lainnya.
Jadi, pada fluida yang termampatkan, hasil kali antara laju aliran fluida dengan
luas penampangnya selalu tetap.
Home Back Next
Besaran hasil perkalian antara luas penampang (A) dengan lajunya (v)
dinamakan debit aliran. Dalam hal ini, debit adalah volum fluida yang mengalir
tiap satuan waktu.
Asas Bernoulli menyatakan bahwa: “Pada pipa horizontal, tekanan yang paling
kecil adalah pada bagian yang kelajuannya paling besar dan tekanan yang
paling besar adalah pada bagian yang kelajuannya paling kecil.”
Untuk kasus fluida yang mengalir pada pipa horizontal (h1 = h2), persamaan
Bernoulli menjadi:
Kecepatan semburan zat cair melalui lubang kecil yang luasnya dapat diabaikan
terhadap luas tangki:
Desain pesawat terbang menyebabkan garis arus udara pada bagian atas lebih
rapat dari bagian bawahnya, sehingga laju aliran udara di atas (v2) lebih besar
dari laju aliran udara di bawah (v1). Berdasarkan asas Bernoulli, keadaan ini
menyebabkan tekanan dari bagian bawah sayap (p1) lebih besar dari tekanan di
bagian atasnya (p2). Selisih kedua tekanan ini menghasilkan gaya angkat
pesawat .